Persiapan Pelaksanaan Penelitian METODE PENELITIAN

Cecep Arti Fuziana, 2014 Pembelajaran Permainan Goalball Dalam Meningkatkan Kemampuan Mobilitas Pada Anak Tunanetra Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mobilitas juga berarti kemampuan bergerak dan berpindah dalam suatu lingkungan dengan menggunakan pembelajaran permainan goalball sehingga tes yang diberikan harus berupa praktek. 2. Data yang diperoleh secara langsung dari perbuatan yang dilakukan oleh subjek. Hasil dari proses pengumpulan data dihasilkan dari pengamatan selama tujuh sesi treatment dan untu k mengukur skor baseline A’ dilakukan empat sesi dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan dan menetapkan perilaku yang akan ditingkatkan sebagai perilaku sasaran atau target behavior dalam penelitian ini adalah kemampuan mobilitas anak tunanetra. b. Mengidentifikasi target behavior yaitu sebagai kemampuan sebagai kompetensi siswa keterampilan mobilitas. Target behavior yang ingin dicapai melalui pembelajaran permainan goalball adalah meningkatnya kemampuan mobilitas anak tunanetra. c. Penerapan intervensi pembelajaran permainan goalball terhadap subjek penelitian sebanyak delapan sesi. d. Pengukuran peningkatan kemampuan mobilitas dilakukan pada tahap baseline-1 untuk mengetahui perkembangan kemampuan mobilitas. Prinsip pengukuran tahap baseline-2 sama dengan baseline-1. Melalui seleksi yang akurat dari pemanfaatan pola desain kelompok yang sama, hal ini memungkinkan untuk memperlihatkan hubungan fungsional antara perlakuan dan perubahan tingkah laku. Pembelajaran yang dipergunakan dalam penelitian ini sebagai upaya dalam meningkatkan perilaku maka pembelajaran permainan Goalball merupakan media intervensi yang dilakukan peneliti secara langsung untuk meningkatkan kemampuan mobilitas anak tunanetra.

F. Persiapan Pelaksanaan Penelitian

Sebagai langkah awal penelitian diperlukan persiapan untuk membantu kelancaran penelitian. Tahap-tahap persiapan pelaksanaan sebagai berikut : a. Permohonan surat izin untuk melakukan studi pendahuluan di SLB-A Majalengka Cecep Arti Fuziana, 2014 Pembelajaran Permainan Goalball Dalam Meningkatkan Kemampuan Mobilitas Pada Anak Tunanetra Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Permohonan Surat izin mengadakan penelitian di SLB-A Majalengka c. Permohonan surat pengantar dari fakultas kepada rektor untuk pengangkatan dosen pembimbing. d. Permohonan surat izin dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa Provinsi Jawa Barat untuk pengantar kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai rekomendasi penelitian di SLB-A kota Majalengka. e. Permohonan surat izin dari Kepala Dinas Pendidikan Privinsi Jawa Barat sebagai rekomendasi penelitian di SLB-A kota Majalengka. 47 Cecep Arti Fuziana, 2014 Pembelajaran Permainan Goalball Dalam Meningkatkan Kemampuan Mobilitas Pada Anak Tunanetra Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan seluruh hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran permainan olahraga goalball dapat meningkatkan kemampuan mobilitas pada anak tunanetra kelas V SDLB SLB-A Majalengka. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan dari kondisi baseline 1 A1 kemampuan mobilitas lompat subjek 1 memperoleh skor 80cm dan subjek 2 memperoleh skor 90cm, melangkah subjek 1 memperoleh skor 114m dan subjek 2 memperoleh 108m, lari hilir mudik subjek 1 memperoleh skor 160m dan subjek 2 memperoleh skor 170m, dan berguling subjek 1 memperoleh skor 9 dan subjek 2 memperoleh skor 10 ke intervensi B kemampuan mobilitas lompat subjek 1 memperoleh skor 89cm dan subjek 2 memperoleh skor 98cm, melangkah subjek 1 memperoleh skor 132m dan subjek 2 memperoleh 138m, lari hilir mudik subjek 1 memperoleh skor 190m dan subjek 2 memperoleh skor 210m, dan berguling subjek 1 memperoleh skor 12 dan subjek 2 memperoleh skor 13. Kemudian skor perolehan antara baseline 1 A1 kemampuan mobilitas lompat subjek 1 memperoleh skor 80cm dan subjek 2 memperoleh skor 90cm, melangkah subjek 1 memperoleh skor 114m dan subjek 2 memperoleh 108m, lari hilir mudik subjek 1 memperoleh skor 160m dan subjek 2 memperoleh skor 170m, dan berguling subjek 1 memperoleh skor 9 dan subjek 2 memperoleh skor 10 ke baseline 2 A2 kemampuan mobilitas lompat subjek 1 memperoleh skor 82cm dan subjek 2 memperoleh skor 95cm, melangkah subjek 1 memperoleh skor 108m dan subjek 2 memperoleh 114m, lari hilir mudik subjek 1 memperoleh skor 130m dan subjek 2 memperoleh skor 140m, dan berguling subjek 1 memperoleh skor 12 dan subjek 2 memperoleh skor 13. Berdasarkan hal tersebut, penerapan pembelajaran permainan olahraga goalball sangat cocok untuk digunakan bagi anak tunanetra kelas V SDLB SLB-A Majalengka dalam meningkatkan kemampuan mobilitas.