Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Dari Hasil Kalendering MPa 7MPa 10.5MPa 14MPa

Ahmad Dauzi Pohan : Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Tunggal Pada Proyek Pembagunan Rusunawa Universitas Medan Area Pancing – Medan, 2009. USU Repository © 2009 Li = Panjang lapisan tanah, m. p = Keliling tiang, m.

2.11. Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Dari Hasil Kalendering

Untuk perencanaan daya dukung tiang pancang dari hasil kalendering ada dua metode yaitu metode Danish Formula dan metode HilleyFormula. Formula Danish banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu tiang pancang tunggal telah mencapai daya dukung yang cukup pada kedalaman tertentu, walaupun pada prakteknya kedalaman dan daya dukung tiang telah ditentukan sebelumnya. Kapasitas daya dukung tiang berdasarkan metode Danish Formula adalah : P u = 5 . 2     + Ep x A x L x E x S E x η η .......................................................... 2.19 dimana : P u = Kapasitas daya dukung ultimate tiang. = Effisiensi alat pancang. E = Energi alat pancang yang digunakan. S = Banyaknya penetrasi pukulan diambil dari kalendering dilapangan. A = Luas penampang tiang pancang. Ep = Modulus elastis tiang. Ahmad Dauzi Pohan : Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Tunggal Pada Proyek Pembagunan Rusunawa Universitas Medan Area Pancing – Medan, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 2.6 Effisiensi jenis alat pancang Jenis Alat Pancang Effisiensi Pemukul jatuh drop hammer 0.75 - 1.00 Pemukul aksi tunggal single acting hammer 0.75 - 0.85 Pemukul aksi double double acting hammer 0.85 Pemuku l diesel diesel hammer 0.85 - 1.00 Sumber : Teknik Pondasi 2, Hardiyatmo, Hary Christady, 2003 Tabel 2.7 Karakteristik alat pancang diesel hammer Type Tenaga Hammer Jlh. Pukulan Permenit Berat Balok Besi Panjang kN-m Kip-ft Kg-cm kN Kips Kg K 150 379.9 280 3872940 45 - 60 147.2 33.11 15014.4 K 60 143.2 105.6 1460640 42 - 60 58.7 13.2 5987.4 K 45 123.5 91.1 1259700 39 - 60 44 9.9 4480 K 35 96 70.8 979200 39 - 60 34.3 7.7 3498.6 K 25 68.8 50.7 701760 39 - 60 24.5 5.5 2499 Sumber : Buku Katalog KOBE Diesel Hammer Tabel 2.8 Nilai-nilai k 1 Chellis, 1961 Bahan Tiang Nilai k 1 mm, untuk tegangan akibat pukulan pemancangan di kepala tiang

3.5 MPa 7MPa 10.5MPa 14MPa

Tiang baja atau pipa langsung pada kepala tiang Tiang langsung pada kepala tiang 1.3 2.5 3.8 5 Tiang beton pracetak dengan 75 – 110 mm bantalan didalam cap 3 6 9 12.5 Baja tertutup cap yang berisi bantalan kayu untukl tiang baja H atau tiang pipa 1 2 3 4 Piringan fiber 5 mm diantara dua pelat baja 10 mm 0.5 1 1.5 2 Tabel 2.9 Nilai Efisiensi e h Bowles, 1977 Ahmad Dauzi Pohan : Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Tunggal Pada Proyek Pembagunan Rusunawa Universitas Medan Area Pancing – Medan, 2009. USU Repository © 2009 Type Efisiensi e h Pemukul Jatuh Drop Hammer 0.75 – 1.0 Pemuku l Aksi Tungga l Single Acting Hammer 0.75 – 0.85 Pemuku l Aksi Dobel Double Acting Hammer 0.85 Pemuku l Diesel Diesel Hammer 0.85 – 1.0 Tabel 2.10 Koefisien restitusi n Bowles, 1977 Material n Broomed wood Tiang kayu padat pada tiang 0.25 Bantalan kayu padat pada tiang 0.32 Bantalan kayu padat pada alas tiang 0.40 Landasan baja pada baja steel on steel anvil pada tiang baja atau beton 0.50 Pemukul besi cor pada tiang beton tanpa penutup cap 0.40 Metode Hilley Formula juga banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu tiang pancang tunggal telah mencapai daya dukung yang cukup pada kedalaman tertentu, walaupun pada prakteknya kedalaman dan daya dukung tiang telah ditentukan sebelumnya. Kapasitas daya dukung tiang berdasarkan metode Hilley Formula adalah : Qu = 2 1 3 2 1 k k k s h W e r h + + + p r p r W W W n W + + 2 ..............................................2.20 Ahmad Dauzi Pohan : Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Tunggal Pada Proyek Pembagunan Rusunawa Universitas Medan Area Pancing – Medan, 2009. USU Repository © 2009 Cumming 1940 menunjukkan bahwa persamaan telah mengikutsertakan efek-efek kehilangan yang diasosiasikan dengan k 1 , bentuk dari persamaan 2.18 umumnya lebih diterima dan dipakai. Suku k 2 dapat diambil sebagai pemampatan elastis dari tiang AE Q u 2 dengan energi regangan yang bersangkutan sebesar AE Q u 2 2 Nilai k 1 dapat dilihat dari tabel 2.2.18 Nilai efesiensi pemukul e h bergantung pada kondisi pemukul dan blok penutup capblok dan kondisi tanah khususnya pada pemukul uap. Jika belum ada data yang tepat, nilai-nilai e h dalam tabel 2.19 dapat dipakai sebagai acuan. Nilai-nilai restitusi n ditunjuk dalam tabel 2.30, dimana nilai-nilai aktualnyabergantung pada tipe dan kondisi bahan capblok dan bantalan kepala tiang. Nilai k 3 dapat diambil Bowles, 1982 K 3 = 0 untuk tanah keras batu, pasir sangat padat dan kerikil = 2.5 mm – 5 mm pada tanah yang lainnya. Dimana : Q u = Kapasitas ultimate tiang e h = efesiensi palu hammer eficiency E h = energi pemukul dari pabrik per aturan waktu h = tinggi jatuh ram k 1 = komperesi impuls menyebabkan kompresiperubahan momentum k 2 = konpresi elastik tiang k 3 = kompresi elastik tanah L = panjang tanah Ahmad Dauzi Pohan : Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Tunggal Pada Proyek Pembagunan Rusunawa Universitas Medan Area Pancing – Medan, 2009. USU Repository © 2009 n = koefisien restitusi s = penetrasi per pukulan W p = berat tiang, termasuk pilecap, driving shoe, dan capblok W r = berat ram termasuk berat casing untuk pemukul aksi dobel Cara pengambilan grafik data kalendering hasil pemancangan tiang adalah: 1. Kertas grafik ditempelkan pada dinding tiang pemancang sebelum tiang tertanam keseluruhan dan proses pemancangan belum selesai. 2. Kemudian alat tulis diletakkan diatas sokongan kayu dengan tujuan agar alat tulis tidak bergerak pada saat penggambaran grafik penurunan tiang kekertas grafik ketika berlangsung pemancangan tiang. 3. Pengambilan data ini diambil pada saat kira-kira penurunan tiang pancang mulai stabil 4. Hasil kalendering pemancangan tiang yang diambil pada 10 pukulan terakhir, kemudian dirata-ratakan sehingga diperoleh penetrasi titik perpukulan s. Metode Gates juga sering dipergunakan dalam perhitungan daya dukung tiang karena formula ini sederhana dan dapat dipergunakan dilapangan dengan cepat. Metode ini digunakan dengan rumus : Ahmad Dauzi Pohan : Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Tunggal Pada Proyek Pembagunan Rusunawa Universitas Medan Area Pancing – Medan, 2009. USU Repository © 2009 P u = a s b Eb eh log . .............................................................. 2.20 P ijin = SF Pu ................................................................................. 2.21 dimana : P u = Kapasitas daya dukung ultimate tiang. P ijin = Daya dukung ijin tiang pancang. a = Konstanta. b = Konstanta. eh = Effisien baru. Eb = Energi alat pancang s = Banyaknya penetrasi pukulan diambil dari kalendering dilapangan. SF = Faktor keamanan 3-6 untuk metode ini.

2.12. Tiang Pancang Kelompok Pile Group