Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Adrian Nugraha Pratama, 2014 KONTRIBUSI KOMPETENSI PROGRAM PRODUKTIF TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMKN 2 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang berperan untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi dunia kerja. Hal tersebut terdapat dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah pada Pasal 1 ayat 3 yang menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan adalah “pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu”. Pengertian tersebut menerangkan bahwa dalam dunia kerja, dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kecakapan dalam mengemban tanggung jawabnya selama bekerja atau sesuai dibidang pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dengan lingkungan pekerjaannya dan memiliki daya saing tinggi. Oleh karena itu, SMK dituntut agar bisa menyiapkan lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan minat peserta didik, serta sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pihak yang membutuhkan tenaga kerja di dunia usaha atau dunia industri. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan agar sesuai dengan standar yaitu penilaian secara nasional terhadap pencapaian kompetensi yang diperoleh peserta didik selama belajar, hal tersebut ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pasal 1 yang menyebutkan bahwa “penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional”. Penilaian hasil belajar yang berlaku secara nasional dalam SMK adalah uji kompetensi keahlian, ini merupakan suatu kegiatan tahunan untuk mengukur serta menilai kompetensi peserta didik yang diperolehnya selama belajar. Uji kompetensi keahlian tersebut meliputi uji kompetensi teori kejuruan untuk Adrian Nugraha Pratama, 2014 KONTRIBUSI KOMPETENSI PROGRAM PRODUKTIF TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMKN 2 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengukur pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap landasan keilmuan disamping untuk menguji analisis, daya nalar dan penyelesaian masalah sedangkan uji kompetensi praktek kejuruan bertujuan untuk mengukur kemampuan atau performansi peserta uji dalam mengerjakan sebuah penugasan atau membuat suatu produk sesuai tuntutan standar kompetensi. SMK Negeri 2 Kota Bandung merupakan salah satu pendidikan menengah kejuruan yang berdomisili di Jalan Ciliwung No. 4 Bandung, memiliki dua program studi yang meliputi Program Studi Keahlian Teknik Mesin dan Program Keahlian Teknik Komputerdan Jaringan. Salah satu kompetensi keahlian pada program studi keahlian teknik mesin diantaranya adalah Teknik Pengelasan TPL. Teknik Pengelasan bertujuan untuk membuat peserta didik agar menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan dalam kompetensi keahlian teknik pengelasan, karena pengelasan merupakan sebuah cabang ilmu keteknikan yang memiliki berbagai teori aplikatif yang nantinya harus benar-benar diterapkan ketika akan melaksanakan praktek pengelasan, oleh karena itu, peserta didik diharapkan dapat memahami teori yang dipelajari serta praktek yang dilaksanakan secara utuh sehingga dapat memiliki karir, berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional dalam kompetensi keahlian teknik pengelasan. Berhubungan dengan penilaian yang dilakukan secara Nasional, penilaian uji kompetensi keahlian yang ditetapkan oleh Badan Nasional Standar Pendidikan BNSP memiliki nilai standar minimal kelulusan sebesar 6,0. Nilai nilai uji kompetensi keahlian merupakan nilai gabungan dari nilai uji kompetensi teori kejuruan sebesar 30 dan uji kompetensi praktek kejuruan sebesar 70. Berdasarkan hasil wawancara serta observasi penulis di SMKN 2 Kota Bandung, hasil uji kompetensi keahlian siswa TPL memiliki nilai dengan kriteria yang baik dan dinyatakan lulus uji kompetensi keahlian serta tidak ada siswa yang memiliki nilai dibawah 7,0. Adapun nilai akhir uji kompetensi keahlian teknik pengelasan tahun pelajaran 20112012 dan 20122013 di SMKN 2 Kota Bandung dalam Tabel 1.1 sebagai berikut: Adrian Nugraha Pratama, 2014 KONTRIBUSI KOMPETENSI PROGRAM PRODUKTIF TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMKN 2 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1 Nilai Akhir Uji Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Tahun Pelajaran 20112012 dan 20122013 di SMKN 2 Kota Bandung Interval Nilai Hasil Uji Kompetensi Keahlian Frekuensi Presentase 20112012 20122013 20112012 20122013 9,0 – 10 Istimewa 8,0 – 8,9 Sangat baik 23 4 63.8 14.9 7,0 – 7,9 Baik 13 23 36.1 85.1 6,9 Kurang Jumlah 36 27 100 100 Sumber: Wakasek Kurikulum dan SDM Berdasarkan Tabel 1.1, dari sejumlah 36 peserta didik keahlian teknik pengelasan tahun pelajaran 20112012 terdapat 23 peserta didik yang memiliki interval nilai antara 8,0 – 8,9 sangat baik dan 13 peserta didik yang memiliki interval nilai antara 7,0 – 7,9 baik, namun tidak ada peserta didik yang memiliki interval nilai antara 9,0 – 10 istimewa. Berdasarkan data di atas, seluruh peserta didik tidak ada yang memiliki nilai dibawah standar minimal kelulusan sebesar 6,0 yang ditetapkan oleh BNSP, hal tersebut menerangkan bahwa seluruh siswa keahlian teknik pengelasan tahun pelajaran 20112012 di SMKN 2 kota Bandung dinyatakan lulus atau kompeten. Namun, seiring berjalannya pergantian tahun, hasil uji kompetensi keahlian tahun pelajaran 20122013 mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan tabel 1.1, seluruh siswa dinyatakan lulus atau kompeten namun, dari sejumlah 27 peserta didik keahlian teknik pengelasan terdapat 23 peserta didik memiliki interval nilai 7,0-7,9 baik dan sisanya 4 peserta didik yang memiliki interval nilai antara 8,0 – 8,9 sangat baik, perolehan interval nilai tersebut khususnya pada interval nilai kategori sangat baik ini semakin menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun pelajaran 20112012 dengan total 23 jumlah siswa. Berdasarkan evaluasi dari pihak sekolah mengenai penurunan hasil uji kompetensi keahlian tersebut, dikatakan bahwa kurangnya kesiapan bagi siswa dalam menghadapi uji kompetensi keahlian, baik dari segi persiapan materi pembelajaran maupun fisik dikarenakan rangkaian ujian yang meliputi uji kompetensi keahlian, ujian sekolah serta ujian nasional sangat dekat Adrian Nugraha Pratama, 2014 KONTRIBUSI KOMPETENSI PROGRAM PRODUKTIF TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMKN 2 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penanggalannya. Uji kompetensi praktik kejuruan terhitung mulai 18 Februari - 15 Maret 2013, diikuti rangkaian ujian seperti ujian sekolah, ujian nasional serta try out dan untuk uji kompetensi teori kejuruan mulai pada tanggal 18 April 2013. Hal tersebut, baik waktu rangkaian ujian dan kesiapan materi pembelajaran serta fisik peserta ujian, memilik kecenderungan dalam mempengaruhi kesiapan siswa dalam persiapan menghadapi rangkaian ujian tersebut khususnya uji kompetensi keahlian. Penurunan hasil uji kompetensi keahlian tersebut kemungkinan berdampak pada serapan lulusan yang akan berkerja di dunia usaha atau dunia industri. Hal tersebut dapat diketahui melalui penelusuran lebih lanjut perihal tingkat pengangguran terbuka yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik BPS. Penelusuran tersebut melaporkan berita resmi statistik perihal keadaan ketenaga kerjaan Agustus 2013, dalam tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan menjelaskan bahwa, jumlah pengguran pada Agustus 2013 mencapai 7,4 juta dengan Tingkat Pengangguran Terbuka TPT cenderung meningkat sebesar 6,25. Berdasarkan data yang diperoleh, TPT untuk lulusan SMK menempati posisi tertinggi, yaitu sebesar 11,9 pada bulan Agustus 2013, angka tersebut meningkat dari Agustus 2012 yang memiliki TPT sebesar 9,87 Iqbal, Republika: 6 November 2013. Oleh sebab itu, diperlukannya upaya untuk meningkatkan performa siswa selama proses belajar dalam memperoleh suatu kompetensi hingga pada akhirnya akan siap menghadapi berbagai rangkaian ujian yang diantaranya adalah uji kompetensi keahlian, sehingga kompetensi lulusan sesuai dengan yang diharapkan oleh dunia usaha atau dunia industri. Hasil uji kompetensi keahlian merupakan indikator ketercapaian standar kompetensi peserta didik sekaligus cerminan kemampuan peserta didik dalam bidang keahliannya yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan dalam dunia usaha atau dunia industri. Ketercapaian kompetensi tersebut diperoleh selama proses belajar dari setiap unit kompetensi dalam kurun waktu tertentu yang terdapat dalam struktur kurikulum. Dalam struktur kurikulum, terdapat berbagai macam komponen yang harus dikuasai, diantaranya adalah komponen produktif. Komponen produktif berisi kompetensi yang bertujuan agar peserta didik mampu Adrian Nugraha Pratama, 2014 KONTRIBUSI KOMPETENSI PROGRAM PRODUKTIF TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMKN 2 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melaksanakan tugas di dunia kerja sesuai dengan program keahlian. Kompetensi dalam komponen produktif merupakan standar kompetensi yang berlaku dibidang keahlian yang ditetapkan asosiasi profesi, hasil inventarisasi dan konsensus dunia kerja, serta pihak terkait Sanjaya, 2011: 66. Oleh karena itu, diharapkan melalui hasil dari pembelajaran yang memuat komponen produktif dapat menunjang siswa untuk memperoleh kompetensi yang akan dikuasai. Selain itu, hal tersebut menerangkan bahwa komponen produktif memiliki peran dalam mempersiapkan peserta didik agar dapat memiliki keahlian yang dituju serta memiliki kecenderungan dalam menentukan hasil uji kompetensi keahlian maupun serapan lulusan SMK, sehingga perlu ditelusuri lebih lanjut mengenai peran program produktif terhadap uji kompetensi keahlian. Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai kompetensi program produktif dan uji kompetensi keahlian dengan judul: “Kontribusi Kompetensi Program Produktif Terhadap Hasil Uji Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMKN 2 Kota Bandung ”

B. Identifikasi Masalah