PENDAHULUAN PENGARUH GUIDED IMAGERY TERHADAP KUALITAS TIDUR REMAJA.

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 1292 | Kuta, 29-30 Oktober 2015 dan pengurangan stres. Stres emosional dapat mengganggu tidur. Seseorang yang mengalami kesulitan tidur dapat dibantu dengan bangun dan melakukan aktivitas yang membuat rileks Potter Perry, 2005. Guided imagery merupakan sebuah teknik relaksasi yang bertujuan untuk mengurangi stres dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta merupakan obat penenang untuk situasi yang sulit dalam kehidupan. Guided imagery merupakan suatu teknik untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar untuk menciptakan bayangan gambar yang membawa ketenangan dan keheningan National Safety Council 2003. Guided imagery menekankan bahwa seseorang membayangkan hal-hal yang nyaman dan menenangkan, seseorang harus membayangkan satu imaginasi yang sangat kuat dan menyenangkan Brannon Feist, 2000. Tujuan dari guided imagery yaitu menimbulkan respon psikofisiologis yang kuat seperti perubahan dalam sistem imun Potter Perry, 2005. Tehnik guided imagery dapat mengaktivasi sistem saraf parasimpatis. Selama keadaan diam, kondisi tanpa stres, impuls dari serabut-serabut parasimpatis yang menonjol Smeltzer, Bare, Hinkle, Cheever, 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh guided imagey terhadap kualitas tidur remaja. Adanya pengaruh ini dinilai berdasarkan kualitas tidur sebelum dan setelah diberikan intervensi guided imagery.

2. BAHAN DAN METODE

2.1 Desain Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan desain quasi eksperimen dengan one group pretest dan posttest design .

2.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMP Sila Dharma Denpasar. Sedangkan sampel yang digunakan adalah 34 siswa SMP Sila Dharma yang duduk di kelas VIII dan IX yang berdasarkan hasil pengukuran dengan atau sleep disturbance scale for children SDSC mengalami gangguan kualitas tidur . Pengambilan data dilakukan selama 2 bulan sejak bulan Agustus hingga September 2015.

2.3 Etika Penelitian

Peneliti menggunakan inform concent sebelum menjadikan remaja sebagai. Responden diberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian, prosedur yang akan dilakukan, keuntungan dan kerugian dari prosedur yang akan dilakukan. Responden berhak untuk menolak dan menghentikan keikutsertaan dalam penelitian jika responden merasa tidak nyaman. Identitas responden tidak dicantumkan di dalam hasil penelitian.

2.4 Alat dan Prosedur Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer, yaitu data dari hasil pengukuran kualitas tidur remaja dengan menggunakan kuesioner. Pengukuran kulaitas tidur dilakukan sebelum diberikan guided imagery dan setelah diberikan guided imagey selama 1 bulan. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala gangguan tidur untuk anak atau sleep disturbance scale for children SDSC. SDSC praktis dan murah. Skala gangguan tidur pada anak SDSC merupakan kuesioner yang mudah diisi oleh orangtua bersama anak, dapat mendeteksi gangguan tidur dan jenis gangguan tidur yang sering dialami oleh anak, dan telah divalidasi dalam bahasa Indonesia. Instrumen SDSC dapat digunakan sebagai alat skrining gangguan tidur pada remaja Natalita, Sekartini, Poesponegoro, 2011. Prosedur pengumpulan data tergambar pada bagan berikut ini: SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1293

2.5 Pengolahan dan Analisa Data

Data dikumpulkan kemudian dilakukan pentabulasian pada master data yang merangkum hasil penelitian meliputi data karakteristik responden dan gangguan kulaits tidur. Selanjutnya data dianalisis menggunakan uji non parametrik Wilcoxon.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian Karakteristik subyek penelitian

Karakteristik dasar responden penelitian diperlihatkan pada tabel 1. Responden terbanyak berada pada usia 14 tahun yaitu sebanyak 41.20. Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 61.80. Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Karakteristik Frekuensi n Persentase Umur 13 tahun 12 35.30 14 tahun 14 41.20 15 tahun 5 14.70 16 tahun 2 5.90 17 tahun 1 2.90 Jenis Kelamin Laki-laki 13 38.20 Perempuan 21 61.80 Kualitas Tidur Pretest dan Posttest Hasil penilaian terhadap responden disajikan secara berurutan yaitu kualitas tidur sebelum diberikan guided imagery, kualitas tidur setelah diberikan guided imagery dan hasil analisa data pengaruh pemberian guided imagery terhadap kualitas tidur remaja. Gambar 1. Bagan alur pengumpulan data Pengaruh guided imagery terhadap kualitas tidur remaja Kualitas Tidur Pretest dan Posttest Hasil penilaian terhadap responden disajikan secara berurutan yaitu kualitas tidur sebelum diberikan guided imagery, kualitas tidur setelah diberikan guided imagery dan hasil analisa data pengaruh pemberian guided imagery terhadap kualitas tidur remaja.