Faktor Budaya TINJAUAN PUSTAKA
pembelajaran mengatakan bahwa kebanyakan tingkah laku manusia dipelajari. Pembelajaran berlangsung melalui saling pengaruh dari
dorongan, rangsangan, petunjuk, respon dan pembenaran. Dengan demikian pentingnya praktek dari teori pengetahuan bagi pemasar adalah
mereka dapat membentuk permintaan akan suatu produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk
yang membangkitkan motivasi dan memberikan pembenaran positif. Teori pembelajaran atau pengetahuan mengajarkan pemasar bahwa
mereka dapat membangun permintaan atas sebuah produk dengan mengkaitkan dengan adanya dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk
yang memberikan motivasi dan memberikan penguatan positif. Sebuah perusahaan baru dapat memasuki pasar dengan menarik dorongan yang
sama dengan yang digunakan pesaing dan memberikan konfigurasi isyarat yang serupa, karena pembeli lebih mungkin untuk mengalihkan kesetian
mereka pada merek yang mirip dari pada merek yang berbeda generalisasi. Atau perusahaan dapat merancang mereknya agar lebih
menarik bagi sekumpulan dorongan yang berbeda dan memberikan isyarat yang memancing perpindahan diskriminasi Kotler, 2007:166.
4. Keyakinan dan sikap
a. Pengertian Keyakinan
Suatu keyakinan adalah suatu gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap adalah menggambarkan
penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik. Perasaan-perasaan
emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.” Keyakinan ini
membentuk citra produk dan merek dan orang akan bertindak berdasarkan citra tersebut. Jika beberapa keyakinan salah dan menghambat pembelian,
perusahaan manufaktur akan meluncurkan kampaye untuk mengoreksi keyakinan-keyakinan tersebut. Upaya penting bagi pemasar global adalah
fakta bahwa pembeli sering mengingat keyakinan jelas tentang merek atau produk yang didasarkan pada asal mereka.
Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapat keyakinan dan sikap, yang kemudian akan mempengaruhi perilaku pembelian. Menurut
Kotler dan Armstrong 2004:220 mendefinisikan “keyakinan sebagai pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu”.
b. Pengertian Sikap
Sikap sebenarnya adalah pandangan individu terhadap suatu obyek atau gejala yang berdasarkan pengetahuan, penilaian atau perasaan
terhadap suatu obyek dan gejala itu, dan pandangan itu dapat bernilai positif atau negatif. Kotler 1990:270 mendefinisikan sikap “Pengertian
attidute itu dapat diterjemahkan ke dalam pengertian sikap terhadap obyek tertentu, yang merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi
sikap itu disertai oleh kecenderungan sesuai dengan sikap terhadap obyek tadi. Sikap merupakan organisasi pendapat dan keyakinan seseorang
mengenai obyek dan situasi yang relatif tetap, yang disertai dengan
perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang untuk membuat respon atau perilaku dengan cara tertentu yang dipilihnya Azwar, 1995:4.
Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sikap mengarahkan seseorang berperilaku secara cukup konsisten terhadap
obyek yang serupa. Sikap seseorang sulit berubah, sikap seseorang membentuk suatu pola yang konsisten dan untuk mengubah suatu sikap
mungkin mengharuskan penyesuaian besar sikap-sikap lain. Sikap merupakan perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang untuk
membuat respon yang dipilihnya. Lebih lanjut Kotler 2007:167 menyatakan bahwa: “Sikap adalah
evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari
seseorang terhadap beberapa obyek atau gagasan”. Menurut Azwar 2006:87 terdapat empat karakteristik dari sikap dari pelanggan atau
konsumen, yaitu meliputi: a.
Sikap mempunyai satu obyek, artinya sikap mempunyai sesuatu yang dianggap penting. Obyek itu dapat berupa konsep abstrak seperti
komunisme, atau dapat pula beberapa sesuatu yang nyata. b.
Sikap mempunyai arah, derajat dan intensitas artinya sikap menunjukkan arah terdapat obyek tersebut. Disamping itu sikap juga
menunjukkan tingkat seberapa jauh seseorang suka atau tidak suka terhadap suatu obyek.