Batasan masalah Rumusan masalah Tujuan penelitian Manfaat penilitian Kesimpulan

Sementara itu sampah botol-botol plastik dapat berakhir di tangan para pendaur ulang plastik. Sampah yang jumlahnya sangat banyak ini tentunya membutuhkan mekanisme pengelolaan sehingga penekanan jumlah sampah di TPA dapat dilakukan. Aluminium foil merupakan lembaran aluminium yang memiliki ketebalan kurang dari 0,1 cm. Komposisi dari aluminium foil biasanya adalah hampir murni aluminium yaitu sekitar 92 - 99,99 Al. Pada penelitian ini Aluminium foil akan dimanfaatkan sebagai sumber aluminium pada pembuatan zeolit 4A dan untuk sumber silikanya akan digunakan abu sekam padi. Oleh karena itu penulis mengajukan judul penelitian “Sintesis dan Karakterisasi Zeolit 4A dari Limbah Abu Sekam Padi dan Sampah Aluminium Foil.”

1.2 Batasan masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada sintesis dan karakterisasi zeolit 4A dari limbah abu sekam padi dan sampah aluminium foil kemasan susu bubuk khususnya di kabupaten Deli Serdang.

1.3 Rumusan masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Berapa komposisi kimia abu sekam padi dan Aluminium foil yang dapat menghasilkan zeolit 4A dengan kualitas optimum? 2. Bagaimana pengaruh penambahan kadar NaOH terhadap zeolit 4A? 3. Bagaimana pengaruh suhu terhadap kualitas zeolit 4A yang dihasilkan?

1.4 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan utnuk mengetahui komposisi Aluminium foil dan abu sekam padi yang digunakan dalam pembuatan zeolit 4A dan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kualitas zeolit 4A.

1.5 Manfaat penilitian

Sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi atau menanggulangi permasalahan limbah sekam padi dan aluminium foil yang melimpah untuk dimanfaatkan pada proses pembuatan zeolit 4A, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Zeolit 4A dapat disintesis menggunakan bahan dasar berupa limbah abu sekam padi dan sampah aluminium foil dengan adanya serapan khas zeolit 4A berdasarkan hasil analisa menggunakan Spektroskopi Inframerah. 2. Ada sembilan jenis zeolit 4A yang berhasil di sintesis dengan variasi penambahn NaOH, sampah aluminium foil dan suhu kristalisasi. 3. Dari kesembilan Zeolit 4A yang terbentuk hanya 3 yang dikarakterisasi dengan AAS dikarenakan hasil spektra Inframerah yang hampir mirip, pemilihan sampel tersebut didasarkan pada luas daerah terbentuknya zeolit yang paling optimum. 4. Variasi penambahan NaOH tidak memberikan pengaruh terhadap berat zeolit yang dihasilakan dalam rasio SiAl yang sama. 5. Variasi penambahan sampah aluminium foil mempengaruhi berat kristal zeolit 4A yang dihasilkan. Untuk setiap rasio SiAl, berat zeolit 4A semakin besar dengan bertambahnya berat sampah aluminium foil. 6. Untuk variasi suhu kristalisasi, pada rasio SiAl = 0,8 suhu pembentukan zeolit 4A adalah pada suhu 90 o C; 100 o C dan 110 o C. Untuk rasio SiAl = 1 yaitu suhu 90 o C; 100 o C dan 110 o C. Begitu juga dengan rasio SiAl = 1,2 pada suhu 90 o C; 100 o C dan 110 o C. 7. Berdasarkan hasil karakterisasi Spektroskopi Inframerah pada serapan khas zeolit 4A , tingkat kristalinitas optimum adalah pada Zeolit 4A 3 dengan variasi 14,5 g NaOH; 1,77 g sampah aluminium foil dan suhu 110 o C. Lalu Zeolit 4A 6 dengan penambahan 11,6 g NaOH; 1,77 g sampah aluminium foil dan suhu 110 o C dan Zeolit 4A 7 dengan penambahan 9,7 g NaOH; 2,66 g sampah aluminium foil dan suhu 90 o C

5.2. Saran