Pengukuran Putaran Akibat Pengaturan Tahanan Seri Pada Motor Arus Searah Kompon

35 BAB IV HASIL DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas dan dianalisa mengenai hasil pengukuran putaran dan arus untuk perhitungan efisiensi setelah pengaturan tahanan seri dan tahanan shunt motor arus searah kompon pendek dan kompon panjang, kemudian disimulasikan menggunakan grafik dengan bantuan Microsoft ® Excel.

4.1 Pengukuran Putaran Akibat Pengaturan Tahanan Seri Pada Motor Arus Searah Kompon

Pengukuran putaran akibat perubahan tahanan seri pada motor arus searah kompon dilakukan pada tanggal 26 September 2013 di Laboratorium Departemen Listrik P4TK Medan. Adapun data hasil pengukuran yang diperoleh dari pengukuran perubahan putaran akibat pengaturan tahanan seri pada motor arus searah kompon ditunjukkan pada Tabel 4.1 untuk motor arus searah kompon panjang dan Tabel 4.2 untuk motor arus searah kompon pendek. Dari data hasil pengukuran perubahan putaran seperti Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 terlihat bahwa semakin besar tahanan yang diatur pada tahanan seri, semakin besar putaran yang dihasilkan motor. Dan dari grafik Gambar 4.1, Gambar 4.2, dan Gambar 4.3 diperoleh bahwa perubahan besarnya tahanan seri tidak terlalu mempengaruhi perbedaan perubahan kecepatan putaran motor kompon panjang dan motor kompon pendek untuk ketiga beban torsi yang diberikan. Universitas Sumatera Utara 36 Tabel 4.1 Data hasil pengukuran putaran setelah pengaturan tahanan seri pada motor kompon panjang Tabel 4.2 Data hasil pengukuran putaran setelah pengaturan tahanan seri pada motor kompon pendek V t V R s Ω T Nm n rpm 150 25 0,25 590 150 50 0,25 841 150 75 0,25 1137 150 100 0,25 1453 150 25 0,5 312 150 50 0,5 629 150 75 0,5 1014 150 100 0,5 1402 150 25 0,75 63 150 50 0,75 413 150 75 0,75 802 150 100 0,75 1350 V t V R s Ω T Nm n rpm 150 25 0,25 578 150 50 0,25 842 150 75 0,25 1130 150 100 0,25 1481 150 25 0,5 295 150 50 0,5 605 150 75 0,5 978 150 100 0,5 1427 150 25 0,75 30 150 50 0,75 362 150 75 0,75 833 150 100 0,75 1383 Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 4.1 Grafik perbandingan putaran terhadap tahanan seri pada motor kompon panjang dan motor kompon pendek untuk beban 0,25 Nm Gambar 4.2 Grafik perbandingan putaran terhadap tahanan seri pada motor kompon panjang dan motor kompon pendek untuk beban 0,5 Nm 578 842 1130 1481 590 841 1137 1453 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 36 72 108 144 K e ce p a ta n p u ta ra n rp m Besar tahanan seri Ω Perubahan kecepatan putaran terhadap perubahan tahanan seri untuk beban torsi 0,25Nm dan tahanan shunt konstan Motor kompon pendek Motor kompon panjang 312 629 1014 1402 295 605 978 1427 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 36 72 108 144 K e ce p a ta n P u ta ra n rp m Besar tahanan seri Ω Perubahan kecepatan putaran terhadap perubahan tahanan seri untuk beban torsi 0,5Nm dan tahanan shunt konstan Motor kompon panjang Motor kompon pendek Universitas Sumatera Utara 38 Gambar 4.3 Grafik perbandingan putaran terhadap tahanan seri pada motor kompon panjang dan motor kompon pendek untuk beban 0,75 Nm Adapun kecepatan rata-rata motor setelah pengaturan besarnya tahanan seri adalah:  Untuk motor kompon panjang a Beban 0,25 Nm n = = 1005.25 rpm b Beban 0,5 Nm n = = 839.25 rpm c Beban 0.75 Nm n = = 657 rpm 30 362 833 1383 63 413 802 1350 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 36 72 108 144 K e ce p a ta n P u ta ra n rp m Besar tahanan seri Ω Perubahan kecepatan putaran terhadap perubahan tahanan seri untuk beban torsi 0,75Nm dan tahanan shunt konstan Motor kompon pendek Motor kompon panjang Universitas Sumatera Utara 39  Untuk motor kompon pendek a Untuk beban 0,25 Nm n = = 1007,75 rpm b Untuk beban 0.5 Nm n = = 826,25 rpm c Untuk beban 0,75 Nm n = = 652 rpm Sehingga didapat perbedaan perubahan kecepatan putaran motor kompon panjang dan motor kompon pendek untuk pengaturan tahanan seri adalah sebagai berikut: 1. Untuk beban 0,25 Nm Δn = = 0,25 2. Untuk beban 0,5 Nm Δn = = 1,57 3. Untuk beban 0,75 Nm Δn = = 0,72 Universitas Sumatera Utara 40

4.2 Pengukuran Putaran Akibat Pengaturan Tahanan Shunt Pada Motor Arus Searah Kompon