Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam beberapa tahun ini telah banyak terjadi perkembangan pengobatan penyakit diberikan dengan berbagai bentuk sediaan obat diantaranya adalah dengan sediaan tablet. Kebanyakan pada sebagian besar produksi obat diformulasi dengan pelepasan zat aktif yang cepat, namun produk obat seperti ini tidak dapat mempertahankan kadar terapi obat dalam darah dalam waktu yang panjang, oleh karena itu untuk mencapai dan mempertahankan kadar terapi obat dalam darah dalam kurun waktu yang panjang diperlukan sistem penghantaran obat beberapa kali sehari dalam satu unit dosis tunggal yang menyebabkan frekuensi dalam mengkonsumsi obat juga berkurang Shargel, 2005. Untuk mencapai sistem penghantaran obat tersebut maka telah terjadi perkembangan produksi obat dari sistem konvensional ke sistem penghantaran termodifikasi Shargel, 2005. Diantara berbagai macam produk sediaan termodifikasi salah satunya yang populer adalah sediaan lepas lambat sustained release. Sediaan ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan sediaan konvensional, diantaranya yaitu dapat mengendalikan fluktuasi kadar obat dalam darah, dapat menghantarkan jumlah obat yang lebih tinggi, memperkecil kemungkinan pasien lupa meminum obat, selain itu tablet lepas lambat sustained release juga mengurangi efek samping karena kadar obat dalam darah lebih sedikit yang memasuki rentang toksik sehingga dapat memberikan keuntungan terapeutik tersendiri bagi pasien Agoes, 2012. Dalam pembuatan tablet lepas lambat sustained release yang paling umum digunakan adalah tablet dengan sistem matrik. Sistem matrik merupakan suatu sistem seperti jaringan yang dapat menjerat zat aktif sehinggga pelepasannya dapat dikendalikan Lordi, 1986. Mekanisme pelepasan obat dari tablet matriks adalah secara erosi dan difusi. Kecepatan pelepasan obat dari sistem matriks bergantung pada jenis dan jumlah polimer yang digunakan Wikarsa dan Valentina, 2011. Sistem matrik polimer hidrofilik telah luas digunakan pada tablet sediaan lepas lambat sustained release karena efektifitasnya dan juga sifat fleksibilitasnya untuk mendapatkan profil pelepasan obat yang diinginkan. Sistem ini terdiri dari polimer hidrofilik, bahan obat dan bahan tambahan lain yang terdistribusi melalui matriks. Sistem dinamis ini tergantung pada pembasahan polimer, hidrasi, dan kelarutan dari bahan obat yang pelepasannya diperlambat. Pada waktu yang sama, bahan-bahan lainnya atau bahan obat juga akan terbasahi, terlarut dan terdifusi keluar matrik, sementara bahan yang tidak larut akan tetap ditempat hingga polimer, bahan tambahan dan bahan obat disekitarnya tererosi atau terlarut keluar dari matriks Florence, 1984. Dari berbagai polimer hidrofilik HPMC hidroksiprofil metilselulose merupakan sistem matriks yang paling banyak digunakan karena lebih ekonomis, terkenal dengan keamanan yang sangat baik, dan berkualitas tinggi Dow Chemical, 2000. HPMC atau yang dikenal dengan Methocel atau Metolose Rowe et al., 2009 dalam produk oral tablet digunakan sebagai bahan pengikat pada konsentrasi antara 2-5 baik dengan proses granulasi basah maupun granulasi kering, sedangkan pada viskositas yang tinggi dapat digunakan untuk menghambat pelepasan obat dari matriks pada tingkat 10-80 dalam sediaan tablet lepas lambat sustained release. Dari penelitian yang telah ada penggunaan HPMC K100M dapat menahan pelepasan obat lebih lama dibandingkan HPMC K4M, yaitu pada formulasi HPMC K100M dengan metode granulasi basah pada periode waktu 6 jam telah merilis obat sekitar 72,78 dan 83,20 pada periode waktu 8 jam, sedangkan pada formulasi tablet sustained release vitamin C yang menggunakan HPMC K4M dengan metode cetak langsung telah merilis obat 80 sebesar 85,82 pada periode waktu 6 jam dan sebesar 89,25 pada periode waktu 8 jam Amin et al., 2011. Pada penelitian ini akan dikembangkan formula tablet lepas lambat sustained release dengan bahan aktif asam askorbat vitamin C dengan kadar 250 mg. Vitamin C atau yang dikenal dengan asam askorbat Departemen Kesehatan RI,1995 merupakan senyawa yang dapat larut dalam air yang memiliki fungsi diantaranya sebagai immunomodulator dan mencegah flu Naidu, 2003. Selain itu vitamin C juga memiliki kegunaan sebagai antioksidan, dalam hal ini peran antioksidan adalah menangkal radikal bebas yang masuk kedalam tubuh kita yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit seperti kanker, stroke, penuaan dini dan penyakit kronis lainnya Youngson, 2005. Sebagai pembentuk matriks digunakan Hydroxypropyl methylcellulose HPMC K100M dengan kadar 30, 40 , 50, dengan kombinasi bahan tambahan seperti bahan pengisi yaitu Laktosa, PVP K-30 2 sebagai pengikat, dan Mg stearat 1 sebagai lubrikan. Pembuatan tablet lepas lambat sustained release ini menggunakan metode granulasi basah. Metode granulasi basah digunakan dalam pembuatan tablet dengan tujuan untuk memperbaiki aliran dan kompaktibilitas masa cetak tablet sehingga didapat granul yang mudah dicetak serta memenuhi persyaratan.

1.2 Rumusan Masalah