Yolif Citra Resmi, 2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN
DAYA TAHAN OTOT: studi eksperimen pada atlet dayung Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan olahraga dayung di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang dan menunjukkan perkembangan yang terus meningkat. Salah satu
indikatornya adalah peningkatan prestasi atlet dayung yang mengikuti kejuaraan- kejuaraan baik tingkat nasional maupun internasional. Hal ini terbukti dengan
adanya peningkatan baik kualitas maupun kuantitas dari peserta yang mengikuti kejuaraan yang diselenggarakan oleh Pengcab, Pengda, dan PB PODSI.
Cabang olahraga dayung yang berkembang di Indonesia merupakan gabungan dari tiga induk cabang olahraga, yaitu: Rowing, Canoeing, dan
Traditional Boat Race. Dalam tataran dunia internasional ketiga cabang olahraga tersebut memiliki induk organisasi tersendiri, yaitu Federation International
Societies de Avior FISA untuk rowing, International Canoe Federation ICF untuk canoeing dan International Dragon Boat Federation IDBF untuk
traditional dragon boat race. Di Indonesia ketiga cabang olahraga tersebut berdiri di dalam satu naungan yaitu Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia
PODSI. Perbedaan yang sangat mendasar dari nomor-nomor di atas terlihat dari
karakteristik perahunya, cara mendayung dan posisi pendayung di perahu. Pada nomor scull dan sweep rowing posisi pendayung duduk pada tempat duduk yang
dapat bergerak maju dan mundur, menghadap pada buritan perahu. Pada nomor canoe canadian posisi pendayung berlutut di atas perahu menghadap ke depan
dan mendayung hanya pada posisi satu sisi saja. Pada nomor kayak posisi pendayung duduk di dalam perahu menggunakan satu tungkai pengayuh dengan
dua daun dayungan kiri dan kanan. Bahkan olahraga ini dapat dikatakan sebagai olahraga yang cenderung
memberikan unsur seni, karena di dalamnya melibatkan perpaduan gerak tubuh dengan alat yang digunakan untuk mendayung. Hal tersebut seperti diungkapkan
Yolif Citra Resmi, 2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN
DAYA TAHAN OTOT: studi eksperimen pada atlet dayung Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
oleh Rohmat, dkk 2002:8 bahwa: “gerakan dayung dilakukan secara berirama,
terus menerus, dan ada rasio yang baik antara fase kerja dan fase istirahat”.
Dalam pencapaian prestasi yang maksimal pada cabang olahraga dayung diperlukan faktor latihan yang optimal, terencana dan berkesinambungan. Adapun
faktor latihan yang perlu adalah faktor teknik, taktik, fisik, mental. Prestasi tinggi tidaklah cukup dengan latihan saja, melainkan dapat juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang saling menunjang, faktor-faktor tersebut bersifat eksternal seperti sarana, peralatan, perlombaan dan internal seperti keadaan psikis, struktur
anatomis, kemampuan fisik, teknik, koordinasi, taktik. Dari keenam faktor tersebut, faktor fisik merupakan faktor utama yang perlu dikembangkan tanpa
mengesampingkan faktor lainnya, karena kondisi fisik merupakan faktor penting dalam semua cabang olahraga maka diperlukan program latihan kondisi fisik
terencana dan sistematis. Menurut Lutan, dkk 2000: 13 : Secara umum dapat diklasifikasikan dua faktor utama yang mempengaruhi
pencapaian prestasi. Pertama, faktor yang melekat pada atlet seperti karakteristik fisik dan sifat-sifat psikologis tertentu. Kedua, faktor
lingkungan seorang atlet. Ketiga, faktor mutu pelatihan. Ketiga faktor itu berinteraksi sebagai sebuah sinergi sehingga terbentuk efisiensi teknis dan
kemampuan psikologis. Karena itu tempo peningkatan kemajuan prestasi atlet ditentukan oleh beberapa faktor.
Berkaitan dengan prestasi, Baúersfeld Schróuter dalam Sidik 2008:1 menjelaskan dalam bentuk bagan tujuh pendukung prestasi puncak di bawah ini :
Gambar 1.1 Tujuh Pendukung Prestasi Puncak
PRESTASI PUNCAK
Psikis Konstitusi tubuh
Teknik TaktikStrategi
Fisik Sistem ; Situasi
Kondisi Kompetisi Sarana dan
Prasarana Latihan
Kompetisi
Yolif Citra Resmi, 2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN
DAYA TAHAN OTOT: studi eksperimen pada atlet dayung Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dari gambar di atas dapat diambil pengertian untuk mencapai prestasi tinggi tidaklah cukup dengan latihan saja, melainkan dapat dipengaruhi juga oleh
beberapa faktor yang saling menunjang, faktor-faktor tersebut bersifat eksternal seperti sarana, peralatan, perlombaan dan internal seperti keadaan psikis,
kemampuan fisik, teknik, koordinasi, taktik serta konstitusi tubuh. Kondisi fisik merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam program
latihan atlet terutama untuk cabang-cabang olahraga pertandingan. Untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam olahraga salah satunya dibutuhkan
keterampilan dalam penguasaan teknik dasar. Penguasaan teknik dasar serta keterampilan dalam bertanding ataupun bermain sangat dipengaruhi oleh keadaan
fisik. Artinya keadaan fisik ini berbanding lurus dengan penguasaan teknik terhadap prestasi yang dicapai. Dengan penguasaan teknik yang baik didukung
dengan keadaan fisik yang maksimal, maka prestasi akan lebih mudah didapat. Beberapa dampak manfaat dari kondisi fisik yang baik bagi seorang atlet,
Harsono 1988:153, menjelaskan sebagai berikut: 1.
Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung.
2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan,
dan lain-lain komponen kondisi fisik. 3.
Ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan. 4.
Pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan. 5.
Respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan.
Berdasarkan pada pemahaman batasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik memiliki peranan yang sangat dominan dalam
peningkatan performa atau prestasi atlet khususnya pada cabang-cabang olahraga pertandingan. Di samping itu pula keberadaan kondisi fisik yang baik akan
memberikan kontribusi positif pada atlet di dalam penguasaan teknik-teknik dalam cabang olahraga. Hal tersebut dikarenakan dengan kondisi fisik yang baik,
maka penguasaan teknik akan lebih sempurna, karena walaupun dengan latihan yang berulang-ulang, atlet tidak akan merasakan kelelahan yang berlebihan
Yolif Citra Resmi, 2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN
DAYA TAHAN OTOT: studi eksperimen pada atlet dayung Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sehingga proses latihan akan memberikan pengalaman latihan yang bersifat relatif menetap.
Dalam setiap cabang olahraga memiliki komponen kondisi fisik yang perlu dilatih. Berikut komponen-komponen kondisi fisik yang dikemukakan oleh Sidik
2008:15 diantaranya adalah : kekuatan Strength, kelentukan Flexibility, kecepatan Speed, dan daya tahan Endurance.
Selanjutnya Rohmat 2002:17 menjelaskan bahwa, beberapa aspek fisik yang menjadi keharusan pada cabang olahrag
a dayung di antaranya adalah: “daya tahan, kecepatan dan daya tahan kecepatan, maximum strength, daya tahan otot,
koordinasi, flexibility, dan power ”.
Dari sejumlah komponen kondisi fisik tersebut, penulis akan meneliti salah satu aspek yaitu daya tahan otot, karena cabang olahraga dayung merupakan
aktivitas yang menuntut strength dalam waktu yang lama. Maka dari itu untuk meningkatkan daya tahan otot ada beberapa metode
latihan weight training yaitu, set system, super set system, split routines, multi- poundage, burn-out, dan pyramid system. Dari beberapa metode yang disebutkan
di atas, penulis akan membandingkan dua metode latihan yaitu set system dan super set system. Kedua metode ini merupakan metode yang popular di kalangan
atlet dan pelatih. Oleh karena itu banyak atlet dan pelatih lebih senang memakai sistem ini dalam latihan beban.
Metode set system dan metode super set system adalah metode latihan yang sama-sama dapat meningkatkan daya tahan otot. Kedua latihan tersebut menurut
para ahli memiliki kelebihan dan kekurangannya. Untuk mengetahui lebih jelas dampak langsung dari kedua metode latihan ini terhadap peningkatan daya tahan
otot, maka penulis tertarik untuk membandingkan metode set system dan super set system ini. Diharapkan dapat diketahui metode latihan mana yang lebih efektif
dalam meningkatkan daya tahan otot. Hal inilah yang melatarbelakangi diadakannya penelitian te
ntang “METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA
TAHAN OTOT Studi Eksperimen Pada Atlet Dayung Kabupaten Purwakarta”.
Yolif Citra Resmi, 2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN
DAYA TAHAN OTOT: studi eksperimen pada atlet dayung Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Masalah Penelitian