Problematika Pembelajaran Nahwu Siswa Kelas 1 Tsanawiyah di Pondok Pesantren Al-Awwabin Al-mutakamil Depok
أ
–
ب
ت
ث
.2
.2
.
ج
.2
.2
ح
خ
8
7
4
عبد الغزيزبن إبراهي ĜالعöيĚي ,أساسيا تعĚي ĜالĚغ Îالعربي ÎلĚناطقين بĚغا Ïأخر(,ĩالريا÷ :جاĝع Îاإĝاĝ ěحĞد بن سعĨد
اإساĝيĝ Îعهد تعĚي ĜالĚغ Îالعربي ,)Îص.867.
4
9
Muhbib Abdul Wahab, Pemikiran Linguistik TAMAM HASSAN dalam Pembelajaran Bahasa
Arab, (UIN Jakarta Press, 7006)hal.867
3
2
9
2
22 , ,( 22 ، دار ا م ر:) بير، الم د في اللغة اأعا، وي ع و
. 2. ،( 22 ، دار ا مع رف: ) ر، التربية وطرو التدريس, ص ح عبد ا ع ي
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 222), cet. , hal.
1
حمد ع ا و ،أسالي تدريس اللغة العربية) ،ا ري
ا تع ي ا غ ا عربي ح و نظري
حبو ,
عب
:ا مم ا عربي ا سعودي . ،( 22 ،
تطبقي ) ,قطر ا د ح :دار ا ق ف .( 22 ,
2.
6
عب
حبو ،ش ا تعلي اللغة العربية حل ن رية وتط قية) ،قطر ا د ح :دار ا ق ف ،( 22 ،
2عبد ا ع ي ب إبراهي ا ع
ي ،أساسيا تعلي اللغة العربية لل اطقين بلغا أخر ) ،ا ري :ج ع اإ
عود اإ ا ي ع د تع ي ا غ ا عربي (. ،
.2
حمد ب
80
2وي ع و ،الم د في،..........
2إبراه إ م عي ,اأسس ال فسية لتعلي اللغة العربية لغير نال طقين بها ) ,تب اانج و ا م ر (,
22 .
.
88
2
Ali imron, Belajar mengajar,(Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 222 ), Cet Hlm 22.
Abdurrahman Abror, psikologi Pendidikan, hlm.
.
Muhibbin Syah, Psikologi Pedidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosadkarya, 22 ), hal.
87
اد تعلي اللغة العربية لغير ال اطقين ب ا2) ,
عبد ا رحم ب إبراه ا ر ا ،إعداد
ط ف م ،سي ل جية التعل . ،
حمد ع م نج ت ،القرآ و عل ال فس) ،ا ق هر :دار ا ر ،( 2 2 ،ط. .
(،
.
2.
Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta didik (Perspetif Psikologi), (Jakarta: Kizi Brother’s
2 ), hal.2 .
84
2
2
ر ،د (،
ط ف م ،سي ل جية التعل ) ،ا ق هر :تب = 2
حمد حمود ،عل ال فس المعاصر في ض ء اإسا ) ،ا ق هر :دار ا ر
-
2.
،( 22 ،
.
83
2
2
.
ف دي ك حم ,عل ال فس والترب ي في ض اإسا ) ,ا ري :دار ا هراء(. ,
حمد اب أحمد ا ب ر اأهد ،ال اك الدرية شر تممة اآجرو ية ) ،ورب ي :ا حر ي ج ي ،د (. - . ، . ،
حمد ع ا
،أسالي تدريس اللغة العربية) ،ا ري :جميع ا حقو ح وظ م ف. 2 . ،( 22 ،
.
في تدريس اللغة العربية ) ،ا ري :تب ا رشد. ،( 22 ،
حس جع ر ا ي ،ف
8
حمدان ،دراسة تحليلية عن عر الم اد الدراسية في كتا اآجرو ية) ،ج كرت :
اه اإ ا ي ا ح و ي ج كرت 2. .( 22 ,
اللغة العربية) ،ا ق هر :دار ا ر ا عرب 2 . .( 222
ع أحمد دكور،تدريس ف
تب ك ي ا تربي ج ع شريف هداي
89
رشد أحمد طعيم ،تعلي العربية والدين بين اللم والفن) ،ا ق هر :دار ا ر ا عرب (
اللغة العربية) ،ا ق هر :ا ر ا عرب 2 . ،( 222 ،
ع أحمد دكور ،تدرس الف
2 -2 .
82
81
8
Moch, Ainin, Metodologi Penelitian Baahasa Arab, (malang: hilal Fajar`Keilmuan,7002)cet.8,
hal 96
86
(Suharismi Arikunto
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta
7007), cet 87, hal 887.
4
Winarno, Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 8660) hal. 810
70
78
Pedoman penulisan skripsi, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan universitas islam
negri syarif hidayatullah Jakarta.
x 011 %
) Presentase
P
)Jumlah sampel
F
N
Frekuensi
P = F x 100
N
إنده ،المقابلة بين خليفة و إنده ،ديبوك 2 ،ديسمبير
. 2
−
−
2
−
−
2
−
2
−
2
−
−
−
−
−
−
2
2
−
2
−
2
34
–
33
Fachrurrozi, Aziz dan Mahyuddin, Erta, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab, Jakarta: LB
YASSARNA YBMQ, Cet 1, 2011.
Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta didik (Perspetif Psikologi), (Jakarta: Kizi Brother’s
2011),
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka
Cipta 2002), cet 22,
Muhbib Abdul Wahab, Pemikiran Linguistik TAMAM HASSAN dalam Pembelajaran
Bahasa Arab, (UIN Jakarta Press, 2009)
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pusataka, 1988)
Ainin,Moch, Metodologi Penelitian Baahasa Arab, (malang: hilal Fajar`Keilmuan,2007)
cet.1, hal 69
Surahmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1990) hal. 180
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan skripsi, (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah, 2007.
Pedoman Wawancara dengan Guru Bahasa Arab
Di Ma’had al-awwabin
1. Apa pendidikan terakhir ibu?
2. Sudah berapa lama ibu mengajar nahwu dipesantren ini?
3. Kitab apa yang ustazah gunakan dalam mengajar nahwu?
4. Tujuan apa yang hendak ustazah capai dalam pembelaran nahwu?
5. Langkah apa saja yang ustazah lakukan untuk mencapai tujuan terebut?
6. Metode apa saja yang sering ustazah gunakan dalam mengajar nahwu?
7. Media apa saja yang ustazah gunakan dalam mengajarkan nahwu?
8. Menurut ustazah, Bagaimana minat siswa terhadap pelajaran nahwu?
9. Langkah-langkah apa saja yang ibu lakukan dalam rangka meningkatkan minat
belajar siswa terhadap pelajaran nahwu?
10. Menurut ustazah, Bagaimana motivasi siswa terhadap pelajaran nahwu?
11. Langkah-langkah apa saja yang ibu lakukan dalam rangka meningkatkan motivasi
belajar siswa terhadap pelajaran nahwu?
12. Apakah ada kewajiban bagi siswa dalam menghafal qaidah-qaidah nahwu?
13. Jika ada, adakah target yang harus dicapai oleh siswa dalam menghafal?
14. Menurut ustazah, Bagaimana minat siswa terhadap penghafalan qaidah-qaidah
nahwu?
15. Dalam proses pembelajaran nahwu, kendala apa saja yang sering ustazah hadapi?
16. Lalu upaya apa yang ustazah lakukan dalam menghadapi kendala tersebut?
1. Apa pendidikan terakhir ibu?
Pendidan terakhir Madrasah Aliyah atau SMA
2. Sudah berapa lama ibu mengajar nahwu di pesantren ini?
Mengajar sejak tahun 2012
3. Kitab apa yang ustadzah gunakan dalam mengajar nahwu?
Kitab Nahwu al-Wadhih, karya Ali al-Jarim dan Mustofa Amin
4. Tujuan apa yang hendak ustadzah capai dalam pembelajaran nahwu?
Tujuan memperkenalkan kepada siswa tentang dasar-dasar dalam gramatika Arab.
5. Langkah apa saja yang ustadzah lakukan untuk mencapai tujuan tersebut?
Langkah untuk mencapai tujuannya ialah dengan memperkenalkan kepada siswa
kelas satu MTs mengenai pengenalan terhadap “kata” dalam bahasa Arab, itu meliputi
Isim (kata benda), fi`il (kata kerja), dan dhomir (kata ganti) serta perbedaan di antara
ketiganya. Dan juga dengan pengenalan posisi jabatan kata itu dalam dua pola
pembentukan kalimat sederhana dalam gramatika bahasa Arab, jumlah ismiyah
(mubtada & khabar, subjek-predikat) dan jumlah fi`liyah (fi`il-fa`il-maful bih,
predikat, subjek, objek).
6. Metode apa yang saja yang sering ustadzah gunakan dalam mengajarkan nahwu?
Metodenya dengan metode monologis dan dialogis. Yang pertama ialah dengan
mengartikan kaidah Nahwul Wadhih, siswa mencatatnya kemudian memberikan
penjelasannya dengan amtsilat atau contoh-contoh yang terdapat di dalam kitab itu.
7. Media apa saja yang ustadzah gunakan dalam mengajarkan nahwu?
Media yang digunakan adalah papan tulis dan kitab Nahwul Wadhih.
8. Menurut ustadzah, bagaimana minat siswa terhadap pelajaran nahwu?
Secara umum, minat siswa terbilang rendah terhadap pelajaran nahwu. Meski begitu
ada satu atau dua siswa yang punya minat besar belajar nahwu.
9. Langkah-langkah apa saja yang ibu lakukan dalam rangka meningkatkan motivasi
belajar siswa terhadap pelajaran nahwu?
Untuk mendorong motivasi belajar siswa dilakukan dengan cara memberikan
pengetahuan dan penjelasan kepada mereka mengenai arti penting belajar ilmu nahwu
dalam belajar bahasa Arab sebagai bahasa memahami al-Quran sekaligus usaha untuk
mendalami ilmu agama secara langsung melalui kitab-kitab kuning.
10. Menurut ustadzah, bagaimana motivasi siswa terhadap pelajaran nahwu?
Secara umum , motivasi belajar siswa untuk benar-benar belajar nahwu atau bahasa
Arab belum terlihat.
11. Apakah ada kewajiban bagi siswa dalam menghapal qaidah-qaidah nahwu?
Iya ada kewajiban bagi siswa untuk menghapal qaidah-qaidah nahwu?
12. Jika ada, adakah target yang harus dicapai oleh siswa dalam menghapal?
Sebagai guru ada target hapalan bagi siswa, minimal mereka harus hapal qoidah
sampai dengan qoidah yang tengah dipelajari. Tapi untuk ujian halaqoh, siswa wajib
menghapal sejumlah kaidah dengan jumlah tertentu semisal qaidah pada juz pertama
kitab Nahwul Wadhih untuk kelas satu Mts. Jumlah hafalan qaidah untuk ujian
halaqoh biasanya ditentukan oleh pengurus madrasah diniyah.
13. Menurut ustadzah, bagaimana minat siswa terhadap penghapalan qaidah-qaidah
nahwu?
Secara umum, minat siswa untuk menghapal terbilang rendah. Kalaupun mereka
mampu menghapal banyak qaidah, itu lebih karena dipaksa bukan atas kesadaran
sendiri akan pentingnya menghapal qaidah tersebut dalam belajar nahwu.
14. Dalam proses pembelajaran nahwu, kendala apa saja yang sering ustadzah
hadapi?
Kendalanya minat siswa yang rendah untuk belajar nahwu yang bisa dilihat dari
beberapa hal antara lain, malas buka kitab, tidak pernah mutholaah pelajaran
sebelumnya, tidak memperhatikan penjelasan guru sewaktu belajar, mengobrol waktu
pelajaran berlangsung, tidur.
15. Lalu upaya apa yang ustadzah lakukan dalam menghadapi kendala tersebut?
Langkahnya untuk mengadapinya dengan menegur, memberi tazir dan menasehati.
Dan terakhir sebagai guru terus mengembangkan diri dan belajar lagi tentang metode
mengajar dengan cara baik, kreatif dan inovatif.
Angket Penelitian
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin : L/P
Petunjuk pengisian:
1.
Bacalah setiap pernyataan dengan cermat, kemudian pilihlah salah satu jawaban dengan
cara memberi tanda (√) pada jawaban yang menurut anda sesuai. Dengan alternative
jawaban sebagai berikut:
SS (Sangat Setuju)
S (Setuju)
TS (Tidak Setuju)
STS (Sangat Tidak Setuju)
2.
Jawaban yang anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai/prestasi anda. Terima kasih
atas bantuan dan kerjasamanya.
No.
Pertanyaan
1.
Saya senang belajar nahwu
2.
Pelajaran nahwu merupakan pelajaran yang
mudah dimengerti
3.
Saya selalu merasa bosan ketika belajar nahwu
4.
Saya selalu hadir tepat waktu untuk mengikuti
pelajaran nahwu
5.
Saya selalu memperhatikan disetiap penjelasan
materi yang diberikan oleh guru ketika belajar
nahwu
6.
Saya selalu mencatat semua penjelasan materi
yang diberikan oleh guru
7.
saya selalu berdiskusi dengan teman ketika
mendapatkan kesulitan pada saat belajar nahwu
8.
Saya tidak pernah mencatat penjelasan materi
yang diberikan oleh guru
SS
S
TS
STS
9.
Saya mengulang kembali pelajaran nahwu
diluar kelas
10.
Saya selalu bertanya kepada guru bila belum
memahami pelajaran nahwu
11.
Dalam belajar nahwu, apabila saya tidak
mengerti bagi saya tidak masalah
12.
Saya tidak suka belajar nahwu karena
merupakan pelajaran yang sulit
13.
Saya menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru tepat waktu
14.
Saya malas ketika harus mengulang kembali
pelajaran nahwu diasrama
15
Setiap belajar nahwu saya selalu
mempersiapkannya terlebih dahulu diasama
16.
Kenyamanan kelas mendukung saya belajar
nahwu dengan baik
17.
Sikap ramah guru membuat saya senang belajar
nahwu
18.
Suasana kelas yang tidak nyaman membuat
saya malas belajar nahwu
19.
Sikap kiler (galak) guru membuat saya malas
belajar nahwu
20.
Pujian dari teman terhadap prestasi saya
memotivasi(mendorong) saya untuk terus
belajar nahwu lebih giat
21.
Pujian guru terhadap prestasi saya, memotivasi
(mendorong) saya untuk terus belajar lebih giat
22.
Sikap acuh tak acuh teman terhadap nilai
nahwu saya membuat saya malas belajar
23.
Tidak ada pujian dari guru terhadap prestasi
belajar nahwu membuat saya malas belajar
24.
Motivasi yang dibeikan oleh guru membuat
saya lebih giat dalam belajar
25.
Saya selalu bersemangat menghafal kaidah
nahwu ketika mengetahui teman saya lebih
banyak jumlah hafalannya
26.
Tidak ada hadiah dari orang tua atas prestasi
yang saya raih membuat saya malas belajar
27.
Saya tetap malas ketika mengetahui hafalan
kaidah nahwu teman lebih banyak dari saya
28.
Saya selalu belajar dengan giat untuk mencapai
hasil yang lebih bagus dari temen saya
29.
Pemberian hadiah dari guru atas nilai yang
bagu membuat saya termotivasi untuk belajar
lebih giat
30.
saya tetap malas belajar walaupun guru selalu
memotivasi saya untuk memperoleh prestasi
dalam pelajaran nahwu
–
ب
ت
ث
.2
.2
.
ج
.2
.2
ح
خ
8
7
4
عبد الغزيزبن إبراهي ĜالعöيĚي ,أساسيا تعĚي ĜالĚغ Îالعربي ÎلĚناطقين بĚغا Ïأخر(,ĩالريا÷ :جاĝع Îاإĝاĝ ěحĞد بن سعĨد
اإساĝيĝ Îعهد تعĚي ĜالĚغ Îالعربي ,)Îص.867.
4
9
Muhbib Abdul Wahab, Pemikiran Linguistik TAMAM HASSAN dalam Pembelajaran Bahasa
Arab, (UIN Jakarta Press, 7006)hal.867
3
2
9
2
22 , ,( 22 ، دار ا م ر:) بير، الم د في اللغة اأعا، وي ع و
. 2. ،( 22 ، دار ا مع رف: ) ر، التربية وطرو التدريس, ص ح عبد ا ع ي
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 222), cet. , hal.
1
حمد ع ا و ،أسالي تدريس اللغة العربية) ،ا ري
ا تع ي ا غ ا عربي ح و نظري
حبو ,
عب
:ا مم ا عربي ا سعودي . ،( 22 ،
تطبقي ) ,قطر ا د ح :دار ا ق ف .( 22 ,
2.
6
عب
حبو ،ش ا تعلي اللغة العربية حل ن رية وتط قية) ،قطر ا د ح :دار ا ق ف ،( 22 ،
2عبد ا ع ي ب إبراهي ا ع
ي ،أساسيا تعلي اللغة العربية لل اطقين بلغا أخر ) ،ا ري :ج ع اإ
عود اإ ا ي ع د تع ي ا غ ا عربي (. ،
.2
حمد ب
80
2وي ع و ،الم د في،..........
2إبراه إ م عي ,اأسس ال فسية لتعلي اللغة العربية لغير نال طقين بها ) ,تب اانج و ا م ر (,
22 .
.
88
2
Ali imron, Belajar mengajar,(Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 222 ), Cet Hlm 22.
Abdurrahman Abror, psikologi Pendidikan, hlm.
.
Muhibbin Syah, Psikologi Pedidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosadkarya, 22 ), hal.
87
اد تعلي اللغة العربية لغير ال اطقين ب ا2) ,
عبد ا رحم ب إبراه ا ر ا ،إعداد
ط ف م ،سي ل جية التعل . ،
حمد ع م نج ت ،القرآ و عل ال فس) ،ا ق هر :دار ا ر ،( 2 2 ،ط. .
(،
.
2.
Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta didik (Perspetif Psikologi), (Jakarta: Kizi Brother’s
2 ), hal.2 .
84
2
2
ر ،د (،
ط ف م ،سي ل جية التعل ) ،ا ق هر :تب = 2
حمد حمود ،عل ال فس المعاصر في ض ء اإسا ) ،ا ق هر :دار ا ر
-
2.
،( 22 ،
.
83
2
2
.
ف دي ك حم ,عل ال فس والترب ي في ض اإسا ) ,ا ري :دار ا هراء(. ,
حمد اب أحمد ا ب ر اأهد ،ال اك الدرية شر تممة اآجرو ية ) ،ورب ي :ا حر ي ج ي ،د (. - . ، . ،
حمد ع ا
،أسالي تدريس اللغة العربية) ،ا ري :جميع ا حقو ح وظ م ف. 2 . ،( 22 ،
.
في تدريس اللغة العربية ) ،ا ري :تب ا رشد. ،( 22 ،
حس جع ر ا ي ،ف
8
حمدان ،دراسة تحليلية عن عر الم اد الدراسية في كتا اآجرو ية) ،ج كرت :
اه اإ ا ي ا ح و ي ج كرت 2. .( 22 ,
اللغة العربية) ،ا ق هر :دار ا ر ا عرب 2 . .( 222
ع أحمد دكور،تدريس ف
تب ك ي ا تربي ج ع شريف هداي
89
رشد أحمد طعيم ،تعلي العربية والدين بين اللم والفن) ،ا ق هر :دار ا ر ا عرب (
اللغة العربية) ،ا ق هر :ا ر ا عرب 2 . ،( 222 ،
ع أحمد دكور ،تدرس الف
2 -2 .
82
81
8
Moch, Ainin, Metodologi Penelitian Baahasa Arab, (malang: hilal Fajar`Keilmuan,7002)cet.8,
hal 96
86
(Suharismi Arikunto
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta
7007), cet 87, hal 887.
4
Winarno, Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 8660) hal. 810
70
78
Pedoman penulisan skripsi, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan universitas islam
negri syarif hidayatullah Jakarta.
x 011 %
) Presentase
P
)Jumlah sampel
F
N
Frekuensi
P = F x 100
N
إنده ،المقابلة بين خليفة و إنده ،ديبوك 2 ،ديسمبير
. 2
−
−
2
−
−
2
−
2
−
2
−
−
−
−
−
−
2
2
−
2
−
2
34
–
33
Fachrurrozi, Aziz dan Mahyuddin, Erta, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab, Jakarta: LB
YASSARNA YBMQ, Cet 1, 2011.
Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta didik (Perspetif Psikologi), (Jakarta: Kizi Brother’s
2011),
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka
Cipta 2002), cet 22,
Muhbib Abdul Wahab, Pemikiran Linguistik TAMAM HASSAN dalam Pembelajaran
Bahasa Arab, (UIN Jakarta Press, 2009)
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pusataka, 1988)
Ainin,Moch, Metodologi Penelitian Baahasa Arab, (malang: hilal Fajar`Keilmuan,2007)
cet.1, hal 69
Surahmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1990) hal. 180
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan skripsi, (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah, 2007.
Pedoman Wawancara dengan Guru Bahasa Arab
Di Ma’had al-awwabin
1. Apa pendidikan terakhir ibu?
2. Sudah berapa lama ibu mengajar nahwu dipesantren ini?
3. Kitab apa yang ustazah gunakan dalam mengajar nahwu?
4. Tujuan apa yang hendak ustazah capai dalam pembelaran nahwu?
5. Langkah apa saja yang ustazah lakukan untuk mencapai tujuan terebut?
6. Metode apa saja yang sering ustazah gunakan dalam mengajar nahwu?
7. Media apa saja yang ustazah gunakan dalam mengajarkan nahwu?
8. Menurut ustazah, Bagaimana minat siswa terhadap pelajaran nahwu?
9. Langkah-langkah apa saja yang ibu lakukan dalam rangka meningkatkan minat
belajar siswa terhadap pelajaran nahwu?
10. Menurut ustazah, Bagaimana motivasi siswa terhadap pelajaran nahwu?
11. Langkah-langkah apa saja yang ibu lakukan dalam rangka meningkatkan motivasi
belajar siswa terhadap pelajaran nahwu?
12. Apakah ada kewajiban bagi siswa dalam menghafal qaidah-qaidah nahwu?
13. Jika ada, adakah target yang harus dicapai oleh siswa dalam menghafal?
14. Menurut ustazah, Bagaimana minat siswa terhadap penghafalan qaidah-qaidah
nahwu?
15. Dalam proses pembelajaran nahwu, kendala apa saja yang sering ustazah hadapi?
16. Lalu upaya apa yang ustazah lakukan dalam menghadapi kendala tersebut?
1. Apa pendidikan terakhir ibu?
Pendidan terakhir Madrasah Aliyah atau SMA
2. Sudah berapa lama ibu mengajar nahwu di pesantren ini?
Mengajar sejak tahun 2012
3. Kitab apa yang ustadzah gunakan dalam mengajar nahwu?
Kitab Nahwu al-Wadhih, karya Ali al-Jarim dan Mustofa Amin
4. Tujuan apa yang hendak ustadzah capai dalam pembelajaran nahwu?
Tujuan memperkenalkan kepada siswa tentang dasar-dasar dalam gramatika Arab.
5. Langkah apa saja yang ustadzah lakukan untuk mencapai tujuan tersebut?
Langkah untuk mencapai tujuannya ialah dengan memperkenalkan kepada siswa
kelas satu MTs mengenai pengenalan terhadap “kata” dalam bahasa Arab, itu meliputi
Isim (kata benda), fi`il (kata kerja), dan dhomir (kata ganti) serta perbedaan di antara
ketiganya. Dan juga dengan pengenalan posisi jabatan kata itu dalam dua pola
pembentukan kalimat sederhana dalam gramatika bahasa Arab, jumlah ismiyah
(mubtada & khabar, subjek-predikat) dan jumlah fi`liyah (fi`il-fa`il-maful bih,
predikat, subjek, objek).
6. Metode apa yang saja yang sering ustadzah gunakan dalam mengajarkan nahwu?
Metodenya dengan metode monologis dan dialogis. Yang pertama ialah dengan
mengartikan kaidah Nahwul Wadhih, siswa mencatatnya kemudian memberikan
penjelasannya dengan amtsilat atau contoh-contoh yang terdapat di dalam kitab itu.
7. Media apa saja yang ustadzah gunakan dalam mengajarkan nahwu?
Media yang digunakan adalah papan tulis dan kitab Nahwul Wadhih.
8. Menurut ustadzah, bagaimana minat siswa terhadap pelajaran nahwu?
Secara umum, minat siswa terbilang rendah terhadap pelajaran nahwu. Meski begitu
ada satu atau dua siswa yang punya minat besar belajar nahwu.
9. Langkah-langkah apa saja yang ibu lakukan dalam rangka meningkatkan motivasi
belajar siswa terhadap pelajaran nahwu?
Untuk mendorong motivasi belajar siswa dilakukan dengan cara memberikan
pengetahuan dan penjelasan kepada mereka mengenai arti penting belajar ilmu nahwu
dalam belajar bahasa Arab sebagai bahasa memahami al-Quran sekaligus usaha untuk
mendalami ilmu agama secara langsung melalui kitab-kitab kuning.
10. Menurut ustadzah, bagaimana motivasi siswa terhadap pelajaran nahwu?
Secara umum , motivasi belajar siswa untuk benar-benar belajar nahwu atau bahasa
Arab belum terlihat.
11. Apakah ada kewajiban bagi siswa dalam menghapal qaidah-qaidah nahwu?
Iya ada kewajiban bagi siswa untuk menghapal qaidah-qaidah nahwu?
12. Jika ada, adakah target yang harus dicapai oleh siswa dalam menghapal?
Sebagai guru ada target hapalan bagi siswa, minimal mereka harus hapal qoidah
sampai dengan qoidah yang tengah dipelajari. Tapi untuk ujian halaqoh, siswa wajib
menghapal sejumlah kaidah dengan jumlah tertentu semisal qaidah pada juz pertama
kitab Nahwul Wadhih untuk kelas satu Mts. Jumlah hafalan qaidah untuk ujian
halaqoh biasanya ditentukan oleh pengurus madrasah diniyah.
13. Menurut ustadzah, bagaimana minat siswa terhadap penghapalan qaidah-qaidah
nahwu?
Secara umum, minat siswa untuk menghapal terbilang rendah. Kalaupun mereka
mampu menghapal banyak qaidah, itu lebih karena dipaksa bukan atas kesadaran
sendiri akan pentingnya menghapal qaidah tersebut dalam belajar nahwu.
14. Dalam proses pembelajaran nahwu, kendala apa saja yang sering ustadzah
hadapi?
Kendalanya minat siswa yang rendah untuk belajar nahwu yang bisa dilihat dari
beberapa hal antara lain, malas buka kitab, tidak pernah mutholaah pelajaran
sebelumnya, tidak memperhatikan penjelasan guru sewaktu belajar, mengobrol waktu
pelajaran berlangsung, tidur.
15. Lalu upaya apa yang ustadzah lakukan dalam menghadapi kendala tersebut?
Langkahnya untuk mengadapinya dengan menegur, memberi tazir dan menasehati.
Dan terakhir sebagai guru terus mengembangkan diri dan belajar lagi tentang metode
mengajar dengan cara baik, kreatif dan inovatif.
Angket Penelitian
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin : L/P
Petunjuk pengisian:
1.
Bacalah setiap pernyataan dengan cermat, kemudian pilihlah salah satu jawaban dengan
cara memberi tanda (√) pada jawaban yang menurut anda sesuai. Dengan alternative
jawaban sebagai berikut:
SS (Sangat Setuju)
S (Setuju)
TS (Tidak Setuju)
STS (Sangat Tidak Setuju)
2.
Jawaban yang anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai/prestasi anda. Terima kasih
atas bantuan dan kerjasamanya.
No.
Pertanyaan
1.
Saya senang belajar nahwu
2.
Pelajaran nahwu merupakan pelajaran yang
mudah dimengerti
3.
Saya selalu merasa bosan ketika belajar nahwu
4.
Saya selalu hadir tepat waktu untuk mengikuti
pelajaran nahwu
5.
Saya selalu memperhatikan disetiap penjelasan
materi yang diberikan oleh guru ketika belajar
nahwu
6.
Saya selalu mencatat semua penjelasan materi
yang diberikan oleh guru
7.
saya selalu berdiskusi dengan teman ketika
mendapatkan kesulitan pada saat belajar nahwu
8.
Saya tidak pernah mencatat penjelasan materi
yang diberikan oleh guru
SS
S
TS
STS
9.
Saya mengulang kembali pelajaran nahwu
diluar kelas
10.
Saya selalu bertanya kepada guru bila belum
memahami pelajaran nahwu
11.
Dalam belajar nahwu, apabila saya tidak
mengerti bagi saya tidak masalah
12.
Saya tidak suka belajar nahwu karena
merupakan pelajaran yang sulit
13.
Saya menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru tepat waktu
14.
Saya malas ketika harus mengulang kembali
pelajaran nahwu diasrama
15
Setiap belajar nahwu saya selalu
mempersiapkannya terlebih dahulu diasama
16.
Kenyamanan kelas mendukung saya belajar
nahwu dengan baik
17.
Sikap ramah guru membuat saya senang belajar
nahwu
18.
Suasana kelas yang tidak nyaman membuat
saya malas belajar nahwu
19.
Sikap kiler (galak) guru membuat saya malas
belajar nahwu
20.
Pujian dari teman terhadap prestasi saya
memotivasi(mendorong) saya untuk terus
belajar nahwu lebih giat
21.
Pujian guru terhadap prestasi saya, memotivasi
(mendorong) saya untuk terus belajar lebih giat
22.
Sikap acuh tak acuh teman terhadap nilai
nahwu saya membuat saya malas belajar
23.
Tidak ada pujian dari guru terhadap prestasi
belajar nahwu membuat saya malas belajar
24.
Motivasi yang dibeikan oleh guru membuat
saya lebih giat dalam belajar
25.
Saya selalu bersemangat menghafal kaidah
nahwu ketika mengetahui teman saya lebih
banyak jumlah hafalannya
26.
Tidak ada hadiah dari orang tua atas prestasi
yang saya raih membuat saya malas belajar
27.
Saya tetap malas ketika mengetahui hafalan
kaidah nahwu teman lebih banyak dari saya
28.
Saya selalu belajar dengan giat untuk mencapai
hasil yang lebih bagus dari temen saya
29.
Pemberian hadiah dari guru atas nilai yang
bagu membuat saya termotivasi untuk belajar
lebih giat
30.
saya tetap malas belajar walaupun guru selalu
memotivasi saya untuk memperoleh prestasi
dalam pelajaran nahwu