2.4 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk r menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk pertahun  pada  periode  atau  waktu  tertentu,  biasanya  dinyatakan  dengan  persen.
Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk yaitu :
1. Pertumbuhan Geometri P
t
= P
0 .
1+ r
t
2. Pertumbuhan Eksponensial P
t
= P . e
rt
log P
t
= log P + log e
rt
rt log e = log P
t
- log P r
=
r =
Dimana : P
t
= jumlah penduduk pada tahun t P
= jumlah penduduk pada tahun dasar r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = jangka waktu antar Po dan Pt e = bilangan pokok dari sistem logaritma, besarnya 2,718282
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
SEJARAH SINGKAT KABUPATEN LABUHAN BATU
3.1 Latar Belakang Terbentuknya Kabupaten Labuhan Batu
Sebelum penjajahan
Belanda memasuki
daerah Labuhanbatu,
sistem pemerintahan Labuhanbatu bersifat monarkhi yang Kepala Pemerintahan disebut
Sultan  atau  Raja  yang  dibantu  oleh  seorang  bergelar  Bendahara  Paduka  Sri Maharaja  yang  bertugas  sebagai  Kepala  Pemerintahan  sehari-hari  semacam
Perdana Menteri.
Kesultanan  yang  terdapat  di  wilayah  Kabupaten  Labuhanbatu  pada  waktu  itu terdiri dari empat kesultanan, yaitu :
1. Kesultanan Kota Pinang berkedudukan di Kota Pinang 2. Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir
3. Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhan Bilik 4. Kesultanan Bilah berkedudukan di Negeri Lama.
5.  Ditambah  satu  Half-Bestuur  Kerajaan  Kampung  Raja  berkedudukan  di Tanjung Medan.
Penjajah  Belanda  memasuki  wilayah  Labuhanbatu  berkisar  tahun  1825, disamping itu ada pula keterangan yang menyatakan setelah selesai Perang Paderi
Universitas Sumatera Utara
berkisar tahun 1831. Pada tahun 1861 kesatuan angkatan laut Belanda di bawah pimpinan Bevel Hebee datang ke Kampung Labuhanbatu di hulu Kota Labuhan
Bilik  sekarang  melalui  sungai  Barumun.  Kemudian  di  perkampungan  dibangun pelabuhan yang terbuat dari beton sebagai tanda pendaratan persinggahan kapal-
kapal  berbobot  3000  sd  5000  ton.  Kemudia  pada  lokasi  pelabuhan  tersebut berkembang  menjadi  sebuah  perkampungan  desa  yang  lebih  dikenal  dengan
nama  Pelabuhan Labuhan Batu.
Dalam  perkembangan  selanjutnya,  Pemerintahan  Kolonial  Belanda  secara yuridis formal menetapkan Gouvernement Bisluit Nomor 2 tahun 1867 tertanggal
30  September  1867  tentang  pembentukan  Afdeling  Asahan  yang  meliputi  tiga Onder Afdeling, yaitu :
1. Onder Afdeling Batu Bara dengan Ibukota Labuhan Ruku 2. Onder Afdeling Asahan dengan Ibukota Tanjung Balai
3. Onder Afdeling Labuhan Baru dengan Ibukota Kampung Labuhan batu
Dan  secara  administratif  pemerintahan  wilayah  Labuhanbatu  merupakan bagian  dari  wilayah  Afdeling  Asahan  yang  dipimpin  Asisten  Residen  Bupati
sedangkan Onder Afdeling dipimpin Contreleur Wedana.
Pada  awalnya  Contreleur  Labuhanbatu  berkedudukan  di  Kampung  Labuhan batu,  kemudian  pada  tahun  1895  dipindahkan  ke  Labuhan  Bilik,  tahun  1924
dipindahkan  ke  Marbau,  tahun  1928  dipindahkan  ke  Aek  Kota  Batu  dan  pada tahun 1932 dipindahkan ke Rantauprapat sampai kemerdekaan diproklamirkan 17
Agustus 1945.
Universitas Sumatera Utara
Pada  masa Pemerintahan Jepang sistem pemerintahan Zaman Hindia Belanda dilanjutkan  dan  untuk  memonitoring  kegiatan  pemerintahan  yang  dilaksanakan
oleh SultanRaja, pemerintahan Jepang membentuk Tuk Fuku Bunsyuco. Setelah Kemerdekaan  Republik  Indonesia  diproklamirkan  dan  tepatnya  pada  tanggal  16
malam  17  Oktober  1945  maka  di  Sumatera  Utara  dibentuklah  Komite  Nasional Daerah  diberbagai  daerah  termasuk  di  Labuhanbatu.  Melalui  keputusan  Komite
Nasional  Daerah  Labuhanbatu  pada  tanggal  17  Oktober  1945  dibentuklah pemerintahan  di  Kabupaten  Labuhan  batu.  Dalam  perkembangan  berikutnya,
Komite Nasional Daerah Keresidenan Sumatera Timur menetapkan Labuhanbatu sebagai salah satu Kabupaten di Sumatera Utara, dipimpin Gose Gautama sebagai
Bupati pertama, yang membawahi empat kewedanaan yaitu :
1. Kewedanaan Kualuh Leidong
2. Kewedanaan Kota Pinang
3. Kewedanaan Bilah
4. Kewedanaan Panai
Berdasarkan  Keputusan  Dewan  Perwakilan  Rakyat  Daerah  TK  II  Kabupaten Labuhan  batu  Nomor  08  Tahun  1998,  bahwa  tanggal  17  Oktober  ditetapkan
sebagai  Hari  Jadi  Pemerintahan  Kabupaten  Labuhanbatu  Lembaran  daerah Kabupaten Daerah TK II Labuhanbatu Nomor 11 Tahun 1998 seri D Nomor 4.
Seiring dengan berkembangnya Daerah Otonomi baru di era reformasi, melalui UU  Nomor  32  dan  UU  Nomor  33  Tahun  2008,  Kabupaten  Labuhanbatu
dimekarkan  menjadi  3  tiga  Kabupaten,  yaitu  Kabupaten  Labuhanbatu  Utara, Kabupaten Labuhan batu, dan Kabupaten Labuhan batu Selatan.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Letak dan Keadaan Geografis