Anindita Yoga Utomo F3308020
commit to user
i
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
PEMBELIAN BAHAN BAKU KAPAS PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA
Tugas Akhir
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Diploma III Akuntansi
Oleh:
Anindita Yoga Utomo F3308020
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
PEMBELIAN BAHAN BAKU KAPAS PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA
Tugas Akhir
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Diploma III Akuntansi
Oleh:
Anindita Yoga Utomo F3308020
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(3)
commit to user
(4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(5)
commit to user
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
· Segala cobaan yang kualami tidak akan melebihi kekuatan ku · Jangan pernah berhenti berharap pada apa yang kamu yakini
· Jangan pernah menyerah dan terus berusaha pasti segala keinginan akan tercapai
· Selalu berpikir positif dalam segala hal
Penulis mempersembahkan karya tulis ini kepada mereka yang telah memberi semangat dan memberi arti dalam hidupku.
1. Tuhan Yesus Kristus
2. Bapak, Ibu, adik serta keluarga besartercinta 3. Teman-teman Universitas Sebelas Maret
Surakarta 4. Almamater
(6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan segala berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tugas Akhir ini yang berjudul “SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBELIAN BAHAN BAKU KAPAS PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA” dapat tersusun dengan baik berkat bantuan doa, bimbingan serta petunjuk dari berbagai pihak yang tulus dan sepenuh hati membantu penulis. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi.
3. Bapak Anas Wibawa, SE., M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Christiyaningsih B, SE., M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama proses perkuliahan berlangsung.
(7)
commit to user
vii
5. Bapak Wahyu Cahyo Wibowo, SE., SH., selaku Manajer Umum dan Personalia PT Kusumahadi Santosa yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan magang kerja.
6. Ibu Eny Kusmiyarsi selaku Kepala Seksi Logistik PT Kusumahadi Santosa terimakasih telah memberikan bimbingan, segala canda tawa dan dengan senang hati memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis selama melakukan kegiatan magang.
7. Pak Arif selaku Kepala Seksi Gudang Logistik PT Kusumahadi Santosa terimakasih telah memberikan bimbingan, segala canda tawa dan dengan senang hati memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis selama melakukan kegiatan magang.
8. Pak Dwi, Pak Budi, Pak Hary, Mas Aris, Mas Yono, Pak Mino (Manajer Rumah Tangga) dan seluruh karyawan yang tidak tercantum yang telah membantu penulis selama magang di PT Kusumahadi Santosa.
9. Seluruh dosen pengajar dan staf administrasi Fakultas Ekonomi yang telah memberikan ilmunya dan siap membantu penulis selama proses perkuliahan berlangsung.
10. Bapak, Ibu, kakak dan adikku serta keluarga besar tercinta yang telah memberikan segalanya untuk masa depan penulis dan dengan sabar mendidik penulis.
11. Yudis, Ceguk, Huda, Thegek, Kobar, Kamal, Doy, Ajik, Becak. Dan Londo, Marjo, Gudel, Mentar, Hari. Dan semua teman satu angkatan yang selalu bersama-sama penulis berjuang, terima kasih telah menemani
(8)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
penulis selama perkuliahan ini, dan membantu dalam penulisan Tugas akhir ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan ilmu dan pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang budiman.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberi pengaruh yang positif bagi semua pihak. Amin.
Surakarta, Juli 2011
(9)
commit to user
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRACT ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1
1. Tujuan Perusahaan... 2
2. Lokasi Perusahaan ... 3
3. Struktur Organisasi ... 6
4. Deskripsi jabatan ... 8
5. Ketenagakerjaan ... 11
6. Proses Produksi ... 15
(10)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
B. Latar Belakang Masalah ... 18
C. Perumusan Masalah ... 22
D. Tujuan Penelitian ... 22
E. . Manfaat Penelitian ... 22
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka ... 24
1. Sistem ... 24
2. Sistem Akuntansi ... 24
3. Sistem Pengendalian Intern ... 25
4. Pembelian ... 28
a. Pengertian Pembelian ... 28
b. Pengertian Sistem Pembelian ... 28
c. Fungsi yang Terkait dengan Transaksi Pembelian ... 28
d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi ... 29
e. Dokumen yang Digunakan ... 30
f. Catatan Akuntansi yang Digunakan. ... 30
5. Bahan Baku ... 30
B. Penyajian Data dan Analisis Data 1. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Kapas pada PT Kusumahadi Santosa ……… 32
2. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Kapas pada PT Kusumahadi Santosa. ………... 35
(11)
commit to user
xi
3. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Pembelian Bahan Baku Kapaspada PT Kusumahadi Santosa. ………...…... 36 4. Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Pembelian
Bahan Baku Kapas pada PT Kusumahadi Santosa……… 39 5. Prosedur Pembelian Bahan Baku Kapasyang Dilakukan pada PT
Kusumahadi Santosa.………... 40
6. Gambaran Sistem Pengendalian Intern Pembelian Kapas yang Terdapat pada PT Kusumahadi Santosa...………. 47 BAB III TEMUAN
A. Kelebihan……….. 48
B. Kelemahan……… 49
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan………... 50
B. Saran……….……… 51
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(12)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
I. 1 Daftar Jumlah Karyawan PT Kusumahadi Santosa Periode Januari
2011……….. 12
II. 2 Kertas Kerja Penilaian Kelebihan/ Kekurangan Sistem Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku KapasPT Kusumahadi Santosa …... 50
(13)
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
1. 1 Denah PT Kusumahadi Santosa dan PT Kusumaputra Santosa. ……… 5 1. 2 Struktur Organisasi PT Kusumahadi Santosa.………... 7 2. 1 Flowchart Pembelian Bahan Baku Kapas (Bagian Produksi PT
Kusumahadi Santosa)………... 41 2. 2 Flowchart Pembelian Bahan Baku Kapas (Team Pembeli Serat PT
Kusumahadi Santosa) …….……… 42
2. 3 Flowchart Pembelian Bahan Baku Kapas (Bagian Logistik PT
Kusumahadi Santosa)……….……….. 43
2. 4 Flowchart Pembelian Bahan Baku Kapas (Bagian Gudang Logistik
PT Kusumahadi Santosa)……….……… 44
2. 5 Flowchart Pembelian Bahan Baku Kapas (Bagian Administrasi PT
Kusumahadi Santosa)………..……… 45
2. 6 Flowchart Pembelian Bahan Baku Kapas (Bagian Akuntansi dan Keuangan PT Kusumahadi Santosa)……….. ……… 46
(14)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
2. Surat Keterangan Magang Kerja
3. Dokumen Pendukung atas Pembelian Bahan Baku Kapas pada PT Kusumahadi Santosa Tahun 2011
(15)
commit to user
ii
ABSTRACT
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
PEMBELIAN BAHAN BAKU KAPAS PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA
Anindita Yoga Utomo F3308020
The purpose of the research is to know internal control system to the purchase of raw material cotton in PT Kusumahadi Santosa and be evaluating. The step of this research is done by depicting internal control system on PT Kusumahadi Santosa, then writer evaluate pursuant to existing theory.
The result of the research has been found by some excess and weakness of internal control system of purchasing of raw material cotton at PT Kusumahadi Santosa. Excess owned is there are function dissociation between operational function, depository function, and record-keeping function, document used by to have authorization and have serial number to printed, accountancy note used also have complete like daily report of acceptance or outflow of good. Weakness found among other things is warehouse share do the double function, those is as operational function (accepted) and depository function.
The conclusion of this research are internal control system of purchasing of raw material cotton at PT Kusumahadi Santosa as a whole have good, but found some weakness that is at warehouse shares do the double function as operational function (accepted) and depository function. Based on the weakness founded, researcher gives some recommendation that is need for separation of functions in the warehouse.
(16)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT Kusumahadi Santosa adalah perusahaan swasta dan dimiliki oleh kalangan terbatas yaitu hanya dalam lingkup keluarga saja. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur khususnya industri tekstil, dengan tiga unit proses produksi yaitu weaving (pertenunan), finishing (penyempurnaan) dan
printing (pencapan). Pada awalnya produk yang dihasilkan adalah kain grey
sebagai bahan baku dan kain pewarna siap pakai. Namun kemudian berkembang dengan memproduksi kain putih (kain cambric) hasil dari proses produksi finishing. Bahan baku yang dipakai adalah benang dari hasil proses produksi spinning pada PT Kusumaputra Santosa, dimana perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan yang dibangun pada tahun 1990 guna memenuhi kebutuhan benang untuk digunakan dalam proses produksi di PT Kusumahadi Santosa.
PT Kusumahadi Santosa didirikan berdasarkan hukum pada tanggal 14 Mei 1980 dengan Akta Notaris Maria Theresia Budi Santosa S.H, di Surakarta dengan mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Nomor 5/287/4 yang berlokasi di daerah Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. PT Kusumahadi Santosa mulai beroperasi pada tahun 1981, diresmikan oleh Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia pada saat itu yaitu Bapak Soedomo pada tanggal 21 September 1983. Selain itu juga
(17)
commit to user
dilengkapi dengan ijin lokasi Nomor 530/340/1981 tanggal 14 November 1981, Ijin Mendirikan Bangunan Nomor 647.1/30 tanggal 23 Mei 1981 oleh Pemerintah Daerah. Jawa Tengah. Tujuan dari didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh laba.
Dari tahun ke tahun PT Kusumahadi Santosa mengalami kemajuan dan peningkatan penjualan karena produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut memiliki mutu kain yang baik dan halus, serta penyusutan kain yang sedikit. Produknya dikirim baik lokal maupun luar negeri. Dengan semakin meningkatnya permintaan dan pesanan konsumen terhadap produk dari PT Kusumahadi Santosa, sekitar tahun 1990-1991, PT Kusumahadi Santosa mengadakan perluasan usaha dengan menambah departemen produksi yaitu Departemen Weaving 2. Departemen Weaving 2 memproduksi jenis kain grey
yang banyak diproduksi untuk dipasarkan ke luar negeri. 1. Tujuan Perusahaan
Adapun tujuan dari PT Kusumahadi Santosa antara lain: a. Mendapatkan keuntungan
b. Memenuhi kebutuhan sandang dalam negeri maupun luar negeri dari hasil produksi
c. Ikut membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
d. Secara umum meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi
e. Membantu menambah pendapatan pemerintah daerah tersebut f. Mensejahterakan karyawan
(18)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
2. Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan merupakan faktor terpenting guna kelancaran proses produksi dan tercapainya tujuan yang diinginkan perusahaan. Adapun lokasi dari PT Kusumahadi Santosa terletak di bagian timur kota Surakarta tepatnya di Jl. Solo–Tawangmangu km 9,5 Jaten, Karanganyar. Dari sejak berdiri sampai sekarang, lokasi tersebut belum pernah berpindah tempat.
Batasan letak geografis PT Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut: Utara: PT Kusumaputra Santosa dan areal persawahan
Timur: PT Dunia Sandang Abadi, PT SKI dan PT Golden Barat: PT Gunung Subur
Selatan: Masjid Al-Hadi dan perumahan pegawai PT Kusumahadi Santosa
Lokasi ini juga memiiki beberapa keuntungan antara lain: a. Ditinjau dari segi ekonomis
1) Mudah dalam pendistribusian barang, sehingga dapat menghemat ongkos transportasi atau pengangkutan.
2) Cukup banyak tenaga kerja yang tersedia.
3) Mudah untuk memasarkan produknya karena dekat dengan jalan besar atau jalan raya.
b. Ditinjau dari segi sosial
1) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar perusahaan.
(19)
commit to user
2) Membantu pemerintah dalam mensukseskan kampanye pemakaian produk dalam negeri.
c. Ditinjau dari segi teknis
1) Daerah sekitar masih cukup luas untuk mengembangkan perusahaan tersebut.
2) Mudah untuk pengadaan alat-alat, sparepart, mesin tenun, dan memperoleh ahli mesin atau montir.
(20)
5
Gambar 1. 1
Denah PT Kusumahadi Santosa dan PT Kusumaputra Santosa
(21)
commit to user
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Pimpinan tertinggi dijabat oleh keluarga besar Santosa, namun untuk staf dan pelaksana perusahaan, PT Kusumahadi Santosa mengambil tenaga kerja dari masyarakat luas yang berkompeten dalam bidang pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan pada PT Kusumahadi Santosa disesuaikan tingkatnya dalam struktur organisasi perusahaan. Tingkat tersebut berdasarkan jabatan yang diemban, tanggung jawab yang dipikul, jenjang pendidikan yang disandang, serta pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya. Adapun struktur organisasi PT Kusumahadi Santosa adalah:
(22)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Gambar 1. 2
Struktur Organisasi PT Kusumahadi
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Internal Audit
Staf Ahli Profesional: Keuangan, Pemasaran,
Produksi, Staff ahli
Direktur Umum dan Keuangan Direktur Pemasaran Direktur Produksi Kepala Divisi Umum dan Keuangan Kepala Divisi Pemasaran 1 dan 2
Kepala Divisi Produksi Manager Utility Manager: 1.Akuntansi 2.Keuangan 3.Umum dan Personalia 4.Logistik Manager: 1Pemasaran 2.Penjualan 3.Ekspor Manager:
1.Weaving 1 dan 2 2.Finishing 3.Printing 4.Spinning 5.Desaign Kepala Seksi Kepala SubSeksi Kepala Urusan Kepala Regu Kepala Operator
(23)
commit to user
4. Deskripsi Jabatan
Adapun tugas dan wewenang dari masing–masing jabatan sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris
Merupakan badan yang keanggotaannya diangkat dan diberhentikan oleh rapat umum dan pemegang saham. Tugas Dewan Komisaris antara lain:
1) Mengatur dan mengkoordinasi kepentingan para pemegang saham sesuai ketentuan yang digariskan dalam kebijaksanaan umum perusahaan
2) Menguasai dan menerbitkan pelaksanaan tujuan perusahaan, berdasarkan pada kebijakan umum yang telah ditetapkan
3) Mengusahakan agar tujuan perusahaan seperti yang dicantumkan dalam anggaran dasar dapat tercapai
b. Direktur Utama
1) Memimpin perusahaan
2) Mengawasi jalannya operasional perusahaan
3) Menentukan kebijaksanaan pokok dalam pengembangan perusahaan
4) Mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung jawab kepada manajer
5) Menilai hasil dari tujuan perusahaan yang dibantu oleh staf ahli operasional, keuangan, pemasaran, produksi, staf ahli pengawasan dan audit internal
(24)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
c. Managing Direktur
Pimpinan tertinggi dalam hal koordinasi dan pengembangan keputusan kekuasaan serta membawahi kepala bagian. Dalam tugasnya Managing Direktur dibantu oleh:
1) Manajer Elektronik Data Processing, bertugas memproses berbagai data yang ada dalam perusahaan
2) Manajer Logistik, bertugas terhadap pengadaan dan penerimaan bahan baku serta pengadaan lain demi kelancaran proses produksi. 3) Manajer Keuangan, bertugas mengelola keuangan atau sirkulasi
uang dalam perusahaan
4) Manajer Akuntansi, bertugas menyajikan laporan keuangan bagi pihak-pihak yang bersangkutan
5) Manajer Umum dan Personalia, bertugas memperlancar perkembangan perusahaan, pengawasan, mencari tenaga kerja yang sesuai dengan sertifikasi, serta mengadakan hubungan dengan pihak luar untuk hal tertentu
d. Kepala Divisi Pemasaran
Dalam pelaksanaan tugasnya, manajer ini dibantu oleh asisten dengan membawahi enam bidang pemasaran, yaitu:
1) Manajer Pemasaran, bertugas mengelola kegiatan pemasaran serta memelihara barang-barang di gudang dari hasil produksi yang belum dipasarkan
(25)
commit to user
2) Manajer Ekspor, bertugas memasarkan barang-barang hasil produksi untuk pemasaran luar negeri dengan cara mengikuti pameran-pameran
3) Sales Manajer, bertugas menangani masalah secara umum yaitu
dari departemen spinning, weaving, printing dan dyeing
4) Sales I Manajer Finishing, menangani masalah penjualan
produksi dari departemen finishing
5) Manajer Administrasi I, menangani masalah administrasi PT Kusumahadi Santosa untuk jenis kain rotary
6) Manajer Administrasi II, menangani masalah administrasi PT Kusumahadi Santosa untuk jenis kain printing dyeing
e. Kepala Divisi Produksi
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Divisi Produksi dibantu oleh asisten dan membawahi lima manajer, yaitu:
1) Manajer Weaving I dan Weaving II, bertanggung jawab atas jalannya proses produksi pertenunan secara keseluruhan
2) Manajer Finishing, bertanggung jawab atas jalannya proses produksi kain putih (finishing) secara keseluruhan
3) Manajer Printing bertugas memproduksi kain mentah menjadi barang jadi yaitu kain batik
4) Manajer Spinning, bertanggung jawab atas jalannya proses produksi pemintalan kapas menjadi barang secara keseluruhan 5) Manajer Design, bertanggung jawab atas pembuatan motif yang
(26)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
f. Manajer Utility, bertanggung jawab atas pemeliharaan air, listrik, dan pemeliharaan sarana–sarana penunjang produksi seperti diesel, air
conditioner dan lain-lain.
g. Kepala Seksi, bertugas mengkoordinasi dan mengawasi departemen yang dibawahi, serta menerima pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dari manajer.
h. Kepala SubSeksi, bertugas membantu kepala seksi dalam bidang tertentu sesuai dengan tugas yang diberikan.
i. Kepala Urusan, bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi, bertugas memberi laporan kepada kasie yang langsung terjun ke lapangan untuk mengatasi masalah yang terjadi.
j. Kepala Regu, bertanggung jawab kepada Kepala Urusan dan memimpin serta mengamati hasil kerja operasional secara langsung. k. Operator/ Pekerja, merupakan jabatan terendah dan bertugas sebagai
pelaksana setiap pekerjaan pada setiap departemen yang ada. 5. Ketenagakerjaan
Karyawan sangat menentukan jalannya proses produksi. Secanggih apapun sebuah usaha, pasti juga membutuhkan karyawan. Ketenagakerjaan pada PT Kusumahadi Santosa telah memenuhi syarat dan ketentuan ketenagakerjaan yang ditentukan oleh Departemen Tenaga Kerja. Ketentuan tersebut antara lain jam kerja, sistem upah dan jaminan sosial. Jumlah tenaga kerja PT Kusumahadi Santosa sebanyak 1267 orang dengan jumlah pria 866 orang dan jumlah wanita 401 orang, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
(27)
commit to user
Tabel I. 1
Daftar Jumlah Karyawan PT Kusumahadi Santosa Periode Januari 2011
Sumber: Personalia PT Kusumahadi Santosa (2011) a. Sistem Kerja
Tenaga kerja pada PT Kusumahadi Santosa terbagi dalam dua kelompok. Kedua kelompok tersebut memiliki pembagian tugas dan jam kerja yang berbeda, yaitu:
1) Tenaga Kerja Administrasi
Tenaga Kerja Administrasi adalah tenaga kerja yang menangani administrasi produksi dan administrasi gudang. Tenaga Kerja Administrasi tidak turun langsung pada proses produksi. Pembagian jam kerjanya sebagai berikut:
Senin–Kamis : 08.00 – 16.00 WIB (istirahat 60 menit) Jumat : 08.00 – 16.00 WIB (istirahat 90 menit) Sabtu : 08.00 – 11.00 WIB (tanpa istirahat)
No. Departemen Pria Wanita Jumlah
1. Weaving I 189 164 353
2. Weaving II 149 146 295
3. PPC 1 1 2
4. Finishing 79 20 99
5. Utility 63 1 64
6. Pemasaran 59 8 67
7. Logistik 12 5 17
8. Akuntansi 8 5 13
9. Umum dan lain-lain 59 6 65
10. Printing 247 45 292
(28)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2) Tenaga Kerja Produktif
Tenaga Kerja Produktif yaitu tenaga kerja yang langsung menangani proses produksi. Tenaga Kerja Produktif dibedakan menurut jam kerjanya sebagai berikut:
a) Normal
Senin–Kamis : 08.00 – 16.00 WIB (istirahat 60 menit) Jumat : 08.00 – 16.00 WIB (istirahat 90 menit) Sabtu : 08.00 – 11.00 WIB (tanpa istirahat) b) Shift
Shift adalah jam kerja satu hari yang dibagi menjadi waktu kerja. Berikut adalah pembagian shift:
Shift I : 06.00 – 14.00 WIB Shift II : 14.00 – 22.00 WIB Shift III : 22.00 – 06.00 WIB Istirahat : 30 menit
b. Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur
PT Kusumahadi Santosa menetapkan waktu kerja lembur sesuai dengan Keputusan Menteri Nomor 102/MEN/VI/2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur, yaitu waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 8 (delapan) jam sehari, dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan
(29)
commit to user
Pemerintah, sedangkan upah lembur dihitung sesuai dengan Keputusan Menteri Nomor 102 tahun 2004 pasal 11.
c. Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan karyawan sangat penting dan harus diperhatikan oleh perusahaan. Fasilitas dan jaminan yang disediakan PT Kusumahadi Santosa untuk para karyawan, staf dan pimpinan perusahaan, antara lain:
a. Pemberian gaji bulanan dan bonus b. Upah lembur
c. Transportasi untuk antar jemput karyawan
d. Pemberian makan dan minum pada setiap istirahat kepada seluruh karyawan dengan menu yang memenuhi standar kesehatan
e. Seragam 2 pasang yang diberikan kepada seluruh karyawan setiap tahun
f. Tempat ibadah, perusahaan menyediakan tempat ibadah dan memberikan kebebasan untuk melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing
g. Cuti, setiap karyawan berhak mendapatkan cuti tahunan dan selama cuti berhak mendapat upah penuh
h. Asuransi tenaga kerja, setiap karyawan mendapatkan asuransi tenaga kerja untuk mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan saat bekerja
(30)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
j. Tunjangan hari raya, karyawan mendapat bonus penuh sebesar satu bulan gaji
k. Tunjangan meninggal dunia, berupa santunan dana pemakaman yang diberikan kepada keluarga karyawan yang meninggal dunia l. Rekreasi, diberikan pada seluruh karyawan beserta keluarga yang
dilaksanakan pada hari libur d. Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerja pada PT Kusumahadi Santosa berdasarkan hukum yang berlaku adalah sebagai berikut:
1) Pekerja telah mencapai batas usia maksimal 65 tahun atau batas masa kerja maksimal 30 tahun, kecuali perusahaan masih membutuhkannya dan pekerja masih bersedia untuk bekerja. 2) Pekerja meninggal dunia.
6. Proses Produksi
Proses produksi pada PT Kusumahadi Santosa melalui tiga departemen produksi, yaitu departemen weaving, departemen finishing
dan departemen printing. Departemen weaving adalah proses penenunan bahan baku menjadi kain mentah (grey). Departemen finishing adalah proses penyempurnaan dari kain grey menjadi kain putih (cambric). Departemen printing adalah proses pemberian corak pada kain putih menjadi kain batik. Produk–produk yang dihasilkan antara lain adalah: a. Benang
b. Kain Rayon c. Kain Katun
(31)
commit to user
d. Kain Grey
e. Kain Cambric
f. Kain Dyeing
g. Kain Printing
Mesin-mesin produksi yang digunakan dalam proses produksi terdiri atas: 1) Mesin Warping
Mesin yang digunakan untuk menggulung kembali benang dalam
kons (untuk menggulung benang dalam bentuk kerucut) yang dimasukkan dalam gulungan besar yang disebut boom.
2) Mesin Kelos
Mesin kelos digunakan untuk memproses kembali benang yang putus dari mesin warping, sehingga benang dapat dipakai kembali.
3) Mesin Palet
Mesin palet digunakan untuk menggulung benang pakan ke dalam palet selanjutnya benang ini dimaksukkan ke dalam teropong dan melintang pada kain grey/ prima.
4) Mesin Tenun
Mesin tenun digunakan untuk menenun benang lusi dan benang pakan untuk dijadikan kain grey/ prima.
5) Mesin Kanji
Mesin kanji digunakan untuk menganji benang lusi, sehingga benang menjadi kuat, apabila ditenun benang tidak mudah putus, dan menghaluskan bulu-bulu yang ada pada benang.
6) Mesin Inspecting
(32)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
7) Mesin Lipat
Mesin ini digunakan untuk melipat kain yang sudah ditenun dengan menentukan aturan tiap lipatan.
8) Mesin Printing
Mesin ini digunakan untuk memberikan corak pada kain. 9) Ketel Uap, sebagai pemanas.
10) Mesin Diesel, sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan mesin-mesin yang ada.
11) Mesin Folding
Mesin folding digunakan untuk melipat sekaligus menghitung panjang kain.
7. Pemasaran
Hasil produksi PT Kusumahadi Santosa diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sedangkan sebagian diekspor. Daerah pemasaran untuk dalam negeri adalah daerah Surakarta, Surabaya, Pekalongan, Jakarta, Yogyakarta, Purwokerto, Bali dan daerah lainnya. Daerah pemasaran untuk tujuan ekspor meliputi negara Malaysia, Singapura, Cina, Inggris, Belanda dan Jerman.
Dalam memasarkan produknya, baik untuk dalam negeri maupun luar negeri, PT Kusumahadi Santosa tidak melakukan promosi melalui media cetak maupun media elektronik, namun langsung mendatangi konsumen yang bersangkutan dan memberikan sample produk yang dimiliki PT Kusumahadi Santosa.
(33)
commit to user
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin pesat pada saat ini. Perkembangan bisnis ini menuntut setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan daya saingnya agar perusahaan tetap bertahan hidup. Kemampuan bersaing dalam dunia bisnis berlaku untuk perusahaan jasa, manufaktur, dagang dan perusahaan lainya. Untuk melakukan aktivitas tersebut, diperlukan sistem akuntansi yang baik sehingga aktivitas dapat berjalan secara teratur sesuai dengan apa yang dikehendaki perusahaan. Sistem pengendalian tersebut harus direncanakan, dirancang, dikelola, dan disempurnakan secara matang, sehingga dapat membentuk sistem akuntansi yang baik. Perancangan pengembangan sistem akuntansi bagi perusahaan memerlukan pengetahuan menyeluruh perihal analisis sistem kegiatan-kegiatan usaha perusahaan yang bersangkutan. Selain itu, sistem akuntansi perlu ditelaah secara berkala guna melihat kemungkinan perlunya dilakukan revisi sistem supaya dapat mengikuti perubahan informasi dalam perusahaan.
Dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis yang semakin ketat ini perusahaan dituntut memiliki manajemen yang profesional dan handal. Salah satu manajemen yang akan dibahas oleh penulis adalah manajemen pembelian. Manajemen pembelian dinilai sangat penting, karena dengan pengelolaan manajemen pembelian yang baik dapat menghemat kos yang dikeluarkan dan meningkatkan kuantitas maupun kualitas hasil produksi yang dihasilkan perusahaan. Pembelian yang dilakukan oleh PT Kusumahadi Santosa umumnya adalah pembelian bahan baku berupa serat dan cotton,
(34)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
bahan pembantu chemical, sparepart, dan perlengkapan lainnya untuk proses produksi dan kelengkapan umum lainnya.
Penekanan dan penghematan kos yang dikeluarkan dalam pembelian bahan baku dapat menekan jumlah kos yang dikeluarkan dalam proses produksi. Selain itu, pemerolehan bahan baku yang bermutu juga akan meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan PT Kusumahadi Santosa.
Selain manajemen pembelian yang profesional dan handal dibutuhkan pula suatu sistem yang dapat menangani semua aktivitas perusahaan, sehingga dapat mempermudah pengoperasian perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Sistem merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2008: 2). Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Romney dan Paul, 2003: 2).
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2008: 3). Informasi keuangan yang dibutuhkan adalah berupa laporan keuangan yang dibuat pada suatu periode tertentu. Dengan berpedoman pada laporan keuangan ini manajemen dapat menilai baik buruknya kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Dengan demikian manajamen perusahaan dapat menentukan pembelian barang sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan adanya sebuah sistem yang
(35)
commit to user
profesional dan handal pada sebuah perusahaan maka akan memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu untuk mendapatkan laba/ profit semaksimal mungkin.
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2008: 3). Pada pengendalian intern terdapat beberapa prinsip, yaitu: (1) adanya pemisahan struktur organisasi secara tegas; (2) terdapat sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan pada seluruh aset organisasi; (3) adanya praktik yang sehat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit organisasi; dan (4) adanya karyawan yang cakap sesuai dengan bidang tanggung jawabnya.
Berdasarkan penjelasan di atas pengertian dari sistem akuntansi dan sistem pengendalian intern terlihat berbeda. Sistem akuntansi merupakan sebuah cara yang dilakukan manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan dengan penyedian informasi keuangan perusahaan secara keseluruhan yaitu berupa output yang dirangkum pada sebuah laporan keuangan yang diperlukan oleh pengelola perusahaan untuk dipertanggungjawabkan kepada pemilik perusahaan dan beberapa pihak yang berkepentingan. Sistem pengendelian intern sendiri lebih mengacu kepada pengecekan dan pengorganisasian atas data informasi akuntansi perusahaan agar memudahkan tercapainya kebijakan manajemen.
Meskipun kedua penjelasan tersebut terlihat beberapa perbedaan, akan tetapi apabila dicermati terdapat keterkaitan yang sangat erat dari kedua
(36)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
unsur tersebut. Output dari sistem akuntansi adalah sebuah data akuntansi berupa laporan keuangan. Pada sebuah data akuntansi perusahaan pastilah terdapat beberapa informasi yang mengandung kesalahan, kecurangan, penyalahgunaan, bias, dan hal lain yang menyimpang. Padahal untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan sistem akuntansi yang bebas dari beberapa unsur penyimpangan di atas. Maka dalam pelaksanaan sistem akuntansi sangatlah dibutuhkan pengendalian intern yang kuat untuk mencegah dan menghindari beberapa penyimpangan tersebut. Dengan dipatuhinya prinsip pengendalian intern yang berupa pemisahan struktur organisasi, terdapat pembagian wewenang dan prosedur pencatatan, serta terdapat praktik yang sehat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, maka akan dihasilkan informasi yang handal dan terpercaya bagi pemimpin perusahaan dan beberapa pengguna informasi lainnya. Dengan keandalan tersebut maka perusahaan diharapkan dapat mencapai tujuannya.
Pada PT Kusumahadi Santosa bagian pembelian ditangani oleh manajer logistik atau pengadaan. Manajer logistik ini dibantu oleh beberapa bawahannya dalam melaksanakan pembelian. Diantaranya ada pada bagian logistik 1, logistik 2, dan gudang. Pangadaan barang PT Kusumahadi Santosa dilakukan oleh bagian logistik. Bagian logistik ini mengurusi beberapa pembelian diantaranya suku cadang, bahan pembantu, bahan bakar, serta berbagai macam kebutuhan kantor dan rumah tangga, sedangkan bahan baku berupa kapas ditangani langsung oleh Tim Serat yang di ketuai oleh Direktur Utama PT Kusumahadi Santosa. Penerimaan dan penyimpanan barang ditangani langsung oleh gudang bagian logistik, kecuali bahan baku disimpan
(37)
commit to user
oleh gudang PT Kusumaputra Santosa. Mengingat pentingnya pengawasan terhadap kegiatan pembelian bahan baku untuk proses produksi perusahaan, maka dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mengambil judul: “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBELIAN BAHAN BAKU KAPAS PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA”.
C. Perumusan Masalah
Dalam memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya, maka penulis merumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: Bagaimanakah prosedur pelaksanaan sistem pembelian bahan baku kapas yang diterapkan pada PT Kusumahadi Santosa?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan sistem pembelian bahan baku kapasyang diterapkan pada PT Kusumahadi Santosa.
E. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan penulis tentang praktik kerja di dunia nyata, sehingga dapat menambahkan pengetahuan sebelumnya yang telah di
(38)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dapat pada bangku kuliah, terutama dalam hal sistem akuntansi di suatu perusahaan/ instansi.
2. Bagi Perusahaan
Meberi masukan yang sekiranya dapat menjadi pertimbangan dalam perbaikan prosedur dan sistem akuntansi pembelian bahan baku kapas yang dilakukan oleh perusahaan, dan perbaikan terhadap kelemahan sistem pengendalian intern yang terkait dalam prosedur dan sistem akuntansi pembelian bahan baku kapas.
3. Bagi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir khususnya tentang sistem pengendalian intern pembelian bahan baku kapas.
4. Bagi Pembaca
Dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan tentang sistem pengendalian intern pembelian bahan baku kapas.
(39)
commit to user
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Sistem
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Romney dan Paul, 2003: 2). Berbeda dengan Mulyadi (2001: 2), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem merupakan suatu kerangka suatu kegiatan dan prosedur-prosedur yang paling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan (Baridwan, 1990: 1)
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah serangkaian unsur/ komponen suatu kegiatan dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan berinteraksi antara satu dengan lainnya yang disusun dengan suatu skema untuk mencapai tujuan tertentu sebuah perusahaan.
2. Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan yang terdiri atas jurnal, buku besar, dan buku pembantu, serta laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
(40)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3).
3. Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan (Romney dan Paul, 2003: 229).
Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001: 163).
Pembahasan mengenai sistem informasi akuntansi tidak akan terpisah dari Sistem Pengendalian Intern. Sistem akuntansi yang baik mengandung Sistem Pengendalian Intern yang kuat, dan begitu juga sebaliknya.
a. Tujuan Pengendalian Intern
Tujuan pengendalian intern adalah:
1) Menjaga kekayaan organisasi atau perusahaan 2) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 3) Mendorong efisiensi
4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen b. Unsur Pokok Sistem Pengendalian Intern
(41)
commit to user
1) Struktur Organisasi yang Memisahkan Fungsi dan Tanggung Jawab secara Tegas
Pembagian tanggung jawab secara fungsional didasarkan pada prinsip-prinsip, yaitu:
a) Harus dipisahkan antara fungsi operasi dan penyimpanan dengan fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi.
b) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap transaksi.
2) Sistem wewenang dan prosedur
Dalam perusahaan, transaksi hanya terjadi atas otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi
Cara yang ditempuh perusahaan untuk menciptakan praktik yang sehat adalah:
a) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak dan pemakaianya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang, sehingga dapat menetapkan pertanggungjawaban transaksi.
(42)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
b) Pemeriksaan mendadak
Periksaan mendadak dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu terhadap pihak yang diperiksa dan dilakukan dengan jadwal yang tidak teratur. Hal ini akan mendorong karyawan melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang ditetapkan. c) Setiap transaksi tidak boleh dilakukan dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau satu unit organisasi, sehingga terjadi
internal check terhadap tugas setiap unit.
d) Perputaran jabatan
Dilakukan perputaran jabatan ini untuk menghindari adanya persekongkolan antar karyawan.
e) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansi.
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggungjawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaanya dengan efisien dan efektif. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas minimum dan perusahaan tetap dapat menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan.
(43)
commit to user
4. Pembelian
a. Pengertian Pembelian
Menurut Anorga (1993) pembelian adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa dengan maksud dipergunakan sendiri atau dijual lagi dengan atau tanpa diproses lebih lanjut sebelumnya.
b. Pengertian Sistem Pembelian
Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan perusahaan (Mulyadi, 2000: 299). Dapat dikatakan sistem pembelian adalah suatu sistem yang dibuat menurut prosedur tertentu yang digunakan dalam pemenuhan kebutuhan perusahaan dengan cara pengadaan atau pembelian barang. Begitu juga pada PT Kusumahadi Santosa yang termasuk perusahaan manufaktur pembelian bahan baku sangat penting dilakukan untuk penyediaan bahan baku produksi sesuai konsumen. Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua, pembelian lokal dari pemasok dalam negeri dan pembelian impor dari pemasok luar negeri. Cara pembayarannya pun dapat dilakukan dengan tunai atau dengan kredit.
c. Fungsi yang Terkait dengan Transaksi Pembelian
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelian bahan baku tidak hanya melibatkan satu unsur atau bagian saja, melainkan melibatkan beberapa bagian yang terkait. Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi pembelian berada di tangan unit organisasi berikut ini:
(44)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1) Fungsi Gudang
Fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.
2) Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
3) Fungsi Penerimaaan Barang
Fungsi penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.
4) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini terkait dalam transaksi pembelian yaitu pada proses pencatatan utang dan pencatatat persediaan.
d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian 1) Prosedur permintaan pembelian
2) Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok 3) Prosedur order pembelian
4) Prosedur penerimaan barang 5) Prosedur pencatatan utang 6) Prosedur distribusi pembelian
(45)
commit to user
e. Dokumen yang Digunakan 1) Surat permintaan pembelian
2) Surat permintaan otorisasi investasi 3) Surat permintaan otorisasi reparasi 4) Surat permintaan penawaran harga 5) Surat order pembelian
6) Laporan penerimaan barang 7) Surat perubahan order 8) Faktur dari pemasok
f. Catatan Akuntansi yang Digunakan 1) Catatan persediaan bahan baku 2) Jurnal pembelian
3) Buku pembantu utang 4) Buku pembantu sediaan 5. Bahan Baku
a. Pengertian Bahan Baku
Bahan (material) adalah, sesuatu (yang berbentuk bahan) yang digunakan untuk membuat barang jadi. Bahan baku adalah bahan yang menempel menjadi satu dengan barang jadi yang mempunyai nilai relatif tinggi dibanding nilai bahan yang lain dalam suatu pembuatan barang jadi (Hanggana 2006, 11).
b. Metode Pencatatan Persediaan Bahan Baku
(46)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
1) Metode pencatatan perpetual adalah metode pencatatan persediaan yang melakukan pencatatan dalam rekening persediaan ketika ada transaksi persediaan masuk dan keluar gudang, dan dibuatkan buku pembantu persediaan sehingga saldo setiap saat dapat diketahui.
2) Metode pencatatan periodik adalah metode pencatatan persediaan yang tidak melakukan pencatatan dalam rekenng persediaan, baik ketika ada transaksi persediaan keluar maupun masuk gudang, dan tidak dibuatkan buku pembantu persediaan sehingga saldo setiap saat tidak diketahui, dan untuk mengetahui saldo harus dilakukan stock opname (perhitungan fisik) setiap akhir periode. c. Metode Penilaian Bahan Baku
Metode penilaan bahan baku ada 4, yaitu: 1) Metode Penilaian First-in First-out Method
Mengansumsikan persediaan yang dikeluarkan diambil dari persediaan yang paling awal masuk gudang, dengan kata lain persediaan yang dikeluarkan dinilai dengan harga persediaan yang lebih dulu masuk.
2) Metode Penilaian Last-In First-Out Method
Mengansumsikan persedian yang dikeluarkan diambil dari persediaan yang paling akhir masuk gudang, dengan kata lain persediaan yang dikeluarkan dinilai dengan harga persediaan yang paling akhir masuk.
(47)
commit to user
3) Metode Penilaian Rata-Rata Bergerak
mengasumsikan persediaan yang dikeluarkan diambil dari campuran persediaan digudang pembelian yang lebih awal dan yang lebih akhir, dengan kata lain persediaan yang keluar dinilai dengan harga rata-rata saldo persediaan saat pengeluaran.
4) Metode Penilaian Identifikasi Khusus
Mengansumsikan persediaan yang keluar dinilai dengan harga persediaan tersebut masuk.
B. Penyajian dan Analisis Data
Dalam pemenuhan kebutuhan proses produksi perusahaan agar berjalan dengan baik dan lancar diperlukan sistem akuntansi yang baik dalam seluruh kegiatan operasi perusahaan. Selain sistem akuntansi yang baik, diperlukan juga sistem pengendalian intern yang handal dalam menjaga dan memenuhi seluruh proses produksi. Dengan dijalankannya sistem pengendalian intern yang handal dan sistem akuntansi yang baik akan menciptakan pemisahan fungsi yang jelas, otorisasi dari pihak berwenang, dan praktik yang sehat, sehingga akan mengurangi kemungkinan kerugian yang timbul selama proses produksi berlangsung. Jaringan prosedur, fungsi, dan bagian yang terkait pada sistem pembelian bahan baku kapas pada PT Kusumahadi Santosa adalah:
1. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Kapas pada PT Kusumahadi Santosa adalah:
(48)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
a. Bagian Produksi
Dalam prosedur ini, Bagian Produksi membuat rencana kebutuhan bahan baku kapas dengan disertai spesifikasi material, yang kemudian diajukan kepada team pembelian serat. Setelah disetujui team
pembelian serat, Bagian Produksi mengarsip rekapitulasi hasil kontrak. b. Team Pembelian Serat
Dalam prosedur ini, team pembelian serat melakukan negosiasi pembelian berdasarkan rencana kebutuhan bahan baku kapas, yaitu dengan melakukan penawaran harga langsung dengan supplier melalui telepon. Setelah mencapai kesepakatan, maka sekertaris team membuat rekapitulasi hasil negosiasi. Selain itu team pembelian serat juga membuat kontrak pembelian; lembar ke-1 sebagai arsip untuk team
pembelian serat, lembar ke-2 diserahkan pada Bagian Keuangan sebagai pengajuan pembayaran, lembar ke-3 diserahkan ada Bagian Gudang, dan lembar ke-4 diserahkan kepada Bagian Logistik.
c. Bagian Logistik
Dalam prosedur ini Bagian Logistik menerima lembar ke-4 dari kontrak pembelian yang kemudian diteruskan kepada Bagian Administrasi Logistik sebagai dasar pembuatan laporan penerimaan barang. Selain itu, Bagian Logistik juga menginstruksikan ke Bagian Gudang untuk melakukan pembongkaran ketika barang sudah diterima.
(49)
commit to user
d. Bagian Gudang
Pada prosedur ini, Bagian Gudang Logistik menerima lembar ke-3 dari kontrak pembelian dan menerima instruksi dari Bagian Logistik. Bagian Gudang langsung melakukan pembongkaran barang dan mencocokkan dengan spesifikasi barang yang tertera pada kontrak pembelian. Apabila barang sesuai, maka bagian gudang akan membuat tanda terima barang rangkap 4. tanda terima barang lembar ke-1, 2, 3 bersama dengan surat jalan dan nota dikirim ke Bagian Administrsi. Tanda terima barang ke-4 dikirim ke bagian produksi.
e. Bagian Administrasi Logistik
Pada prosedur ini Bagian Administrasi Logistik menerima tanda terima barang lembar ke-1, 2, 3, surat jalan, dan nota dari Bagian Gudang sebagai dasar pembuatan laporan penerimaan barang. Tanda terima barang lembar ke-1 dan 3 beserta surat jalan, nota, dan laporan penerimaan barang dikirim ke Bagian Akuntansi dan Keuangan sebagai dasar pengajuan pembayaran sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui dengan pihak supplier. Tanda Terima Barang lembar ke-2 disimpan sebagai arsip oleh Bagian Administrasi.
f. Bagian Akuntansi dan Keuangan
Pada prosedur ini, ketika seluruh dokomen pembelian sudah diterima dari pemasok, maka Bagian Keuangan akan melakukan pembayaran uang muka sebesar yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, kemudian bagian pencatatan jumlah sediaan barang sudah diterima dan diperiksa oleh Bagian Penerimaan.
(50)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Kapas pada PT Kusumahadi Santosa adalah:
a. Fungsi Gudang
Fungsi gudang terdiri atas Bagian Penerimaan Barang yang bertugas menerima bahan barang beserta dokumen pendukung yang menyertainya dan membubuhkan stempel tanda terima pada dokumen tersebut. Setelah itu bagian gudang membuat tanda terima barang sebagai bukti bahwa barang tersebut telah diterima bagian gudang logistik. Setelah itu tanda terima barang tersebut diserahkan kepada bagian pembelian untuk dicocokkan dengan surat pesanan pembelian dan Bagian Administrasi untuk pengecekan pesanan dan konfirmasi kedatangan barang. Kemudian fungsi lain dari gudang adalah melakukan pemeriksaan terhadap stock persediaan bahan. Pemeriksaan ini dilakukan apabila bagian produksi meminta barang kepada bagian pembelian. Selain fungsi di atas, fungsi gudang juga merupakan fungsi penyimpanan bahan baku kapas.
b. Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian ini dilaksanakan oleh bagian logistik. tugas dari fungsi ini adalah melakukan koordinasi dengan bagian produksi tentang kebutuhan bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Setelah itu mencari
supplier yang menjual bahan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Kemudian melakukan konfirmasi jadi atau tidaknya pembelian bahan kepada bagian produksi dan bagian gudang. Apabila bahan tersebut jadi
(51)
commit to user
dibeli maka selanjutnya melakukan pembelian dengan membuat surat pesanan pembelian.
c. Fungsi Penerimaan
Fungsi penerimaan ini dirangkap oleh Bagian Gudang Logistik yang juga sebagai fungsi penyimpanan. Bagian ini bertanggung jawab dalam menerima barang beserta dokumen pendukung yang menyertainya dan membubuhkan stempel tanda terima pada dokumen tersebut mengecek kecocokan barang yang dipesan dengan yang diantar oleh supplier.
d. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi ini bertanggung jawab dalam melakukan pencatatan proses pembelian berupa pencatatan utang dan utang yang sudah dilunasi. Selain itu, fungsi akuntansi juga bertugas dalam pembuatan kartu utang dan kartu persediaan serta membuat bukti pengeluaran dan menerima bukti yang belum dibayar terhadap utang.
3. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Pembelian Bahan Baku Kapas pada PT Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut:
a. Rencana Kebutuhan Bahan Baku Kapas
Dokumen yang berisi tentang kuantitas kapas yang dibutuhkan dan disertai dengan spesifikasi material yang kemudian diajukan kepada
team serat PT Kusumahadi Santosa.
b. Rekapitulasi Hasil Negosiasi Pembelian Serat
Dokumen yang berisi negosiasi pembelian serat yang berisi tentang tanggal dilakuka negosiasi dan berbagai spesifikasi serat.
(52)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
c. Kontrak Pembelian
Dokumen yang merupakan alat yang digunakan dalam meaksanakan transaksi pembelian kepada supplier yang ditandatangani oleh ketua
team serat.
d. Permintaan Pembelian Barang
Permintaan pembelian barang berisi tentang dokumen yang ditujukan kepada Bagian Logistik tentang permintaan kebutuhan pada periode mendatang yang akan dibeli kepada supplier berdasarkan surat kebutuhan bulanan yang dibuat oleh Bagian Produksi. Di dalamnya berisi spesifikasi bahan baku berdasarkan jumlah, kualitas, dan jenis. e. Surat Penawaran Harga
Surat penawaran harga berisi surat yang dibuat oleh Bagian Logistik tentang permintaan penawaran harga barang yang ditujukan kepada beberapa supplier, dan menyangkut pembelian dalam jumlah yang besar.
f. Surat Balasan Penawaran Harga
Surat balasan penawaran harga berisi tentang jawaban dari surat penawaran harga yang dibuat bagian logistik. Masing-masing supplier
bisa mengajukan 2 macam balasan, yang pertama setuju dengan surat penawaran harga yang dibuat Bagian Logistik, yang kedua mengajukan penawaran harga mengenai jenis harga barang yang diminta Bagian Logistik.
(53)
commit to user
g. Surat Pengajuan Perubahan Harga
Surat Pengajuan Perubahan Harga berisi surat yang dibuat oleh Bagian Logistik kepada Bagian Produksi, tentang perubahan harga yang diajukan supplier yang telah dipilih Bagian Logistik. Surat ini dibuat berdasakan surat balasan penawaran harga. Selain itu isinya berupa kenaikan harga barang yang diminta dan pengajuan barang pengganti. h. Surat Pesanan Pembelian
Surat pesanan pembelian adalah surat yang digunakan untuk melakukan pesanan pembelian barang pada supplier yang telah disetujui Bagian Produksi.
i. Surat Jalan
Surat jalan adalah surat yang berisi nomor polisi kendaraan yang mengangkut persediaan barangberdasarkan persetujuan pembelian. j. Nota
Nota adalah dokumen yang dibuat supplier berupa tagihan yang berisi jenis barang, kuatitas barang, harga barang yang telah menjadi kewajiban perusahaan.
k. Tanda Terima Barang
Tanda terima barang adalah dokumen yang dibuat oleh bagian gudang guna untuk dilaporkan kepada Bagian Administrasi berisikan keterangan bahwa barang yang tercantum pada pesanan pembelian sudah diterima.
(54)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
l. Laporan Penerimaan Barang
Laporan penerimaan barang adalah dokumen yang dibuat oleh Bagian Administrasi berisi tentang laporan barang yang sudah diterima sebagai tindak lanjut dari tanda terima barang untuk diserakan ke Bagian Akuntansi.
m. Bukti Pengeluaran
Bukti pengeluaran adalah bukti yang dibuat oleh bagian akuntansi yang berisikan nominal pembayaran barang yang telah dilakukan Bagian Logistik.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Pembelian Bahan Baku Kapas pada PT Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut:
a. Catatan Persediaan Bahan Baku
Catatan ini berisi saldo persediaan bahan baku pada bagian logistik gudang berupa catatan yang tertulis dalam white board
b. Kartu Buku Besar Utang
Catatan ini berfungsi untuk mengontrol akun utang berisi tentang rincian atas saldo utang.
c. Kartu Utang
Catatan ini berisi jumlah saldo utang perusahaan sebagai dasar pembuatan kartu buku besar utang.
d. Buku Jurnal pembelian
Catatan ini berfungsi untuk memuat transaksi pembelian kredit berdasarkan urutan tanggal yang terjadi selama periode akuntansi.
(55)
commit to user
e. Kartu Persediaan
Catatan ini berisi tentang jumlah saldo persediaan sebagai dasar pembuatan kartu buku besar persediaan bahan baku kapas.
f. Kartu Buku Besar Persediaan Bahan Baku Kapas
Catatan ini berfungsi untuk mengontrol akun persediaan bahan baku kapas. Berisi tentang rincian atas saldo persediaan bahan bakukapas.
g. Kartu Stock Bahan
Kartu ini berisi mengenai jumlah persediaan bahan baku kapas yang masih tersisa dan biasanya ditempelkan pada persediaan bahan baku kapas tersebut.
5. Prosedur Pembelian Bahan Baku Kapas yang Dilakukan pada PT Kusumahadi Santosa
(56)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Gambar 2. 1
Flowchart Pembelian Bahan Baku Kapas
Bagian Produksi
Keterangan:
RKKB : Rencana Kebutuhan Bahan Baku RHN : Rekapitulasi Hasil Kontrak
Mulai
Membuat RKKB
1
2
3 RHN
(57)
commit to user
Gambar 2. 2
Flowchart Pembelian Bahan Baku Kapas
Team Pembeli Serat
Keterangan:
RHN: Rekapitulasi Hasil Negoisasi KP : Kontrak Pembelian
1
Negosiasi dengan
supplier
3 2 1
RHN
Membuat Kontrak Pembelian T
2
4 3 2 1
KP
3
T
(58)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Gambar 2. 3
Flowchart Pembelian Bahan Baku Kapas
Bagian Logistik
Keterangan:
RHN : Rekapitulasi Hasil Negosiasi KP : Kontrak Pembelian
2 3
2 RHN
4 KP
Meneruskan informasi ke Bagian Gudang dan
(59)
commit to user
Gambar 2. 4
Flowchart Pembelian Bahan Baku Kapas
Bagian Gudang Logistik
Keterangan: KP : Kontrak Pembelian SJ : Surat Jalan
TTB : Tanda Terima Barang Ke bagian
produksi
Nota Nota 3
3
KP
Menerima barang dari
supplier beserta dokumen pendukung
SJ
3
KP
Barang diperiksa dan distempel
Membuat TTB
SJ KP 3 4 3 2 1
TTB
(60)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Gambar 2. 5
Flowchart Pembelian Bahan Baku Kapas
Bagian Administrasi
Keterangan:
TTB : Tanda Terima barang KP : Kontrak Pembelian SJ : Surat Jalan
LPB : Laporan Penerimaan Barang
4
Nota SJ KP 2 3 2
1 LPB
Membuat LPB
Nota SJ KP 2
3 2 TTB 1 LPB
T
(61)
commit to user
Gambar 2. 6
Flowchart Pembelian Bahan Baku Kapas
Bagian Akuntansi dan Keuangan
Keterangan:
LPB : Laporan Penerimaan Barang TTB : Tanda Terima Barang SJ : Surat Jalan
SPP : Surat Pesanan Pembelian KBBU : Kartu Buku Besar Utang BP : Bukti Pengeluaran
KBBP : Kartu Buku Besar Persediaan KP : Kontrak Pembelian
Nota SJ KP 2 3 TTB 1 LPB BP T Kartu Utang 5 Nota SJ KP 2 3 TTB 1 LPB KBBU Memasukkan pada kartu utang Melakukan pembayaran Sesudah JT Sebelum JT Input Data Jurnal Pengeluaran Kas Memasukkan pada buku besar
KBBP
Memasukkan pada kartu persediaan
Kartu Persediaan
(62)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Berikut ini adalah gambaran mengenai sistem pengendalian intern pembelian bahan baku kapas yang terdapat pada PT Kusumahadi Santosa.
Tabel II. 1
Kertas Kerja Penilaian Kekuatan/ Kelemahan Sistem Pengendalian Intern Pembeliaan Bahan Baku Kapas PT Kusumahadi Santosa
Tahap Transaksi
Fungsi/ bagian Formulir/ Dokumen Aktifitas pengendalian intern Kekuatan sistem pengendalian intern Permintaan pembelian barang Penawaran harga dan pembuatan surat order pembelian Penerimaan barang Penyimpanan barang Bagian produksi mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada.
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok, dan mengeluarkan order pembelian Dilakukan oleh Team
Pembelian Serat. Fungsi penerimaan barang bertanggung jawab melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kualitas barang yang diterima dari pemasok. Fungsi ini dirangkap oleh Bagian Gudang.
Fungsi penyimpanan barang bertanggung jawab untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi
penerimaan. Fungsi ini dirangkap oleh Bagian Gudang. Rencana kebutuhan bahan baku kapas Rekapituasi Hasil Negosasi dan Kontrak Pembelian Tanda Terima Barang Laporan penerimaan Barang
Otorisasi khusus dari Kepala Divisi Produksi.
Setiap pembelian yang dilakukan harus berdasarkan Surat permintaan pembelian yang telah diotorisasi.
Setiap penerimaan barang yang dlakukan harus terdapat Surat Order Pembelian yang telah diotorisasi. Fungsi penerimaan melakukan cek fisik terhadap barang yang diterima dan disesuaikan dengan Surat Order Pembelian. Setiap kali terjadinya penyerahan barang dari fungsi penerimaan ke fungsi penyimpanan, harus
didokumentasikan ke dalam Laporan Penerimaan Barang.
Sudah terdapat otorisasi khusus dalan
permintaan pembelian bahan baku, sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kecurangan. Pembelian hanya dilakukan berdasarkan surat Permintaan Pembelian yang sudah di otorisasi sehingga mengurangi kemungkinan kecurangan.
Dengan adanya surat order pembelian, dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pengecekan megenai jenis, kuantitas dan mutu barang yang dibeli.
Fungsi penerimaan dan Fungsi Penyimpanan dirangkap oleh bagian Gudang, hal ini dapat mengakibatkan salah pencatatan dan kurang terjaminnya ketelitian catatan penerimaan.
(63)
commit to user
BAB III TEMUAN
Berdasarkan analisis data dan penilaian kelebihan/ kekurangan sistem pengendalian intern pada sistem pembelian bahan baku kapas PT Kusumahadi Santosa, penulis dapat menyimpulkan beberapa kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada sistem pembelian tersebut, antara lain adalah:
A. Kelebihan
Sistem pengendalian intern yang dilakukan perusahaan sudah cukup baik, hal ini terlihat pada beberapa sistem yang diterapkan perusahaan seperti sudah ada sistem otorisasi umum dan otorisasi khusus yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait.
1. Adanya pemisahan fungsi dalam sistem pembelian yaitu fungsi operasional, fungsi penyimpanan, dan fungsi pencatatan telah dipisahkan secara jelas.
2. Perusahaan telah menggunakan formulir/ dokumen bernomor urut tercetak dan pemakaianya bisa dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang, sehingga dapat mempermudah pertanggungjawaban setiap transaksi dan mewujudkan praktik sehat.
3. Terdapat catatan akuntansi yang memadai yaitu laporan harian penerimaan atau pengeluaran barang yang mempermudah Bagian Akuntansi memperoleh informasi tentang saldo persediaan, kartu persediaan yan mempermudah perusahaan untuk mengetahui informasi
(64)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
tentang mutasi persediaan dan kartu utang yang mempermudah perusahaan untuk mengetahui informasi tentang mutasi utang.
4. Perusahaan melakukan pemeriksaan mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu terhadap pihak yang diperiksa dan pemeriksaan ini dilakukan dengan jadwal yang tidak teratur, hal ini dapat mendorong karyawan untuk tidak melakukan kecurangan.
B. Kelemahan
1. Fungsi penerimaan dan fungsi penyimpanan dirangkap oleh bagian yang sama yaitu Bagian Gudang, hal ini dapat mengakibatkan salah pencatatan, kurang terjaminnya ketelitian catatan penerimaan, dan adanya kecurangan dari Bagian Gudang tentang keberadaan barang, selain itu Bagian Akuntansi dan Bagian Keuangan menjadi satu. Hal ini kurang baik karena fungsi operasional (pembayaran) dan fungsi pencatatan harus terpisah untuk menghindari penyelewengan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan merugikan perusahaan.
2. Bagian Produksi melakukan permintaan pembelian yang seharusnya dilakukan oleh Bagian Gudang. Hal ini kurang baik karena dalam kasus ini yang mengetahui jumlah persediaan bahan baku adalah Bagian Gudang.
(65)
commit to user
BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN
Sistem akuntansi pembelian bahan baku kapas pada PT Kusumahadi Santosa terdiri atas:
1. Fungsi yang Terkait yaitu: a. Fungsi gudang
b. Fungsi pembelian
c. Fungsi penerimaan barang d. Fungsi akuntansi
2. Dokumen yang Digunakan a. Surat permintaan pembelian
b. Surat permintaan otorisasi investasi c. Surat permintaan otorisasi reparasi d. Surat permintaan penawaran harga e. Surat order pembelian
f. Laporan penerimaan barang g. Surat perubahan order h. Faktur dari pemasok
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan a. Catatan persediaan bahan baku b. Jurnal pembelian
c. Buku pembantu utang d. Buku pembantu persediaan
(66)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem a. Prosedur permintaan pembelian
b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok c. Prosedur order pembelian
d. Prosedur penerimaan barang e. Prosedur pencatatan utang f. Prosedur distribusi pembelian
Dari hasil pengamatan pada sistem pembelian bahan baku kapas pada PT Kusumahadi Sentosa secara keseluruhan baik, namun ditemukan beberapa kelemahan yaitu pada bagian gudang terdapat fungsi ganda sebagai penerimaan dan penyimpanan, Bagian Produksi melakukan permintaan pembelian yang seharusnya dilakukan bagian gudang, bagian keuangan dan bagian akuntansi menjadi satu.
B. SARAN
Setelah menyimpulkan sistem pengendalian intern pembelian bahan baku
cotton pada PT Kusumahadi Santosa dan beberapa kekurangan dan kelebihan
pada sistem tersebut, penulis dapat memberikan beberapa saran untuk mengatasi beberapa kekurangan tersebut:
3. Fungsi penerimaan dan fungsi penyimpanan tidak dirangkap oleh Bagian Gudang saja akan tetapi mutlak dipisahkan menjadi dua fungsi yaitu Bagian Penerimaaan Barang dan Bagian Gudang yang berfungsi sebagai penyimpanan barang, selain itu pada Bagian Keuangan dan Akuntansi perlu
(67)
commit to user
dilakukan pemisahan fungsi operasional (pembayaran) dan fungsi pencatatan. Supaya tidak terjadi salah pencatatan, kurang terjaminnya ketelitian catatan penerimaan, dan adanya kecurangan dari bagian gudang tentang keberadaan barang, yang dapat merugikan bagi perusahaan.
4. Sebaiknya yang melakukan permintaan pembelian adalah Bagian Gudang dengan rekomendasi dari Bagian Produksi mengenai jumlah kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi periode yang akan datang.
(68)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(69)
(70)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(71)
(72)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(73)
(74)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(75)
(76)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(77)
(1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id