Cytra Dewi Purnamasari, 2014 Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
harus menyenangkan, mudah dipahami, tidak menakutkan, dan ditunjukkan kegunaanya Russeffendi,
1988:233.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka dapat ditegaskan bahwa usaha perbaikan proses pembelajaran melalui upaya pemilihan
model pembelajaran yang tepat dan inovatif dalam pembelajaran matematika di sekolah merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting
untuk dilakukan. Salah satu model pembelajaran yang diduga dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar adalah
model Pembelajaran Berbasis Masalah PBM. Menurut Tan Amir, 2009:22 pembelajaran berbasis masalah memiliki ciri-ciri seperti
pembelajaran dimulai dengan pemberian masalah, masalah memiliki konteks dengan dunia nyata, siswa secara berkelompok aktif merumuskan
masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait dengan masalah dan
melaporkan solusi dari masalah. Sementara guru lebih banyak memfasilitasi. Dengan demikian dalam PBM guru tidak menyajikan
konsep matematika dalam bentuk yang sudah jadi, namun melalui kegiatan pemecahan masalah siswa digiring ke arah menemukan konsep sendiri
reinvention sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Dengan demikian berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
“Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang
mendapatkan pembelajaran berbasis masalah lebih besar daripada siswa yang mendapatkan pembelajarandengan pembelajaran konvesional?
Cytra Dewi Purnamasari, 2014 Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana sikap siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika
dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pembelajaran berbasis masalah lebih besar daripada siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan pembelajaran konvesional. 2.
Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada banyak pihak, diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi sekolah, dapat dijadikan masukan untuk menentukan kebijakan,
khusunya bagi pengembang kurikulum dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.
2. Bagi guru matematika, diharapkan pembelajaran matematika
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika menuju
ke arah perbaikan kualitas pembelajaran matematika di sekolah. 3.
Bagi siswa, diharapkan pembelajaran berbasis masalah ini dapat meningkatkan semangat untuk belajar dan memberikan pengalaman
belajar yang berbeda dari biasanya sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
4. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan tentang pembelajaran berbasis masalah dan dapat mencoba menerapkannya pada pembelajaran matematika atau mata pelajaran
lainnya.
Cytra Dewi Purnamasari, 2014 Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Definisi Operasional