S PLS 1107560 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penulis menemukan permasalahan dan melakukan penelitian tentang optimalisasi partisipasi orangtua dalam pengelolaan program PAUD yang didasari dengan studi pendahuluan. Penelitian ini dilakukan di Lembaga PAUD Eagle yang berada di bawahi oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Eagle yang beralamat di Jalan Baru Adjak No.194b RT 04 RW 06 Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. PAUD Eagle ini diharapkan mampu memberikan informasi yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang menjadi fokus penelitian penulis.

Menurut Spradley (Yusdiana, 2014, hlm. 37) penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: place, actors dan activity.

1. Place (Tempat) yaitu sumber data yang berupa tempat atau sumber data yang

menyajikan tampilan dalam keadaan diam atau benda tak bergerak. Seperti gedung beserta fasilitas-fasilitasnya, kondisi lokasi dan sebagainya yang ada di PAUD Eagle Kecamatan Lembang.

2. Actors (Pelaku) yaitu sumber data berupa informan yang dapat memberikan data berupa jawaban lisan yang didapat dari hasil wawancara. Dalam penelitian ini, yang menjadi actors adalah pengelola dan orangtua murid PAUD Eagle Kecamatan Lembang.

3. Activity (Aktifitas) yaitu segala kegiatan yang terjadi di PAUD Eagle yang dilakukan oleh actors. Dalam penelitian ini, aktifitas yang dimaksud adalah seluruh kegiatan di luar pembelajaran yang melibatkan orangtua murid PAUD Eagle.


(2)

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang, benda atau lembaga yang akan diteliti yang dapat memberikan data bagi kepentingan penelitian, sehingga subjek penelitian disebut juga sebagai sumber data.

Menurut Arikunto (2004) “sumber data adalah subjek darimana data

diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang akan merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti baik pertanyaan

tertulis maupun lisan”.

Sesuai dengan hakekat penelitian kualitatif, maka subjek dalam penelitian ini dipilih dengan pertimbangan tertentu. Peneliti menentukan lima orang yang dipilih sebagai subjek penelitian, yang terdiri dari satu orang pengelola, satu orang tutor dan 3 orangtua murid PAUD.

Tabel 3.1

Subyek Penelitian dengan Pendekatan Kualitatif

No. Nama Jenis

Kelamin

Usia (Tahun)

Jabatan Pendidikan Terakhir 1 Ruddy Assa,

S.sos

L 42 Pengelola S1

2 Evi Sumiati P 25 Tutor S1

3 Chai Fung P 32 Orangtua murid S1

4 Daniel Welly L 35 Orangtua murid S1

5 Meri Sri Rejeki P 33 Orangtua murid SMK


(3)

Desain penelitian yang dimaksud disini adalah tahapan aktivitas yang dilakukan secara berurut dari awalsampai akhir penelitian, yang nantinya memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, sampai pada penulisan laporan.

Menurut Moleong (2012, hlm. 127), ada empat tahapan penelitian, seperti yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tahap Pra Lapangan

Tahapan ini merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian. Pertama-tama peneliti melakukan studi pendahuluan melalui kegiatan observasi ke Lembaga PAUD Eagle yang berlokasi di JalanBaru Adjak No. 194b Kecamatan Lembang, guna mendapatkan pandangan awal mengenai pokok permasalahan yang ada di lokasi. Setelah itu peneliti menyusun proposal penelitian yang kemudian dibimbingkan kepada dosen untuk disetujui. Selanjutnya peneliti melakukan perijinan kepada berbagai pihak. Hal lain yang dipersiapkan penulis adalah pedoman wawancara dan pedoman observasi serta surat izin penelitian yang dikeluarkan oleh pihak jurusan PLS untuk kelancaran kegiatan penelitian tersebut.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahapan ini merupakan tahap pencarian dan pengumpulan informasi secara lebih terperinci terhadap subjek penelitian yang bertindak sebagai informan baik melalui wawancara maupun observasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan pedoman wawancara yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Keseluruhan pertanyaan dalam pedoman wawancara telah terlebih dahulu disetujui oleh dosen pembimbing sehingga wawancara dan observasi yang dilakukan tetap berada di bawah pengawasan dosen pembimbing dan pelaksanaannya terarah. Setelah memperoleh informasi dan data, kemudian peneliti dapat melakukan analisis data.


(4)

Menganalisis data merupakan langkah yang sangat menentukan dalam mencari jawaban atas permasalahan penelitian. Model analisis yang dipakai adalah teknik analisa deskriptif karena sasaran penelitian ini adalah fenomena yang terus berlangsung. Tahapan ini dilakukan dengan menganalisis seluruh data yang diperoleh selama penelitian baik data primer maupun data sekunder melalui observasi dan wawancara serta pencarian dokumen yang mendukung terlaksananya proses pengolahan data dalam tahapan ini.

4. Tahap Laporan Penelitian

Penulisan laporan hasil penelitian tidak terlepas dari keseluruhan tahapan kegiatan beserta unsur-unsur penelitian. Tahapan laporan hasil penelitian merupakan tahap akhir dari serangkaian tahapan kegiatan penelitian beserta unsur-unsurnya. Pada tahapan ini, pengumpulan data yang dilakukan terus menerus selama proses penelitian sampai data yang diperlukan telah terkumpul seluruhnya. Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan disetujui untuk diujikan, maka laporan pun dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan tentang prosedur dan teknik yang dilakukan untuk melakukan suatu penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nazir dalam Konstianissa (2013, hlm. 43) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki Nazir (2005) dalam Konstianissa (2013, hlm. 43).


(5)

Penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2012, hlm. 1) adalah metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

D. Definisi Operasional

Untuk memberikan suatu pemahaman agar lebih mempermudah pelaksanaan program pembangunan fisik, maka perlu adanya batasan penelitian yang dioperasionalkan melalui indikator-indikator sebagai berikut :

1. Optimalisasi

Optimalisasi adalah suatu tindakan untuk memperoleh hasil yang terbaik, dalam penelitian ini optimalisasi merupakan usaha untuk memaksimalkan partispasi orangtua dalam pengelolaan program PAUD di Lembaga PAUD Eagle Kecamatan Lembang Kabupaen Bandung Barat.

2. Partisipasi

Partisipasi adalah peran serta nyata dari orangtua murid PAUD Eagle baik berupa gagasan, dana, materi/barang, tenaga dan kontribusi lainnya dalam pengelolaan program yang ada di PAUD Eagle Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

3. Orangtua

Orang tua adalah ayah dan/atau ibu seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak. Dalam penelitian ini, yang dimaksud orangtua adalah orangtua atau ayah dan ibu dari murid-murid PAUD Eagle.


(6)

4. Pengelolaan

Pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan untuk melakukan suatu kegiata, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi (Sudjana 2006, hlm. 17). Pengelolaan dalam penelitian ini meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dari program atau kegiatan yang dilaksanakan di PAUD Eagle di luar kegiatan pembelajaran seperti ekstrakurikuler, basic life skill, Field Trip, dan big day celebration.

5. PAUD

PAUD dalam penelitian ini adalah lembaga PAUD Eagle yang berlokasi di Jalan Baru Adjak No. 194 b Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis dan objektif dengan tujuan memecahkan suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Instrumen merupakan elemen penting dalam sebuah penelitian, karena relevan atau tidaknya perolehan suatu informasi tergantung pada alat ukur tersebut. Itu sebabnya, alat ukur penelitian harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai.

1. Penyusunan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Sugiyono (2012, hlm. 60) mengartikan penelitian kualitatif sebagai human instrument, yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan dari temuannya.

Metode-metode yang instrumennya dapat digunakan dalam penelitian, menurut Arikunto (2004), diantaranya:


(7)

a. Untuk metode wawancara yaitu menggunakan pedoman wawancara. b. Untuk metode tes yaitu menggunakan soal test (pre test dan post test) c. Untuk metode observasi yaitu menggunakan check-list

d. Untuk metode dokumentasi yaitu menggunakan dokumentasi atau bisa juga menggunakan check-list.

2. Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen dilakukan melalui beragam tahapan yang dimulai dari studi pendahuluan untuk memperkuat referensi dalam memperoleh justifikasi masalah dengan mengupayakan pelebaran konsep variabel yang diangkat, setelah itu dilakukan konsultasi berulang kali dengan para pembimbing untuk memperjelas arah penelitian yang seharusnya, kemudian melakukan kajian lapangan kembali untuk penyesuaian instrumen dan penetapan instrumen berdasarkan kajian analisis instrumen dari awal.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian, maka diperlukan teknik pengumpulan data yang relevan dengan masalah penelitian. Menurut Arikunto (1992) dalam Berlian (2011, hlm. 29) mengartikan

teknik pengumpulan data sebagai „alat pada waktu peneliti menggunakan suatu

metode teknik pengumpulan data dalam memecahkan masalah penelitian yang berkaitan dengan instrument yang akan digunakan dalam rangka memperoleh

data‟.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrument penelitian sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewee). Biasanya wawancara dilakukan pada tahap studi


(8)

pendahuluan guna menggali informasi dan menemukan permasalahan yang perlu diteliti.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara yang bersifat fleksibel namun tetap menggunakan pedoman wawancara yang disusun tidak terlalu kaku akan tetapi masih dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaannya dengan maksud untuk memperoleh keterangan yang terinci dan mendalam mengenai pandangan orang lain.

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif maupun non partisipatif. Dalam observasi partisipatif peneliti ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung sebagai peserta program. Sedangkan dalam observasi non partisipatif peneliti tidak ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan, karena tugas peneliti hanya mengamati saja secara seksama.

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2012, hlm. 64), observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Pada penelitian ini, yang menjadi objek observasi adalah hasil dari optimalisasi partisipasi orangtua dalam pengelolaan program PAUD.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah „suatu teknik pengumpulan data denngan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar maupun elektronik‟. (Syaodih (2005) dalam Konstianissa (2013, hlm. 51)). Dokumen yang dikumpulkan dipilih sesuai dengan fokus permasalahan. Selanjutnya dokumen tersebut diurutkan sesuai dengan sejarah kelahiran, kekuatan dan kesesuaian isinya dengan tujuan pengkajian.


(9)

Dalam penelitian ini, dokumen yang dihimpun berkaitan dengan dengan upaya yang dilakukan dan metode yang digunakan dalam upaya optimalisasi partisipasi orangtua dalam pengelolaan program PAUD.

4. Studi Kepustakaan

Untuk menemukan konsep, landasan teoritis, landasan operasional, dan menjawab permasalahan penelitian yang menjadi focus penelitian penulis, maka dilakukan studi kepustakaan. Tujuan lain dilakukannya studi kepustakaan ini adalah untuk memperoleh informasi terkait dengan pengelolaan program PAUD dan optimalisasi partisipasi orangtua dalam pengelolaan program tersebut.

G. Analisis Data

Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan. Menurut Moleong (2012), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan mengorganisir data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan perlu dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Sugiyono (2012, hlm. 34) menjabarkan langkah-langkah analisis data secara umum, yaitu:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dengan demikian data yang ditelah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif enyajian data dilakukan dengan cara membuat beberapa matrik, grafik atau chart dan deskripsi secara rinci dengan


(10)

mengklasifikasikan data berdasarkan kode yang ditentukan sebelumnya untuk memudahkan dalam memahami apa yang terjadi. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk penyajian data penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3. Conclusion Drawing/Verification

Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012), langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Dalam penelitian kualitatif mungkin dapat terjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal,tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalahan dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau masih gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

H. Triangulasi Data

Sesuai dengan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan, maka data yang telah dikumpulkan di lapangan divalidasi melalui proses triangulasi. Triangulasi dalam proses pengumpulan data bertujuan untuk mengecek kredibilitas data dengan teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Hal ini sependapat dengan Stainback (1998) dalam Berlian (2011, hlm. 32) yang


(11)

menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan semata-mata mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, akan tetapi lebih kepada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Sedangkan Moleong (2012) mengemukakan pengertian triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian.

Sejalan dengan hal tersebut, Sugiyono (2012, hlm. 241) mengemukakan

bahwa “Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada”. Terdapat empat macam triangulasi yang dikemukakan oleh Denkin

(dalam Moleong, 2012), diantaranya: memanfaatkan penggunaan sumber data, metode, penyidik dan teori. Peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data yang berbeda-beda dalam mendapatkan data dari sumber yang sama yaitu observasi, wawancara, serta studi kepustakaan untuk sumber data yang sama secara serempak.


(1)

4. Pengelolaan

Pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan untuk melakukan suatu kegiata, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi (Sudjana 2006, hlm. 17). Pengelolaan dalam penelitian ini meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dari program atau kegiatan yang dilaksanakan di PAUD Eagle di luar kegiatan pembelajaran seperti ekstrakurikuler, basic life skill, Field Trip, dan big day celebration.

5. PAUD

PAUD dalam penelitian ini adalah lembaga PAUD Eagle yang berlokasi di Jalan Baru Adjak No. 194 b Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis dan objektif dengan tujuan memecahkan suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Instrumen merupakan elemen penting dalam sebuah penelitian, karena relevan atau tidaknya perolehan suatu informasi tergantung pada alat ukur tersebut. Itu sebabnya, alat ukur penelitian harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai.

1. Penyusunan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Sugiyono (2012, hlm. 60) mengartikan penelitian kualitatif sebagai human instrument, yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan dari temuannya.

Metode-metode yang instrumennya dapat digunakan dalam penelitian, menurut Arikunto (2004), diantaranya:


(2)

a. Untuk metode wawancara yaitu menggunakan pedoman wawancara. b. Untuk metode tes yaitu menggunakan soal test (pre test dan post test) c. Untuk metode observasi yaitu menggunakan check-list

d. Untuk metode dokumentasi yaitu menggunakan dokumentasi atau bisa juga menggunakan check-list.

2. Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen dilakukan melalui beragam tahapan yang dimulai dari studi pendahuluan untuk memperkuat referensi dalam memperoleh justifikasi masalah dengan mengupayakan pelebaran konsep variabel yang diangkat, setelah itu dilakukan konsultasi berulang kali dengan para pembimbing untuk memperjelas arah penelitian yang seharusnya, kemudian melakukan kajian lapangan kembali untuk penyesuaian instrumen dan penetapan instrumen berdasarkan kajian analisis instrumen dari awal.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian, maka diperlukan teknik pengumpulan data yang relevan dengan masalah penelitian. Menurut Arikunto (1992) dalam Berlian (2011, hlm. 29) mengartikan teknik pengumpulan data sebagai „alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode teknik pengumpulan data dalam memecahkan masalah penelitian yang berkaitan dengan instrument yang akan digunakan dalam rangka memperoleh data‟.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrument penelitian sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewee). Biasanya wawancara dilakukan pada tahap studi


(3)

pendahuluan guna menggali informasi dan menemukan permasalahan yang perlu diteliti.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara yang bersifat fleksibel namun tetap menggunakan pedoman wawancara yang disusun tidak terlalu kaku akan tetapi masih dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaannya dengan maksud untuk memperoleh keterangan yang terinci dan mendalam mengenai pandangan orang lain.

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif maupun non partisipatif. Dalam observasi partisipatif peneliti ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung sebagai peserta program. Sedangkan dalam observasi non partisipatif peneliti tidak ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan, karena tugas peneliti hanya mengamati saja secara seksama.

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2012, hlm. 64), observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Pada penelitian ini, yang menjadi objek observasi adalah hasil dari optimalisasi partisipasi orangtua dalam pengelolaan program PAUD.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah „suatu teknik pengumpulan data denngan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik‟. (Syaodih (2005) dalam Konstianissa (2013, hlm. 51)). Dokumen yang dikumpulkan dipilih sesuai dengan fokus permasalahan. Selanjutnya dokumen tersebut diurutkan sesuai dengan sejarah kelahiran, kekuatan dan kesesuaian isinya dengan tujuan pengkajian.


(4)

Dalam penelitian ini, dokumen yang dihimpun berkaitan dengan dengan upaya yang dilakukan dan metode yang digunakan dalam upaya optimalisasi partisipasi orangtua dalam pengelolaan program PAUD.

4. Studi Kepustakaan

Untuk menemukan konsep, landasan teoritis, landasan operasional, dan menjawab permasalahan penelitian yang menjadi focus penelitian penulis, maka dilakukan studi kepustakaan. Tujuan lain dilakukannya studi kepustakaan ini adalah untuk memperoleh informasi terkait dengan pengelolaan program PAUD dan optimalisasi partisipasi orangtua dalam pengelolaan program tersebut.

G. Analisis Data

Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan. Menurut Moleong (2012), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan mengorganisir data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan perlu dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Sugiyono (2012, hlm. 34) menjabarkan langkah-langkah analisis data secara umum, yaitu:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dengan demikian data yang ditelah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif enyajian data dilakukan dengan cara membuat beberapa matrik, grafik atau chart dan deskripsi secara rinci dengan


(5)

mengklasifikasikan data berdasarkan kode yang ditentukan sebelumnya untuk memudahkan dalam memahami apa yang terjadi. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk penyajian data penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3. Conclusion Drawing/Verification

Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012), langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Dalam penelitian kualitatif mungkin dapat terjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal,tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalahan dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau masih gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

H. Triangulasi Data

Sesuai dengan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan, maka data yang telah dikumpulkan di lapangan divalidasi melalui proses triangulasi. Triangulasi dalam proses pengumpulan data bertujuan untuk mengecek kredibilitas data dengan teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Hal ini sependapat dengan Stainback (1998) dalam Berlian (2011, hlm. 32) yang


(6)

menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan semata-mata mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, akan tetapi lebih kepada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Sedangkan Moleong (2012) mengemukakan pengertian triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian.

Sejalan dengan hal tersebut, Sugiyono (2012, hlm. 241) mengemukakan bahwa “Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. Terdapat empat macam triangulasi yang dikemukakan oleh Denkin (dalam Moleong, 2012), diantaranya: memanfaatkan penggunaan sumber data, metode, penyidik dan teori. Peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data yang berbeda-beda dalam mendapatkan data dari sumber yang sama yaitu observasi, wawancara, serta studi kepustakaan untuk sumber data yang sama secara serempak.