Hasil Analisis Bivariat HASIL PENELITIAN

Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa pembuangan sampah yang paling banyak pada kelompok kasus tidak dikelola sebanyak 35 keluarga 34,3, dan paling sedikit pada kelompok kasus dikelola sebanyak 16 keluarga 15,7. 5. Pengelolaan air limbah Karakteristik faktor lingkungan pengelolaan air limbah disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Distribusi Jawaban Responden Menurut Faktor Pengelolaan Air Limbah Kejadian Karakteristik F Persen Kasus Tidak Ada SPAL 36 35,3 Ada SPAL 15 14,7 Kontrol Tidak Ada SPAL 25 24,5 Ada SPAL 26 25,5 Total 102 100 Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa pengelolaan air limbah yang paling banyak pada kelompok kasus tidak ada SPAL sebanyak 36 keluarga 35,3, dan paling sedikit pada kelompok kasus ada SPAL sebanyak 15 keluarga 14,7.

C. Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan uji Chi Square dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 p =0,05. Hasil analisis bivariat dari masing-masing variabel disajikan pada tabel 10 sampai dengan tabel 15. 1. Hasil analisis bivariat antara variabel independent dengan variabel dependen sebagai berikut: a. Hubungan antara sumber air dengan kejadian diare Hasil analisis bivariat tentang variabel sumber air dengan kejadian diare disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Hubungan antara Sumber Air dengan Kejadian Diare di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karangayar Tahun 2009 Kejadian Diare Sumber Air Nilai P OR 95 CI Tidak terlindungi Terlindungi F f Kasus 28 65,1 23 39,0 0.009 2,92 1,291 - 6,612 Kontrol 15 34,9 36 61,0 Total 43 100 59 100 Berdasarkan perhitungan statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,009 dimana p ≤ 0,05, berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan sumber air dengan kejadian diare di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karangayar. b. Hubungan antara jenis jamban dengan kejadian diare Hasil analisis bivariat tentang variabel kebersihan jamban disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Hubungan antara Jenis Jamban dengan Kejadian Diare di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karangayar Tahun 2009 Kejadian Diare Jenis Jamban Nilai P OR 95 CI Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat f f Kasus 29 61,7 22 40,0 0,029 2,42 1,088 - 5,368 Kontrol 18 38,3 33 60,0 Total 47 100 55 100 Berdasarkan perhitungan statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,029 dimana p ≤ 0,05, berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis jamban dengan kejadian diare di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karangayar. c. Hubungan antara kebersihan jamban dengan kejadian diare Hasil analisis bivariat tentang variabel kebersihan jamban disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Hubungan antara Kebersihan Jamban dengan Kejadian Diare di Kecamatan Jatipuro Kabupaten karanganyar Tahun 2009 Kejadian Diare Kebersihan Jamban Nilai P OR 95 CI Tidak bersih Bersih f f Kasus 27 69,2 24 38,1 0,002 3,66 1,564 - 8,547 Kontrol 12 30,8 39 61,9 Total 39 100 63 100 Berdasarkan perhitungan statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,002 dimana p ≤ 0,05, berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebersihan jamban dengan kejadian diare di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karangayar. d. Hubungan antara pembuangan sampah dengan kejadian diare Hasil analisis bivariat tentang variabel pembuangan sampah dengan kejadian diare dapat disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Hubungan antara Pembuangan Sampah dengan Kejadian Diare di Kecamatan Jatipuro Kabupaten karanganyar Tahun 2009 Kejadian Diare Pembuangan Sampah Nilai P OR 95 CI Tidak dikelola Dikelola f f Kasus 35 62,5 16 34,8 0,005 3,13 1,386 - 7,045 Kontrol 21 37,5 30 65,2 Total 56 100 46 100 Berdasarkan perhitungan statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,005 dimana p ≤ 0,05, berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pembuangan sampah dengan kejadian diare di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karangayar. e. Hubungan antara pengelolaan air limbah dengan kejadian diare Hasil analisis bivariat tentang variabel pengelolaan air limbah dengan kejadian diare dapat disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Hubungan antara Pengelolaan Air Limbah dengan Kejadian Diare di Kecamatan Jatipuro Kabupaten karanganyar Tahun 2009 Kejadian Diare Pengelolaan Air Limbah Nilai P OR 95 CI Tidak ada SPAL Ada SPAL f f Kasus 36 59,0 15 36,6 0,026 2,50 1,105 - 5,639 Kontrol 25 41,0 26 63,4 Total 61 100 41 100 Berdasarkan perhitungan statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,026 dimana p ≤ 0,05, berarti Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pembuangan sampah dengan kejadian diare di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karangayar. 2. Rangkuman hasil analisis bivariat Rangkuman hasil analisis bivariat tentang hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar. Data rangkuman hasil analisis bivariat dapat dilihat seperti Tabel 15. Tabel 15. Rangkuman hasil analisis bivariat melalui uji Chi Square No Variabel Nilai P OR Keterangan 1 Sumber Air 0.009 2,92 Ada hubungan yang signifikan 2 Jenis Jamban 0,029 2,42 Ada hubungan yang signifikan 3 Kebersihan Jamban 0,002 3,66 Ada hubungan yang signifikan 4 Pembuangan Sampah 0,005 3,13 Ada hubungan yang signifikan 5 Pengelolaan Air Limbah 0,026 2,50 Ada hubungan yang signifikan Berdasarkan Tabel 15, dapat diketahui bahwa faktor-faktor sanitasi lingkungan yang berhubungan dengan kejadian diare adalah sumber air, jenis jamban, kebersihan jamban, pembuangan sampah dan pengelolaan air limbah.

BAB V PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

0 2 7

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Usia 2 Bulan-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Usia 2 Bulan-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 13

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

PENDAHULUAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 4

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

1 7 109

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO ipi4292

0 0 7

HUBUNGAN SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

0 1 7