3. Teori Level Radar Transmitter 3.1 Radar

II. 3. Teori Level Radar Transmitter II.3.1 Radar Beberapa pencipta, ilmuwan, dan insinyur mendukung pengembangan dari radar. Untuk yang pertama menggunakan Gelombang radio untuk mendeteksi kehadiran dari object metalik jauh melaui gelombang radio adalah Cristian Hulsmeyer, April 1904, mendeteksi kehadiran dari suatu kapal di kabut yang tebal padat. Ia menerima Reichspatent Nr. 165546 untuk alat radar sebelumnya, dan mendapat paten 169154 di 11 November untuk perkembangannya. Ia juga menerima suatu hak paten GB13170 di Inggris untuk telemobiloscopenya pada 22 September 1904. Nikola Tesla, pada Agustus 1917, lebih dulu untuk pemapaman prinsip tingkatan power dan frekuensi dari unit radar. Radar adalah suatu sistem yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengidentifikasi objek yang ditetapkan, beberapa cakupan yaitu ketinggian, arah, atau kecepatan objek yang bergerak seperti pesawat terbang, kapal, kendaraan bermotor, formasi cuaca, dll. Dimana gelombang yang di pancarkan ke objek melaui antena, akan direfleksikan kembali oleh objek ke radar melalui antena. Dan diproses oleh sistem radar hingga objek tersebut dapat dideteksi. Berdasarkan panjang gelombang dan frekuensi gelombang elektromagnetik, maka gelombang tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Seperti pada Gambar 2.3 yang menunjukkan spectrum radiasi elektromagnetik. Kecepatan dari pekembangan pancaran gelombang elektromagnetik yang menyebar melalui suatu ruang vacum pada suatu kecepatan yang tetap, dan tidak terikat pada frekuensi dan panjang gelombang. Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini, kecepatan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : C = λ . f ……………………………………………………………… 1 Dimana : C = Kecepatan cahaya 2,998x 10 8 ms ≈ 3x 10 8 ms λ = Panjang gelombang meter f = Frekuensi dalam hertz Hz atau s -1 Gambar 2.3 Spectrum Gelombang Elektromagnetik Sinyal radar beroperasi pada gelombang 3 MHz – 110 GHz dengan panjang gelombang 10 m – 4 mm. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.1 yaitu yang menunjukkan pengelompokan gelombang radar berdasar frekuensi dan aplikasinya. Frekuensi pulsa radar yang dibentuk, dan luas dari antenna ditentukan oleh objek apa yang akan diamati. Refleksi gelombang elektromagnetik menyebar pada konstanta Universitas Sumatera Utara dielektrik atau diamagnetik yang tetap. Ini berarti bahwa pada umumnya gelombang radio dari radar ke suatu objek yang padat di udara atau suatu ruang hampa, atau perubahan lain pada konsentrasi atomis antara suatu obyek dan apa melingkupinya . Dasar pengukuran radar terhadap jarak dari suatu objek dapat dilihat pada rumus berikut : 2 T . C D  ……………………………………………………………… 2 Dimana : D = Jarak dari objek yang terdeteksi oleh radar m T = Time of flight waktu penerbangan dari sinyal yang dipancarkan kepada sinyal hasil s C = Kecepatan cahaya 3 × 10 8 ms Berdasarkan frekuensinya radar dapat dibagi pada beberapa kelompok frekuensi, dan masing – masing mempunyai panjang gelombang yang berbeda dan aplikasi yang berbeda. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.1 radar frekuensi band berikut. Tabel 2.1 Radar Frequency Band No Name Band Range Frekuensi Panjang Gelombang Keterangan 1. HF 3–30 MHz 10 –100 m HF high frekuensi, pada Sistem radar pantai 2. P 300 MHz ± 1 m Digunakan pada awal penerapan sistem radar Universitas Sumatera Utara 3. VHF 50 –330 MHz 0.9-6 m Frekwensi yang sangat tinggi. 4. UHF 300 –1000 MHz 0.3 - 1 m Digunakan pada peringatan awal pada sistem balistik dari suatu missil. 5. L 1–2 GHz 15–30 cm Panjang batasan kontrol pada lalu lintas udara dan pengawasan. 6. S 2 – 4 GHz 7.5 – 15 cm Untuk control terminal lalu lintas udara, panjang batasan dari pengamatan cuaca, radar angkatan laut, S yang berarti short. 7. C 4 – 8 GHz 3.75-7.5 cm Berada diantara X dan S band, untuk sistem pengamatan cuaca, Satelit transponders. 8. X 8 –12 GHz 2.5-3.75 cm Pemanduan missil, radar angkatan laut, cuaca, pengawasan landasan, pemetaan resolusi-medium, pelabuhan udara. Yang dinamai X band sebab frekwensi adalah suatu rahasia selama perang dunia ke 2. 9. K u 12–18 GHz 1.67-2.5 cm Pemetaan resolusi-tinggi, pengukuran tinggi satelit, frekwensi hanya di bawah K band. Universitas Sumatera Utara 10. K 18–27 GHz 1.11-1.67 cm Dari kurz Jerman,yang berarti pendek, penggunaan yang terbatas dan berkaitan dengan penyerapan uap air, mendeteksi awan pada bidang meteorologi, mendeteksi pengendara motor melampaui batas kecepatan. radar meriam. 11. K a 27– 40 GHz 0.75 -1.11 cm Batasan yang pendek, pengawasan pelabuhan udara, frekwensi sedikit di atas K band karenanya a untuk radar photo, trigger kamera agar mengambil gambar dari plat lisensi dari kendaraan yang melewati lampu merah. 12. mm 40 –300 GHz 7.5 mm - 1mm Millimeter band dibagi lagi atas beberapa band frekuensi seperti Untuk mendesain suatu surat yang nampak acak, dan frekwensi bergantung pada ukuran dari panduan gelombangnya. 13. Q 40 – 60 GHz 7.5 mm – 5mm Digunakan untuk komunikasi militer. Universitas Sumatera Utara 14. V 50–75 GHz 6.0 – 4 mm Gelombang yang sangat kuat diserap oleh atmosfir. 15. W 60 –110 GHz 2.7 - 4.0 mm Digunakan sebagai suatu sensor yang visual untuk sarana angkut bersifat percobaan yang otonomi, pengamatan pada resolusi-tinggi untuk pengamatan cuaca, dan imaging.

II.3.2 Level Radar Transmitter Micropilot M FMR 240 Endress Hauser