Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana

tersebut tidak ada maka harus ada sanksi, hal itu diperlukan guna menjaga atau melindungi hak anak sebagai terdakwa dan peran aktif dari masing-masing aparat dalam melaksanakan fungsi dan perannya dalam melaksanakan persidangan anak di Pengadilan.

2. Koordinasi

Perlu peningkatan koordinasi antara sesama aparat penegak hukum khususnya dalam penanganan perkara pidana yang dilakukan oleh anak. Baik itu jaksa anak, hakim anak dan Balai Pemasyarakatan mengkoordinasikan guna membentuk satu definisi dan kesepahaman dalam penanganan perkara anak nakal, meskipun jika dilihat dari Undang-Undang nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, peran Balai Pemasyarakatan dalam penyusunan laporan penelitian kemasyarakatan sifatnya hanya menunggu permintaan dari instansi lain. Akan tetapi dalam pelaksanaan persidangan anak hendaknya peran Balai Pemasyarakatan turut aktif sesuai dengan apa yang telah dituliskan dalam Pasal 55 dan Pasal 56 Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Dengan adanya satu kesepahaman dalam mengartikan Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, baik Jaksa Anak, Hakim Anak, dan Pembimbing Kemasyarakatan dari Balai Pemasyarakatan dalam melaksanakan persidangan terhadap terdakwa anak dapat berjalan sesuai dengan peran dan kewenangan masing-masing aparat.

3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia saat ini merupakan modal utama dalam pelaksanaan tugas pembimbing kemasyarakatan yang profesional berpikiran maju sesuai dengan tuntutan dan perkembangan jaman, dalam menghadapi perkara anak nakal yang semakin komplek dan modern. Pembimbing Kemasyarakatan dituntut untuk bertindak profesional dalam melaksanaan tugasnya yang memiliki pola pikir maju sesuai dengan perkembangan jaman, tidak terjebak adanya rutinitas dalam pelaksanaan tugas. Guna meningkatkan kemampuan petugas pembimbing kemasyarakatan yang handal dan profesional sebaiknva petugas kemasyarakatan diukutsertakan dalam mengikuti pendidikan dan latihan teknis pemasyaratakan yang khusus bagi pembimbing kemasyarakatan atau diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan formal di universitas-universitas terutama yang berkaitan dengan bidang tugasnya. Dengan modal pendidikan yang cukup dan profesional, pembimbing kemasyarakatan merasa percaya diri dan tidak merasa rendah diri jika duduk bersama dalam melaksanakan tugas di persidangan anak.

4. Sarana dan Prasarana

Pembimbing kemasyarakatan yang profesional dituntut untuk bertindak cepat, baik itu untuk penyusunan hasil laporan penelitian kemasyarakatan atau ketika menghadiri persidangan anak. Guna mendukung pelaksanaan tugas tersebut perlu didukung sarana dan prasarana yang memadai, seperti uang saku bagi pembimbing kemasyarakatan yang cukup. Mengingat luasnya wilayah kerja Balai Kemasvarakatan Surakarta yang meliputi tujuh wilayah Daerah Tingkat II, tidak adanya kendaraan dinas bagi Pembimbing Kemasyarakatan dalam mencari data guna kelengkapan data untuk menyusun laporan penelitian kemasyarakatan, Pembimbing Kemasyarakatan harus mengadakan kunjungan rumah home visit di tempat tinggal klien dan ke sekolah, sehingga diperlukan kendaraan dinas. Dengan adanya sarana dan prasarana tersebut, Pembimbing Kemasyaratan dapat melaksanakan tugas dalam penyusunan laporan penelitian kemasyarakatan dengan tepat waktu dan dapat menghadiri persidangan anak sesuai dengan jadwal yang disampaikan ke Balai Pemasyarakatan.

5. Wilayah Kerja yang Luas

Dokumen yang terkait

Peran Balai Pemasyarakatan (Bapas) dalam Melaksanakan Bimbingan Terhadap Klien Anak Pemasyarakatan (Studi di Bapas Semarang)

2 25 99

PENULISAN HUKUM PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBIMBINGAN KLIEN PEMASYARAKATAN DI YOGYAKARTA.

0 3 9

PENDAHULUAN PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBIMBINGAN KLIEN PEMASYARAKATAN DI YOGYAKARTA.

0 5 12

PENUTUP PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBIMBINGAN KLIEN PEMASYARAKATAN DI YOGYAKARTA.

0 4 6

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN Peran Balai Pemasyarakatan Dalam Pemberian Pembebasan Bersyarat Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (Studi Di Balai Pemasyarakatan Klas Ii Pekalongan).

0 1 12

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN Peran Balai Pemasyarakatan Dalam Pemberian Pembebasan Bersyarat Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (Studi Di Balai Pemasyarakatan Klas Ii Pekalongan).

0 1 18

PERAN BAPAS DALAM PEMBIMBINGAN KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MENJALANI CUTI MENJELANG BEBAS (Studi di Balai Pemasyarakatan Surakarta).

0 2 20

Efektivitas Pembebasan Bersyarat Dalam Pembimbingan Klien Pemasyarakatan (Studi di Balai Pemasyarakatan Klas 1 Semarang).

0 0 2

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PROSES PERADILAN PIDANA ANAK (STUDI DI BALAI PEMASYARAKATAN PEKALONGAN) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 100

PEMBIMBINGAN DAN PENGAWASAN REINTEGRASI KLIEN PEMASYARAKATAN OLEH BALAI PEMASYARAKATAN (STUDI DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS II MATARAM) - Repository UNRAM

0 0 18