Definisi sistem pengendalian intern Tujuan sistem pengendalian intern Unsur pokok sistem pengendalian intern

diterima dan membuat laporan penerimaan barang untuk memberitahukan penerimaan barang dari pemasok tersebut. 5 Prosedur Pencatatan Utang Dalam prosedur ini, fungsi utang memeriksa dokumen yang berhubungan dengan transaksi pembelian dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang. 6 Prosedur Distribusi Pembelian Prosedur ini meliputi pendistribusian rekening yang di debet dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan keuangan.

3. Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Pembelian

a. Definisi sistem pengendalian intern

Definisi sistem pengendalian intern menurut Mulyadi 1997 yaitu : Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.

b. Tujuan sistem pengendalian intern

Dari definisi diatas, terdapat 4 tujuan sistem pengendalian intern yaitu : Untuk menjaga kekayaan organisasi Untuk mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi Untuk mendorong efisiensi Untuk mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

c. Unsur pokok sistem pengendalian intern

Dalam sistem pengendalian intern terdapat 4 unsur pokok yaitu : 1 Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip- prinsip berikut : - Harus dipisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. - Tidak satu fungsi pun diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. 2 Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. 3 Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan, tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaanya, contohnya : - Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. - Pemeriksaan mendadak, hal ini mendorong para karyawan melakukan tugasnya sesuai aturan yang telah ditetapkan. - Setiap transaksi tidak boleh dilakukan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur tangan orang lain atau unit organisasi lain. - Secara periodik dilakukan rekonsiliasi antara catatan dan kenyataan fisik untuk menjaga kekayaan organisasi. - Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin untuk menghindari persekongkolan antar karyawan. - Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak, sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam departemen yang bersangkutan dapat diungkap oleh karyawan yang menggantikan sementara tersebut. - Adanya internal audit untuk menjamin efektifitas sistem pengendalian intern sehingga kekayaan dan keandalan informasi perusahaan terjamin. 4 Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semua tergantung pada manusia yang melaksanakannya. Karyawan merupakan unsur yang menentukan terhadap keberhasilan pelaksanaan sistem pengendalian intern yang diterapkan di perusahaan. Untuk menjamin transaksi pembelian dilakukan oleh karyawan yang berkompeten dan dapat dipercaya diperlukan berbagai cara antara lain : - Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. - Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahan sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaan. - Pemberian imbalan jasa kepada karyawan berupa tunjangan dan jaminan sosial.

d. Unsur-unsur sistem pengendalian intern dalam sistem pembelian