6 6.
Memiliki semangat kerja tinggi 7.
Memiliki sikap dan kepribadian yang baik dalam melaksanakan tugas 8.
Kreatif dan inovatif.
2.2 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif dengan menggunakan program
SPSS
sebagai alat untuk menguji data. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh motivasi kerja, kompensasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
1. Uji Instrumen
Uji instrumen yaitu alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi kuantitatif tentang variabel yang sedang
diteliti. Dalam teknik pengujian data ini digunakan dua pengujian, yaitu:
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatan valid jika
pertanyaan pada kuesioner maupun untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali 2011:52.
Pengujian validitas terhadap keusioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment.
Hasil penelitian validitas dilakukan dengan program SPSS 17.0 selanjutnya dibandingkan dengan angka r kritik. Bila rhitung
rtabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid. Bila rhitung rtabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
7 waktu ke waktu Ghozali 2011:47. Untuk mendapatkan data uji
tersebut, dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach dikerjakan dengan SPSS 17.0. Suatu variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai
Cronbach Alpha
0,07 Nunnally 1994 dalam Ghozali 2011:48
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik diuji sebelum melakukan pengujian hipotesis untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan. Regresi yang baik
adalah memiliki data yang terdistribusi normal, bebas multikolinearitas, bebas heterokedastisitas, dan tidak terdapat autokorelasi.
a. Uji Normalitas Data
Normalitas merupakan pengujian apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen, variabel independen atua
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Modal regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal.
Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini digunakan uji statistik
Kolmogorove
–
Smirnov
dengan kriteria yang digunakan adalah
dengan kriteria
yang digunakan
adalah dengan
membandingkan
P-Value
yang signifikannya jelas diketemukan yaitu sebesar 5 0,05, jika nilai probilitas yang diperoleh lebih
besar dari 0,5 maka data tersebut berdistribusi normal. b.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari redidual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas dalam
penelitian ini menggunakan uji
Rank Spearman
. Apabila nilai probabilitas signifikannya dari korelasi antara unstandardized
dengan variabel independen lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas Ghozali, 2011:139-142.
8 c.
Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantaravariabel independen. Nilai
cut off
yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinieritas adalah
nilai toleransi 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10, maka model penelitian tidak terjadi multikolinearitas Ghozali,2011:105-106.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linier berganda. a.
Analisis Regresi Berganda Persamaan regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu motivasi kerja, kompensasi dan disiplin kerjaterhadap variabel
dependen yaitu kinerja pegawai. b.
Uji T Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Uji t digunakan untuk menunjukkan dukungan terhadap hipotesis
penelitian. Apabila nilai thitung ttabel atau tingkat signifikan yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan variabel
independen tersebut berhubungan secara statistik terhadap variabel dependennya Ghozali, 2011:98, atau dengan kata lain hipotesis
alternatif terdukung secara statistik. Sebaliknya apabila thitung ttabel, maka H0 diterima dan hipotesis penelitian tidak terdukung
secara statistik.
c. Uji F
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen dengan melihat signifikansi F. Jika nilai signifikansi F
9 lebih kecil dari 0,05 hipotesis alternatifnya tidak dapat ditolak atau
dengan a = 0,05 variabel independenya secara statistik mempengaruhi variabel dependennya secara bersama-sama Ghozali
2011:98 d.
Uji R² Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah anatara nol dan satu.
Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Kelemahan mendasar pengguna koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan ke dalam
model. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan
adjusted
R² berkisar antara nol dan satu. Jika
adjusted
R² makin mendekati satu maka makin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan
variabel independenya Ghozali 2011:97.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN