AdMathEdu

ISSN: 2088-687X

193

EFEKTIVITASPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER
HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA SMP
Sumargiyani
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UAD
Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Yogyakarta, sumargiyani04@yahoo.com

ABSTRAK
Model belajar yang diterapkan oleh guru yang kurang efektif menjadi salah satu faktor
penyebab hasil belajar matematika siswa rendah. Hasil belajar matematika siswa yang rendah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan antara pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan
hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Pleret kabupaten Bantul
semester genap tahun ajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII
yang terdiri dari 3 kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling
terhadap kelas, diperoleh kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas
kontrol. Metode pengambilan data menggunakan metode dokumetasi dan tes. Uji prasyarat

menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Analisis data menggunakan uji-t dua pihak dan
uji–t satu pihak. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar matematika antara
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran
ekspositori pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Pleret kabupaten Bantul semester genap
tahun ajaran 2014/2015. Hal ini ditunjukkan pada hasil uji-t dua pihak dengan thitung= 2.2159 > ttabel
2.007 pada taraf siginifikan 5%. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih efektif dibanding model
pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan hasil belajar matematika . Hal ini ditunjukkan pada
hasil uji-t satu pihak dengan t hitung 2.008 > t tabel 1.6755.
Kata Kunci :Efektivitas, NHT, pembelajaran ekspositori

ABSTRACT
Learning model applied by a less effective teacher be one factor contributing to low student
mathematics learning outcomes.This study aims to determine the effectiveness of the learning
using cooperative learning model NHT with expository learning model to improve mathematics
learning outcomes in class VIII of SMP Muhammadiyah Pleret Bantul second semester of
academic year 2014/2015. Population in the study were all students of class VIII which consists of
three classes. The sampling technique using the technique of random sampling of classes, derived
classes as an experimental class VIIIA and classVIIIB as the control class. The data collection
method using documentation and test methods.Data analysis using t-test two sides and t-test one

side.The results showed there a difference between the learning outcomes of learning mathematics
using cooperative learning model NHT with expository learning model in class VIII SMP
Muhammadiyah Pleret Bantul second semester of academic year 2014/2015. This is shown in the
results of t-test two sides with t = 2.2169> t table 2,007 at significant level of 5%. The results also
indicate that learning using cooperative learning model NHT more effective than expository
learning model to improve mathematics learning outcomes. This is shown in the results of t-test
one side with 2,008 t> t table 1.6755.
Keywords: Effectiveness, NHT, expository learning model

AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015

Efektivitas … (Sumargiyani)

194

ISSN: 2088-687X
Nana Sudjana (2012:2) “Belajar dan

Pendahuluan
Matematika merupakan ilmu dasar


mengajar

sebagai

suatu

proses

bagi perkembangan ilmu pengetahuan

mengandung tiga unsur yang dapat

dan teknologi, yang diajarkan di sekolah.

dibedakan,

Matematika yang diajarkan di sekolah

(instruksional),


disebut matematika sekolah. Menurut

belajar mengajar, dan hasil belajar.

Erman

(2003:55)

Dalam belajar siswa menghendaki hasil

“Matematika sekolah adalah matematika

belajar yang efektif bagi dirinya, oleh

yang

yaitu

karena itu guru harus membantu, yaitu


matematika yang diajarkan di Pendidikan

pada waktu mengajar guru juga harus

Dasar (SD dan SLTP) dan Pendidikan

efektif. Untuk melaksanakan mengajar

Menengah (SLTA)”. Matematika sekolah

yang

digunakan

menumbuh

menurut Slameto (2010:92) “Guru harus

kemampuan-kemampuan


mempergunakan banyak metode pada

Suherman
diajarkan

di

sekolah,

untuk

kembangkan

yakni

efektif

dan membentuk pribadi siswa yang


waktu

berdasar pada perkembangan IPTEK.

mengakibatkan

Untuk

menumbuhkembangkan

tujuan pengajaran

pengalaman

salah

mengajar.

satu


(proses)

syaratnya,

Variasi

metode

penyajian

bahan

pelajaran lebih menarik perhatian siswa,

kemampuan matematika siswa dalam

mudah

proses pembelajaran seorang guru harus


menjadi lebih hidup. Metode penyajian

mengupayakan untuk membelajarkan

yang sama akan membosankan siswa”.

siswa. “Pembelajaran atau pengajaran
adalah

upaya

untuk

diterima

siswa,

dan

kelas


Tingkat keberhasilan siswa dalam

membelajarkan

belajar dapat diketahui dari hasil belajar

siswa. Dalam pengertian ini secara

yang diperolehnya. “Untuk mengukur

implisit dalam pembelajaran terdapat

dan mengevaluasi tingkat keberhasilan

kegiatan

belajar tersebut dapat dilakukan melalui

memilih,


mengembangkan
mencapai

hasil

menetapkan,

metode

untuk

pembelajaran

yang

diinginkan” (Uno B,H:2009:83).

tes prestasi belajar” (Djamarah,S.B dan
Zain,A,2010:106).

“Ranah

tujuan

pendidikan berdasarkan hasil belajar

Untuk mencapai hasil belajar

siswa

secara

umum

dapat

yang diingikan dalam belajar mengajar

diklasifikasikan menjadi tiga, yakni:

terdapat beberapa komponen yang saling

ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

bergantung satu sama lain. Menurut

psikomotorik”. (Dimyati dan Mudjiono,

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain

2006:201).

(2010:9)

komponen

tersebut

adalah

Pada kenyataan di lapangan hasil

tujuan, bahan, siswa, guru, metode,

belajar

situasi dan evaluasi. Sedangkan menurut

siswa, tidak semua memperoleh hasil

Efektivitas … (Sumargiyani)

matematika

yang

diperoleh

AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015

ISSN: 2088-687X

195

belajar yang optimal. Rendahnya hasil

(Shoimin,A.2014:107).

belajar matematika siswa menjadi salah

langkah

satu bukti bahwa matematika masih

pembelajaran

dianggap sulit. Upaya guru dalam

menurut Hamdani (2011:90) ini adalah

meningkatkan hasil belajar matematika

sebagai berikut : a) Siswa dibagi dalam

salah

model

kelompok dan setiap siswa dalam setiap

pembelajaran yang dianggap tepat untuk

kelompok mendapat nomor, b) Guru

diterapkan untuk siswa. Setelah guru

memberikan

memilih

kelompok

satunya

dan

pemilihan

menetapkan

model

Langkah-

pelaksanaan

model

kooperatif

tugas

tipe

dan

NHT

tiap-tiap

disuruh

untuk

pembelajaran yang akan dipergunakan

mengerjakannya,

maka guru akan bertindak sesuai dengan

mendiskusikan jawaban yang benar dan

model tersebut. Hal ini sesuai dengan

memastikan

pendapat

Suprijono,A

kelompok dapat mengerjakannya, d)

(2012:45) berpendapat bahwa “Model

Guru memanggil salah satu nomor siswa

adalah

akurat

dan siswa yang nomornya dipanggil

aktual

yang

melaporkan hasil kerja sama mereka, e)

seseorang

atau

Siswa lain diminta untuk memberi

sekelompok orang mencoba bertindak

tanggapan, kemudian guru menunjuk

berdasarkan model itu“. Apabila guru

nomor lain, dan f) Kesimpulan.

Mills

dalam

bentuk

sebagai

representasi

proses

memungkinkan

c)

bahwa

Kelompok

setiap

anggota

memilih model pembelajaran kooperatif

Pelaksanaan model pembelajaran

ada beberapa tipe yang dapat digunakan,

kooperatif tipe NHT berbeda dengan

salah

model pembelajaran ekspositori. Menurut

satunya

kooperatif

tipe

Together(NHT).

model

pembelajaran

Numbered

Head

Herman Hudojo (1988:131) “Metode

Menurut

Agus

ekspositori merupakan suatu cara untuk

Suprijono (2012: 54)

“Pembelajaran

menyampaikan

ide/gagasan

atau

kooperatif adalah konsep yang lebih luas

memberikan informasi dengan lisan atau

meliputi semua jenis kerja kelompok

tulisan”.

termasuk

menggunakan

bentuk-bentuk

yang

lebih

Pembelajaran
model

dengan
ekspositori

dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh

memiliki ciri : definisi dan teorema

guru”. Model pembelajaran kooperatif

disajikan pengajar, contoh-contoh soal

tipe NHT merupakan varian dari diskusi

diberikan dan dikerjakan pengajar dan

kelompok. (Huda,M.2014:203). Model

kemudian latihan soal-soal. Pola ini

NHT mengacu pada belajar kelompok

diikuti secara teliti oleh peserta didik (

siswa, masing-masing anggota memiliki

Hudojo,H.1988:131).

bagian tugas (pertanyaan) dengan nomor
yang

berbeda-beda.

AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015

Kegiatan
dilakukan

dapat

belajar
dilihat

siswa

yang

dari

hasil

Efektivitas … (Sumargiyani)

196

ISSN: 2088-687X

belajarnya.

“Hasil

belajar

adalah

Manakah yang lebih efektif antara

kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menggunakan

ia menerima pengalaman belajarnya”

kooperatif

(Sudjana,N 2012: 22). “Hasil belajar

menggunakan

adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

ekspositori

pengertian-pengertian,

matematika siswa kelas VIII SMP

apresiasi

dan

sikap-sikap,
keterampilan”

model
tipe

pembelajaran

model
terhadap

Muhammadiyah

dengan

NHT

pembelajaran
hasil

Pleret

(Suprijono,A.2012:5). Sasaran kegiatan

Bantul semester genap

belajar dikelompokkan ke dalam tiga

2014/2015?

belajar

Kabupaten
tahun ajaran

kategori utama kognitip, psikomotor dan
afektif.

Menurut

Jerrold

E

Kemp

diterjemahkan Asril Marjohan (1994:109)
menyatakan

“Bloom

Metode Penelitian
Jenis dan Desain Penelitian

dkk

mengembangkan sebuah taksonomi ranah
kognitif yang banyak digunakan orang.
Taksonomi tersebut tersusun dalam dua
kelompok utama (1) hafalan sederhana
mengenai informasi, dan (2) kegiatan
intelektual. Bloom menyebut jenjang
yang paling rendah sebagai pengetahuan,
sementara kemampuan berpikir yang

Jenis

penelitian

ini

adalah

penelitian eksperimen. Desain dalam
penelitian ini menggunakan dua kelas,
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pada

kelas

pembelajaran

eksperimen
dengan

dilakukan

menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dan pada kelas kontrol menggunakan
model pembelajaran ekspositori.

lebih tinggi diklasifikasikannya ke dalam
5 jenjang berpikir yang makin lama
makin

sulit

pemahaman,

SMP Muhammadiyah Pleret kabupaten

Rumusan masalah pada penelitian
ini adalah : 1) Apakah ada perbedaan
antara hasil belajar matematika siswa
mengikuti

Penelitian ini dilaksanakan di

penerapan,

analisis, sintesis dan evaluasi.”

yang

Tempat danWaktuPenelitian

pembelajaran

Bantul.Waktu
pada

semester

penelitian
genap

dilaksanakan
tahun

ajaran

2014/2015.
Populasi dan Sampel Penelitian

pembelajaran

Populasi dalam penelitian ini

kooperatif tipe NHT dengan hasil belajar

adalah seluruh siswa kelas VIII SMP

matematika siswa yang menggunakan

Muhammadiyah Pleret kabupaten Bantul

model pembelajaran ekspositori pada

tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari

siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah

3 kelas, dengan jumlah siswa sebanyak

Pleret Kabupaten Bantul semester genap

86 siswa. Sampel penelitian diambil

tahun

dengan random sampling terhadap kelas

menggunakan

ajaran

model

2014/2015?

Efektivitas … (Sumargiyani)

dan

2)

AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015

ISSN: 2088-687X

197

karena siswa ditempatkan dalam kelas

Sebelum instrumen dipergunakan di kelas

dilakukan secara acak. Dari pengambilan

kontrol

sampel

penelitian

instrumen diujikan di kelas uji coba kelas

adalah siswa kelas VIII sebagai kelas

VIIIC. Setelah itu dilakukan dilakukan uji

ekesperimen dan kelas VIIIB sebagai

validitas dengan menggunakan rumus

kelas kontrol.

korelasi korelasi product moment. Dari

diperoleh

sampel

maupun

kelas

eksperimen,

25 butir soal sebanyak 5 butir soal yang

Variabel Penelitian

yaitu

gugur dan 20 butir soal yang valid. Hal

variabel model pembelajaran kooperatif

ini menunjukkan ada 20 soal yang valid

pada

Variabel
kelas

pembelajaran

penelitian

ini

eksperimen

dan

model

untuk dipergunakan dalam penelitian.

ekspositori

pada

kelas

Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas
instrumen tes hasil belajar matematika

kontrol.

menggunakan rumus KR-20 dan hasilnya
Teknik dan Instrumen Pengumpulan
Data

diinterpretasikan nilai r sesuai Tabel 1.
yaitu:

Teknik yang digunakan untuk
Tabel 1. Tabel Interpretasi Nilai r

mengumpulkan data pada penelitian ini
adalah

metode

dokumentasi

untuk

memperoleh data nilai kemampuan awal

Besarnya nilai r

Interpretasi

0,80 ≤ r ≤ 1,00

Sangat tinggi

0,60 ≤ r < 0,80

Tinggi

sebagai data dokumenter, yang diambil

0,40 ≤ r < 0,60

Cukup

dari nilai UTS matematika semester

0,20 ≤ r < 0,40

Rendah

genap tahun ajaran 2014/2015 dan teknik

0,00 ≤ r < 0,20

Sangat rendah (tidak
berkorelasi)

tes untuk mendapatkan data hasil belajar

(Arikunto,S. 1989:209)

matematika pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen di akhir pertemuan untuk
memperoleh

data

tes

hasil

belajar

Hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil
belajar matematika adalah :
Tabel 2.Hasil Uji Reliabilitas Hasil

matematika.

Belajar Matematika

Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen telah dilakukan untuk
mendapatkan
(validasi),

kesahihan
kehandalan

instumen
instrumen

Variab

Jumlah

el

butir

Hasil

25

belaja

thit

r tab

Status

Ket

1,0

0,38

Reliabe

Sang

4

8

l

at

(reliabilitas), dan daya beda sehingga

r

tingg

dapat

matem

i

digunakan

menjadi

instrumen

pengambilan data penelitian. Instrumen

atika

dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda
dengan jumlah butir sebanyak 25 buah.

Dari

25

buah

butir

soal

menghasilkan kesimpulan soal reliabel
AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015

Efektivitas … (Sumargiyani)

198

ISSN: 2088-687X

dengan kriteria sangat tinggi. Selanjutnya

Analisis Data dan Pembahasan
Sebelum

dilakukan uji daya beda. Dari uji daya

melalukan

pengujian

beda yang hasilnya diklasifikasi berdasar

hipotesis telah dilakukan uji prasyarat

Tabel 3., yaitu :

analisis, yakni uji normalitas dan uji
homogenitas.

Tabel 3.Klasifikasi Daya Beda

Hasil

uji

normalitas

kemampuan awal untuk kelas eksperimen

D

Klasifikasi

0,70 ≤ D ≤ 1,00

Baik sekali

dan kelas kontrol diperoleh hasil bahwa

0,40 ≤ D < 0,70

Baik

kedua kelas tersebut berdistribusi normal.

0,20 ≤ D < 0,40

Cukup

Seperti yang tertera pada tabel berikut

0,00 ≤ D < 0,20

Jelek

D < 0,00

Jelek sekali

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji

 hit2 ta2 bel

Normalitas Kemampuan Awal
D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi

Kelas

semua butir soal mempunyai nilai D
negatip sebaiknya dibuang saja.
(Arikunto,S. 2013: 232)
Pada uji daya beda ini, peneliti
mengambil

soal

yang

dipergunakan

minimal dalam kriteria cukup. Pada uji
daya beda diperoleh hasil sebagai berikut
:

Taraf
signifik

D Ket.
b

an
Eksperi

2.25

7.81

men

5

5

Kontrol

2.46

7.81

1

5

Berdasarkan

5%

3

Norm
al

5%

3

Norm
al

hasil

perhitungan

untuk uji homogenitas diperoleh bahwa
nilai kemampuan awal siswa bersifat

Tabel 4.Rangkuman Uji Daya Beda
Variabel

Hasil
belajar
matematika

Jumlah
butir

25

Jumlah
butir yang
tidak
terpakai
1

Nomor
Butir
yang tidak
terpakai
4

Dari uji daya beda diperoleh 24

homogen. Hasil yang diperoleh seperti
pada Tabel 6. berikut :
Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji
Homogenitas Kemampuan Awal
Chi kuadrat hitung
Chi kuadrat tabel
Taraf signifikan
Derajat kebebasan

0.013286
3.481
5%
1

buah butir soal yang tidak terpakai
sebanyak 1 buah butir soal. Dari ketiga
uji yang peneliti lakukan maka dapat
disimpulkan bahwa jumlah butir yang
dipergunakan untuk tes hasil belajar
matematika sebanyak 20 buah butir soal.

Efektivitas … (Sumargiyani)

Untuk mengetahui apakah ada
perbedaan kemampuan awal siswa kelas
eksperimen dan siswa kelas kontrol
dilakukan uji hipotesis. Dari hasil uji
hipotesis dua pihak untuk rata-rata nilai

AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015

ISSN: 2088-687X

199

kemampuan awal diperoleh hasil seperti

Tabel 8.Rangkuman Hasil Uji

pada tabel berikut :

Normalitas Tes Hasil Belajar

Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Hipotesis

Kelas

2
 ta2 bel
 hitung

0.07

3.84

Taraf
signifi
kan
5%

4.78

7.37

5%

Nilai Kemampuan awal
t hitung

1.350
51

t tabel

Taraf
siginifik
an
5%

2.00
63

Dari tabel

Derajat
kebebas
an
54

dapat

Kesimpu
lan
Ho
diterima
H1
ditolak

disimpulkan

thitung=1,35051
berarti

model

pada siswa kelas VIII semester

pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih

genap SMP Muhammadiyah Pleret

efektif dibanding dengan menggunakan

TA 2014/2015.

model pembelajaran ekspositori pada

Dari uji t dua pihak diperoleh thitung=

siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah

2.2159 lebih besar dibanding dengan ttabel

Pleret semester genap tahun ajaran

= 2.007, dengan derajat kebebasan

2014/2015.

sebesar 54, sehingga ada perbedaan rata-

Pembelajaran

dengan

rata nilai tes hasil belajar matematika

menggunakan

antara siswa yang mengikuti model

kooperatif

pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

dibanding dengan model pembelajaran

siswa

ekspositori,

yang

menggunakan

dalam

pembelajarannya

tipe

NHT

berdasarkan

pembelajaran
lebih

efektif

pengamatan

pembelajaran

peneliti selama pembelajaran siswa dapat

ekspositori siswa kelas VIII semester

bekerjasama dengan kelompok, siswa

genap

Pleret

dapat bertanya dengan teman dalam satu

Ajaran

kelompok atau dengan kelompok yang

2014/2015. Selanjutnya dilakukan uji t

lain, siswa yang kurang berani bertanya

satu pihak untuk mengetahui keefektivan

dengan guru, memiliki keuntungan untuk

diantara dua model pembelajaran yang

bertanya pada teman. Selama diskusi

telah diterapkan, dengan:

dalam

H0 : Model pembelajaran kooperatif tipe

mendampingi maka siswa banyak yang

NHT tidak lebih efektif dibanding

bertanya dibanding dengan pembelajaran

SMP

kabupaten

model

model

Muhammadiyah
Bantul

Tahun

Efektivitas … (Sumargiyani)

kelompoknya,

karena

guru

AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015

ISSN: 2088-687X

201

secara ekspositori. Adanya LKS yang

DAFTAR PUSTAKA

dibagikan ke masing-masing kelompok

Arikunto,S .1989. Prosedur Penelitian

membantu

siswa

untuk

bekerjasama

Suatu

dengan kelompoknya untuk mengerjakan
soal secara bersama-sama. Untuk maju

Praktik.

Pendekatan

Jakarta : PT. BinaAksara.
___________.

2013

.

Dasar-Dasar

mengerjakan soal di papan tulis juga

Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT

siswa menjadi lebih berani, karena

Bina Aksara.

mereka

dapat

mengerjakan

kelompoknya,

dengan

dibanding

Djamarah,S.B dan Zain,A.2010. Strategi

yang

Belajar

pembelajaran secara ekspositori.
Secara

keseluruhan

tipe

lebih

NHT

Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan

kubus dan balok dibanding dengan
model

Rineka Cipta.
Hamdani.

Mengajar

Belajar

Matematika. Jakarta : Departemen

Penutup
Dalam pembelajaran pemilihan
mengajar,

Pendidikan

dan

Dirjen

Dikti

Kebudayaan
Proyek

Pengembangan

model pembelajaran untuk diterapkan
belajar

Lembaga

Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Kemp,

E

J

diterjemahkan

merupakan salah satu penentu berhasil

Marjohan,A.1994.

atau tidaknya siswa dalam belajar. Model

Perancangan

pembelajaran

kooperatif

Bandung: Penerbit ITB.

merupakan

salah

tipe

satu

NHT

model

pembelajaran yang dapat diterapkan oleh
guru dalam mengajarkan materi kubus
dan

balok,

karena

penelitian

ini

model

kooperatif

tipe

NHT

Belajar

.Bandung : Pustaka

Hudojo,H.1988.

Bantul tahun ajaran 2014/2015.

proses

Strategi

Setia.

ekspositori pada siswa kelas VIII siswa

dalam

2011.

Mengajar

pembelajaran

SMP Muhammadiyah Pleret kabupaten

Jakarta : PT

Pembelajaran.

efektif

diterapkan untuk mengajarkan materi
menggunakan

:

dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif

Jakarta

Mengajar.

berdasar

hasil

pembelajaran
lebih

efektif

dibanding dengan model pembelajaran
ekspositori.

AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015

Proses
Pengajaran.

Shoimin,A.2014. 68 Model Pembelajaran
Inovatif

dalam

2013.Yogyakarta:

Kurikulum

Ar-Ruzz

Media.
Slameto.2010. Belajar & Faktor-faktor
Yang

Mempengaruhi.

Jakarta:

Rineka Cipta.

Efektivitas … (Sumargiyani)

202

ISSN: 2088-687X

Sudjana,N.2012. Penilaian Hasil Proses

Suprijono,A. 2012. Cooperative Learning
PAIKEM.

Belajar Mengajar. Bandung : PT

Teori&

Remaja Rosdakarya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suherman,E.2003. Strategi Pembelajaran
Matematika

Kontemporer .

Uno,H.B.2009.

Aplikasi

Model

Menciptakan

Pembelajaran

Proses

Belajar

Jakarta: Universitas Pendidikan

Mengajar

Indonesia.

Efektif. Jakarta : Bumi Aksar

Efektivitas … (Sumargiyani)

yang

Kreatif

dan

AdMathEdu | Vol.5 No.2 | Desember 2015