63
Geografi SMAMA X
menjadi beberapa bagian. Bagian yang cukup besar berada di bagian tengah dengan posisi miring ke arah barat berupa Pulau Samosir dan bagian lain
yang posisinya lebih rendah selanjutnya tergenang air membentuk danau. Erupsi magma di bagian barat yang muncul ke permukaan membentuk
Gunung api Pusukbuhit, sedangkan di sekeliling bagian yang terban terbentuk dinding terjal atau Kawah Rim, secara lengkap dapat dilihat pada
Gambar 3.1.
Fenomena di atas menunjukkan terjadinya dinamika perubahan baik litosfer, pedosfer, maupun biosfer di atasnya.
Dinamika perubahan atmosfer juga selalu terjadi pada atmosfer Danau Toba termasuk ke dalam Tipe E2 menurut klasifikasi Oldeman, dan
berdasarkan Schmidt dan Fergusson termasuk Tipe A. Curah hujan tahunan mencapai lebih kurang 2.000 mm, suhu udara berkisar antara 16,5º C
hingga 29º C, kelembapan udara rata-rata berkisar 85, arah angin dominan dari arah tenggara hingga selatan dengan kecepatan rata-rata 3 knots.
Kawasan Danau Toba mengalami dua puncak musim hujan sepanjang tahun di mana puncak hujan pertama terjadi pada bulan April dan puncak
kedua pada bulan November. Fenomena di atas menunjukkan bahwa kondisi umum Danau Toba sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen penting
yang setiap saat mengalami dinamika perubahan. Sumber: Masturyono, BMG
A. Dinamika Perubahan Litosfer dan Pedosfer serta Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi
1. Dinamika Perubahan Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi
a. Struktur Lapisan Kulit Bumi Litosfer dan Pemanfaatannya
1 Pengertian Litosfer
Litosfer merupakan lapisan kulit, berasal dari kata litos yang artinya batu, sfeer atau sphaira, yang berarti bulatan, sehingga litosfer dapat dikatakan
sebagai lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Inti dalam mempunyai jari-jari lebih kurang 1.300 km.
Kulit bumi mempunyai ketebalan yang tidak merata antara kulit bumi bagian dataran dan bagian bawah samudra, di mana kulit bumi di bagian
benua atau dataran lebih tebal daripada di bawah samudra. Bumi terdiri atas lapisan-lapisan. Lapisan-lapisan tersebut sebagai berikut.
a
Barisfer, terdiri atas bahan padat yang terbentuk dari lapisan nife niccolum = nikel dan ferrum = besi dengan jari-jari ±3.470 km dan batas luar lebih
kurang 2.900 km di bawah permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan inti bumi, sehingga litosfer dapat dikatakan sebagai lapisan
batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
64
Geografi SMAMA X
b Lapisan pengantara asthenosfermantle adalah bahan cair yang bersuhu
tinggi dan pijar. Lapisan pengantara asthernosfermantle ini merupa- kan lapisan yang terdapat tepat di atas lapisan nife dan mempunyai
ketebalan lebih kurang 1.700 km, berat jenisnya rata-rata 5 grcm
3
. c
Litosfer, merupakan lapisan yang terdapat di atas lapisan pengantara, mempunyai ketebalan kurang lebih 1.200 km, dengan berat jenis rata-rata
2,8 grcm
3
. Dua bagian penyusun litosfer kulit bumi sebagai berikut.
1 Lapisan Sial, mempunyai ketebalan rata-rata ± 35 km, merupakan
lapisan kulit bumi yang terbentuk dari logam silisium dan aluminium, dengan senyawanya yang berbentuk SiO
2
dan Al2O
3
. Selain itu, lapisan ini juga mengandung jenis-jenis batuan metamorf, batuan sedimen,
granit, andesit, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Karena sifatnya yang padat dan kaku, lapisan sial disebut juga lapisan
kerak. Lapisan kerak ini terdiri atas dua bagian, yaitu kerak samudra dan kerak benua.
a Kerak samudra, kerak yang terdapat di samu-
dra ini adalah benda padat yang terbentuk
dari endapan di dasar laut bagian atas, yang
bagian bawahnya ter- dapat batuan-batuan
vulkanik. Lapisan pa- ling bawahnya tersusun
dari batuan beku gabro dan peridotit.
b Kerak benua, merupa- kan benda padat yang
terdiri dari batuan beku granit pada bagian atas-
nya dan batuan beku basalt pada bagian
bawahnya. Kerak ini yang menempati se-
bagai benua.
2 Lapisan Sima, adalah bahan yang bersifat elastis dengan ketebalan lebih
kurang 65 km. Lapisan ini tersusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO
2
dan MgO. Lapisan sial mem- punyai berat jenis yang lebih kecil daripada lapisan Sima. Hal ini
disebabkan lapisan Sima mengandung besi dan magnesium, yang mengandung mineral feromagnesium dan batuan basalt.
Gambar 3.2 Lapisan bumi sumber: Alam Semesta
dan Cuaca, 1981, hlm. 72
Di unduh dari : Bukupaket.com
65
Geografi SMAMA X
Kulit bumi mengandung berbagai macam batuan, yang dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu batuan
beku, batuan sedimen, dan metamorf. 1.
Batuan Beku Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk
dari magma pijar yang membeku dan menjadi padat karena proses pendinginan. Berdasarkan tempat
terjadinya pendinginan, batuan beku dapat di- kelompokkan menjadi tiga, sebagai berikut.
a. Batuan tubirbatu beku dalam
Batuan tubir hanya terdiri dari kristal, terbentuk jauh di dalam kulit bumi. Bongkahan kristal yang besar-
besar terjadi karena proses pendinginan yang berjalan lambat. Contoh batuan ini adalah granit.
b. Batuan leleranbatu beku luar
Pembekuan batuan ini terjadi di luar kulit bumi sehingga penurunan temperatur terjadi sangat cepat. Pada pembentukannya kadang-kadang
magma sama sekali tidak menghasilkan kristal, tetapi ada juga yang membentuk kristal-kristal kecil, sehingga batuan leleran dapat berupa kristal
kecil, kristal besar, dan bahan amorf seperti liparit. Namun, ada juga yang berupa bahan amorf saja seperti batu apung.
Gambar 3.4 Contoh batuan beku sumber: Alam Semesta dan Bumi, 1981, hlm. 88, Tira Pustaka
c. Batuan korokbatu beku gang
Batuan korok merupakan batuan yang terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang. Proses pendinginan berlangsung lebih cepat karena berada
di dekat permukaan, sehingga batuan ini dapat berupa kristal kecil dan kristal besar, tetapi juga ada yang tidak mengkristal, seperti bahan amorf.
Contohnya: granit fosfir.
Gambar 3.3 Contoh
batuan sumber: Earth Science, 1988, hlm. 173
Porphyry
Scoria
Di unduh dari : Bukupaket.com
66
Geografi SMAMA X
2. Batuan Sedimen Batuan Endapan
Pelapukan yang dialami oleh batuan beku menyebabkan struktur batuan yang mudah lepas. Bagian yang lepas akan mudah terbawa air,
angin, atau es. Bagian yang terangkut ini akan terendap di suatu tempat. Bagian batuan yang mengendap ini lama-kelamaan akan menumpuk dan
mengeras membentuk batuan sedimen. Pengerasan batuan ini disebut dengan pembaruan.
Jika ditinjau dari tempat terjadinya pengendapan, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, sebagai berikut.
a. Batuan sedimen kontinental, merupakan batuan sedimen yang peng-
endapannya terjadi di laut, misalnya, tanah los dan tanah gurun pasir. b.
Batuan sedimen marine, merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di laut, misalnya, endapan radiolaria di laut
dalam, lumpur biru di pantai, dan lumpur merah.
c. Batuan sedimen lakustre, merupakan batuan sedimen yang peng-
endapannya terjadi di danau, misalnya, tuf danau dan tanah liat danau. Ditinjau dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi
menjadi tiga golongan. a.
Batuan sedimen aquatis aqua = air 1
batu pasir, 2
konglomerat, merupakan batuan sedimen yang berbentuk batu- batu bulat yang berdekatan satu sama lain, dan
3 breksi, merupakan batuan sedimen yang bersudut-sudut tajam
yang berekatan satu sama lain. b.
Batuan sedimen glasi- al, merupakan batuan
sedimen yang terben- tuk karena lapukan
batuan beku yang diangkut oleh es,
contohnya: moraine.
c. Batuan sedimen aeris
atau aeclis, merupakan batuan sedimen yang
terbentuk karena la- pukan batuan beku
yang diangkut oleh angin. Contohnya:
tanah pasir di gurun, tanah tuf, dan tanah
los.
Gambar 3.5 Contoh batuan sedimen sumber: Alam Semesta
dan Cuaca, 1981, hlm. 89
Di unduh dari : Bukupaket.com
67
Geografi SMAMA X
3. Batuan Metamorf
Batuan metomorf dapat berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang telah mengalami perubahan. Perubahan dapat disebabkan oleh
berbagai macam hal, antara lain, sebagai berikut. a.
Tekanan tinggi Adanya endapan yang tebal yang terdapat di bagian atasnya meng-
akibatkan tekanan yang tinggi pada batuan. Misalnya: batu pasir dari pasir.
b. Suhu tinggi
Suhu tinggi berasal dari magma. Batuan ini berdekatan dengan dapur magma sehingga metamorfosis ini disebut metamorfosis kontak.
Misalnya: antrasit dari batu bara dan manner dari batu kapur.
c. Tekanan dan suhu tinggi
Pada waktu proses pembentukan pegunungan terjadi tekanan dan suhu tinggi karena peristiwa pelipatan dan pergeseran. Proses dan perubahan
ini disebut metamorfosis dinamo. Contohnya: batu chist dan shale.
Gambar 3.6 Contoh batuan metamorf sumber: The Evoling Earth: a Text in Physical Geology,
Collier Macmillan, 1978, hlm. 75
Tugas Individu
1 . Sebutkan lapisan-lapisan kulit bumi Jelaskan masing-masing 2 . Ada berapa jenis batu sedimen? Sebutkan
3 . Ada berapa penyebab terjadinya batuan metamorf? Jelaskan
b. Macam-Macam Bentuk Muka Bumi sebagai Akibat Proses Vulkanisme, Gempa Bumi, dan Diatropisme