TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Proyek Pembangunan Hotel Tosan Solo Baru (Lantai D

1. Waktu dan Biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 130 hari dengan biaya Rp. 3.957.973.957, setelah penambahan 1 jam kerja lembur didapaktan durasi crashing 115 hari dan dengan biaya sebesar Rp. 3.945.016.445, untuk penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 103 hari dan biaya sebesar Rp. 3.950.619.773 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 102 hari dengan biaya Rp3.972.144.637. 2. Pada penambahan Lembur 1 jam dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja 1 pada durasi ke 130 hari penambahan jam lembur lebih efektif di bandingkan dengan penambahan tenaga kerja akan tetapi pada durasi selanjutnya penambahan jam lembur lebih efektif karena dengan durasi yang sama biaya lebih murah di bandingkan dengan penambahan tenaga kerja. Pada penambahan jam lembur 2 jam jika di bandingkan dengan penambahan tenaga kerja 2 yang lebih efektif adalah dengan menambah tenaga kerja karena dari segi durasi dan biaya lebih cepat dan murah. Dan pada penambahan jam lembur 3 jam jika di bandingkan dengan penambahan tenaga kerja 3 yang lebih efektif juga dengan menambah tenaga kerja di bandingkan dengan menambah jam lembur jika di lihat dari durasi dan biaya nya. 3. Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda. Selain itu, Sanjoyo 2016 dalam penelitianya, Analisis Biaya dan Waktu Proyek Konstruksi dengan Penambahan Jam Kerja Lembur Dibandingkan dengan Penambahan Tenaga Kerja Menggunakan Metode Time Cost Trade Off Studi Kasus : Pembangunan Rumah Susun Tni Wilayah Jawa Barat dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Waktu dan Biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 122 hari dengan biaya Rp5.192.669.282,00 dengan penambahan 1 jam kerja lembur didapaktan durasi crashing 112 hari dan dengan biaya sebesar Rp5.203.606.590,00 pada penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 106 hari dan biaya sebesar Rp5.226.445.347,00 dan pada penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 101 hari dengan biaya Rp5.267.571.223,00. 2. Waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 122 hari dengan biaya Rp5.192.669.282,00 pada penambahan tenaga kerja 1 jam didapatkan durasi crashing 112 hari dan dengan biaya sebesar Rp5.158.777.590,00 pada penambahan tenaga kerja 2 jam didapatkan durasi crashing 106 hari dan biaya sebesar Rp5.134.100.859,00 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 101 hari dengan biaya Rp5.118.298.998,00. 3. Penambahan lembur 1 jam dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja 1 jam pada durasi 112 hari, penambahan tenaga kerja lebih efektif dibandingankan dengan penambahan jam lembur. Pada penambahan lembur 2 jam jika dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja 2 jam yang lebih efektif adalah dengan menambah tenaga kerja, karena dari segi durasi dan biaya lebih cepat dan murah. Pada penambahan lembur 3 jam jika dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja 3 jam yang lebih efektif adalah dengan menambah tenaga kerja. 4. Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda. 8

BAB III LANDASAN TEORI

A. Manajemen Proyek

Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan Soeharto, 1999. Menurut Soeharto 1999, adapun tujuan dari proses manajemen proyek adalah sebagai berikut: 1. Agar semua rangkaian kegiatan tersebut tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu proyek; 2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan lagi di luar dari perencanaan biaya yang telah direncanakan; 3. Kualitas sesuai dengan persyaratan; 4. Proses kegiatan sesuai persyaratan. Menurut Siswanto dikutip oleh Novitasari, 2014 dalam manajemen proyek penentuan waktu penyelesaian kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan awal yang sangat penting dalam proses perencanaan karena penentuan waktu tersebut akan menjadi dasar bagi perencana yang lain, yaitu: 1. Penyusunan jadwal scheduling, anggaran budgeting, kebutuhan sumber daya manusia manpower planning, dan sumber organisasi yang lain; 2. Proses pengendalian controling.

B. Network Planning

Suatu kegiatan yang merupakan rangkaian penyelesaian pekerjaan haruslah direncanakan dengan sebaik-baiknya. Sedapat mungkin semua kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan dapat diselesaikan dengan efisien. Semua aktivitas tersebut diusahakan untuk dapat selesai dengan cepat sesuai dengan yang diharapkan serta terintegrasi dengan aktivitas yang lainnya. Network planning adalah gambaran kejadian-kejadian dan kegiatan yang diharapkan akan terjadi dan dibuat secara kronologis serta dengan kaitan yang logis dan berhubungan antara sebuah kejadian atau kegiatan dengan yang lainnya. Dengan adanya network, manajemen dapat menyusun perencanaan penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien.

C. Biaya Total Proyek

Secara umum biaya proyek konstruksi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. 1. Biaya langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir proyek, yang meliputi: a. Biaya bahanmaterial; b. Biaya upah kerja; c. Biaya alat; d. Biaya subkontraktor dan lain-lain. 2. Biaya tidak langsung adalah segala sesuatu yang tidak merupakan komponen hasil akhir proyek, tetapi dibutuhkan dalam rangka proses pembangunan yang biasanya terjadi diluar proyek dan sering disebut dengan biaya tetap fix cost. Walaupun sifatnya tetap, tetapi harus dilakukan pengendalian agar tidak melewati anggarannya, yang meliputi: a. Gaji stafpegawai tiap tim manajemen; b. Biaya konsultan perencana dan pengawas; c. Fasilitas sementara di lokasi proyek; d. Peralatan konstruksi; e. Pajak, pungutan, asuransi dan perizinan; f. Overhead; g. Biaya tak terduga; h. Laba.

Dokumen yang terkait

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

1 5 11

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

0 7 1

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

0 4 3

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Hotel Cordela Yogyakarta Lantai 4 – Lantai Atap)

0 4 131

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Hotel Cordela Yogyakarta Lantai Basement – Lantai 03)

4 23 136

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung Twin Building UMY (Lantai Dasar – Lantai

1 10 129

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pembangunan Rumah Susun TNI Wilayah Jawa Barat)

2 12 113

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

0 6 109

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jalan Baru Lingkar Sumpiuh– Kabupaten Cilacap)

2 12 127

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi kasus : Proyek Pembangunan Gedung Indonesia)

1 4 64