KESIMPULAN PERBANDINGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN THREE FACT ORS MODEL FAMA AND FRENCH (T FMFF) DALAM MENGEST IMASI RET URN SAHAM.

150 Tabel 3. Letak Pemangkasan CART Pohon Jumlah simpul terminal Cross-Validated Relative Cost biaya kesalahan Resubtitution Relative Cost penduga pengganti komplesitas parameter 1 42 0,91886 +- 0,04079 0,48357 0,000000 11 15 0,87560 +- 0,04126 0,59757 0,005648 12 14 0,89038 +- 0,04101 0,60893 0,007584 13 13 0,89474 +- 0,04107 0,62069 0,007851 14 9 0,85753 +- 0,04151 0,67477 0,009023 15 8 0,85646 +- 0,04143 0,68998 0,010150 16 7 0,85240 +- 0,04070 0,71065 0,013791 17 6 0,85310 +- 0,04058 0,73220 0,014379 18 5 0,84997 +- 0,03953 0,75824 0,017367 19 3 0,83540 +- 0,03440 0,82025 0,020682 20 1 1,00000 +- 0,00003 1,00000 0,059926 Berdasarkan cv R minimum sebesar 0,83540+-0,03440 diperoleh CART optimum dari proses pemangkasan dengan simpul-simpul terminal yang dihasilkan dan digambarkan pada Gambar 1. Gambar 1. CART Optimum dengan Tiga Simpul Terminal Dalam proses pemangkasan berdasarkan cv R minimum, didapatkan CART dengan tiga simpul terminal. Dengan peubah yang masuk dalam CART tersebut adalah jenis laka dan lokasi laka. Jenis laka menjadi pemilah utama dalam pembentukan CART. Ketiga simpul terminal yang dihasilkan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Simpul terminal pertama, terdiri dari 12 orang yang dikelompokkan sebagai karakteristik kecelakaan lalu lintas berat dengan jenis laka tunggal. 2. Simpul terminal kedua, terdiri dari 68 orang yang dikelompokkan sebagai karakteristik kecelakaan lalu lintas ringan dengan jenis laka depan-belakang, depan- depan, depan-samping, pejalan kaki, samping-samping dan lokasi laka jalan Kabupaten, jalan Kecamatan. 3. Simpul terminal ketiga, terdiri dari 291 orang yang dikelompokkan sebagai karakteristik kecelakaan lalu lintas sedang dengan jenis laka depan-belakang, depan- depan, depan-samping, pejalan kaki, samping-samping dan lokasi laka jalan Kodya.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa CART optimum yang terbentuk menghasilkan tiga simpul terminal yaitu simpul terminal pertama, terdiri dari 12 orang yang dikelompokkan sebagai karakteristik kecelakaan lalu lintas berat dengan jenis laka tunggal, simpul terminal kedua, terdiri dari 68 orang yang dikelompokkan sebagai karakteristik kecelakaan lalu lintas ringan dengan jenis laka depan-belakang, depan-depan, depan-samping, pejalan kaki, samping-samping dan lokasi laka jalan Kabupaten, jalan Kecamatan, serta Simpul Node 1 Kelas = sedang N = 371 Node 2 Kelas = sedang N = 359 Node 3 Kelas = berat N = 12 Node 1 Kelas = ringan N = 68 Node 2 Kelas = sedang N = 291 151 terminal ketiga, terdiri dari 291 orang yang dikelompokkan sebagai karakteristik kecelakaan lalu lintas sedang dengan jenis laka depan- belakang, depan-depan, depan-samping, pejalan kaki, samping-samping dan lokasi laka jalan kodya dan variabel bebas yang menjadi pemilah utama dalam pembentukan CART adalah jenis laka dengan nilai indeks gini 0,03252. Daftar Pustaka [1] Lusyanti, Merlina. 2010. Perbandingan Metode Regresi Logistik Dengan Metode Pohon Klasifikasi Pada Data Polikotomus Studi Kasus Pada Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Pengobatan Akupuntur Pada Penderita Obesitas Di LP3A Surabaya. Skripsi . Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember tidak dipublikasikan. [2] Pratiwi, F. E., dan Zain, I. 2014. Klasifikasi Pengangguran Terbuka Menggunakan CART Classification and Regression Tree di Provinsi Sulawesi Utara. Sains dan Seni Pomit, Jurusan Statistika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [3] Afidah, L. N. 2011. Pola Tingkat Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas dengan Menggunakan Regresi Logistik Multinomial Studi Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Surabaya. Skripsi. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember tidak dipublikasikan. [4] Timofeev, R. 2004. Classification and Regression Trees CART Theory and Applications. Berlin: Center of Applied Statistics and Economics Humboldt University. [5] Breimen, L. F. 1984. Classification and Regression Tree. New York: Chapman And Hall. 152 MENENTUKAN FORMULA PREMI TAHUNAN TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI JOINT LIFE I Gede Bagus Pasek Subadra §1 , I Nyoman Widana 2 , Desak Putu Eka Nilakusmawati 3 1 Jurusan Matematika Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: igedebagus_paseksyahoo.com] 2 Jurusan Matematika Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: nwidanayahoo.com] 3 Jurusan Matematika Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: nilakusmawati_desakyahoo.com] § Corresponding Author ABSTRACT The aim of this research was to determine the annual premium formula that turns on the joint life insurance. This formula uses the reference insurance contracts of the previous research Insurance Models for Joint Life and Last Survivor Benefits. The first step is to determine the value of mortality tables by using the Table Helligman-pollard. Furthermore, determining the value of a life annuity and single premium. The results of this research was formula to be affected by the changing premium with the increase and decrease in constant interest. Keywords: The Annual Premium, The Annual Premium Turned , Joint Life Insurance, α. 1. PENDAHULUAN Pada kebutuhan hidup berkeluarga tentunya sebagai seorang kepala keluarga ingin sekali berusaha untuk menjamin kesejahteraan keluarganya. Kesejahteraan tersebut akan terganggu apabila kepala keluarga jatuh sakit, cacat ataupun meninggal dunia. Sebagian dari jaminan kesejahteraan dapat diperoleh apabila kepala keluarga mengasuransikan dirinya agar kesejahteraan hidup keluarga dapat terpenuhi Sembiring [5]. Kesejahteraan tersebut dapat terpenuhi apabila kepala keluarga tersebut mengikuti asuransi. Sampai saat ini ada berbagai jenis kontrak asuransi, yaitu asuransi individu atau asuransi untuk satu orang dan asuransi bersama atau asuransi minimal dua orang. Asuransi jiwa merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk memindahkan resiko, dimana apabila terjadi resiko kematian pada seseorang maka ahli warisnya akan memperoleh sejumlah dana yang disebut uang pertanggungan atau santunan. Sebagai konsekuensinya peserta asuransi diwajibkan untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan asuransi jiwa setiap jangka waktu tertentu, yang biasa disebut premi. Perusahaan asuransi jiwa merupakan perusahaan yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Suatu perusahaan asuransi jiwa tidak menutup kemungkinan untuk menawarkan produk asuransi kepada peserta yang ingin melakukan asuransi jiwa secara bersama atau asuransi joint life . Asuransi joint life adalah suatu keadaan di mana aturan hidup dan matinya merupakan gabungan dari dua faktor atau lebih, misalnya suami-istri, orangtua- anak, suami-istri-anak, dan lain sebagainya Futami [3]. Peserta yang mengikuti asuransi joint life wajib membayar suatu kewajiban premi setiap tahunnya sesuai dengan kontrak. Dilihat dari besarnya pembayaran premi, ada dua jenis pembayaran premi, yaitu pembayaran premi standarkonstan dan pembayaran premi yang berubah atau premi tidak konstan. Untuk pembayaran premi standarkonstan setiap tahun besar pembayarannya selalu sama sedangkan jika setiap tahun besar pembayaran preminya berubah maka disebut asuransi dengan 153 pembayaran premi yang berubah atau premi tidak konstan. Hal ini juga perlu dilakukan mengingat besarnya penghasilan masyarakat tidak selalu tetap. Pada penelitian ini akan dilakukan bagaimana menentukan formula premi tahunan tidak konstan pada asuransi joint life .

2. METODE PENELITIAN