Megi Ginanjar Rahmat, 2014 DAMPAK REVOLUSI BUNGA DI PORTUGAL TERHADAP DINAMIKA MASYARAKAT TIMOR PORTUGIS
1974-1976 Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tahap historiografi yang dilakukan oleh penulis merupakan tahap akhir dari tahap penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dari mulai
tahap heuristik, kritik, interpretasi sampai pada historiografi. Tahap historiografi ini akan penulis laporkan dalam sebuah tulisan berbentuk
skripsi dengan judul “Dampak Revolusi Bunga Di Portugal Terhadap Dinamika Masyarakat Timor Timur 974-1976
.” Sedangkan untuk teknik penulisan, penulis menggunakan sistem harvard seperti yang berlaku dan
telah ditentukan dalam buku Pedoman Penulisan Karya ilmiah UPI 2013. Untuk mempermudah penulisan, maka disusun kerangka tulisan dan
pokok-pokok pikiran yang akan dituangkan dalam tulisan berdasarkan data- data yang telah diperoleh. Sedangkan tahap akhir penulisan dilakukan
setelah materibahan dan kerangka tulisan selesai dibuat. Tulisan akhir dilakukan bab demi bab sesuai dengan proses penelitian yang dilakukan
secara bertahap. Masing-masing bagian atau bab mengalami proses koreksi dan perbaikan berdasarkan bimbingan dari dosen pembimbing skripsi.
Hubungannya dengan penelitian ini, bahwa tahap historiografi yang dilakukan oleh peneliti merupakan tahap akhir dari tahap penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya dari mulai tahap heuristik, kritik, interpretasi sampai pada historiografi. Tahap historiografi ini akan peneliti laporkan
dalam sebuah tulisan berbentuk skripsi dan disusun berdasarkan pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku di lingkungan Universitas Pendidikan
Indonesia UPI. Adapun tujuan dari laporan hasil penelitian ini adalah untuk memenuhi kebutuhan studi akademis tingkat sarjana pada Jurusan
Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.
1.2.5 Laporan Penelitian
Langkah ini merupakan tahap akhir dari prosedur penelitian yang penulis lakukan.Hal ini dilakukan setelah penulis menemukan sumber-
sumber, menganalisisnya, menafsirkannya, lalu menuangkannya dalam bentuk tulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang
berlaku di lingkungan pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Megi Ginanjar Rahmat, 2014 DAMPAK REVOLUSI BUNGA DI PORTUGAL TERHADAP DINAMIKA MASYARAKAT TIMOR PORTUGIS
1974-1976 Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Laporan penelitian ini disusun dalam lima bab terdiri atas pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, pembahasan, dan bab
terakhir kesimpulan. Selain itu, ada pula beberapa tambahan, seperti kata pengantar, abstrak, daftar pustaka serta lampiran-lampiran. Semua hal
tersebut disajikan dalam satu laporan utuh yang kemudian disebut sebagai skripsi.
Megi Ginanjar Rahmat, 2014 DAMPAK REVOLUSI BUNGA DI PORTUGAL TERHADAP DINAMIKA MASYARAKAT TIMOR PORTUGIS
1974-1976 Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Timor Portugis adalah nama resmi daerah Timor Timur sebelum integrasi dengan Indonesia. Portugal tercata sebagai bangsa Eropa pertama
yang menginjakkan kaki di daerah Timor-Timur dan terus mempertahankan kehadirannya sampai pada tahun 1702, daerah ini di deklarasikan sebagai
koloni Portugis. Perubahan di Portugal Revolusi Anyelir bahasa Portugis: Revolução dos Cravos bahasa Inggris: Carnation Revolution, juga dikenal
sebagai 25 de Abril 25 April, adalah sebuah kudeta yang bermula pada tanggal 25 April 1974, di Lisboa, Portugal, bersamaan dengan kampanye
resistansi sipil yang meluas dan tidak tertanggulangi. Bangsa Portugis merayakan Hari Kebebasan setiap tanggal 25 April, dan hari tersebut
menjadi hari libur nasional di Portugal.Nama Revolusi Anyelir berasal dari fakta bahwa tidak ada tembakan yang diletuskan dan ketika orang-
orang mulai turun ke jalanan untuk merayakan akhir kediktatoran dan perang di wilayah-wilayah jajahan, bunga anyelir diletakkan di moncong
senjata dan juga di seragam. Peristiwa ini secara efektif mengubah rezim Portugis dari
kediktatoranotoriter Estado Novo menjadi demokrasi, dan menghasilkan perubahan besar pada sendi-sendi sosial, ekonomi, kewilayahan,
kependudukan, dan politik di negara ini, setelah dua tahun masa peralihan yang disebut sebagai PREC, Processo Revolucionário Em Curso, atau
Proses Revolusioner yang Sedang Berjalan, dicirikan oleh gejolak sosial dan sengketa kekuasaan antara kekuatan politik sayap kiri dan kanan.
Meskipun terdapat upaya-upaya pengimbang yang berulang-ulang dari kaum revolusioner melalui seruan radio kepada rakyat agar tetap diam di
rumah, ribuan orang Portugis turun ke jalanan, bercampur baur dengan