Ita Agni Safitri, 2015 Efektifitas teknik modeling untuk meningkatkan motif berprestasi siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
e. Kebutuhan untuk mengatasi hambatan-
hambatan yang datang dari diri sendiri dalam mencapai tujuan Bp
f. Kebutuhan untuk mengatasi hambatan-
hambatan yang datang dari luar diri dalam mencapai tujuan Bw
g. Intensitas kepuasan subjek terhadap hasil
yang dicapai G+ h.
Intensitas kekecewaan terhadap kegagalan G-
i. Dorongan yang membantu mengerahkan
kegiatan Nup j.
Intensitas keinginan untuk mencapai hasil dengan sebaik-baiknya Ach. T
5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50
56, 61, 66, 71, 81, 86, 91, 96
52, 62, 67, 72, 77, 87, 92, 97
53, 58, 68, 73, 78, 83, 93, 98
54, 59, 64, 74, 79, 84, 89, 99
55, 60, 65, 70, 80, 85, 90, 95
2 Tidak ada sesuatu yang ingin dicapai UI
Pernyataan B: 26 s.d. 50 76 s.d. 100
3 Keraguan apa yang ingin dicapai TI
Pernyataan B: 01 s.d 25 51 s.d 75
Metode pengukuran motif berprestasi yang digunakan adalah metode bertanya kepada individu dengan seksama melalui pertanyaan-pertanyaan tentang motif.
Dengan metode ini subjek diminta untuk memilih salah satu pernyataan yang paling menyerupai dirinya dari pasangan-pasangan pernyataan yang mengandung unsur
achievement motive atau berorientasi pada pencapaian suatu hasil dengan pernyataan yang tidak berorientasi pada pencapaian suatu hasil. Kriteria yang digunakan untuk
menyusun pernyataan didasarkan pada analisis McClelland tentang kategori achievement motive. Individu yang lebih banyak memilih pernyataan yang
berorientasi pada achievement, memiliki achievement motive yang lebih tinggi dari pada individu yang lebih sedikit memilih pernyataan yang berorientasi pada
achievement.
3.4.2 Penyekoran Data Hasil Penelitian
Penyekoran data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada pedoman penyekoran sebagai berikut:
Ita Agni Safitri, 2015 Efektifitas teknik modeling untuk meningkatkan motif berprestasi siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a. Menghitungmenjumlahkan baris nomor item 1, 6, 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41,
46, dan baris berikutnya yang memilihmelingkari A. Kemudian hasil penjumlahannya disimpan pada baris masing-masing dan disimpan pada
kolom AI. b.
Menghitungmenjumlahkan nomor item 26, 31, 36, 41, dan 46 yang memilihmelingkari B. Kemudian hasil penjumlahannya disimpan pada kolom
UI. c.
Setelah langkah a dan b dilakukan, maka hasil penjumlahan AI dikurangi penjumlahan UI, dan hasilnya disimpan pada kolom S.
d. Menghitungmenjumlahkan baris nomor item 51, 56, 61, 66, 71, 76, 81, 86,
91, 96 dan baris berikutnya yang memilihmelingkari A. Untuk nomor 51, 57, 63, 69, dan 75 jawaban A tidak dihitung karena terkena garis konsistensi.
Begitu juga untuk nomor item 76, 82, 88, 94 dan 100, jawaban A dan B tidak dihitung karena terkena garis konsistensi. Kemudian hasil penjumlahan
disimpan pada pada kolom AI. e.
Menghitungmenjumlahkan nomor item 76, 81, 86, 91, dan 96 yang memilihmelingkari B. Untuk nomor 76, 82, 88, 94 dan 100 jawaban B tidak
dihitung karena terkena garis konsistensi. Kemudian hasil penjumlahan disimpan pada kolom UI.
f. Setelah langkah d dan e dilakukan, maka hasil penjumlahan AI dikurangi
penjumlahan UI, dan hasilnya disimpan pada kolom S. g.
Untuk menghitung skor konsistensi, item nomor 1, 7, 13, 19, dan 25 ditarik garis diagonal ke bawah sehingga berpasangan dengan item no 51, 57, 63, 69
dan 75 artinya: 1:51; 7:75; 13:63; 19:69; dan 25:75. Demikian pula dengan item nomor 26, 32, 38, 44, dan 50 ditarik garis diagonal kebawah sehingga
berpasangan dengan item nomor 76, 82, 88, 94, dan 100 artinya: 26:76; 32:82; 38:88; 44:94; dan 50:100. Kemudian lihat, jika masing-masing
pasangan tersebut menunjukkan pilihan jawaban huruf yang sama, maka
Ita Agni Safitri, 2015 Efektifitas teknik modeling untuk meningkatkan motif berprestasi siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pada kotak yan g disediakan diberi tanda ceklis √, yang artinya sama dengan
1, jika berbeda maka pada kotak yang disediakan, diberi tanda silang X, yang artinya sama dengan 0. Setelah semua pasangan tersebut dihitung, maka
pada kotak Kon,
tanda ceklis √ dijumlahkan.
3.5 Proses Pengembangan Instrumen