D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menopause
Saat masuknya seseorang dalam fase menopause sangat berbeda-beda. Wanita di Eropa tidak sama usia menopausenya dengan wanita di Asia. Faktor
genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Baik usia pertama haid menars, melahirkan pada usia muda, maupun berat badan tidak terbukti
mempercepat datangnya menopause. Wanita kembar dizigot atau wanita dengan siklus haid memendek memasuki menopause lebih awal jika dibandingkan dengan
wanita yang memiliki siklus haid normal. Memasuki usia menopause dijumpai juga pada wanita nulipara, wanita dengan diabetes melitus, perokok berat, kurang
gizi, wanita vegetarian, wanita dengan sosioekonomi rendah, dan pada wanita yang hidup pada ketinggian 4000 m. Wanita nulipara dan wanita yang banyak
mengkonsumsi daging, atau minum alkohol akan mengalami menopause lebih lambat Baziad, 2003, hal. 5.
E. Tanda dan Gejala Menopause
Selain periode menstruasi yang menjadi tidak teratur, gejala yang lazim terjadi antara lain: nyeri pada sendi, rasa terbakarkepanasan hot flashes,
kesulitan berkonsentrasi atau mengingat sesuatu, perubahan hasrat seks, banyak berkeringat, sakit kepala, sering kencing, bangun lebih pagi dari biasa, vagina
mengering, perubahan suasana hati mood, susah tidur, keringat malam, dan gejala-gejala yang biasa dialami sebelum menstruasi PMS-premenstrual
syndrome Hutapea, 2005, hal. 74. Perubahan lain yang sulit ditentukan namun sama pentingnya adalah
perubahan psikologis. Perubahan ini mungkin merupakan akibat tidak langsung dari gangguan fisik, tetapi mungkin juga disebabkan secara langsung oleh tingkat
hormon yang berubah. Semua gejala ini akan mengganggu kehidupan sosial dan
Universitas Sumatera Utara
usaha saling menopang sehingga merupakan masalah yang makin lama makin berat Purwoastuti, 2008, hal. 29.
Pada wanita pascamenopause dijumpai pula kelainan pada kulit berupa kulit menipis, keriput, gatal-gatal, kuku rapuh berwarna kuning, mulut kering, dan
lidah seperti terbakar. Keluhan lain adalah mata kering dan kesulitan menggunakan kontak lensa, rambut menipis, dan sering ditemukan tumbuhnya
rambut di sekitar bibir, hidung, dan telinga. Keluhan urogenital dapat berupa nyeri senggama, vagina kering, keputihan, perdarahan pascasanggama, infeksi saluran
kemih berulang, gatal pada vaginavulva, iritasi, prolapsus uterivagina, dan dapat pula terjadi gangguan metabolisme berupa meningkatnya kadar kolesterol.
Baziad, 2003, hal. 8.
F. Medikalisasi Gejala Menopause