f Gangguan  aktifitas  fungsional,  yang  disebabkan  oleh  akumulasi  keluhan
yang juga ditambah oleh karena menurunnya kekuatan otot. g  Tanda-tanda peradangan dan deformitas
h  Tanda  peradangan  di  persendiaan  yang  sakit  kadang  timbul,  namun terkadang tidak seperti nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat dan warana
kemerahan.  Selain  itu  disertai  juga  perubahan  bentuk  sendi  yang  bisa dikarenakan  adanya  perubahan  dipermukaan  sendi,  perubahan  pada  tulang
dan timbul berbagai kecacatan seperti valgus dan valrus Dalimartha, 2001.
5. Diagnosis
Diagnosis sendi lutut berdasarkan gambaran klinis dan radiology. Kriteria Actman
merupakan  salah  satu  pedoman  diagnosis  osteoarthritis  sendi  lutut.  Bila seseorang  ditemukan  hanya  nyeri  lutut,  diagnosa  osteoarthritis  harus  ditambah
tiga dan lima kriteria, yaitu umur diatas 50 tahun, kaku sendi di pagi hari kurang dan  30  menit,  nyeri  tekan  pada  tulang  pembesaran  tulang,  perabaan  sendi  tidak
panas. Bila  ada  gambaran  osteofit  pada  pemeriksaan  radiologi  dibutuhkan  satu
dan tiga kriteria, yaitu umum diatas 50 tahun, kaku sendi kurang dan 30 menit dan krepilasi
Parjoto, 2000. Melalui  pemeriksaan  radiologi  yang  menunjang  diagnosis  osteoarhrosis
antara  lain  adanya  osteofit  pada  pinggir  sendi,  adanya  penyempitan  celah  sendi, adanya  perubahan  struktur  anatomi  sendi,  kista  tulang  dan  peningkatan  densitas
tulang.  Perubahan  di  atas  dipakai  sebagai  pedoman  oleh  Kellgren  untuk menentukan gradasi OA 1963: Grade 0: tidak normal tidak ada OA, Grade 1:
OA  meragukan  sendi  normal,  kecuali  terdapat  osteofit  minimal,  Grade  2:  OA minimal  osteofit  ada  di  dua  tempat,  sklerosis  sub  kondral,  kista  -,  celah  sendi
baik,  Grade  3:  OA  moderat  osteofit  moderat,  deformitas  ujung  tulang,  celah sendi  sempit,  Grade  4:  OA  berat  osteofit  besar,  deformitas  ujung  tulang,  sela
sendi  hilang,  kista  +,  sclerosis  +  Kusumawati,  2003.  Hasil  laboratorium  yang ikut  mendukung  yaitu  peningkatan  jumlah  cairan  sendi  dan  analisis  cairan  sendi
apabila terdapat peradangan hasilnya akan tidak normal. Pemeriksaan  penunjang  lainnya  yaitu  melalui  MRI,  atroslopi  dan
mielografi Setyawan, 2001.
6. Diagnosis banding
Ada  kondisi  yang  mempunyai  gejala-gejala  hamper  sama  dengan osteoarthrosis  sendi  lutut  antara  lain  yaitu  rematoid  arthrosis  sendi  lutut,  namun
pada  rematoid  arthrosis  sendi  lutut  selalu  disertai  gejala  dan  keluhan  ekstra articular dan aktualisasi inflamai cukup tinggi sementara osteoarthrosis sendi lutut
tidak  dijumpai  gejala  dan  keluhan  tersebut.  Pada  kasus  rematoid  arthrosis didapatkan  keluhan  seperti  nodul  rematoid  di  jaringan  sub  cutan  vasculatis
episkeritis,  limfadenopaty.  Pada  rematoid  arthrosis  sendi  lutut  menyerang  umur lebih  muda,  selalu  bilateral,  nyeri  sangat  tajam  sharp  pain,  morning  stiffness
lebih  berat  selama  1  jam,  sendi  lebih  menonjol  disertai  demam,  kelemahan  otot dan penurunan berat badan Hudaya, 1996.
7. Komplikasi