AdMathEdu

ISSN: 2088-687X

25

BINARY CUCKOO SEARCH UNTUK OPTIMASI PORTOFOLIO DENGAN
KENDALA CARDINALITY
Lilik Muzdalifah
Program Studi Matematika FMIPA Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
Jl. Manunggal No. 61 Tuban
moezdalif_ah@yahoo.co.id

ABSTRAK
Cuckoo Search merupakan salah satu metode optimasi metaheuristik yang terinspirasi dari
tingkah laku burung Cuckoo. Algoritma Cuckoo Search pertama kali dikembangkan oleh Yang dan
Deb pada tahun 2009. Pada dasarnya algoritma ini dikembangkan untuk menyelesaikan masalah
optimasi yang hanya melibatkan variabel kontinu (real). Akan tetapi, pada kenyataannya banyak
masalah optimasi yang melibatkan tidak hanya variabel real, teapi juga variabel diskrit, bulat, dan
biner. Masalah optimasi portofolio dengan kendala cardinality, yaitu permasalahan membentuk
komposisi dari berbagai aset dalam portofolio sehingga didapatkan hasil yang optimal dengan cara
memilih aset dari aset yang tersedia. Masalah optimasi portofolio dengan kendala cardinality
melibatkan variabel real dan biner (0-1). Pada variabel biner, nol artinya aset tersebut tidak dipilih

sedangkan satu artinya aset tersebut dipilih untuk dimasukkan ke dalam portofolio. Pada penelitian
ini penulis memodifikasi algoritma Cuckoo Search sehingga mampu mengatasi masalah optimasi
yang melibatkan variabel real dan biner, yang selanjutnya disebut algoritma Binary Cuckoo Search.
Kemudian algoritma tersebut diterapkan pada masalah meminimumkan risiko (Minrisk) dan
memaksimumkan return (Maxret) dengan memilih 20 saham dari 31 saham Hangseng. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Binary Cuckoo Search merupakan algoritma yang handal untuk
mengatasi masalah optimasi portofolio dengan kendala cardinality.
Kata Kunci: algoritma cockoosearch, binary cuckoo search, optimasi portofolio, cardinality

ABSTRACT
Cuckoo Search is one of metaheuristic optimization method that inspired by the behavior
of Cuckoo Bird. Cuckoo Search algorithm is developed by Yang and Deb, Firstly at 2009.
Basically, this algorithm is developed to solve optimization problem that just include continue
variable (real). However, in fact there are many optimization problems not only includes real
variable but also discrete, integer, and binary variable. Portfolio optimization problem with
cardinality constraint is a problem to set some assets composition in portfolio such that gained
optimal solution, by choosing assets from available assets. Portfolio optimization problem with
cardinality constraint include real and binary (0-1) variables. In binary, zero means the asset is not
chosen and one means the asset is chosen to be portfolio input. In this paper, the researcher modify
Cuckoo Search algorithm such that is able to handle optimization problem with real and binary

variable, called Binary Cuckoo Search Algorithm. Hereafter, that algorithm is applied to risk
minimization and return maximization problem by choosing 20 assets from 31 Hangseng assets.
This paper result shows that Binary Cuckoo Search is reliable algorithm to handle portfolio
optimization problem with cardinality constraint.
Key Words: cuckoo search algorithm, binary cuckoo search, portfolio optimization, cardinality

AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016

Binary Cuckoo… (Lilik Muzdalifah)

26

ISSN: 2088-687X

Pendahuluan
Cuckoo Search merupakan salah
satu

metode


metaheuristik.

Cuckoo

Search terinspirasi dari perilaku unik
burung Cuckoo. Yang dan Deb (2009)
pertama kali mengembangkan metode ini
dengan menggunakan asumsi:
a.

Setiap

burung

Cuckoo

hanya

meletakkan satu telur pada satu
waktu


dan

meletakkannya

pada

sarang burung lain yang dipilih
secara acak.
b.

Sarang

terbaik

dengan

telur

berkualitas tinggi (solusi), akan lolos


Gambar 1. Algoritma Cuckoo Search

menuju generasi selanjutnya.
c.

Banyaknya sarang yang tersedia

Algoritma

tersebut

tetap, dan peluang telur burung

dikombinasikan dengan Lévy Flight,

Cuckoo ditemukan oleh burung yang

yaitu random walk dengan langkah acak


menjadi sasaran parasitnya adalah

yang berdistribusi Lévy. Solusi baru

∈ 0,1 . Jika telur burung Cuckoo

ditemukan, maka burung pemilik

+1

,

+1

=

dibangkitkan

⊕ é


+



(1)

> 0 adalah panjang langkah

dimana

Dalam hal ini, telur pada sarang

cuckoo ,

dengan Lévy Flight,

sarang akan meninggalkan sarangnya
dan membuat sarang baru.

untuk


yang

berkaitan

dengan

skala

burung yang menjadi sasaran parasit

permasalahan (bisa digunakan

burung Cuckoo merepresentasikan suatu

dan ⊕ merupakan perkalian entrywise.

solusi.

Telur


burung

Cuckoo

yang

berkualitas tinggi kemudian akan menjadi
solusi baru, yang akan menggantikan

= 1)

Dalam masalah ini digunakan panjang
langkah,

, yang mengikuti algoritma

mantegna,

solusi yang kurang baik dalam sarang


=

, 0<

1/

2

(2)

tersebut.
Algoritma

dasar

dari

Cuckoo


Searchdisajikan seperti pada gambar 1
(Yang 2010, Yang dan Deb 2009).
Binary Cuckoo… (Lilik Muzdalifah)

~
=

0,

,
Γ 1+

Γ 1+

~

0,
/2

/2

2 −1 /2

=1

(3)
1/

(4)
(5)

AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016

ISSN: 2088-687X

27
persamaan

masalahmeminimumkan risiko (Minrisk)

stokastik untuk random walk. Random

dengan diberikan target return sebesar

walk dengan Lévy Flighttelah terbukti

, masalah tersebut dirumuskan sebagai

Persamaan

(1)

adalah

efisien dalam mengeksplorasi daerah

berikut

Portofolio merupakan kumpulan

Kendala


investasi yang dimiliki oleh institusi atau
perorangan.

Masing-masing



Min � =

pencarian solusi (Yang dan Deb 2009).

investasi

(6)

=


memiliki imbal hasil (return) dan risiko
yang

berbeda.

portofolio

Masalah

merupakan

optimasi

= 1, 2, … ,

permasalahan

∈ 0,1

membentuk komposisi dari berbagai aset

=

=1

dalam portofolio sehingga didapatkan
hasil yang optimal. Markowitz (1952)
telah mengembangkan teori portofolio
modern

yang

melibatkan

masalah

memaksimumkan return (Maxret) dan

Sedangkan

masalah

berani diterima sebesar � , dirumuskan
sebagai berikut

=−

Min

Kendala

portofolio disebut sebagai portofolio
jika

portofolio

tersebut



menghasilkan return maksimum dengan
risiko tertentu atau menghasilkan risiko

banyaknya

investor
jenis

portofolionya.

Mereka

dalam
melakukan

investasi hanya pada sejumlah

dilakukan pemilihan kombinasi

aset

yang membentuk portofolio optimal.
Masalah inilah yang disebut sebagai

kendala

optimasi

portofolio

cardinality.

dimana� dan



=�

=

secara berturut-turut

adalah risiko dan return yang didapatkan.
1

aset dari

aset yang tersedia. Sehingga perlu

masalah

=1

membatasi

aset

=1

(7)

∈ 0,1

Untuk keperluan monitoring dan
para



= 1, 2, … ,

minimum dengan target return tertentu.

kontrol,

memaksimumkan

return (Maxret) dengan risiko yang

meminimumkan risiko (Minrisk). Suatu

efisien

=1

=

2



adalah proporsi

investasimasing-masing aset (



dengan
Untuk

AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016

Binary Cuckoo… (Lilik Muzdalifah)

28

ISSN: 2088-687X
12 …

11

0,1 )dan =



2

⋮ ⋱
2…

1

Masalah (6)/(8)

1

22 …

21

merupakan



modifikasi
merupakan mean return



yang

( ). Pada penelitian ini akan dilakukan

1

=

optimasi

melibatkan variabel real ( ) dan biner

adalah matriks variansi-kovariansi.
2

masalah

dan (7)/(9)

pada

Cuckoo

algoritma

Search (Gambar 1) sehingga algoritma
tersebut

dari masing-masing aset. Sedangkan
1
= 1 adalah matriks satuan.

1

mampu

mengatasi

masalah

optimasi yang melibatkan variabel real
dan biner, selanjutnya disebut algoritma

dan

Binary

Cuckoo

algoritma

merupakan batas bawah dan batas
∈ 0,1

atas proporsi investasi dan

Search.

tersebut

Kemudian

diterapkan

pada

masalah (8) dan (9) dengan memilih 20
saham dari 31 saham Hangseng.

adalah variabel biner yang menyatakan
suatu aset dipilih atau tidak untuk

Metode Penelitian

dimasukkan ke dalam portofolio.
Masalah

(6)

dan

Tujuan utama dari penelitian ini

(7)

dapat

diselesaikan dengan cara mengubahnya
menjadi masalah optimasi tanpa kendala,
yaitu

dengan

penalti.

menggunakan

Fungsi

penalti

fungsi

yang

akan

diminimumkan menjadi
�=



=−

dimana



+
+








+





2

+


−1

2

−1




adalah untuk menyelesaikan masalah
optimasi

portofolio

cardinality
Binary

dengan

menggunakan

Cuckoo

Search.

kendala
algortma

Data

yang

digunakan adalah 31 saham Hangseng,
kemudian

dipilih

20

saham

untuk

2

dimasukkan ke dalam portofolio ( =
2

−1

20). Data yang digunakan adalah data

+
(8)

2

mingguan pada periode Maret 1992 (2.44)
September
1997
(http://people.brunel.ac.uk/~mastjjb/jeb/o

2

−1

rlib/files/), dengan mean return pada

+

tabel 1.
(9)

Tabel 1.Mean Return 31 Saham

adalah parameter penalti yang

merupakan bilangan positif yang cukup
besar.

Binary Cuckoo… (Lilik Muzdalifah)

Hangseng
Saha
m

Mean
Return

Saha
m

Mean
Return

AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016

ISSN: 2088-687X
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

29

0.001309
0.004177
0.001487
0.004515
0.010865
0.001759
0.002594
0.004950
0.007115
0.003186
0.002093
0.005202
0.004489
0.003642
0.003960
0.000141
0.000282
0.000392
0.005294
0.004801

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

0.002699
0.001879
0.004656
0.003842
0.002690
0.004793
0.003286
0.002338
0.005817
0.001993
0.002380

menggunakan

fungsi

sigmoid

yang

didefinisikan sebagai berikut,
=

1
0

( )

0,5

(10)

dengan
=

1
1+



(Hongqing Zheng, Yongquan Zhou ,
Sucai He, Xinxin Ouyang 2012, Yanhong
Feng, Ke Jia, dan Yichao He 2014).
Kriteria pemberhentian yang digunakan
adalah

maximum

generation(iterasi

maksimum) dan kriteria pemberhentian
Cauchy. Kriteria pemberhentian Cauchy

Data tersebut dimodelkan dalam

digunakan untuk mengontrol efisiensi

portofolio Markowitz kemudian diolah

waktu dalam pencarian solusi terbaik,

untuk

tanpa

dicari

solusi

optimumnya

menunggu

sampai

iterasi

menggunakan alat bantu Matlab R2013a

maksimum

berakhir.

dengan algoritma BinaryCuckoo Search.

pemberhentian

inidilakukan

Data diproses dengan melakukan running

iterasi mencapai setengah dari iterasi

sebanyak 20 kali dan solusi yang diambil

maksimum dan dilakukan pengecekan

adalah solusi terbaik (optimum).

selama 50 iterasi secara berturut-turut.

setelah

Cuckoo

Dalam penelitian ini, digunakan asumsi

Searchpada dasarnya tidak mengurangi

bahwa jika selama 50 iterasi secara

atau menghilangkan sifat dasar dari

berturut-turut tidak ada perubahan solusi

Cuckoo Search. Asumsi dan langkah

(�

yang digunakan masih sama dengan

proses selesai.

asumsi

dimana,

Algoritma

dan

Binary

Kriteria

langkah

dari

algoritma

� =

Cuckoo Search. Hanya saja, variabel
yang digunakan tidak hanya variabel real
tetapi

juga

variabel

biner,

[ , ].

Variabel biner ( ) didapatkan dengan
cara mengkonversi variabel real ( )

, = , + 1, … , + 49) maka


= : + 49

−1

,

adalah indeks iterasi yang dimulai dari
1
2

+ 50,

adalah nilai

fungsi solusi terbaik pada iterasi ke-i, dan
adalah batas toleransi pemberhentian

AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016

Binary Cuckoo… (Lilik Muzdalifah)

30

ISSN: 2088-687X

(biasanya
Binary

10−12 ).

dipilih
Cuckoo

Algoritma

Search

= 0.1,

dirumuskan

Begin

= 10 ,

= 200000,

10−12 ,

sebagai berikut,

= 31,

digunakan adalah,
= 102 ,

=
= 105 .

dan

Untuk masalah Minrisk, digunakan target

Fungsi


1, … ,

,

objektif
,

=

=

,



1, … ,

masalah Maxret, besar risiko yang berani

Bangkitkan populasi awal sebanyak
sarang

,

<

while

, = 1, 2, … ,

diterima, � = 0.0025. Syarat batas

dan

Bangkitkan sarang baru dengan
Lévy flight dan evaluasi

0.0075 dan syarat batas maksimum tiap
= 1. Dari 31 saham

saham adalah

Hangseng tersebut akan dipilih 20 saham
= 20 .

kualitas/fitness-nya,

Masalah

Pilih satu sarang dari

=

minimum tiap saham adalah



sarang yang

ada secara acak (katakan, )

seperti

yang

persamaan

(8)

optimasi

portofolio

didefinisikan
dan

(9),

pada

dikerjakan

menggunakan algoritma Binary Cuckoo

<

if

= 0.006. Sedangkan untuk

return,

ganti dengan solusi baru

Search dan setelah dilakukan proses

end

running sebanyak 20 kali, didapatkan

Sarang terburuk dengan peluang

hasil terbaik sebagai berikut,

ditemukan

>

∈ 0,1 ,

digantikan dengan sarang baru

Tabel 2. Hasil Minrisk dan Maxret
dengan KendalaCardinalitydipilih 20
Saham dari 31 saham Hangseng

Simpan solusi baru
Urutkan semua solusi dan tentukan

Saha
m

solusi terbaik saat ini.
end while
Hasil dan visualisasi
End
Hasil dan Pembahasan
Pada

Bab

ini

akan

dibahas

mengenai hasil penerapan Binary Cuckoo
Search untuk masalah optimasi portofolio
dengan kendala cardinality, yaitu masalah
(8) dan (9). Adapun input parameter yang

Binary Cuckoo… (Lilik Muzdalifah)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Minrisk dengan
kendala
cardinality
Pers. (2.55)


0.0000
0.0075
0.0075
0.0075
0.2561
0.0000
0.0000
0.0223
0.0794
0.0075
0.0000
0.0000
0.0619
0.0075
0.0727



0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1

Maxret dengan
kendala
cardinality
Pers. (2.56)


0.0075
0.0000
0.0000
0.0000
0.4477
0.0000
0.0075
0.0000
0.0466
0.0075
0.0000
0.0075
0.0000
0.0075
0.0000



1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0

AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016

ISSN: 2088-687X
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

0.0000
0.0075
0.0075
0.0000
0.0075
0.0075
0.0000
0.0000
0.0000
0.0075
0.1446
0.0075
0.1326
0.1165
0.0315
0.0000

31
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0

0.0075
0.0075
0.0075
0.3576
0.0075
0.0000
0.0075
0.0000
0.0075
0.0075
0.0125
0.0075
0.0075
0.0231
0.0075
0.0000

� = 0.0010

1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0

optimasi

portofolio

dengan

kendala

cardinality dengan sangat baik.
Akan tetapi, penelitian ini hanya
terbatas

pada

modifikasi

algoritma

Cuckoo Search menjadiBinary Cuckoo
Search untuk kemudian diterapkan pada
masalah

optimasi

portofolio

dengan

kendala cardinality. Solusi optimum yang
didapatkan belum dibandingkan dengan
solusi optimum dari penelitian lain

= 0.0076

dengan masalah optimasi yang sama dan

Dari hasil masalah Minrisk dan

algoritma berbeda. Hal ini dilakukan
Cuckoo

untuk

saham yang terpilih untuk dimasukkan

Search lebih baik atau tidak lebih baik

ke dalam portofolio adalah saham dengan

dari algoritma metaheuristik lain dalam

nilai

= 1, dengan proporsi saham yang

akan diinvestasikan sebesar
dan

return

. Risiko

yang didapatkan

membuktikan

Binary

Maxretdengan kendala cardinality, 20

menyelesaikan

masalah

optimasi

portofolio dengan kendala cardinality.

secara

berturut-turut adalah � = 0.0010 dan

Kesimpulan

proporsi

investasi

memenuhi

yang pada dasarnya dikembangkan untuk

kendala

yang diberikan, (1) Jumlah

menyelesaikan masalah optimasi yang

proporsi investasi semua saham adalah 1,

hanya melibatkan variabel kontinu (real),

= 1, proporsi investasi

dapat dimodifikasi untuk menyelesaikan

Alhasil, algoritma Cuckoo Search

= 0.0076. Dari tabel 2 terlihat bahwa

(2) ketika

sudah

selalu lebih dari batas bawah,

=

0.0075, dan kurang dari 1, (3) ketika
= 0 maka tidak ada investasi untuk
saham terkait,

= 0, dan (4)

tepat

terpilih 20 saham yang membentuk

masalah

optimasi

yang

melibatkan

variabel real dan biner, disebut algoritma
Binary

Cuckoo

Search.

Penerapan

algoritma Binary Cuckoo Search untuk
menyelesaikan

masalah

optimasi

= 20. Hal ini

portofolio dengan kendala cardinality,

membuktikan bahwa Binary Cuckoo

memberikan hasil yang sangat baik. Dari

Search mampu menyelesaikan masalah

31 saham Hangseng terpilih tepat 20

portofolio optimum,

saham

yang

membentuk

portofolio

optimum, dengan risiko dan return yang
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016

Binary Cuckoo… (Lilik Muzdalifah)

32

ISSN: 2088-687X

didapatkan secara berturut-turut adalah
� = 0.0013 dan

= 0.0128.

Markowitz,

H.

1952.
The

Selection.

Lebih lanjut, hasil dari penelitian

Portofolio
Journal

of

Finance,Vol. 7, pp. 77-91.

ini perlu dibandingkan dengan hasil

Yang, X. S. 2010. Nature-Inspired

penelitian lain dengan masalah optimasi

Metaheuristic Algorithms, Second

yang sama dan algoritma berbeda. Hal ini

Edition,

ditujukan

untuk

Luniver Press.

kehandalan

Binary

dibandingkan

membandingkan
Cuckoo

dengan

Search
algoritma

United

Kingdom:

Yang, X. S. dan Deb, S. 2009. Cuckoo
Search

via

Lévy

Flights.

metaheuristik lainnya dalam mengatasi

Proceeding of World Congres on

masalah optimasi tersebut. Selain itu,

Nature and Biologically Inspired

algoritma Binary Cuckoo Search juga

Computing (NaBIC 2009, India),

diharapkan
masalah

dapat

diterapkan

pada

IEEE Publications, USA, pp.210-

optimasi

lainnya

yang

214.

melibatkan variabel real dan biner. Lebih

Yanhong Feng, Ke Jia, dan Yichao He.

jauh lagi, algoritma Cuckoo Search

2014.

diharapkan dapat dimodifikasi untuk

Encoding

menyelesaikan berbagaimasalah optimasi

Algorithm

for

dengan berbagai macam variabel lainnya.

Problems.

The

Improved

Hybrid

Cuckoo

Search

0-1

Knapsack

Journal

of

Computational Intelligence and

Pustaka
Hongqing Zheng, Yongquan Zhou , Sucai
He, Xinxin Ouyang. 2012. A
Discrete

An

Cuckoo

Search

Algorithm for Solving Knapsack
Problems.Advances

in

Neuroscience,Vol. 2014, Article
ID 970456, 9 pages.
http://people.brunel.ac.uk/~mastjjb/jeb/or
lib/files/, Diakses pada tanggal8
April 2016, pukul 15.00 WIB

information Sciences and Service
Sciences(AISS), Vol. 4.

Binary Cuckoo… (Lilik Muzdalifah)

AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016