7
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah di identifikasi selanjutnya masalah tersebut akan dicarikan pemecahannya agar tujuan KK Dampingan ini dapat tercapai
yaitu menyejahterakan KK Dampingan serta meningkatkan tingkat perekonomian. Pemecahannya harus di sesuaikan dengan kemampuan dari KK yang di dampingi dapat
terlaksana dengan baik. Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan guna membantu memecahkan masalah yang di alami oleh bapak I Nengah Payu selama masa KKN adalah
pendamping mahasiswa membantu memberi wawasan dan motivasi kepada bapakI Nengah Payu , agar mampu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Selain itu, pendamping
merancang suatu program berupa pemberian kebutuhan sehari-hari dalam bentuk sembako, obat-obatan, dll. Bantuan ini di harapkan mampu meringankan beban dari bapak I Nengah
Payu.
2.1 Permasalahan Keluarga
Berdasarkan hasil berbincang-bincang dengan I Nengah Payu, permasalahan yang di hadapi olehnya dapat di bagi menjadi beberapa hal menurut bidangnya sebagai berikut.
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga
Dengan memperhatikan kondisi keluarga Bapak I Nengah Payu, permasalahan utama yang di hadapi adalah bidang ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pengeluaran
untuk biaya listrik dan air, upacara adat, iuran-iuran, maupun acara yang sifatnya insidental, pendapatan Bapak I Nengah Payu belum mencukupi. Hal ini di karenakan Bapak I Nengah
Payu dan istrinya ibu Ni Nengah Asin tidak memiliki penghasilan tetap. Dalam bidang ekonomi, penghasilan yang di dapatkan I Nengah Payu hanya cukup untuk kehidupan sehari-
hari. Pemasukan dan pengeluaran lumayan berimbang. Namun, penghasilan Rp 1.500.000,- yang di dapatkannya setiap bulan bukanlah jumlah yang pasti. Sehingga masih ada
kemungkinan uang itu akan berkurang jumlahnya, tergantung setiap harinya hasil yang di dapatkan oleh bapak I Nengah Payu sebagai buruh harian petani jeruk.
Perekonomian I Nengah Payu tidaklah aman, karena tidak bisa di prediksi mengenai penghasilan yang akan di dapatkannya dalam sebulan. Apabila di lakukan perbandingan
antara pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, maka keadaan yang di hadapi oleh keluarga Bapak I Nengah Payu dapat di katakan kurang mencukupi, mengingat sebagian pendapatan
yang di peroleh tidak menentu.
8
2.1.2 Masalah Kesehatan Keluarga
Dengan aktivitas keseharian sebagai buruh, menyebabkan Bapak I Nengah Payu dan Ibu Nengah Asin rentan mengalami gangguan kesehatan yang berhubungan dengan aktivitas
berat. Gangguan ini kemungkinan terjadi akibat kurangnya pemahaman tentang K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jika hal seperti ini terus terjadi, maka bukan tidak
mungkin masalah kesehatan tentu menjadi penghambat dari produktivitas ekonomi keluarga Bapak I Nengah Payu, sehingga dapat di katakan bahwa kesehatan memang menjadi hal
fundamental yang wajib di jaga. Di samping itu Bapak I Nengah Payu menderita sakit tuna rungu sejak remaja karena kecelakaan jatuh saat berumur 25 tahun yang dialami oleh Bapak I
Nengah Payu mengakibatkan beliau kehilangan pendengarannya , hal ini juga menjadi salah satu masalah kesehatan beliau yang sudah lama terjadi, sehingga menyebabkan beliau sulit
berkomunikasi. Namun setelah kejadian itu keluarga I Nengah Payu mengatakan tidak membelikan alat bantu dengar di karenakan harga alat yang cukup mahal dan kurangnya
pengetahuan keluarganya mengenai fungsi alat tersebut. Selain itu bapak I Nengah Payu dan Ibu Ni Nengah Asin juga sering mengalami pegal-pegal akibat karena bekerja dari pagi
hingga sore yang menggunakan aktifitas cukup berat seperti mengangkat beban mengangkat karung berisi jeruk . Saat kunjungan di dapatkan adanya tensi yang cukup tinggi dari bapak I
Nengah Payu, saat kunjungan di dapatkan tensi 15090 mmHg dan saat kunjungan berikutnya di dapatkan tensi 16090 mmHg.
2.1.3 Masalah Penataan dan Pemanfaatan Bangunan Keluarga