keuntungan usaha menjadi suatu perusahaan yang sangat sadar dan peduli akan pelestarian lingkungan hidup.
Pada tahun 2012, BTEL mengintegrasikan merek dagang Aha yang berada dibawah naungan perusahaan Bakrie Conectivity dan Esia yang berada dibawah
naungan BTEL guna mendukung optimalisasi layanan data. Bersatunya dua merek dagang besar ini ditandai dengan pluncuran modem Esia Max-D pada I Juni 2012.
2. Tanggung Jawab Social dan Lingkungan Hidup 1. Belajar Peduli Lingkungan Bersama Kelas Hijau Esia
Pada Tahun 2012 PT Bakrie Telecom PT Bakrie Telecom Tbk BTEL Melakukan Kegiatan Corporate Sosial Responsibility CSR Di Yayasan Albadriyah,
Kelas Hijau Esia Melakukan Aksi Memanfaatkan Sampah Sebagai Aksi Mencintai Lingkungan Dengan Cara Yang Menyenangkan. Dalam kegiatan Kelas Hijau Esia
ini, BTEL mendapat dukungan bantuan dari Sanken dan rekan-rekan World Bank dalam memberikan bantuan alat-alat elektronik berupa TV, DVD , Notebook beserta
Modem untuk menikmati layanan gratis Internet dari BTEL. Yayasan yang memiliki 800 siswa baik dari tingkatan Sekolah Dasar hingga
Sekolah Menengah Atas. Dimulai dari program Baca Bercerita bagi para guru untuk memulai membiasakan anak muridnya membaca buku Lingkungan Hidup. Siswa
Universitas Sumatera Utara
kelas 1-3 SD di ajak mendengarkan dongeng Monyet dan Kelinci yang sarat dengan ajakan untuk menjaga lingkungan.
Keberhasilan Kelas Hijau Esia pada hari ini merupakan bentuk kerja team dan dukungan fasilitator CSR Esia. Komunitas
Reading Bugs
, Komunitas Kamera Lubang Jarum Indonesia serta Komunitas Science dan Lingkungan telah membantu
kami dalam menyiapkan materi dan proses pengajaran lingkungan dengan cara menyenangkan.
2. Bersama Esia Akan Daur Ulang 50.000 Ponsel
Sebagai operator jaringan bergerak, Esia menyampaikan komitmennya untuk menjadi perusahaan yang lebih ramah lingkungan. Disampaikan oleh presiden
direktur Anindya N. Bakrie menyatakan bahwa sebagai perusahaan yang telah berkembang bersama masyarakat,maka PT. Bakrie Telecom.Tbk, menyadari dampak
teknologi komunikasi bagi lingkungan hidup. Oleh karena itu, perlu langkah cepat
untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya Indonesia.
Sebuah inisiatif telah dilakukan dengan mencanangkan program jangka panjang yang bernama “Hijau Untuk Negeri” atau “Green for The
Nation”.Diselenggarakan di Jakarta dengan disaksikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Tifatul Sembiring.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan program ini adalah untuk menghemat energi, mengurangi sampah, menghijaukan supply chain, meningkatkan efesiensi pemakaian kertas dan air, serta
mendukung kesadaran lingkungan.Menurutnya, hal ini bukan semata-mata masalah tanggung jawab sosial belaka, namun lebih kepada bisnis yang lebih baik, lebih
menguntungkan dan ramah lingkungan. Pengurangan pemakaian kertas, termasuk mengurangi pemakaian di kantor dan efesiensi kemasan kartu perdana maupun isi
ulang, menurutnya sama dengam menyelamatkan timbunan kertas seluas 52 kali pulau Jawa. Untuk menjalankan strategi perusahaan tersebut, Bakrie Telecom.Tbk.,
mengeluarkan kebijakan yang komprehensif dimana tujuan target-target tersebut akan terus di perbaharui setiap tahunnya. Ada 4 sasaran pokok untuk melakukan “Hijau
Untuk Negeri”, Pertama dengan menggunakan ulang atau mendaur ulang 75 limbah elektronik yang dihasilkan network dan IT selama tahun 2011. Kedua,
memastikan bahwa pada tahun 2011, 50 belanja modal perusahaan digunakan untuk menciptakan rantai suplai yang ramah lingkungan, baik dengan para partner
maupun dengan berbagai pihak yang melakukan kerja sama dengan Bakrie Telecom.Tbk. Ketiga, mengumpulkan 50 ribu handset bekas untuk digunakan
kembali atau di daur ulang hingga tahun 2012.dan Kelima, dengan mengurangi 50 persen emisi gas rumah kaca pada setiap pelanggan, sejak tahun 2009 hingga 2014.
Kegiatan ini melalui PT Bakrie Telecom diharapkan dapat terus berjalan untuk tahun- tahun yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
3. Visi dan Misi Perusahaan