7
a. Cerpen
Menurut Rosidi dalam Tarigan, 2011: 180 cerpen atau cerita pendek adalah cerita yang pendek dan merupakan suatu kebulatan ide. Sementara
menurut Poe dalam Nurgiyantoro, 2013: 12 cerpen adalah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai
dua jam-suatu hal yang kiranya tidak mungkin dilakukan untuk sebuah novel. Menurut Zulela 2012: 45 cerpen bisa dibaca beberapa menit selesai. Dari
pengertian beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah cerita yang pendek dan dapat dibaca hanya dengan waktu singkat.
Struktur terdiri dari abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Menurut Keraf dalam Kemendikbud, 2014: 20 gaya bahasa cerpen
terbagi dalam empat kelompok yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa pertentangan, gaya bahasa pertautan, dan gaya bahasa perulangan.
Cerpen pada buku Bahasa Indonesia kelas XI SMA Kurikulum 2013 ada enam yaitu Teks Juru Masak karya Damhuri Muhammad halaman 7, teks
Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina karya Hanna Fransisca halaman 28, teks Perihal Orang Miskin yang Bahagia karya Agus Noor halaman 41, teks
Paing karya Edi Haryanto halaman 49, teks Banun karya Damhuri Muhammad halaman 58, dan teks Dik diadaptasi dari beberapa sumber
halaman118. Teks-teks tersebut ceritnya pendek dan dapat dibaca hanya dengan waktu
singkat. Strukturnya terdiri dari abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Teks Dik mempunyai struktur orientasi, komplikasi,
evaluasi, resolusi, dan koda. Pada teks Dik tidak terdapat struktur abstraksi karena abstraksi bersifat opsional bukan keharusan. Teks-teks tersebut juga
memiliki gaya bahasa cerpen seperti personifikasi, anitesis, ironi, dll.
b. Pantun
Menurut Agni 2009: 6 pantun merupakan jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Tujuannya untuk member
nasihat, kritik dalam kehidupan sosial. Menurut Kemendikbud 2014: 67 pantun merupakan salah satu jenis sastra lisan yang berbentuk puisi.
8 Kesimpulannya pantun adalah jenis puisi lama yang berbentuk puisi
yang bertujuan untuk member nasihat, kritik dalam kehidupan sosial. Menurut
Kemendikbud 2014: 78 struktur kebahasaan pada sebuah pantun sering disebut juga dengan struktur fisik. Struktur fisik tersebut mencakup diksi,
bahasa kiasan, imaji, dan bunyi yang terdiri atas rima ritme. Menurut Kemendikbud 2014: 71 struktur pantun dibangun atas unsur bait, larik
baris, rima, sampiran, dan isi. Teks pantun pada buku Bahasa Indonesia kelas XI SMA Kurikulum 2013
terdiri dari pantun bersajak a-b-a-b halaman 71, karmila halaman 73, talibun,
dan pantun berkait halaman 75. Teks pantun tersebut bertujuan untuk member nasehat dan kritik. Teks
pantun yang bersajak a-b-a-b memiliki struktur sampiran, isi, terdiri dari empat baris. Pantun karmila bersajak aa, mempunyai sampiran dan isi, serta
terdiri dari dua baris, barisnya terdiri dari 8 sampai 12 kata. Teks pantun talibun terdapat sampiran dan isi, dan bersajak a-b-c-a-b-c. Teks pantun
berkait terdapat sampiran dan isi, bersajak a-b-a-b, dan barisnya terdiri dari 8 sampai 12 kata. Teks-teks pantun tersebut memiliki gaya bahasa yang terdiri
dari diksi, bahasa kiasan, imaji dan rima ritme.
c. Syair