S PLS 1107560 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kegiatan yang sifatnya umum bagi kehidupan
manusia di bumi ini, dan tidak terlepas dari segala aktifitas yang dilakukan
manusia itu sendiri. Manusia tidak dapat menghindari dampak dari pendidikan
tersebut. Terdapat tiga subsistem dalam pendidikan nasional diantaranya
pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Undangundang No. 20 Tahun 2003 dalam Silaban (2003) tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia dan
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. “
Pendidikan bukan hanya merupakan tanggungjawab pemerintah atau
lembaga penyelenggara pendidikan saja akan tetapi merupakan tanggungjawab
bersama baik itu pemerintah, lembaga pendidikan maupun orangtua sehingga
semua pihak dapat bersinergi dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan.
Namun pada kenyataannya masih banyak fenomena yang terjadi di masyarakat

dimana kebanyakan orangtua berpandangan bahwa pendidikan sepenuhnya
adalah tanggungjawab dari lembaga pendidikan . Orangtua cenderung menaruh
pengharapan yang sangat besar pada lembaga pendidikan, sehingga mereka
mempercayakan sepenuhnya kepada lembaga pendidikan tersebut dan tidak segan
untuk mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak untuk biaya pendidikan
anaknya. Di sisi lain, tidak sedikit orangtua yang menuntut lembaga pendidikan
untuk berbuat seperti yang diinginkannya, dan jika hasil pendidikan di lembaga

Lidia Susantii, 2015
Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

tersebut tidak sesuai, tidak jarang mereka menyalahkan pihak lembaga.
Kekeliruan ini sangat perlu dibenahi agar muncul rasa tanggungjawab yang tinggi
dalam keluarga, dimana orangtua baik ayah maupun ibu mengambil tanggung
jawabnya sebagai pendidik di rumah dan

berpartisipasi dalam memberikan


pendidikan yang berkualitas untuk anak-anaknya.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan salah satu satuan
pendidikan yang diperuntukkan bagi anal nol sampai enam tahun. Hal tersebut
merupakan upaya strategis untuk menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas
dalam rangka memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai tantangan.
Dalam hal ini, sukses masa depan hanya dapat diciptakan dengan mempersiapkan
generasi sekarang ini, salah satu upaya ke arah tersebut adalah PAUD yang
terpadu dan berorientasi masa depan. Berbagai pengalaman di berbagai Negara
maju menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas atau
mutu pendidikannya, termasuk kualitas PAUD.
Partisipasi

merupakan

prasyarat

penting

bagi


peningkatan

mutu

pendidikan. Tuntutan dalam sebuah partisipasi adalah kesamaan paham antara
pihak

lembaga pendidikan dengan orangtua dalam mencapai visi bersama.

Dengan kata lain, partispasi tidak hanya sekedar dipahami oleh satu pihak yaitu
lembaga pendidikan saja, melainkan perlu dipahami oleh seluruh pihak yang
berkaitan dengan keberhasilan suatu lembaga pendidikan termasuk peserta didik,
orangtua, dan guru sebagai bagian yang vital dalam mewujudkan peningkatan
kualitas pendidikan.

Artinya, partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu

berhasil jika ada pemahaman yang sama antar sekolah dengan orangtua dalam
menjadikan anak berprestasi (Irene, 2011).

Kehadiran orang tua di sekolah, meskipun tidak formal secara otomatis
telah menjalin kontak dengan guru-guru di lembaga PAUD. Kontak antara orang
tua dengan guru di lembaga PAUD tersebut menjadi jembatan komunikasi yang
bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Bahkan, kontak tersebut akan membuka

Lidia Susantii, 2015
Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

kerjasama antara pihak lembaga PAUD dengan orang tua dimana hasilnya
merupakan pengalaman pendidikan yang baik bagi anak.
Merupakan hal yang sangat baik, jika pihak lembaga melibatkan orang tua
dalam pendidikan anak termasuk yang dilaksanakan di sekolah. Partisipasi orang
tua tersebut perlu didorong karena beberapa peneleitian menunjukkan bahwa
pencapaian anak meningkat dengan adanya partisipasi orang tua di dalam sekolah.
Henderson dalam Suyadi dan Ulfah (2012, hlm. 159) menyimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Keluarga bukanlah sekolah yang menyediakan lingkungan pendidikan utama

bagi anak.
2. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan dapat meningkatkan pencapaian
belajar anak.
3. Keterlibatan orang tua adalah lebih efektif jika dilakukan secara komprehensif
dan berencana.
4. Keterlibatan orang tua pada saat anak masih muda mempunyai efek
menguntungkan terhadap pencapaian akademik di masa depan.
5. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak di rumah tidak cukup untuk
meningkatkan kemampuan akademik anak dibanding dengan orang tua ikut
serta di sekolah.
6. Anak-anak dari ekonomi lemah akan dapat manfaat dari program orang tua
ikut serta dalam program sekolah.
Dalam mewujudkan keberhasilan program pada setiap lembaga dibutuhkan
suatu pola manajerial dalam pengelolaan program,

pola manajerial tersebut

dimaksudkan agar hasil program dapat dirasakan dan dinikmati manfaatnya oleh
semua pihak. Salah satu hal yang dibutuhkan adalah kesadaran dan partisipasi
aktif dari seluruh orangtua dalam menunjang suksesnya pelaksanaan program

tersebut. Selain itu juga diperlukan kebijaksanaan pengelola dalam mengarahkan
serta membimbing orangtua untuk bersama-sama melaksanakan setiap program

Lidia Susantii, 2015
Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

yang dicanangkan oleh suatu lembaga pendidikan, khususnya pendidikan anak
usia dini.
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini belakangan ini marak
dilaksanakan

oleh

satuan-satuan

pelaksanaannya belum optimal


pendidikan,

akan

tetapi

tidak

jarang

karena orangtua belum banyak berpartisipasi

dalam pengelolaan program yang ada di lembaga PAUD tersebut. Berbagai alasan
muncul dari pihak orangtua untuk tidak menghadiri dan terlibat dalam program
tersebut. Namun ada hal yang menarik yang perlu diteliti dari pengelolaan
program di PAUD Eagle, dimana hampir semua orangtua murid PAUD aktif
menghadiri kegiatan parenting yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali
padahal kebanyakan dari mereka harus bekerja, akan tetapi untuk menghadiri
“Parents Training” yaitu nama kegiatan parenting yang dilaksanakan, mereka
sangat antusias dan jarang melewatkan kesempatan tersebut. Berdasarkan respon

yang positif dari setiap orangtua, pihak pengelola memanfaatkan kesempatan
tersebut untuk melibatkan orangtua dalam pengelolaan program-program yang ada
di PAUD Eagle sehingga mereka mempunyai rasa memiliki terhadap lembaga dan
berperan serta aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di PAUD Eagle.
Berdasarkan latar belakang tersebut , penulis tertarik untuk meneliti
mengenai: “Optimalisasi Partisipasi Orangtua dalam Pengelolaan Program di
PAUD Eagle Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan apa yang penulis dapat melalui studi di lapangan, maka
penulis mencoba mengidentifikasi beberapa hal yang terjadi dalam pengelolaan
program di PAUD Eagle, diantaranya:
1.

Hampir seluruh orangtua murid selalu menghadiri kegiatan parenting yang
rutin dilaksanakan satu kali dalam seminggu. Presentasi kehadirannya
mencapai 90% setiap kali pertemuan.

Lidia Susantii, 2015
Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


5

2.

Orangtua murid berpartisipasi aktif dalam pengelolaan program PAUD
melalui berbagai aktivitas yang diprakarsai oleh mereka.

3.

Kegiatan parenting sangat variatif dan tidak menjenuhkan sehingga orangtua
sangat antusias mengikuti setiap kegiatan program parenting.

4.

Pengelola PAUD selalu meluangkan waktu untuk berinteraksi langsung
melalui diskusi yang sifatnya tidak formal dengan orangtua murid dalam
rangka menampung aspirasi orangtua.

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas penulis hanya ingin meneliti tentang
keberhasilan lembaga PAUD Eagle dalam bermitra dengan orangtua untuk
pengelolaan program, dan rumusan masalahnya dijabarkan dalam pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran partisipasi orangtua dalam pengelolaan program di
PAUD Eagle Kecamatan Lembang?
2. Bagaimana peran pengelola untuk mengoptimalisasi partisipasi orangtua
dalam pengelolaan program di PAUD Eagle Kecamatan Lembang?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat optimalisasi partisipasi orangtua
dalam pengelolaan program di PAUD Eagle Kecamatan Lembang?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang:
1. Partisipasi orangtua dalam pengelolaan program di PAUD Eagle Kecamatan
Lembang.
2. Peran

pengelola


untuk

mengoptimalisasi

partisipasi

orangtua

dalam

pengelolaan program di PAUD Eagle Kecamatan Lembang.
3. Faktor pendukung dan penghambat optimalisasi partisipasi orangtua dalam
pengelolaan program di PAUD Eagle Kecamatan Lembang.
Lidia Susantii, 2015
Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap berbagai
pihak, diantaranya:
1. Secara Teoritis
Sebagai bahan untuk pengembangan lebih lanjut tentang pengelolaan program
yang dilaksanakan PAUD Eagle Kecamatan Lembang.
2. Secara Praktis
a. Memberikan sumbangan dan manfaat terhadap ilmu pendidikan khususnya
dalam bidang pendidikan keorangtuaan.
b. Menjadi bahan informasi dan pengembangan keilmuan pengelolaan
program khususnya pengelola PAUD dalam upaya mengoptimalisasi
orangtua murid dengan cara melibatkannya dalam pengelolaan program.
F.

Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memudahkan pembahasan dan penyusunan yang lebih lanjut, maka

penulis memberikan gambaran mengenai isi dan materi yang akan dibahas yaitu
sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, di dalamnya membahas uraian tentang pendahuluan
skripsi, yang meliputi:
1. Latar belakang penelitian, menjelaskan alasan mengapa masalah ini diteliti.
2. Identifikasi masalah, menjelaskan identifikasi variabel penelitian.
3. Perumusan dan pembatasan masalah, menjelaskan tentang rumusan masalah
yang dikaitkan antara variabel satu dengan lainnya.
4. Tujuan penelitian, menjelaskan tentang maksud yang ingin dicapai dalam
penelitian ini secara opersional.
5. Manfaat penelitian, menjelaskan manfaat yang diharapkan muncul setelah
penelitian dilaksanakan secara teoritis dan secara praktis.

Lidia Susantii, 2015
Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

6. Struktur organisasi skripsi, menjelaskan mengenai rincian tentang urutan
peristiwa dari setiap bab mulai dari Bab I sebagai pendahuluan sampai dengan
Bab V sebagai bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran.
Bab II Kajian Pustaka, menjelaskan tentang landasan teoritik dalam
menyusun pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian, yang meliputi:
1. Konsep partisipasi, menjelaskan tentang pengertian partisipasi, faktor-faktor
yang

mempengaruhi

timbulnya

partisipasi,

faktor-faktor

penghambat

partisipasi, jenis-jenis partisipasi dalam masyarakat, tangga partisipasi, bentuk
partisipasi, bentuk partisipasi, tipologi partisipasi, tingkat kesukarelaan
partisipasi, dan partisipasi orang tua.
2. Hakekat pengelolaan pendidikan luar sekolah, menjelaskan tentang konsep
pengelolaan program PLS, prinsip-prinsip pengelolaan program PLS, serta
fungsi pengelolaan program PLS.
3. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai program PLS, menjelaskan
tentang konsep PAUD yang meliputi pengertian PAUD, tujuan dan fungsi
PAUD, karakteristik PAUD, prinsip-prinsip PAUD, pentingnya partisipasi
masyarakat dalam pengembangan program PAUD. Selain itu juga dijelaskan
tentang konsep Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang meliputi: pengertian
PLS, karakteristik PLS, tujuan PLS, asas-asas PLS, fungsi PLS, dan
karakteristik PAUD sebagai program PLS.
Bab III Metode Penelitian, menjelaskan penjabaran yang terperinci
mengenai metode penelitian yang meliputi berbagai komponen, diantaranya:
1. Lokasi dan subyek penelitian
2. Desain penelitian
3. Metode penelitian
4. Definisi operasional
5. Instrumen penelitian
6. Proses pengembangan instrumen
7. Teknik pengumpulan data
Lidia Susantii, 2015
Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

8. Analisis data
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, menjelaskan pengolahan atau
analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian,
pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, serta berisi tentang pembahasan dan
analisis temuan di dalamnya. Bab ini juga merupakan inti dari penelitian yang
dilakukan terhadap permasalahan yang melatarbelakangi penelitian serta analisis
data yang sesuai dengan metode penelitian, yang meliputi dua komponen utama
yaitu analisis data dan pembahasan. Adapun strukturnya adalah sebagai berikut:
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
2. Profil PAUD Eagle
3. Deskripsi Hasil Penelitian
4. Pembahasan Hasil Penelitian
Bab V Kesimpulan dan Saran, menjelaskan pemaknaan terhadap hasil
temuan penelitian serta rekomendasi pada pihak-pihak yang relevan dengan
penelitian yang penulis lakukan. Bab ini meliputi:
1. Kesimpulan
2. Saran

Lidia Susantii, 2015
Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu