Rancang bangun sistem rekonsiliasi laporan sistem akuntansi instansi (SAI) (studi kasus: Direktorat Jendral peternakan, kementrian pertanian)
RANCANG BANGUN SISTEM REKONSILIASI
LAPORAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)
(STUDI KASUS : DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN, KEMENTERIAN PERTANIAN)
oleh :
I Hernawan Hanapi
NIM : 2040 9300 2651
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
i
RANCANG BANGUN SISTEM REKONSILIASI
LAPORAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)
(STUDI KASUS : DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN, KEMENTERIAN PERTANIAN)
Disusun sebagai Prasyarat dalam Menyelesaikan Kurikulum Tingkat Akhir
Pada Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
I Hernawan Hanapi
NIM : 2040 9300 2651
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
ii
RANCANG BANGUN SISTEM REKONSILIASI
LAPORAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)
(Studi Kasus : Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian)
Sebagai salah satu syarat untuk membuat tugas akhir (Skripsi)
Oleh:
I Hernawan Hanapi
2040 9300 2651
Jakarta,
Juni 2010
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
A’ang Subiyakto, M.Kom
NIP. 150 411 252
Nur Aeni Hidayah. M.MSi.
NIP. 19750818 200501 2 008
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
A’ang Subiyakto, M.Kom
NIP. 150 411 252
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
iii
RANCANG BANGUN SISTEM REKONSILIASI
LAPORAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)
PADA DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN
DEPARTEMEN PERTANIAN
Skripsi
Oleh :
I Hernawan Hanapi
2040 9300 2651
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
iv
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI pada
Direktorat Jenderal Peternakan (Studi Kasus : Direktorat Jenderal Peternakan,
Kementerian Pertanian)” yang disusun oleh I Hernawan Hanapi NIM 2040 9300 2651
telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Kamis tanggal 25 bulan Nopember 2010.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (S1) pada Program Sistem Informasi.
Menyetujui,
Penguji I,
Penguji II,
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 19680117 200112 1 001
Zainuddin Bey Fananie, M.Sc
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
A’ang Subiyakto, M.Kom.
NIP. 150 411 252
Nur Aeni Hidayah, M.MSi.
NIP. 19750818 200501 2 008
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
Ketua
Program Studi Sistem Informasi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 19680117 200112 1 001
A’ang Subiyakto, M.Kom.
NIP. 150 411 252
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR HASIL
KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU
KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA APAPUN
Jakarta,
Desember 2010
I Hernawan Hanapi
NIM : 2040 9300 2651
vi
ABSTRAK
Penyusunan Laporan Keuangan pada Direktorat Jenderal Peternakan
merupakan suatu kewajiban yang di amanahkan oleh undang-undang No. 17
tahun 2003, SAI (Sistem Akuntansi Instansi) yang terdiri dari SAK (Sistem
Akuntansi Keuangan) dan SIMAK-BMN (Sistem Informasi Manajemen dan
Akuntansi Barang Milik Negara) yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
Masih adanya permasalahan yang dihadapi oleh operator dilapangan dalam
hal
rekonsiliasi
yang
masih
menggunakan
sistem
manual
sehingga
memperlambat proses penyusunan laporan keuangan, maka Penulis mencoba
mambuat rancang bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI yang berbasis Client
Server dapat membantu permasalahan yang ada sehingga dapat mempercepat
proses rekonsiliasi antara operator SAK dan operator SIMAK-BMN dimana
aplikasi bantu ini dapat membandingkan dengan cepat antara nilai neraca yang
tercatat versi SAK dan nilai neraca yang tercatat versi SIMAK-BMN.
Dalam
penelitian
ini
penulis
dalam
Analisa
menggunakan
teknik
pengumpulan data atau Fact finding Technique yang diantaranya seperti metode
Observasi, Interview dan Studi pustaka. ( Sugiyono, 1999:129 ). Sedangkan untuk
pengembangan sistem penulis menggunakan SDLC (Sistem Development Life
Cycle). (Ladjamudin, 2005:2 ), namun dalam rancang bangun ini data sumber belum
mengambil langsung Data Base SAK dan SIMAK-BMN namun masih mengambil
data cetak laporan dari kedua aplikasi diatas, untuk penelitian selanjutnya diharapkan
dapat terkoneksi langsung ke Data Base Aplikasi SAKdan SIMAK-BMN sehingga
lebih mempercepat proses entry datanya.
Kata Kunci : Rekonsiliasi Laporan SAI, Direktorat Jenderal Peternakan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
: Siklus Pengolahan Data ……………………………………...
17
Gambar 2.2
: Lima Komponen Sistem Informasi …………………………..
21
Gambar 2.3
: Mekanisme Pengiriman Data Laporan SAI …………………
25
Gambar 2.5
: Simbol State …………….....………………………………...
35
Gambar 2.6
: Simbol Entity…... ……………………………………………
37
Gambar 2.7
: Simbol Relasi ….. ……………………………………………
38
Gambar 2.8
: Simbol Atribut ……………………………………………….
38
Gambar 2.10 : Diagram Ketergantungan Fungsional ………………………..
46
Gambar 3.1
: Alur Penelitian ……………………………………………….
66
Gambar 4.1
: Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Peternakan …………
75
Gambar 4.2
: Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Peternakan …………..
75
Gambar 4.3
: Drafik Diagram Kebutuhan Sistem ………………………….. 79
Gambar 4.4
: Workflow Sistem Berjalan …………………………………… 80
Gambar 4.5
: WorkflowSistem diusulkan …………………………………..
83
Gambar 4.6
: Konfirmasi Jaringan Sim Rek Sai …………………………...
85
Gambar 4.7
: Flowchart View Aplikasi Sim Rek Sai …….…………………
87
Gambar 4.8
: Context Diagram ………………………………………..…...
88
Gambar 4.9
: Data Flow Diagram (DFD) level 1 ………………………….
89
Gambar 4.10 : Data Flow Diagram (DFD) level 2 Proses 1 ………………..
91
Gambar 4.11 : Data Flow Diagram (DFD) level 3 Proses 1 ………………..
92
Gambar 4.12 : Entity Relationship Diagram …………………….……………..
93
Gambar 4.13 : Bentuk Transpormasi ERD Kedalam Database Relational .… 94
Gambar 4.14 : Normalisasi 2 (2 rd NF) ……………………………………...
100
Gambar 4.15 : Normalisasi 3 (3 rd NF) ……………………………………...
101
Gambar 4.16 : Struktur Menu Utama ………………………………………..
102
Gambar 4.17 : Rancangan Form Log In …………….……………………….
104
Gambar 4.18 : Form Menu Utama …..……………….……………………...
105
Gambar 4.19 : Form Menu Tabel Referensi ……………..…………………..
106
Gambar 4.20 : Form Menu Transaksi …………..……………………………
107
Gambar 4.21 : Form Menu Cetak laporan …………………………………..
108
Gambar 4.22 : Form Menu Id Programmer ………..………………………..
109
Gambar 4.23 : Form Menu Log Off ………………………………………….
110
Gambar 4.24 : Form Sub Menu Tabel UAPB ……………………………….
111
Gambar 4.25 : Form Sub Menu Tabel UAPPB Es.1 ………………………...
112
Gambar 4.26 : Form Sub Menu Tabel UAPPB W …………………………..
113
Gambar 4.27 : Form Sub Menu Tabel UAKPB ……………………………..
114
Gambar 4.28 : Form Sub Menu Penandatangan ……………………………..
115
Gambar 4.29 : Form Sub Menu Tabel Jenis Transaksi ……………………… 116
Gambar 4.30 : From Sub Menu Tabel Daftar Wilayah ……………………… 117
Gambar 4.31 : Form Sub Menu Tabel Daftar Kode Akun …………………..
118
Gambar 4.32 : Form Sub Menu Tabel Transaksi Intrakomptabel …………...
119
Gambar 4.33 : Form Sub Menu Tabel Transaksi Ektrakomptabel …………..
120
Gambar 4.34 : Form Sub Menu Transaksi Barang Persediaan ………………
121
Gambar 4.35 : Form Sub Menu Cetak Laporan ……………………………... 122
Gambar 4.36 : Form Sub Menu Id Programmer …………………………….
123
Gambar 4.37 : Tampilan Login ………………………………………………
124
Gambar 4.38 : Tampilan Menu Utama ………………………………………
124
Gambar 4.39 : Tampilan Menu Referensi …………………………………… 125
Gambar 4.40 : Tampilan Menu Transaksi …………………………………...
125
Gambar 4.41 : Tampilan Menu Cetak Laporan ……………………………...
126
Gambar 4.42 : Tampilan Menu Id Programmer …………………………….
126
Gambar 4.43 : Tampilan Menu Keluar Program …………………………….
127
Gambar 4.44 : Tampilan Sub Menu UAPB …………………………………
127
Gambar 4.45 : Tampilan Sub Menu UAPPB Es.1 …………………………..
128
Gambar 4.46 : Tampilan Sub Menu UAPPB W …………………………….
128
Gambar 4.47 : Tampilan Sub Menu UAKPB ……………………………….
129
Gambar 4.48 : Tampilan Sub Menu Jenis Transaksi ………………………...
129
Gambar 4.49 : Tampilan Sub Menu Transaksi Intrakomptabel ……………..
130
Gambar 4.50 : Tampilan Sub Menu Transaksi Ektrakomptabel …………….
130
Gambar 4.51 : Tampilan Sub Menu Transaksi Barang Persediaan ………….
131
Gambar 4.52 : Tampilan Sub Menu Cetak Laporan …………………………
131
Gambar 4.53 : Tampilan Sub Menu Id Programmer ………………………..
132
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahiim
Segala puji hanya milik Allah Tuhan Semesta Alam. yang selalu memberi
rejeki dan nikmat yang tiada putus-putus bagi kita semua dan seluruh ciptaan-Nya
dan selayaknya kita semua wajib menysukurinya.
Laporan ini disusun untuk memenuhi satuan kredit semester (SKS) yang
harus ditempuh sebagai persyaratan akademis di Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Sistem
Informasi. Laporan ini membahas tentang Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi
Laporan pada Sistem Akuntansi Instansi (SAI) pada Direktorat Jenderal
Peternakan. Dalam menyusun laporan ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini
tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak.
Pada kesempatan ini, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi;
2.
Bapak Aang Subiyakto, selaku Ketua Program Studi Jurusan Sistem
Informasi;
3.
Bapak Aang Subiyakto. M.Kom, selaku dosen pembimbing 1 yang telah
memberikan bimbingannya yang terbaik bagi penulis;
4.
Ibu Nur Aeni Hidayah.. MMSi, selaku dosen pembimbing 2 yang telah
memberikan bimbingannya yang terbaik bagi penulis;
5.
Ibu Ir. Dietje Kusmiati selaku Kepala Bagian Keuangan dan Perlengkapan
Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian, yang telah mendukung
terlaksananya Praktek Kerja Lapangan ini;
6.
Orang tua, Istri dan Muhammad Fadhil Hanafi serta Aulia Irdina Hanafi putra
dan putri saya tercinta, yang selalu memberikan dukungan, semangat, kasih
sayang dan do’a yang tiada henti-hentinya;
7.
Seluruh rekan-rekan kerja di Bagian Keuangan dan Perlengkapan yang telah
ikut mendukung Penulis dalam menyusun Skripsi ini;
8.
Teman-temanku semua angkatan 2003 dan 2004 non reguler seperjuangan
serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi
ini.
Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat dan memperoleh nilai
tambahan bagi Penulis khususnya dan rekan-rekan kerja di Bagian Keuangan dan
Perlengkapan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian dalam
menyusun laporan Keuangan dan Barang Milik Negara. Akhir kata, dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih dan Syukur kepada Allah.
SWT, tak lupa kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini.
Jakarta, Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …....................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING …...........................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ….........................................................................
iii
LEMBAR PERNYATAAN …….....................................................................
iv
ABSTRAK …....................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ….................................................................................
vi
DAFTAR ISI …................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR …...................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ….......................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ……............................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …..................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah …..........................................................................
3
1.3 Batasan Masalah …...............................................................................
4
1.4 Tujuan dan Manfaat ………………......................................................
5
1.4.1
Tujuan ……………...................................................................
5
1.4.2
Manfaat ………….....................................................................
5
1.5 Metode ………………………………….............................................
7
1.5.1
Metode Pengumpulan Data …………………………………
7
1.5.2
Metode Pengembangan Sistem ……………………………...
8
1.6 Sistematika Penulisan ………..……………………………………….
9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
2.2
Konsep Dasar Sistem .........................................................................
11
2.1.1
Pengetian Sistem ..………….................................................
11
2.1.2
Karakteristik Sistem ..………………………………………
11
2.1.3
Klasifikasi Sistem ..…………………………………………
14
Konsep Informasi ..………………….………………………………
16
viii
2.3
2.4
2.5
2.2.1
Pengertian Informasi ..……………………………………...
16
2.2.2
Lingkungan Informasi ……………………………………...
18
2.2.3
Siklus Informasi ….................................................................
18
2.24
Kualitas Informasi .................................................................
18
2.2.5
Nilai Informasi ..…………….………………………………
20
Konsep Sistem Informasi ..……….....................................................
20
2.3.1
Pengertian Sistem Informasi ..................................................
20
2.3.2
Manfaat Sistem Informasi ..……….......................................
21
2.3.3
Komponen Sistem Informasi .................................................
22
2.3.4
Kegiatan Sistem Informasi ..…………..................................
23
Basis Data ….......................................................................................
23
2.4.1
Definisi Basis Data ..……………………………………….
23
2.4.2
Operasi-operasi Dasar Basis Data ..………………………...
24
2.4.3
Pemanfaatan Basis Data ..…………………………………..
25
Gambaran Umum Tentang SAI ……………………………………..
25
2.5.1
SAK (Sistem Akuntansi Keuangan) ………………………..
27
2.5.2
SIMAK-BMN (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
27
Barang Milik Negara) …………………………..
2.6
Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI ..........................
28
2.7
Alat Bantu Perancangan Sistem .........................................................
29
2.7.1
Flowchart …..………………………………………………
29
2.7.2
Data Flow Diagram (DFD) ..………………………………
34
2.7.3
State Transition Diagram (STD) .…………………………..
36
2.7.4
Entity Relationship Diagram (ERD) ..…………………………
37
Metodologi …......................................................................................
40
2.8.1
Metodologi Pengumpulan Data ……………………………
40
2.8.2
Metode Pengembangan Sistem …………………………….
41
Basis Data ……………………………………………………………
42
2.9.1
Konsep dan Pengertian Basis Data ..……………………….
42
2.9.2
Model Data Base ……………………………………………
45
2.9.2
Komponen Data Base .. ……………………………………
47
2.8
2.9
ix
2.9.3
Kegunaan Data BaseI/Syarat Data Base .…………………….
48
2.9.4
Normalisasi .………………………………………………..
49
2.9.5
Bentuk Normal I (First Normal Form/1-NF) ...…………….
50
2.9.6
Bentuk Normal II (Second Normal Form/2-NF) ...…………
54
2.9.7
Bentuk Normal III (Third Normal Form/3-NF) ..…………..
55
2.9.8
Bentuk
Normal
Boyce-Codd
(Boyce-Codd
Normal
55
Form/BCNF) .………………………………………………
2.9
Bahasa Pemrograman Java . .………………………………………..
56
2.9.1
Sejarah Perkembangan Java .……………………………….
56
2.9.2
Alur Belajar Java ……… ..…………………………………
61
2.10 Pengenalan My SQL ………………………………………………...
62
2.10.1 Sejarah Singkat My SQL …………………………………..
63
2.10.2 Keistimewaan My SQL ………………………………….....
63
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
3.2
Metode Pengumpulan Data .....….......................................................
65
3.1.1
Studi Lapangan ….................................................................
65
3.1.2
Studi Pustaka ……… ............................................................
65
3.1.3
Studi Literature .…………………………………………….
67
Metodologi Pengembangan Sistem …...............................................
68
3.2.1
Tahap Perencanaan (Planning) ….........................................
68
3.2.2
Tahap Analisa (Analysis) …..................................................
69
3.2.3
Tahap Desain (Design) ….....................................................
70
3.2.4
Tahap Pengembangan (Development) ……..........................
70
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.2
Tahap Perencanaan (Planning) ..…...................................................
72
4.1.1
Studi Kelayakan (Feasibility Study) ….................................
72
4.1.2
Alokasi Waktu …..................................................................
74
4.1.3
Cakupan Sistem …................................................................
75
Tahapan Analisis (Analysis) ..…........................................................
75
x
4.3
4.4
4.5
4.2.1
Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Peternakan ...................
75
4.2.2
Profil Direktorat Jenderal Peternakan ...................................
77
4.2.3
Visi dan Misi Direktorat Jenderal Peternakan ......................
79
4.2.4
Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Peternakan .............
80
4.2.5
Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Peternakan ..……….
82
4.2.6
Analisa Kuisioner ...………………………………………..
83
4.2.7
Analisa Sistem Yang Berjalan .…………………………….
84
4.2.8
Identifikasi Permasalahan ...………………………………..
86
4.2.9
Solusi Yang Diusulkan ...…………………………………..
88
Tahap Desain (Design) …..................................................................
90
4.3.1
Desain Proses Bisnis ….........................................................
90
4.3.2
Konfigurasi Jaringan .….......................................................
91
4.3.3
Flowchart View Aplikasi ..…………………………………
92
Diagram Arus Dokumen Usulan ……………………………………
94
4.4.1
DFD (Data Flow Diagram) level 0 .……………………….
94
4.4.2
DFD (Data Flow Diagram( level 1 .……………………….
95
4.4.3
DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 1.0 ...…………..
96
4.4.4
DFD (Data Flow Diagaram) level 1 Proses 2.0 .……………
97
4.4.5
DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 3.0 ……………...
98
4.4.6
DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 4.0 ……………...
99
Desain Pemrograman ...………………….........................................
100
4.5.1 Desain Relasi Tabel ERD ...……………………….………..
100
4.5.2 Entity Relationship Diagram ………………………..………
101
4.5.3 Data Base Relational ………………………………………..
102
4.5.4 Desain Data Base ……………….…………………………… 102
4.5.5 Kamus Data ………………………………………………….
109
4.5.6 Desain Screen Layout ……….……………………………..
109
4.6
Tahapan Pengembangan .....................................................................
131
4.7
Tampilan Program …………………………………………………… 132
4.8
Pengujian …………..….…..………………………………………….
132
4.8.1
132
Pengujian Mandiri …………………………………………
xi
4.8.2
Pengujian Lapangan ……………………………………….
133
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan .…..................................................................................
135
5.2
Saran ..…............................................................................................
136
DAFTAR PUSTAKA ….................................................................................
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1
: Simbol-simbol Flowchart ……………………………………
29
Tabel
2.2
: Komponen DFD ……………………………………………..
33
Tabel
2.3
: Perbedaan DFD dan Flowchart ................................................ 34
Tabel
2.3
: Bentuk Unormalized Form ...………………………………...
Tabel
2.4
: Bentuk 1-NF …………………………………………………. 45
Tabel
2.5
: Bentuk 2-NF …………………………………………………. 47
Tabel
2.6
: Bentuk 3-nf …………………………………………………... 48
Tabel
4.1
: Struktur Direktur Jenderal Peternakan ……………………….
Tabel
4.2
: Struktur Sekretariat Ditjen Peternakan ………………………. 76
Tabel
4.3
: Hasil Kuisioner ………...…………………………………….. 78
Tabel
4.4
: Tabel Kumpulan field data yang dibutuhkan sistem …………
95
Tabel
4.5
: Tabel dalam bentuk belum neormal ke-1 (1NF) ……………..
97
44
76
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan
informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan
sandang, pangan dan papan. Seiring dengan hal itu, informasi telah berubah
bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini
terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti
stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi
kehidupan manusia. (http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/)
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam
kehidupan masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955,
peradaban dunia telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan
komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya. Dibidang
akuntansi, sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer banyak
ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan
untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap,
dapat
dipahami,
dan
teruji.
(http://puslit.petra.ac.id/journals/
accounting/)
Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak
dapat dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, dan
satelit dalam berbagai aktivitas sarana berkomunikasi perusahaan. Teknologi
informasi memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dari tempat
1
yang berjauhan dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang murah.
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/)
Direktorat Jenderal Peternakan dengan kegiatan programnya yang
berbasis kinerja membawahi 407 satker (satuan kerja) untuk selanjutnya penulis
akan menyebutnya dengan satker pada tahun anggaran 2009 dengan jenis
kewenangan yaitu : Kantor Pusat (KP) 1 satker, Dekonsentrasi (DK) 33 satker,
Tugas Pembantuan (TP) 352 satker dan Kantor Daerah (KD) 21 satker. Setiap
satker wajib untuk memberikan laporan penggunaan barang milik Negara
(BMN) sesuai dengan Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, Peraturan Menteri Kauangan (PMK) No. 120/PMK.06/2007 tentang
Penataausahaan Barang Milik Negara dan peraturan yang lainya.
Setiap tahun Direktorat Jenderal Peternakan sebagai Instansi Pemerintah
berkewajiban melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
yang digunakannya. Penyusunan Laporan Keuangan dan Barang pada Instansi
Pemerintah sebenarnya sudah ada aplikasi untuk mengolah data tersebut yaitu
dengan aplikasi SAI. Aplikasi SAI (Sistem Akuntansi Instansi) terdiri dari 2
(dua) aplikasi yaitu untuk mengolah data realisasi keuangannya menggunakan
aplikasi SAK (Sistem Akuntansi Keuangan), sedangkan untuk realisasi belanja
modal yang berupa aset / barang dicatat dengan aplikasi SIMAK-BMN (Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara), akan tetapi dengan
banyaknya satuan kerja yang di miliki Direktorat Jenderal Peternakan, maka
untuk dapat merangkum/merekap laporan dari sekian banyaknya satker lingkup
Direktorat Jenderal Peternakan diperlukanlah sebuah sistem aplikasi yang
mampu membantu mempercepat proses rekapitulasi laporan Barang Milik
2
Negara (BMN), sehingga untuk dapat mengetahui nilai aset pada suatu satker
cukup melihat rekapitulasinya saja sudah dapat diketahui apakah neraca SAK
dengan SIMAK-BMN masih ada selisih atau sudah sama.
Adapun tujuan pembuatan sistem aplikasi ini yang kebetulan penulis
juga adalah seorang staff Direktorat Jenderal Peternakan adalah untuk
membantu mempercepat dan memberikan penyajian data rekapitulasi laporan
Barang Milik Negara (BMN) seluruh satker lingkup Direktorat Jenderal
Peternakan secara periodik dan berkesinambungan setiap semester dan dari
tahun ke tahun. Sehingga hasil dari skripsi nanti diharapkan dapat digunakan
dalam dunia kerja sebagai nilai tambah khususnya bagi penulis dan bagi
Direktorat Jenderal Peternakan.
1.2
Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang tersebut diatas, maka penulis akan
merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam kesempatan penelitian ini
yaitu :
1.
Data rekap masih dibuat secara masing-masing antara petugas
SAK dan petugas SIMAK-BMN sehingga begitu masuk ke
Auditor data rekap selalu berbeda-beda atau belum adanya proses
rekonsiliasi yang terpadu;
2.
Proses rekonsiliasi / perbandingan antara neraca SAK dengan
neraca
SIMAK-BMN
sangat
lambat
dikarenakan
proses
rekonsiliasi masih manual belum ada suatu aplikasi yang dapat
3
On Line dan dapat memproses perbandingan neraca SAK dengan
SIMAK-BMN secara cepat dan akurat;
3.
Jumlah satker yang cukup banyak dengan batas waktu yang
cukup singkat membutuhkan aplikasi yang dapat membantu
mempercepat proses rekonsiliasi;
4.
Aplikasi yang sudah ada yaitu antara SAK dan SIMAK-BMN
tidak ada fasilitas rekonsiliasi secara sistem yang terkoneksi
langsung sehingga diperlukan aplikasi bantu untuk memproses
rekonsiliasi hasil neraca masing masing.
1.3
Batasan Masalah
Untuk dapat memfokuskan pembahasan masalah maka penulis akan
membatasi penelitian ini pada pembangunan aplikasi sistem rekapitulasi laporan
SAI (Sistem Akuntansi Instansi) yang dibatasi pada :
1.
Pengolahan data oleh aplikasi sistem rekonsiliasi laporan SAI
pada satker lingkup Direktorat Jenderal Peternakan berbasis
Client Server;
2.
Dalam tahapan dan metode system SDLC ini penulis hanya
sampai pada tahap pengembangan sistem tidak sampai pada
implementasi real langsung pada instansi;
3.
Penulis dalam pengembangan sistem tidak mengambil data base
langsung dari aplikasi SAK dan SIMAK-BMN, data sumber dari
hasil laporan yang dicetak dari aplikasi tersebut diatas.
4
4.
Sistem aplikasi dibuat hanya untuk pengolahan data rekonsiliasi
laporan SAI, data sumbernya dari laporan yang dikirim Satker;
5.
Penulis tidak membahas sampai pada konfigurasi jaringan dan
keamanan data base;
6.
Penelitian
ini
menggunakan
metode
SDLC
dan
tidak
membandingkan dengan metodologi yang lain.
1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1
Tujuan
Tujuan Penelitian adalah menganalisa, merancang membangun
sistem informasi rekonsiliasi laporan SAI sesuai dengan
permasalahan yang telah penulis sebutkan dalam latar belakang
dan perumusan masalah.
1.4.2
Manfaat
1) Bagi Penulis
a.
Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah;
b.
Menganalisa masalah yang ada dalam pekerjaan yang
kebetulan penulis adalah staf pada Direktorat Jenderal
Peternakan;
c.
Membandingkan teori-teori yang ada dengan masalah
yang sebenarnya;
d.
Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu
(S1), Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
5
e.
Untuk memperkenalkan gambaran umum perusahaan
yang diperlukan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja
yang sesuai dengan bidangnya dan sebagai pengalaman
kerja.
2) Bagi Instansi
a.
Dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu yang
dapat digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
dan barang pada Direktorat Jenderal Peternakan;
b.
Dapat membantu mempercepat proses rekonsiliasi antara
petugas SAK dan petugas SIMAK-BMN sehingga dapat
membandingkan antara neraca keuangann dan barang
dengan cepat dan akurat;
c.
Dapat dengan cepat menyajikan hasil rekonsiliasi
laporan SAI, karena tidak lagi menggunakan sistem
manual lagi dan dapat segera diketahui apabila ada
selisih antara neraca keuangan dan neraca barang
sebelum diketahui oleh Auditor
.
3) Bagi Pembaca
a.
Sebagai penunjang dalam menambah wawasan dan
pengetahuan terutama dalam hal meracang suatu aplikasi
sampai dapat diterapkan pada perusahaan / instansi
pemerintah;
6
b.
Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan atau
pertimbangan dalam menyusun tugas akhir / skripsi.
1.5
Metode Penelitian
Dalam metode penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode yaitu
Metode Pengumpulan Data dan Metode Pengembangan Sistem, penulis dalam
Analisa menggunakan teknik pengumpulan data atau Fact finding Technique
yang diantaranya seperti metode Observasi, Interview dan Studi pustaka. (
Sugiyono, 1999:129 ). Sedangkan untuk pengembangan sistem penulis
menggunakan SDLC (Sistem Development Life Cycle). (Ladjamudin, 2005:2 ).
1.5.1
Metode Pengumpulan Data.
Dalam pengumpulan data dan pencarian fakta untuk penelitian
Skripsi ini penulis menggunakan metode Fact-Finding Techniques. FactFinding Techniques dilakukan untuk proses pengembangan sistem, di
dalam Fact Finding Technique dilakukan proses pencarian dan
penemuan fakta serta pencarian data dari suatu kasus yang akan
membantu proses pengembangan sistem suatu Organisasi. Fact-Finding
Techniques
yang
di
gunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
(
Sugiyono,1999:129 ):
1.
Studi Kepustakaan.;
2.
Studi Lapangan;
3.
a.
Wawancara;
b.
Observasi.
Studi Literatur Sejenis.
7
1.5.2
Metode Pengembangan Sistem
Metodologi yang digunakan dalam melakukan pengembangan
Sistem ini adalah menggunakan metode SDLC (Sistem Development Life
Cycle) yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama
dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi
dalam tiga kegiatan utama yaitu : 1). Analysis, 2). Design dan
Implementation, dengan menggunakan pendekatan analisis terstruktur.
Penggunaan beberapa tool dari metode SDLC yang akan kami gunakan
yaitu seperti DFD, ERD dan diagram HIPO. Hipo ( Hirarki plus input
output ) merupakan teknik mendokumentasikan sistem program. Dengan
tujuan agar dapat mempermudah Programmer melihat gambaran umum
proses sistem. (Ladjamudin, 2005:213 ). Metode SDLC memiliki fase
fase dengan tahapan sebagai berikut:
1.
Perencanaan (planning);
2.
Analisa (analysis);
3.
Desain (design);
4.
Pengembangan (development);
5.
Testing (testing);
6.
Implementasi (implementation);
7.
Pengoperasian dan pemeliharaan (operations and maintenance).
8
Mulai :
Masalah, Kesempatan, Arah, Batasan, dan visi
1. Perencanaan
2. Analisa
3. Desain
4. Pengembangan
5. Testing
6. Implementasi
7. Pengoperasian &
Pemeliharaan
Gambar 1.1 : Siklus Tahapan Metode Pengembangan Sistem SDLC (Sistem
Development Life Cycle). ( Hartono, 2004:19 ).
1.6
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan yang merupakan analisa dari hasil
penelitian meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi dan
sistematika penulisan.
9
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas mengenai materi-materi yang berkaitan
dengan laporan tugas akhir ini secara teoritis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini membahas mengenai metodologi penelitian yang
dipakai di dalam laporan pkl ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan hasil dan pembahasan dari laporan pkl
secara rinci. Di dalam bab ini juga dijabarkan tentang gambaran
umum Direktorat Jenderal Peternakan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dari laporan, yang berisi
kesimpulan dari apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
serta saran-saran yang diharapkan berguna bagi perkembangan
sistem ini dimasa mendatang.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem.
Menurut Lucas (Ladjamudin, 2005:2), Sistem adalah suatu
komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling
bergantung, satu sama lain dan terpadu. Menurut Robert G. Murdick
1993 (Ladjamudin, 2005:2), Sistem adalah seperangkat elemen-elemen
yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan
bersama.Menurut Devis 1985 (Ladjamudin, 2005:2), Sistem adalah
bagian bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk
mencapai beberapa sasaran atau maksud. Menurut McLeod (Ladjamudin,
2005:2), Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat memahami bahwa
sistem merupakan suatu rangkaian yang saling berhubungan antara satu
elemen dengan elemen yang lainnya
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,
yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar
sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau
tujuan. (Al-Bahra bin Lajamudin, 2005 : 3).
11
Adapun karakteristik dari sistem tersebut antara lain :
1.
Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen
sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem.
2.
Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai
suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dan sistem
tersebut.
3.
Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan
luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus dijaga dan dipelihara.
4.
Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu
sub sistem dengan sub sistem yang lainnya. Melalui penghubung
ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem
12
ke sub sistem yang lainnya. Keluaran dari satu sub sistem akan
menjadi masukan untuk sub sistem lainnya melalui penghubung.
Dengan penghubung satu sistem dapat ber integrasi dengan sub
sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5.
Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal
maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses
untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
6.
Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain.
7.
Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem
itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
8.
Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai suatu tujuan atau sasaran maka sistem
tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada
masukan dan keluaran yang dihasilkan.
13
2.1.3
Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen
dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda
untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh
karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut
pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah,
sistem yang bersifat deterministik dengan sistem yang bersifat terbuka
dan tertutup (Al-Bahra Bin Lajamudin, 2005 : 6)
Adapun penjelasan
lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini :
1.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem
yang ada secara fisik, misalkan sistem operasi, sistem komputer,
sistem penjualan, dan lain sebagainya;
2.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan
manusia sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses
alam tidak dibuat oleh manusia. Misalkan sistem perputaran
bumi, sistem pergantian siang dengan malam, sistem kehidupan
umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan
interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine
sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine-system.
Sistem
informasi
merupakan
contoh
man-machine-system.
14
Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi
dengan manusia;
3.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic
system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem
tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat di deteksi
dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
Sistem tertentu relatif stabil atau konstan dalam jangka waktu
yang lama. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu
yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program yang
dijalankan. Sehingga dapat dikatakan sistem yang deterdiministik
adalah sistem yang tidak mengenal dan menganut prinsip
demokrasi, karena dalam sistem komputer misalnya seberapa
banyak data yang salah yang diinput maka hasilnya akan tetap
salah, sebaliknya satu data saja yang benar yang diinput diantara
sekian juta data yang salah, maka hasilnya data satu data tersebut
akan menjadi benar. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang
kondisi
masa
depannya
tidak
dapat
diprediksi
karena
mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik, dan
sistem demokrasi merupakan sistem yang probabilistik atau tidak
tertentu, dalam sistem politik kondisi masa depannya tidak bisa
diprediksi bahkan dalam waktu beberapa jam saja sudah berubah,
kawan menjadi lawan dan lawan yang selalu dihujat berubah
menjadi kawan dan mendukung;
15
4.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem
terbuka.
Sistem
tertutup
merupakan
sistem
yang
tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara
otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.
Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak
ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively
closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem yang lain. Karena sistem sifatnya terbuka dan
terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus
mempunyai suatu pengendalian yang baik. Sistem yang baik
harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup
karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka
hanya untuk pengaruh yang baik saja.
2.2
Konsep Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Inormasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah
memiliki nilai tambah. Informasi dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu :
a.
Informasi Strategis, Informasi ini digunakan untuk mengambil
keputusan jangka panjang.
b.
Informasi Taktis, Informasi dibutuhkan untuk mengambil
keputusan jangka menengah.
16
c.
Informasi Teknis, Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan
operasional sehari-hari.
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah
diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau
mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang
menerimanya. (Sutabri, 2003:17-18)
Menurut Mc. Fadden (Kadir, 2003:31), Informasi adalah sebagai
data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Menurut
Shannon dan Weaver (Kadir, 2003:31), Informasi adalah jumlah
ketidakpastian yang dikurangi berupa sebuah pesan diterima, artinya
dengan adanya informasi tingkat ketidak pastian menjadi meningkat.
Menurut Davis (Kadir, 2003:31), Informasi adalah data yang telah
dirubah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau saat mendatang.
Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa informasi
menggambarkan peristiwa dan kejadian nyata yang diolah dari data –
data yang didapatkan, dimana hasil pengolahan data tersebut
dikumpulkan
untuk
pengambilan
keputusan
untuk
pihak
yang
membutuhkannya.
17
2.2.2
Lingkungan Informasi
Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam
manajemen modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada
informasi. Manajemen informasi adalah segala kegiatan yang berkaitan
dengan perolehan informasi, penggunaan informasi seefektiv mungkin
dan juga pembuangan terhadap informasi (yang tidak berguna lagi) pada
waktu yang tepat. Informasi tidak hanya digunakan untuk kepentingan
internal dalam organisasi, tetapi juga dipakai oleh pihak eksternal (diluar
organisasi). (Kadir, 2003: 26-27)
2.2.3
Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,
perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan
dalam menghasilkan informasi. Menurut Ladjamudin (Ladjamudin
2005:11), Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai
berikut :
Input
(Data)
Process
(Pengolahan
Data)
Output
(Informasi)
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data (Ladjamudin, 2005:11)
2.2.4
Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi
atau ditentukan oleh tiga hal (Ladjamudin, 2005:11 ) sebagai berikut :
18
1.
Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi
tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini,
dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan
mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu,
hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang
kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa
saja;
2.
Akurat (accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika
seluruh
kebutuhan
(completeness),
informasi
seluruh
pesan
tersebut
telah
tersampaikan
telah
benar
atau
sesuai
(correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau
hanya sistem yang diinginkan oleh user (security);
3.
Tepat waktu (timeeliness), berbagai proses dapat diselesaikan
dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat
disampaikan tepat waktu;
4.
Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan mempunyai
daya jual yang tinggi serta biaya operasional untuk menghasilkan
informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu
memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan
ekonomi dan teknologi informasi;
5.
Efisien (efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintaks
ataupun kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan
makna dan hasil yang mendalam bagi yang menerima informasi
tersebut;
19
6.
Dapat dipercaya (reliability), informasi tersebut berasal dari
sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah diuji
tingkat kejujurannya.
2.2.5 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan 2 hal yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih lanjut
sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya
dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifnya. Pengukuran nilai
informasi biasanya dihubungkan dengan analisa cost effektiveness atau
cost benefit. (Jogianto, 2001 : 9-11).
2.3
Konsep Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang – orang,
fasilitas, teknologi, media, prosedur – prosedur dan pengendalian yang di
tunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang
lainnya terhadap kejadian kejadian internal dan eksternal yang penting
dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan
yang cerdik. ( Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005 : 13-14). Menurut Alter
(Kadir, 2003:10), Sistem Informasi adalah kombinasi adalah prosedur
20
kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Menurut Bodneer dan Hopiwood (Kadir, 2003:10), Sistem
Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dirancang untuk mentrasformasikan data ke dalam bentuk informasi
yang berguna.Menurut Gelinas, Uram, Wiggins (Kadir, 2003:10), Sistem
Informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri
atas kumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat
untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan
informasi keluaran kepada para pemakai.
Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan
yaitu menyajikan informasi (Ladjamudin, 2005:13). Sekumpulan
prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil, keputusan atau untuk mengendalikan
organisasi (Ladjamudin, 2005:13). Dari beberapa pendapat para ahli
diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi berupa sistem
yang diolah oleh pihak tertentu menjadi sebuah informasi penting yang
dapat membantu dan dipergunakan untuk pengambilan keputusan.
2.3.2
Manfaat Sistem Informasi
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah
transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan
sebagai
salah
satu
produk
atau
pelayanan
mereka.Perusahaan
21
menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada
tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
2.3.3
Komponen Sistem Informasi
Kita dapat mengilustrasikan 5 (lima) komponen dalam sistem
informasi seperti terlihat pada Gambar 2.2 (Ladjamudin, 2005:14).
Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.
Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin;
2.
People dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara
menggunakan mesin;
3.
Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin
agar terjadi suatu proses pengolahan data.
Hardware
(Perangkat
Keras)
Software
(Perangkat
Lunak)
DATA
Mesin
Procedures
(Prosedur)
People
(Manusia)
Manusia
Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi
(Ladjamudin, 2005:14)
22
2.3.4
Kegiatan Sistem Informasi
1.
Input
Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data
untuk diproses.
2.
Proses
Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk
menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3.
Output
Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses
diatas tersebut.
4.
Penyimpanan
Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5.
Control
Suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi
tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
LAPORAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)
(STUDI KASUS : DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN, KEMENTERIAN PERTANIAN)
oleh :
I Hernawan Hanapi
NIM : 2040 9300 2651
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
i
RANCANG BANGUN SISTEM REKONSILIASI
LAPORAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)
(STUDI KASUS : DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN, KEMENTERIAN PERTANIAN)
Disusun sebagai Prasyarat dalam Menyelesaikan Kurikulum Tingkat Akhir
Pada Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
I Hernawan Hanapi
NIM : 2040 9300 2651
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
ii
RANCANG BANGUN SISTEM REKONSILIASI
LAPORAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)
(Studi Kasus : Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian)
Sebagai salah satu syarat untuk membuat tugas akhir (Skripsi)
Oleh:
I Hernawan Hanapi
2040 9300 2651
Jakarta,
Juni 2010
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
A’ang Subiyakto, M.Kom
NIP. 150 411 252
Nur Aeni Hidayah. M.MSi.
NIP. 19750818 200501 2 008
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
A’ang Subiyakto, M.Kom
NIP. 150 411 252
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
iii
RANCANG BANGUN SISTEM REKONSILIASI
LAPORAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)
PADA DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN
DEPARTEMEN PERTANIAN
Skripsi
Oleh :
I Hernawan Hanapi
2040 9300 2651
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
iv
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI pada
Direktorat Jenderal Peternakan (Studi Kasus : Direktorat Jenderal Peternakan,
Kementerian Pertanian)” yang disusun oleh I Hernawan Hanapi NIM 2040 9300 2651
telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Kamis tanggal 25 bulan Nopember 2010.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (S1) pada Program Sistem Informasi.
Menyetujui,
Penguji I,
Penguji II,
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 19680117 200112 1 001
Zainuddin Bey Fananie, M.Sc
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
A’ang Subiyakto, M.Kom.
NIP. 150 411 252
Nur Aeni Hidayah, M.MSi.
NIP. 19750818 200501 2 008
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
Ketua
Program Studi Sistem Informasi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 19680117 200112 1 001
A’ang Subiyakto, M.Kom.
NIP. 150 411 252
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR HASIL
KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU
KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA APAPUN
Jakarta,
Desember 2010
I Hernawan Hanapi
NIM : 2040 9300 2651
vi
ABSTRAK
Penyusunan Laporan Keuangan pada Direktorat Jenderal Peternakan
merupakan suatu kewajiban yang di amanahkan oleh undang-undang No. 17
tahun 2003, SAI (Sistem Akuntansi Instansi) yang terdiri dari SAK (Sistem
Akuntansi Keuangan) dan SIMAK-BMN (Sistem Informasi Manajemen dan
Akuntansi Barang Milik Negara) yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
Masih adanya permasalahan yang dihadapi oleh operator dilapangan dalam
hal
rekonsiliasi
yang
masih
menggunakan
sistem
manual
sehingga
memperlambat proses penyusunan laporan keuangan, maka Penulis mencoba
mambuat rancang bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI yang berbasis Client
Server dapat membantu permasalahan yang ada sehingga dapat mempercepat
proses rekonsiliasi antara operator SAK dan operator SIMAK-BMN dimana
aplikasi bantu ini dapat membandingkan dengan cepat antara nilai neraca yang
tercatat versi SAK dan nilai neraca yang tercatat versi SIMAK-BMN.
Dalam
penelitian
ini
penulis
dalam
Analisa
menggunakan
teknik
pengumpulan data atau Fact finding Technique yang diantaranya seperti metode
Observasi, Interview dan Studi pustaka. ( Sugiyono, 1999:129 ). Sedangkan untuk
pengembangan sistem penulis menggunakan SDLC (Sistem Development Life
Cycle). (Ladjamudin, 2005:2 ), namun dalam rancang bangun ini data sumber belum
mengambil langsung Data Base SAK dan SIMAK-BMN namun masih mengambil
data cetak laporan dari kedua aplikasi diatas, untuk penelitian selanjutnya diharapkan
dapat terkoneksi langsung ke Data Base Aplikasi SAKdan SIMAK-BMN sehingga
lebih mempercepat proses entry datanya.
Kata Kunci : Rekonsiliasi Laporan SAI, Direktorat Jenderal Peternakan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
: Siklus Pengolahan Data ……………………………………...
17
Gambar 2.2
: Lima Komponen Sistem Informasi …………………………..
21
Gambar 2.3
: Mekanisme Pengiriman Data Laporan SAI …………………
25
Gambar 2.5
: Simbol State …………….....………………………………...
35
Gambar 2.6
: Simbol Entity…... ……………………………………………
37
Gambar 2.7
: Simbol Relasi ….. ……………………………………………
38
Gambar 2.8
: Simbol Atribut ……………………………………………….
38
Gambar 2.10 : Diagram Ketergantungan Fungsional ………………………..
46
Gambar 3.1
: Alur Penelitian ……………………………………………….
66
Gambar 4.1
: Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Peternakan …………
75
Gambar 4.2
: Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Peternakan …………..
75
Gambar 4.3
: Drafik Diagram Kebutuhan Sistem ………………………….. 79
Gambar 4.4
: Workflow Sistem Berjalan …………………………………… 80
Gambar 4.5
: WorkflowSistem diusulkan …………………………………..
83
Gambar 4.6
: Konfirmasi Jaringan Sim Rek Sai …………………………...
85
Gambar 4.7
: Flowchart View Aplikasi Sim Rek Sai …….…………………
87
Gambar 4.8
: Context Diagram ………………………………………..…...
88
Gambar 4.9
: Data Flow Diagram (DFD) level 1 ………………………….
89
Gambar 4.10 : Data Flow Diagram (DFD) level 2 Proses 1 ………………..
91
Gambar 4.11 : Data Flow Diagram (DFD) level 3 Proses 1 ………………..
92
Gambar 4.12 : Entity Relationship Diagram …………………….……………..
93
Gambar 4.13 : Bentuk Transpormasi ERD Kedalam Database Relational .… 94
Gambar 4.14 : Normalisasi 2 (2 rd NF) ……………………………………...
100
Gambar 4.15 : Normalisasi 3 (3 rd NF) ……………………………………...
101
Gambar 4.16 : Struktur Menu Utama ………………………………………..
102
Gambar 4.17 : Rancangan Form Log In …………….……………………….
104
Gambar 4.18 : Form Menu Utama …..……………….……………………...
105
Gambar 4.19 : Form Menu Tabel Referensi ……………..…………………..
106
Gambar 4.20 : Form Menu Transaksi …………..……………………………
107
Gambar 4.21 : Form Menu Cetak laporan …………………………………..
108
Gambar 4.22 : Form Menu Id Programmer ………..………………………..
109
Gambar 4.23 : Form Menu Log Off ………………………………………….
110
Gambar 4.24 : Form Sub Menu Tabel UAPB ……………………………….
111
Gambar 4.25 : Form Sub Menu Tabel UAPPB Es.1 ………………………...
112
Gambar 4.26 : Form Sub Menu Tabel UAPPB W …………………………..
113
Gambar 4.27 : Form Sub Menu Tabel UAKPB ……………………………..
114
Gambar 4.28 : Form Sub Menu Penandatangan ……………………………..
115
Gambar 4.29 : Form Sub Menu Tabel Jenis Transaksi ……………………… 116
Gambar 4.30 : From Sub Menu Tabel Daftar Wilayah ……………………… 117
Gambar 4.31 : Form Sub Menu Tabel Daftar Kode Akun …………………..
118
Gambar 4.32 : Form Sub Menu Tabel Transaksi Intrakomptabel …………...
119
Gambar 4.33 : Form Sub Menu Tabel Transaksi Ektrakomptabel …………..
120
Gambar 4.34 : Form Sub Menu Transaksi Barang Persediaan ………………
121
Gambar 4.35 : Form Sub Menu Cetak Laporan ……………………………... 122
Gambar 4.36 : Form Sub Menu Id Programmer …………………………….
123
Gambar 4.37 : Tampilan Login ………………………………………………
124
Gambar 4.38 : Tampilan Menu Utama ………………………………………
124
Gambar 4.39 : Tampilan Menu Referensi …………………………………… 125
Gambar 4.40 : Tampilan Menu Transaksi …………………………………...
125
Gambar 4.41 : Tampilan Menu Cetak Laporan ……………………………...
126
Gambar 4.42 : Tampilan Menu Id Programmer …………………………….
126
Gambar 4.43 : Tampilan Menu Keluar Program …………………………….
127
Gambar 4.44 : Tampilan Sub Menu UAPB …………………………………
127
Gambar 4.45 : Tampilan Sub Menu UAPPB Es.1 …………………………..
128
Gambar 4.46 : Tampilan Sub Menu UAPPB W …………………………….
128
Gambar 4.47 : Tampilan Sub Menu UAKPB ……………………………….
129
Gambar 4.48 : Tampilan Sub Menu Jenis Transaksi ………………………...
129
Gambar 4.49 : Tampilan Sub Menu Transaksi Intrakomptabel ……………..
130
Gambar 4.50 : Tampilan Sub Menu Transaksi Ektrakomptabel …………….
130
Gambar 4.51 : Tampilan Sub Menu Transaksi Barang Persediaan ………….
131
Gambar 4.52 : Tampilan Sub Menu Cetak Laporan …………………………
131
Gambar 4.53 : Tampilan Sub Menu Id Programmer ………………………..
132
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahiim
Segala puji hanya milik Allah Tuhan Semesta Alam. yang selalu memberi
rejeki dan nikmat yang tiada putus-putus bagi kita semua dan seluruh ciptaan-Nya
dan selayaknya kita semua wajib menysukurinya.
Laporan ini disusun untuk memenuhi satuan kredit semester (SKS) yang
harus ditempuh sebagai persyaratan akademis di Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Sistem
Informasi. Laporan ini membahas tentang Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi
Laporan pada Sistem Akuntansi Instansi (SAI) pada Direktorat Jenderal
Peternakan. Dalam menyusun laporan ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini
tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak.
Pada kesempatan ini, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi;
2.
Bapak Aang Subiyakto, selaku Ketua Program Studi Jurusan Sistem
Informasi;
3.
Bapak Aang Subiyakto. M.Kom, selaku dosen pembimbing 1 yang telah
memberikan bimbingannya yang terbaik bagi penulis;
4.
Ibu Nur Aeni Hidayah.. MMSi, selaku dosen pembimbing 2 yang telah
memberikan bimbingannya yang terbaik bagi penulis;
5.
Ibu Ir. Dietje Kusmiati selaku Kepala Bagian Keuangan dan Perlengkapan
Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian, yang telah mendukung
terlaksananya Praktek Kerja Lapangan ini;
6.
Orang tua, Istri dan Muhammad Fadhil Hanafi serta Aulia Irdina Hanafi putra
dan putri saya tercinta, yang selalu memberikan dukungan, semangat, kasih
sayang dan do’a yang tiada henti-hentinya;
7.
Seluruh rekan-rekan kerja di Bagian Keuangan dan Perlengkapan yang telah
ikut mendukung Penulis dalam menyusun Skripsi ini;
8.
Teman-temanku semua angkatan 2003 dan 2004 non reguler seperjuangan
serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi
ini.
Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat dan memperoleh nilai
tambahan bagi Penulis khususnya dan rekan-rekan kerja di Bagian Keuangan dan
Perlengkapan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian dalam
menyusun laporan Keuangan dan Barang Milik Negara. Akhir kata, dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih dan Syukur kepada Allah.
SWT, tak lupa kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini.
Jakarta, Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …....................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING …...........................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ….........................................................................
iii
LEMBAR PERNYATAAN …….....................................................................
iv
ABSTRAK …....................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ….................................................................................
vi
DAFTAR ISI …................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR …...................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ….......................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ……............................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …..................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah …..........................................................................
3
1.3 Batasan Masalah …...............................................................................
4
1.4 Tujuan dan Manfaat ………………......................................................
5
1.4.1
Tujuan ……………...................................................................
5
1.4.2
Manfaat ………….....................................................................
5
1.5 Metode ………………………………….............................................
7
1.5.1
Metode Pengumpulan Data …………………………………
7
1.5.2
Metode Pengembangan Sistem ……………………………...
8
1.6 Sistematika Penulisan ………..……………………………………….
9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
2.2
Konsep Dasar Sistem .........................................................................
11
2.1.1
Pengetian Sistem ..………….................................................
11
2.1.2
Karakteristik Sistem ..………………………………………
11
2.1.3
Klasifikasi Sistem ..…………………………………………
14
Konsep Informasi ..………………….………………………………
16
viii
2.3
2.4
2.5
2.2.1
Pengertian Informasi ..……………………………………...
16
2.2.2
Lingkungan Informasi ……………………………………...
18
2.2.3
Siklus Informasi ….................................................................
18
2.24
Kualitas Informasi .................................................................
18
2.2.5
Nilai Informasi ..…………….………………………………
20
Konsep Sistem Informasi ..……….....................................................
20
2.3.1
Pengertian Sistem Informasi ..................................................
20
2.3.2
Manfaat Sistem Informasi ..……….......................................
21
2.3.3
Komponen Sistem Informasi .................................................
22
2.3.4
Kegiatan Sistem Informasi ..…………..................................
23
Basis Data ….......................................................................................
23
2.4.1
Definisi Basis Data ..……………………………………….
23
2.4.2
Operasi-operasi Dasar Basis Data ..………………………...
24
2.4.3
Pemanfaatan Basis Data ..…………………………………..
25
Gambaran Umum Tentang SAI ……………………………………..
25
2.5.1
SAK (Sistem Akuntansi Keuangan) ………………………..
27
2.5.2
SIMAK-BMN (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
27
Barang Milik Negara) …………………………..
2.6
Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI ..........................
28
2.7
Alat Bantu Perancangan Sistem .........................................................
29
2.7.1
Flowchart …..………………………………………………
29
2.7.2
Data Flow Diagram (DFD) ..………………………………
34
2.7.3
State Transition Diagram (STD) .…………………………..
36
2.7.4
Entity Relationship Diagram (ERD) ..…………………………
37
Metodologi …......................................................................................
40
2.8.1
Metodologi Pengumpulan Data ……………………………
40
2.8.2
Metode Pengembangan Sistem …………………………….
41
Basis Data ……………………………………………………………
42
2.9.1
Konsep dan Pengertian Basis Data ..……………………….
42
2.9.2
Model Data Base ……………………………………………
45
2.9.2
Komponen Data Base .. ……………………………………
47
2.8
2.9
ix
2.9.3
Kegunaan Data BaseI/Syarat Data Base .…………………….
48
2.9.4
Normalisasi .………………………………………………..
49
2.9.5
Bentuk Normal I (First Normal Form/1-NF) ...…………….
50
2.9.6
Bentuk Normal II (Second Normal Form/2-NF) ...…………
54
2.9.7
Bentuk Normal III (Third Normal Form/3-NF) ..…………..
55
2.9.8
Bentuk
Normal
Boyce-Codd
(Boyce-Codd
Normal
55
Form/BCNF) .………………………………………………
2.9
Bahasa Pemrograman Java . .………………………………………..
56
2.9.1
Sejarah Perkembangan Java .……………………………….
56
2.9.2
Alur Belajar Java ……… ..…………………………………
61
2.10 Pengenalan My SQL ………………………………………………...
62
2.10.1 Sejarah Singkat My SQL …………………………………..
63
2.10.2 Keistimewaan My SQL ………………………………….....
63
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
3.2
Metode Pengumpulan Data .....….......................................................
65
3.1.1
Studi Lapangan ….................................................................
65
3.1.2
Studi Pustaka ……… ............................................................
65
3.1.3
Studi Literature .…………………………………………….
67
Metodologi Pengembangan Sistem …...............................................
68
3.2.1
Tahap Perencanaan (Planning) ….........................................
68
3.2.2
Tahap Analisa (Analysis) …..................................................
69
3.2.3
Tahap Desain (Design) ….....................................................
70
3.2.4
Tahap Pengembangan (Development) ……..........................
70
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.2
Tahap Perencanaan (Planning) ..…...................................................
72
4.1.1
Studi Kelayakan (Feasibility Study) ….................................
72
4.1.2
Alokasi Waktu …..................................................................
74
4.1.3
Cakupan Sistem …................................................................
75
Tahapan Analisis (Analysis) ..…........................................................
75
x
4.3
4.4
4.5
4.2.1
Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Peternakan ...................
75
4.2.2
Profil Direktorat Jenderal Peternakan ...................................
77
4.2.3
Visi dan Misi Direktorat Jenderal Peternakan ......................
79
4.2.4
Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Peternakan .............
80
4.2.5
Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Peternakan ..……….
82
4.2.6
Analisa Kuisioner ...………………………………………..
83
4.2.7
Analisa Sistem Yang Berjalan .…………………………….
84
4.2.8
Identifikasi Permasalahan ...………………………………..
86
4.2.9
Solusi Yang Diusulkan ...…………………………………..
88
Tahap Desain (Design) …..................................................................
90
4.3.1
Desain Proses Bisnis ….........................................................
90
4.3.2
Konfigurasi Jaringan .….......................................................
91
4.3.3
Flowchart View Aplikasi ..…………………………………
92
Diagram Arus Dokumen Usulan ……………………………………
94
4.4.1
DFD (Data Flow Diagram) level 0 .……………………….
94
4.4.2
DFD (Data Flow Diagram( level 1 .……………………….
95
4.4.3
DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 1.0 ...…………..
96
4.4.4
DFD (Data Flow Diagaram) level 1 Proses 2.0 .……………
97
4.4.5
DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 3.0 ……………...
98
4.4.6
DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 4.0 ……………...
99
Desain Pemrograman ...………………….........................................
100
4.5.1 Desain Relasi Tabel ERD ...……………………….………..
100
4.5.2 Entity Relationship Diagram ………………………..………
101
4.5.3 Data Base Relational ………………………………………..
102
4.5.4 Desain Data Base ……………….…………………………… 102
4.5.5 Kamus Data ………………………………………………….
109
4.5.6 Desain Screen Layout ……….……………………………..
109
4.6
Tahapan Pengembangan .....................................................................
131
4.7
Tampilan Program …………………………………………………… 132
4.8
Pengujian …………..….…..………………………………………….
132
4.8.1
132
Pengujian Mandiri …………………………………………
xi
4.8.2
Pengujian Lapangan ……………………………………….
133
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan .…..................................................................................
135
5.2
Saran ..…............................................................................................
136
DAFTAR PUSTAKA ….................................................................................
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1
: Simbol-simbol Flowchart ……………………………………
29
Tabel
2.2
: Komponen DFD ……………………………………………..
33
Tabel
2.3
: Perbedaan DFD dan Flowchart ................................................ 34
Tabel
2.3
: Bentuk Unormalized Form ...………………………………...
Tabel
2.4
: Bentuk 1-NF …………………………………………………. 45
Tabel
2.5
: Bentuk 2-NF …………………………………………………. 47
Tabel
2.6
: Bentuk 3-nf …………………………………………………... 48
Tabel
4.1
: Struktur Direktur Jenderal Peternakan ……………………….
Tabel
4.2
: Struktur Sekretariat Ditjen Peternakan ………………………. 76
Tabel
4.3
: Hasil Kuisioner ………...…………………………………….. 78
Tabel
4.4
: Tabel Kumpulan field data yang dibutuhkan sistem …………
95
Tabel
4.5
: Tabel dalam bentuk belum neormal ke-1 (1NF) ……………..
97
44
76
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan
informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan
sandang, pangan dan papan. Seiring dengan hal itu, informasi telah berubah
bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini
terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti
stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi
kehidupan manusia. (http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/)
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam
kehidupan masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955,
peradaban dunia telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan
komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya. Dibidang
akuntansi, sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer banyak
ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan
untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap,
dapat
dipahami,
dan
teruji.
(http://puslit.petra.ac.id/journals/
accounting/)
Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak
dapat dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, dan
satelit dalam berbagai aktivitas sarana berkomunikasi perusahaan. Teknologi
informasi memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dari tempat
1
yang berjauhan dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang murah.
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/)
Direktorat Jenderal Peternakan dengan kegiatan programnya yang
berbasis kinerja membawahi 407 satker (satuan kerja) untuk selanjutnya penulis
akan menyebutnya dengan satker pada tahun anggaran 2009 dengan jenis
kewenangan yaitu : Kantor Pusat (KP) 1 satker, Dekonsentrasi (DK) 33 satker,
Tugas Pembantuan (TP) 352 satker dan Kantor Daerah (KD) 21 satker. Setiap
satker wajib untuk memberikan laporan penggunaan barang milik Negara
(BMN) sesuai dengan Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, Peraturan Menteri Kauangan (PMK) No. 120/PMK.06/2007 tentang
Penataausahaan Barang Milik Negara dan peraturan yang lainya.
Setiap tahun Direktorat Jenderal Peternakan sebagai Instansi Pemerintah
berkewajiban melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
yang digunakannya. Penyusunan Laporan Keuangan dan Barang pada Instansi
Pemerintah sebenarnya sudah ada aplikasi untuk mengolah data tersebut yaitu
dengan aplikasi SAI. Aplikasi SAI (Sistem Akuntansi Instansi) terdiri dari 2
(dua) aplikasi yaitu untuk mengolah data realisasi keuangannya menggunakan
aplikasi SAK (Sistem Akuntansi Keuangan), sedangkan untuk realisasi belanja
modal yang berupa aset / barang dicatat dengan aplikasi SIMAK-BMN (Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara), akan tetapi dengan
banyaknya satuan kerja yang di miliki Direktorat Jenderal Peternakan, maka
untuk dapat merangkum/merekap laporan dari sekian banyaknya satker lingkup
Direktorat Jenderal Peternakan diperlukanlah sebuah sistem aplikasi yang
mampu membantu mempercepat proses rekapitulasi laporan Barang Milik
2
Negara (BMN), sehingga untuk dapat mengetahui nilai aset pada suatu satker
cukup melihat rekapitulasinya saja sudah dapat diketahui apakah neraca SAK
dengan SIMAK-BMN masih ada selisih atau sudah sama.
Adapun tujuan pembuatan sistem aplikasi ini yang kebetulan penulis
juga adalah seorang staff Direktorat Jenderal Peternakan adalah untuk
membantu mempercepat dan memberikan penyajian data rekapitulasi laporan
Barang Milik Negara (BMN) seluruh satker lingkup Direktorat Jenderal
Peternakan secara periodik dan berkesinambungan setiap semester dan dari
tahun ke tahun. Sehingga hasil dari skripsi nanti diharapkan dapat digunakan
dalam dunia kerja sebagai nilai tambah khususnya bagi penulis dan bagi
Direktorat Jenderal Peternakan.
1.2
Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang tersebut diatas, maka penulis akan
merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam kesempatan penelitian ini
yaitu :
1.
Data rekap masih dibuat secara masing-masing antara petugas
SAK dan petugas SIMAK-BMN sehingga begitu masuk ke
Auditor data rekap selalu berbeda-beda atau belum adanya proses
rekonsiliasi yang terpadu;
2.
Proses rekonsiliasi / perbandingan antara neraca SAK dengan
neraca
SIMAK-BMN
sangat
lambat
dikarenakan
proses
rekonsiliasi masih manual belum ada suatu aplikasi yang dapat
3
On Line dan dapat memproses perbandingan neraca SAK dengan
SIMAK-BMN secara cepat dan akurat;
3.
Jumlah satker yang cukup banyak dengan batas waktu yang
cukup singkat membutuhkan aplikasi yang dapat membantu
mempercepat proses rekonsiliasi;
4.
Aplikasi yang sudah ada yaitu antara SAK dan SIMAK-BMN
tidak ada fasilitas rekonsiliasi secara sistem yang terkoneksi
langsung sehingga diperlukan aplikasi bantu untuk memproses
rekonsiliasi hasil neraca masing masing.
1.3
Batasan Masalah
Untuk dapat memfokuskan pembahasan masalah maka penulis akan
membatasi penelitian ini pada pembangunan aplikasi sistem rekapitulasi laporan
SAI (Sistem Akuntansi Instansi) yang dibatasi pada :
1.
Pengolahan data oleh aplikasi sistem rekonsiliasi laporan SAI
pada satker lingkup Direktorat Jenderal Peternakan berbasis
Client Server;
2.
Dalam tahapan dan metode system SDLC ini penulis hanya
sampai pada tahap pengembangan sistem tidak sampai pada
implementasi real langsung pada instansi;
3.
Penulis dalam pengembangan sistem tidak mengambil data base
langsung dari aplikasi SAK dan SIMAK-BMN, data sumber dari
hasil laporan yang dicetak dari aplikasi tersebut diatas.
4
4.
Sistem aplikasi dibuat hanya untuk pengolahan data rekonsiliasi
laporan SAI, data sumbernya dari laporan yang dikirim Satker;
5.
Penulis tidak membahas sampai pada konfigurasi jaringan dan
keamanan data base;
6.
Penelitian
ini
menggunakan
metode
SDLC
dan
tidak
membandingkan dengan metodologi yang lain.
1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1
Tujuan
Tujuan Penelitian adalah menganalisa, merancang membangun
sistem informasi rekonsiliasi laporan SAI sesuai dengan
permasalahan yang telah penulis sebutkan dalam latar belakang
dan perumusan masalah.
1.4.2
Manfaat
1) Bagi Penulis
a.
Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah;
b.
Menganalisa masalah yang ada dalam pekerjaan yang
kebetulan penulis adalah staf pada Direktorat Jenderal
Peternakan;
c.
Membandingkan teori-teori yang ada dengan masalah
yang sebenarnya;
d.
Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu
(S1), Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
5
e.
Untuk memperkenalkan gambaran umum perusahaan
yang diperlukan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja
yang sesuai dengan bidangnya dan sebagai pengalaman
kerja.
2) Bagi Instansi
a.
Dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu yang
dapat digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
dan barang pada Direktorat Jenderal Peternakan;
b.
Dapat membantu mempercepat proses rekonsiliasi antara
petugas SAK dan petugas SIMAK-BMN sehingga dapat
membandingkan antara neraca keuangann dan barang
dengan cepat dan akurat;
c.
Dapat dengan cepat menyajikan hasil rekonsiliasi
laporan SAI, karena tidak lagi menggunakan sistem
manual lagi dan dapat segera diketahui apabila ada
selisih antara neraca keuangan dan neraca barang
sebelum diketahui oleh Auditor
.
3) Bagi Pembaca
a.
Sebagai penunjang dalam menambah wawasan dan
pengetahuan terutama dalam hal meracang suatu aplikasi
sampai dapat diterapkan pada perusahaan / instansi
pemerintah;
6
b.
Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan atau
pertimbangan dalam menyusun tugas akhir / skripsi.
1.5
Metode Penelitian
Dalam metode penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode yaitu
Metode Pengumpulan Data dan Metode Pengembangan Sistem, penulis dalam
Analisa menggunakan teknik pengumpulan data atau Fact finding Technique
yang diantaranya seperti metode Observasi, Interview dan Studi pustaka. (
Sugiyono, 1999:129 ). Sedangkan untuk pengembangan sistem penulis
menggunakan SDLC (Sistem Development Life Cycle). (Ladjamudin, 2005:2 ).
1.5.1
Metode Pengumpulan Data.
Dalam pengumpulan data dan pencarian fakta untuk penelitian
Skripsi ini penulis menggunakan metode Fact-Finding Techniques. FactFinding Techniques dilakukan untuk proses pengembangan sistem, di
dalam Fact Finding Technique dilakukan proses pencarian dan
penemuan fakta serta pencarian data dari suatu kasus yang akan
membantu proses pengembangan sistem suatu Organisasi. Fact-Finding
Techniques
yang
di
gunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
(
Sugiyono,1999:129 ):
1.
Studi Kepustakaan.;
2.
Studi Lapangan;
3.
a.
Wawancara;
b.
Observasi.
Studi Literatur Sejenis.
7
1.5.2
Metode Pengembangan Sistem
Metodologi yang digunakan dalam melakukan pengembangan
Sistem ini adalah menggunakan metode SDLC (Sistem Development Life
Cycle) yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama
dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi
dalam tiga kegiatan utama yaitu : 1). Analysis, 2). Design dan
Implementation, dengan menggunakan pendekatan analisis terstruktur.
Penggunaan beberapa tool dari metode SDLC yang akan kami gunakan
yaitu seperti DFD, ERD dan diagram HIPO. Hipo ( Hirarki plus input
output ) merupakan teknik mendokumentasikan sistem program. Dengan
tujuan agar dapat mempermudah Programmer melihat gambaran umum
proses sistem. (Ladjamudin, 2005:213 ). Metode SDLC memiliki fase
fase dengan tahapan sebagai berikut:
1.
Perencanaan (planning);
2.
Analisa (analysis);
3.
Desain (design);
4.
Pengembangan (development);
5.
Testing (testing);
6.
Implementasi (implementation);
7.
Pengoperasian dan pemeliharaan (operations and maintenance).
8
Mulai :
Masalah, Kesempatan, Arah, Batasan, dan visi
1. Perencanaan
2. Analisa
3. Desain
4. Pengembangan
5. Testing
6. Implementasi
7. Pengoperasian &
Pemeliharaan
Gambar 1.1 : Siklus Tahapan Metode Pengembangan Sistem SDLC (Sistem
Development Life Cycle). ( Hartono, 2004:19 ).
1.6
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan yang merupakan analisa dari hasil
penelitian meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi dan
sistematika penulisan.
9
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas mengenai materi-materi yang berkaitan
dengan laporan tugas akhir ini secara teoritis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini membahas mengenai metodologi penelitian yang
dipakai di dalam laporan pkl ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan hasil dan pembahasan dari laporan pkl
secara rinci. Di dalam bab ini juga dijabarkan tentang gambaran
umum Direktorat Jenderal Peternakan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dari laporan, yang berisi
kesimpulan dari apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
serta saran-saran yang diharapkan berguna bagi perkembangan
sistem ini dimasa mendatang.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem.
Menurut Lucas (Ladjamudin, 2005:2), Sistem adalah suatu
komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling
bergantung, satu sama lain dan terpadu. Menurut Robert G. Murdick
1993 (Ladjamudin, 2005:2), Sistem adalah seperangkat elemen-elemen
yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan
bersama.Menurut Devis 1985 (Ladjamudin, 2005:2), Sistem adalah
bagian bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk
mencapai beberapa sasaran atau maksud. Menurut McLeod (Ladjamudin,
2005:2), Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat memahami bahwa
sistem merupakan suatu rangkaian yang saling berhubungan antara satu
elemen dengan elemen yang lainnya
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,
yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar
sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau
tujuan. (Al-Bahra bin Lajamudin, 2005 : 3).
11
Adapun karakteristik dari sistem tersebut antara lain :
1.
Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen
sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem.
2.
Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai
suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dan sistem
tersebut.
3.
Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan
luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus dijaga dan dipelihara.
4.
Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu
sub sistem dengan sub sistem yang lainnya. Melalui penghubung
ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem
12
ke sub sistem yang lainnya. Keluaran dari satu sub sistem akan
menjadi masukan untuk sub sistem lainnya melalui penghubung.
Dengan penghubung satu sistem dapat ber integrasi dengan sub
sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5.
Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal
maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses
untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
6.
Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain.
7.
Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem
itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
8.
Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai suatu tujuan atau sasaran maka sistem
tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada
masukan dan keluaran yang dihasilkan.
13
2.1.3
Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen
dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda
untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh
karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut
pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah,
sistem yang bersifat deterministik dengan sistem yang bersifat terbuka
dan tertutup (Al-Bahra Bin Lajamudin, 2005 : 6)
Adapun penjelasan
lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini :
1.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem
yang ada secara fisik, misalkan sistem operasi, sistem komputer,
sistem penjualan, dan lain sebagainya;
2.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan
manusia sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses
alam tidak dibuat oleh manusia. Misalkan sistem perputaran
bumi, sistem pergantian siang dengan malam, sistem kehidupan
umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan
interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine
sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine-system.
Sistem
informasi
merupakan
contoh
man-machine-system.
14
Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi
dengan manusia;
3.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic
system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem
tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat di deteksi
dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
Sistem tertentu relatif stabil atau konstan dalam jangka waktu
yang lama. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu
yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program yang
dijalankan. Sehingga dapat dikatakan sistem yang deterdiministik
adalah sistem yang tidak mengenal dan menganut prinsip
demokrasi, karena dalam sistem komputer misalnya seberapa
banyak data yang salah yang diinput maka hasilnya akan tetap
salah, sebaliknya satu data saja yang benar yang diinput diantara
sekian juta data yang salah, maka hasilnya data satu data tersebut
akan menjadi benar. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang
kondisi
masa
depannya
tidak
dapat
diprediksi
karena
mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik, dan
sistem demokrasi merupakan sistem yang probabilistik atau tidak
tertentu, dalam sistem politik kondisi masa depannya tidak bisa
diprediksi bahkan dalam waktu beberapa jam saja sudah berubah,
kawan menjadi lawan dan lawan yang selalu dihujat berubah
menjadi kawan dan mendukung;
15
4.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem
terbuka.
Sistem
tertutup
merupakan
sistem
yang
tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara
otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.
Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak
ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively
closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem yang lain. Karena sistem sifatnya terbuka dan
terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus
mempunyai suatu pengendalian yang baik. Sistem yang baik
harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup
karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka
hanya untuk pengaruh yang baik saja.
2.2
Konsep Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Inormasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah
memiliki nilai tambah. Informasi dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu :
a.
Informasi Strategis, Informasi ini digunakan untuk mengambil
keputusan jangka panjang.
b.
Informasi Taktis, Informasi dibutuhkan untuk mengambil
keputusan jangka menengah.
16
c.
Informasi Teknis, Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan
operasional sehari-hari.
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah
diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau
mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang
menerimanya. (Sutabri, 2003:17-18)
Menurut Mc. Fadden (Kadir, 2003:31), Informasi adalah sebagai
data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Menurut
Shannon dan Weaver (Kadir, 2003:31), Informasi adalah jumlah
ketidakpastian yang dikurangi berupa sebuah pesan diterima, artinya
dengan adanya informasi tingkat ketidak pastian menjadi meningkat.
Menurut Davis (Kadir, 2003:31), Informasi adalah data yang telah
dirubah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau saat mendatang.
Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa informasi
menggambarkan peristiwa dan kejadian nyata yang diolah dari data –
data yang didapatkan, dimana hasil pengolahan data tersebut
dikumpulkan
untuk
pengambilan
keputusan
untuk
pihak
yang
membutuhkannya.
17
2.2.2
Lingkungan Informasi
Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam
manajemen modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada
informasi. Manajemen informasi adalah segala kegiatan yang berkaitan
dengan perolehan informasi, penggunaan informasi seefektiv mungkin
dan juga pembuangan terhadap informasi (yang tidak berguna lagi) pada
waktu yang tepat. Informasi tidak hanya digunakan untuk kepentingan
internal dalam organisasi, tetapi juga dipakai oleh pihak eksternal (diluar
organisasi). (Kadir, 2003: 26-27)
2.2.3
Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,
perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan
dalam menghasilkan informasi. Menurut Ladjamudin (Ladjamudin
2005:11), Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai
berikut :
Input
(Data)
Process
(Pengolahan
Data)
Output
(Informasi)
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data (Ladjamudin, 2005:11)
2.2.4
Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi
atau ditentukan oleh tiga hal (Ladjamudin, 2005:11 ) sebagai berikut :
18
1.
Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi
tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini,
dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan
mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu,
hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang
kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa
saja;
2.
Akurat (accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika
seluruh
kebutuhan
(completeness),
informasi
seluruh
pesan
tersebut
telah
tersampaikan
telah
benar
atau
sesuai
(correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau
hanya sistem yang diinginkan oleh user (security);
3.
Tepat waktu (timeeliness), berbagai proses dapat diselesaikan
dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat
disampaikan tepat waktu;
4.
Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan mempunyai
daya jual yang tinggi serta biaya operasional untuk menghasilkan
informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu
memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan
ekonomi dan teknologi informasi;
5.
Efisien (efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintaks
ataupun kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan
makna dan hasil yang mendalam bagi yang menerima informasi
tersebut;
19
6.
Dapat dipercaya (reliability), informasi tersebut berasal dari
sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah diuji
tingkat kejujurannya.
2.2.5 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan 2 hal yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih lanjut
sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya
dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifnya. Pengukuran nilai
informasi biasanya dihubungkan dengan analisa cost effektiveness atau
cost benefit. (Jogianto, 2001 : 9-11).
2.3
Konsep Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang – orang,
fasilitas, teknologi, media, prosedur – prosedur dan pengendalian yang di
tunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang
lainnya terhadap kejadian kejadian internal dan eksternal yang penting
dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan
yang cerdik. ( Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005 : 13-14). Menurut Alter
(Kadir, 2003:10), Sistem Informasi adalah kombinasi adalah prosedur
20
kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Menurut Bodneer dan Hopiwood (Kadir, 2003:10), Sistem
Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dirancang untuk mentrasformasikan data ke dalam bentuk informasi
yang berguna.Menurut Gelinas, Uram, Wiggins (Kadir, 2003:10), Sistem
Informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri
atas kumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat
untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan
informasi keluaran kepada para pemakai.
Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan
yaitu menyajikan informasi (Ladjamudin, 2005:13). Sekumpulan
prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil, keputusan atau untuk mengendalikan
organisasi (Ladjamudin, 2005:13). Dari beberapa pendapat para ahli
diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi berupa sistem
yang diolah oleh pihak tertentu menjadi sebuah informasi penting yang
dapat membantu dan dipergunakan untuk pengambilan keputusan.
2.3.2
Manfaat Sistem Informasi
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah
transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan
sebagai
salah
satu
produk
atau
pelayanan
mereka.Perusahaan
21
menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada
tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
2.3.3
Komponen Sistem Informasi
Kita dapat mengilustrasikan 5 (lima) komponen dalam sistem
informasi seperti terlihat pada Gambar 2.2 (Ladjamudin, 2005:14).
Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.
Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin;
2.
People dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara
menggunakan mesin;
3.
Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin
agar terjadi suatu proses pengolahan data.
Hardware
(Perangkat
Keras)
Software
(Perangkat
Lunak)
DATA
Mesin
Procedures
(Prosedur)
People
(Manusia)
Manusia
Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi
(Ladjamudin, 2005:14)
22
2.3.4
Kegiatan Sistem Informasi
1.
Input
Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data
untuk diproses.
2.
Proses
Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk
menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3.
Output
Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses
diatas tersebut.
4.
Penyimpanan
Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5.
Control
Suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi
tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.