=i+1; end; PemrogDasarSMK X Smt2

126 Pemrograman Dasar SMK Kelas X Sem 2 Program FORDO Var i : integer; Begin For i := 1 to 5 Do Writeln‘Pascal’; End. Program NestedLoops; { contoh aplikasi mencari nilai prima } var

i, j:integer; begin

for i := 2 to 50 do begin for j := 2 to i do if i mod j=0 then break; { if faktor ketemu, berarti bukan prima } ifj = i then writelni , adalah nilai prima ; end; end. Ketiga kode program di atas adalah contoh dari perulangan dengan kondisi diawal.

4.1.2.2. Menanya

Dari ketiga contoh kode program di atas, buat pertanyaan yang berkaitan dengannya, misalkan: 1. Apakah yang membedakan 3 souce code di atas? 2. Bagaimana cara kerja dari 3 kode program di atas? 3. Lalu, apa hasil eksekusi dari 3 kode program di atas? 4. Ketiga kode program di atas merupakan contoh dari perulangan dengan kondisi di awal, lalu kapan kita akan menggunakannya?

4.1.2.3. Mengumpulkan InformasiMencoba

Bab 4 Struktur Kontrol Perulangan 127 Jika kita lihat sekilas, maka kita bisa menyimpulkan bahwa kode program pertama dan kedua memiliki struktur yang hampir sama, yang membedakan hanya yang pertama menggunakan pernyataan WHILE-DO, sedangkan yang kedua menggunakan pernyataan FOR-DO. Bagaimana dengan yang ketiga? Yang ketiga menunjukkan sebuah contoh penggunaan dari sebuah nested loops perulangan bersarang perulangan di dalam perulangan. Bagaimana cara kerja, hasil, dan kapan ketiga kode program pernyataan perulangan tersebut di gunakan? Akan kita bahas pada pembahasan berikut ini. Sebagaimana yang pernah dijelaskan pada semster lalu bahwa struktur perulangan merupakan struktur yang tidak terpisahkan dengan algoritma dan pemrograman. Struktur perulangan memungkinkan program untuk melakukan serangkaian perintah secara berulang-ulang. Dan untuk memenuhi syarat bahwa algoritma harus finite terbatas maka dalam perulangan pasti ada titik pemberhentian. Jika ternyata dalam sebuah kasus perulangan tidak mencapai titik berhenti maka dapat dikatakan algoritma tersebut salah. Titik pemberhentian dapat diberikan dengan beberapa cara, sebagai berikut. 1. Pemberhentian dengan syarat Pemberhentian dengan syarat artinya ada sebuah kondisi yang akan menyebabkan perulangan berhenti. Pemberian syarat ini juga dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu a. Syarat diberikan di awal, di mana selama persayaratan dipenuhi maka dilakuakn serangkain perintah b. Syarat diberikan di akhir, di mana proses akan diulang-ulang sampai syarat dipenuhi. Perbedaan antara a dan b adalah ketika syarat diberikan di awal, maka selama persayaratan itu dipenuhi , maka perulangan dilakukan. Jika kondisi sudah tidak dipenuhi maka berhenti. Sedangakan pada kasus syarat di akhir, dikerjakan serangkaian langkah. Setiap selesai rangkaian langkah diperiksa apakah kondisi sudah dicapai, jika belum maka proses diulangi lagi. Struktur yang sesuai dengan perulangan dengan kondisi di awal adalah struktur WHILE DO sedangkan untuk kondisi di akhir adalah dengan REPEAT UNTIL. 2. Pemberhentian dengan pencacah Pemberhentian dengan pencacah, artinya dari awal sudah ditentukan bahwa perulangan akan dilakukan berapa kali. Pencacah ini juga ada dua macam cara, yaitu a. Pencacah naik Pemberhentian dengan pencacah naik artinya untuk suatu pencacah, misalkan i dari 1 sampai 100 lakukan rangkain langkah x. Artinya langkah tersebut akan diulangi sebanyak seratus kali. Dalam pascal untuk kasus pencacah naik digunakan struktur FOR TO DO. b. Pencacah turun Pemberhentian dengan pencacah turun , artinya sebaliknya untuk suatu pencacah i dari 100 sampai 1 lakukan rangkaian langkah x, artinya langkah x akan diulangi sebanyak seratus kali. Dalam pascal untuk kasus pencacah naik digunakan struktur FOR DOWNTO DO