CPOB menyebutkan bahwa tiap peralatan utama hendaklah diberi nomor pengenal yang jelas. Nomor pengenal ini akan dipakai pada tata cara penomoran
antara lain untuk prosedur tetap dan dicantumkan pada Prosedur Pengolahan Pengemasan Induk. Identifikasi tersebut menunjukkan unit atau alat tertentu yang
dipakai pada proses pembuatan suatu batch produk. Identitas alat akan memudahkan penelusuran jika terjadi suatu penyimpangan masalah dalam proses
produksi suatu batch dan juga diperlukan dalam studi proses validasi. Pada prinsipnya, identitas alat menunjukkan nomor asset dan nomor urut pada lokasi di
ruangan alat tersebut ditempatkan. Peralatan selalu dibersihkan secara teratur sesuai prosedur pembersihan
alat yang dirinci dalam prosedur tetap. Ini ditujukan untuk menghindari kontaminasi produk oleh produk sebelumnya. Peralatan yang akan digunakan
untuk pengujian harus dipastikan bahwa jadwal kalibrasinya masih berlaku, sehingga hasil pengujian yang diperoleh dapat dipertanggung-jawabkan dan
menunjukkan hasil yang sebenarnya.
5. Sanitasi dan Higiene
PT Aventis Pharma menerapkan beberapa program sanitasi dan higenis personalia, antara lain program pemeriksaan kesehatan, imunisasivaksinasi,
penerapan kebersihan perorangan, penggunaan pelindung tubuh pakaian, penutup rambut, masker yang bersih, serta kebiasaan higienis.
Setiap karyawan baik sebelum maupun selama bekerja di PT Aventis Pharma harus mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan. Kesehatan para
karyawan secara rutin diperiksa dari waktu ke waktu tergantung situasi
Universitas Sumatera Utara
pekerjaannya. PT Aventis Pharma menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan berupa klinik kesehatan yang diperuntukkan bagi semua karyawan. Oleh karena
itu, bagi setiap personalia dihimbau untuk menjaga kesehatannya dan segera memeriksakan diri jika ada gejala kurang sehat.
Selain menyediakan klinik kesehatan, PT Aventis Pharma juga menyelenggarakan program imunisasivaksinasi bagi seluruh karyawannya
secara periodik. Program ini dimaksudkan untuk memberikan ketahanan tubuh bagi para karyawan sehingga tidak terserang oleh suatu penyakit dalam periode
tertentu. Bagi karyawan yang sedang mengidap suatu penyakit atau menderita luka terbuka yang dapat merugikan kualitas produk, maka karyawan tersebut
dilarang menangani bahan baku, bahan pengemas, produk antara, dan obat jadi hingga karyawan tersebut sembuh dari penyakitnya.
Sebelum memasuki daerah laboratorium dan produksi, para karyawan harus melewati gowning room. Di dalam gowning room terdapat locker yang
digunakan untuk menyimpan pakaian ataupun barang-barang pribadi yang tidak boleh dibawa masuk. Karyawan diharuskan mengenakan pakaian pelindung, jas
lab, masker, penutup rambut, serta sepatu khusus. Bagi karyawan yang bekerja diharuskan mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum dan sesudah memasuki
ruang produksi. Di area QC dan produksi tidak diperkenankan untuk makan dan minum sembarangan. Untuk itu di QC disediakan pantry bagi karyawan yang
ingin makan dan minum, sementara di ruang produksi hanya disediakan minum saja di koridor, di ruang produksi tidak terdapat pantry. Aturan tersebut dibuat
Universitas Sumatera Utara
untuk mencegah kemungkinan terjadinya pencemaran terhadap produk dan personel.
Prosedur sanitasi dan higiene dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa hasil penerapan prosedur yang bersangkutan cukup efektif
dan selalu memenuhi persyaratan.
6. Produksi