34
mahasiswa adalah dosen yang disenangi oleh mahasiswa. Mahasiswa akan rindu dengan kehadirannya, mahasiswa merasa nyaman disisinya, dan
mahasiswa merasa bahwa dirinya adalah keluarga bagi dosen tersebut. Figur yang demikian ini biasanya akan sedikit sekali menemui
kesulitan dalam mengelola kelas. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh dosen seperti inilah yang diyakini berkorelasi positif dengan perubahan
tingkah laku dan prestasi hasil belajar mahasiswa. Dengan kata lain, menciptakan iklim kelas yang baik merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran di kelas. Jadi pengelolaan kelas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan dosen untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal.
e. Prinsip-Prinsip dalam Pengelolaan Kelas
Prinsip dasar pengelolaan kelas adalah pegangan atau acuan yang memiliki pokok dasar berfikir atau bertindak bagi seorang pendidik dalam
usaha menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta mengembalikan kondisinya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran.
Untuk memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat dipergunakan. Prinsip-prinsip
pengelolaan kelas menurut Djamarah adalah sebagai berikut: 1.
Hangat dan antusias. Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu
menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2. Tantangan. Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan
yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga
mengurangi kemungkinan
munculnya perilaku
yang menyimpang.
3. Bervariasi. Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar
guru. Pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian anak didik.
35
4. keluwesan. Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi
mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim pembelajaranyang efektif.
5. Penanaman pada hal-hal yang positif. Penekanan pada hal-hal yang positif
maksudnya adalah penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang negatif.
Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat
mengganggu jalannya proses belajar mengajar. 6.
Penanaman disiplin diri. Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Karena itu guru
sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri. Dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengenai
pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam
segala hal.
55
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa prinsip-prinsip pengelolaan kelas sangat penting untuk memperkecil masalah gangguan dalam
pengelolaan kelas, sehingga pengelolaan kelas yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan lancar.
f. Hambatan dalam Pengelolaan Kelas