AdMathEdu
ISSN: 2088-687X
67
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARANTRADE APROBLEM
TERHADAPKEMAMPUANPEMECAHAN MASALAH SISWAKELAS
VIIIMTsNTANJUNG PURA MATERIKUBUS DAN BALOKT.A 2013 / 2014
Siti Hadijah1, Edy Surya2
Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan
1
sitikhadija93@gmail.com, 2edy_surya71@yahoo.com
ABSTRAK.
Tujuan dari penelitian adalah melihat pengaruh penggunaan metode pembelajaran Trade A
Problem terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Populasi seluruh siswa kelas
VIII (256 orang), sedangkan sampel kelas VIII-3 (39 orang) dan kelas VIII-4 (40 orang). Rata-rata
nilai pos-tes dikelas eksperimen adalah 69,0833, dan rata-rata dikelas kontrol adalah
81,367521.Berdasarkan perhitungan uji hipotesis menggunakn uji t satu pihak diperoleh t hitung =
5,8109 dan t tabel = 1,6672 dengan α = 0,05. Dapat dilihat bahwa thitung >
ttabel,5,8109>1,6672sehingga H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh penggunaan metode
pembelajaran Trade A Problem terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Kata Kunci : Trade A Problem, Kemampuan Pemecahan Masalah, Pembelajaran Konvensional.
ABSTRACT
This study aimed at investigating the effect of the Trade A Problem Learning method on
the ability of students’ mathematical problem solving. Population of this study were all eight
graders (N=256) at Madrasah Tsanawiyah Tanjung Pura. The sample of this study was two classes
consisting of 79 students. Results of this study turned out that the average value for the posttest
conducted in experimental group was 69.0833, whereas the control group was 81.367521.
Furthermore, the party t-test analysis resulted in 5.8109 with the t-table of 1.6672 (ɑ=.05). This
indicated that the t-count was higher than the t-table (5.8109), and thus Ho was rejected. It was
reasonable to conclude that the Trade A Problem Learning Method had significant effect on
students’ ability in mathematical problem solving.
Keywords: Trade A Problem, problem solving ability, learning conventional
salah satu kemampuan yang penting
Pendahuluan
Dalam kurikulum tingkat satuan
untuk
dimiliki
oleh
semua
mata
siswa(Mulyono, 2003 : 3). Menurut
pelajaran matematika perlu diberikan
Utari-Sumarno kemampuan pemecahan
kepada semua siswa mulai dari sekolah
masalah
dasar sampai perguruan tinggi. Salah satu
matematika bahkan sebagai jantungnya
tujuannya adalah untuk membekali siswa
matematika(Rajagukguk, 2011: 428).
pendidikan
(KTSP)
dikatakan
Hasil
dengan kemampuan pemecahan masalah.
Kemampuan pemecahan masalah adalah
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
adalah
tentang
tujuan
survei
Current
pengajaran
Utari-Sumarno
Situation
On
Pengaruh … (Siti Hadijah)
68
ISSN: 2088-687X
Mathematics And Science Education In
mencapai suatu tujuan yang berguna bagi
Bandung yang disponsori oleh JICA
siswa.
(Rajagukguk, 2011 : 430), menyatakan
Permasalahan yang sama juga
pemecahan
masalah
matematika
terjadi di MTs Negeri Tanjung Pura.
merupakan
salah
satukegiatan
Kemampuan siswa dalam memecahkan
matematika yang dianggap penting baik
masalah masih tergolong rendah. Hal ini
oleh guru maupun siswa disemua tingkat
diketahui oleh peneliti dari wawancara
dari SD sampai SMU. Namun hal
yang dilakukan peneliti pada beberapa
tersebut dianggap bagian paling sulit
siswa dan guru matematika, rekapitulasi
dalam mempelajarinya maupun bagi guru
nilai ulangan siswa, tes, serta observasi
dalam mengajarinya.
langsung
Mekipun
pemecahan
masalah
oleh
siswa
namun
pada
saat
proses
pembelajaran matematika berlangsung.
adalah kemampuan yang esensial untuk
dimiliki
kekelas
Dari
merangkum
hasil
observasi
penyebab
peneliti
rendahnya
kenyataannya siswa kurang mandiri dan
kemampuan pemecahan masalah siswa,
tidak mampu menggunakan konsep yang
berkaitan dengan pokok bahasan kubus
telah
dan balok yaitu : (1) dari awal siswa
diajarkan
kedalam
pemecahan
masalah. Hal ini dipertegas oleh pendapat
masih
Arends
yang
matematika adalah pelajaran yang sangat
menyatakan dalam mengajar guru selalu
sulit. Sugesti yang buruk menurunkan
menuntut
minat siswa untuk belajar. Hal ini
(Trianto,
siswa
memberikan
2009
belajar
:
7)
dan
jarang
pelajaran
tentang
beranggapan
bahwa
menyebabkan sebelum
pelajaran
belajar siswa
bagaimana siswa untuk belajar, guru juga
sudah mengalami tekanan psikologis
menuntut siswa untuk menyelesaikan
terlebih
masalah, tapi jarang mengajarkan siswa
pembelajaran berlangsung pun siswa sulit
bagaimana cara menyelesaikan masalah.
memahami konsep matematika yang
Melalui proses pembelajaran seperti ini,
disampaikan, bahkan ada siswa yang
kecil
mengatakan “saya tidak tahu mengapa
kemungkinan
pemecahan
saat
harus ada pelajaran matematika, saya
berkembang. Menurut Polya (Effandi,
mempelajarinya hanya karena itu ada
2007
masalah
didalam mata pelajaran. (2) pembelajaran
merupakan suatu cara mencari jalan
masih menggunakan model konvensional
keluar dari suatu kesukaran atau suatu
yang
cara mengatasi sesuatu halangan dan
mentransfer
117)
siswa
sehingga
dapat
:
matematika
kemampuan
dahulu
pemecahan
Pengaruh … (Siti Hadijah)
cenderung
terkesan
pengetahuan
dari
hanya
guru
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
ISSN: 2088-687X
kepada
69
siswa,
sehingga
proses
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
pembelajaran hanya terjadi satu arah (3)
guru belum mampu menerapkan model
dalam
penelitian
pembelajaran yang dapat meningkatkan
eksperimen.Penelitian dilakukan di MTs
kemampuan pemecahan masalah siswa,
Negeri
ketidaksesuaian model yang digunakan
2013/2014 dengan populasi seluruh siswa
guru menyebabkan proses pembelajaran
kelas VIII MTsN Tanjung Pura dan
yag terjadi cendrung membosankan.
sampel yang terpilih adalah siswa kelas
Tanjung
ini
Pura
adalah
tahun
quasi
ajaran
mengembangkan
VIII – 3 sebanyak 39 orang dan siswa
kemampuan siswa dalam memecahkan
kelas VIII – 4 sebanyak 40 orang.Desain
masalah,
penelitian yang digunakan adalah pretes-
Untuk
maka
harus
diterapkankan
yang
postes control group design, dengan
melibatkan siswa secara aktif, membantu
prosedur penelitian meliputi tahap pra
siswa
penelitian,
sebuah
metode
merancang
pembelajaran
dan
mengevaluasi
tahap
persiapan,
tahap
penyelesaian
pelaksanaan, dan tahap akhir. Instrument
masalah.Salah satu metode pembelajaran
yang dipakai terdiri atas instrumen
yang dapat mengatasi kejenuhan siswa
pembelajaran terdiri atas LAS dan RPP,
saat belajar matematika adalah metode
serta instrumen pengumpulan data terdiri
pembelajaran Trade A Problem. Metode
atas tes kemampuan pemecahan masalah
langkah-langkah
Trade
A
Problem
adalah
metode
pembelajaran kooperatif yang berisi suatu
struktur yang digunakan untuk meriview
yang terbagi menjadi pre-test dan postest.
Data dianalisis untuk melihat
atau melatih konsep-konsep (Maesuri,
pengaruh
2002 : 39).
pembelajaran Trade A Problemterhadap
Berdasarkan uraian diatas maka
peneliti
mengangkat
sebuah
judul
penggunaan
kemampuan pemecahan masalah antara
siswa kelas Trade A Problemdan siswa
penelitian yaitu : “Pengaruh Penggunaan
kelas biasa.
Metode Pembelajaran Trade A Problem
digunakan adalah uji-t satu pihak.
Terhadap
Kemampuan
metode
Analisis statistik yang
Pemecahan
Masalah Siswa Kelas VIII MTs Negeri
Tanjung Pura Pada Materi Bangun Ruang
Sisi Datar Tahun Ajaran 2013 / 2014”.
Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pre-test dan
pos-test kepada siswa diperoleh rata-rata
indeks gain kelas eksperimen dan kelas
kontrol adalah 0,596417 dan 0,407.
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
Pengaruh … (Siti Hadijah)
70
ISSN: 2088-687X
Sementara itu variansi kedua kelas adalah
ringkas hasil perhitungan uji hipotesis
0,026089 dan 0,0380952 dengan standart
dapat dilihat pada tabel 1.
deviasi masing-masing adalah 0,161521
Tabel 1.Ringkasan Hasil Perhitungan Uji
dan
0,19518.
Kriteria
menunjukkan
peningkatan
indeks
bahwa
rata-rata
kemampuan
pemecahan
masalah kedua kelas berada pada kategori
sedang.
Selanjutnya
interpretasi
normalized
komposisi
gain
Hipotesis.
gain,
untuk
Dat
a
Pret
es
Kelas
Eksperi
men
Kontrol
Post
est
Eksperi
men
Kontrol
Gai
n
Eksperi
men
Kontrol
masing-masing kelas persentase indeks
gain
kategori
tinggi
pada
kelas
eksperimen adalah 28,21% (11 siswa),
RataRata
52,136
752
46,166
7
81,367
521
69,083
33
0,5964
17
0,4070
02
thitu
ttabel
Kesimp
ulan
HO
Diterim
a.
ng
1,80
9
1,99
4
5,81
09
1,66
72
HO
Ditolak.
4,69
98
1,66
72
HO
Ditolak.
sedangkan dikelas kontrol adalah 5% (2
Berdasarkan tabel 1 kesimpulan yang
orang), persentase indeks gain kategori
diperoleh yaitu :
sedang pada kelas eksperimen adalah
1. Pada tes awal (pretes) diperoleh –
66,67% (26 siswa), sedangkan dikelas
ttabel< thitung< ttabel yaitu – 1,994 < 1,809
kontrol
orang),
< 1,994 maka HO Diterima. Dapat
persentase indeks gain kategori rendah
disimpulkan kemampuan pemecahan
pada kelas eksperimen adalah 5,12% (2
masalah siswa kelas eksperimen sama
siswa), sedangkan dikelas kontrol adalah
dengan kemampuan awal pemecahan
27,5% (11 orang). Berdasarkan hasil
masalah
yang telah dikemukan diatas
kontrol.
adalah
67,5%
(27
dapat
matematika
siswa
kelas
peningkatan
2. Setelah diberikan perlakuan, pada tes
kemampuan pemecahan masalah yang
akhir (postes) diperoleh thitung< ttabel
terjadi dikelas eksperimen lebih baik
yaitu 5,8109 < 1,6672 maka HO
daripada
Ditolak.
diprediksi
bahwa
peningkatan
kemampuan
Dapat
disimpulkan
pemecahan masalah yang terjadi dikelas
kemampuan pemecahan masalah siswa
kontrol.
yang
Berdasarkan hasil perhitungan uji
diajar
pembelajaran
melalui
Trade
metode
A
Problem
hipotesis untuk data pretes diperoleh
dengan pemberian Reward lebih baik
thitung =1,809 dan ttabel = 1,994, untuk data
daripada
postest diperoleh thitung = 5,8109 dan ttabel
masalah siswa yang diajarkan melalui
= 1,6672, untuk data gain diperoleh thitung
pembelajaran konvensional.
kemampuan
pemecahan
= 4,6998 dan ttabel = 1,6672. Secara
Pengaruh … (Siti Hadijah)
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
ISSN: 2088-687X
71
3. Pada data indeks gain diperoleh thitung<
Metode
Trade
A
Problem
untuk
meriview
ttabel yaitu 4,6998 < 1,6672 maka HO
digunakan
Ditolak.
kembali materi yang sudah dipelajari.
Dapat
disimpulkan
peneliti
peningkatan kemampuan pemecahan
Pada
masalah siswa kelas eksperimen lebih
menggunakan
tinggi
peningkatan
Trade A Problem guru lebih banyak
kemampuan pemecahan masalah siswa
memberikan bimbingan kepada siswa
kelas kontrol. Hasil perhitungan uji
dalam memahami materi. Guru tidak
hipotesis secara lengkap terdapat pada
secara
lampiran.
secara keseluruhan akan tetapi guru
daripada
kelas
yang
metode
langsung
memulainya
diajarkan
dengan
pembelajaran
menjelaskan
dengan
materi
masalah
yang
terdapat didalam LAS. Masalah yang
Pembahasan Hasil Penelitian
Proses penelitian diawali dengan
disajikan berkaitan dengan kehidupan
pemberian pretes kemampuan pemecahan
nyata
masalah matematika pada kedua kelas.
langsung abstrak dengan memuat simbol-
Berdasarkan hasil analisis skor rata-rata
simbol. Langkah ini dilakukan guru agar
pretes kemampuan pemecahan masalah
siswa merasa tertarik dan merasa bahwa
siswa,
bahwa
mereka perlu untuk memahami pelajaran
kedua kelas memiliki kemampuan awal
ini agar dapat menyelesaikan masalah
yang sama. Hal tersebut ditunjukkan oleh
tersebut.
hasil pengujian hipotesis dengan uji
menerima informasi yang akan diberikan,
kesamaan
kemudian guru memberikan stimulus
diperoleh
dua
kesimpulan
rat-rata
pretes
siswa.
Bukan
Setelah
siswa
siap
untuk
berupa
5% bahwa Ho diterima. Selanjutnya
pemahaman siswa. Guru menjelaskan
penelitian dilanjutkan dengan melakukan
konsep-konsep secara sederhana agar
pembelajaran
siswa tidak merasa konsep matematika
empat
kali
pertemuan dengan pokok bahasan kubus
yang
menambah
itu sulit.
dan balok. Untuk kelas eksperimen
pembelajaran
yang
yang
menggunakan uji t pada taraf signifikansi
sebanyak
informasi
sesuatu
Selanjutnya
siswa
dibentuk
berlangsung
kedalam beberapa kelompok kecil. Satu
menggunakan metode Trade A Problem,
kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang.
sedangkan dikelas kontrol menggunakan
Guru mengarahkan siswa agar membaur
metode yang biasa digunakan guru
dengan
(konvensional).
menjaga kekondusipan suasana belajar.
Setiap
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
kelompoknya
kelompok
dengan
berdiskusi
tetap
untuk
Pengaruh … (Siti Hadijah)
72
ISSN: 2088-687X
memperoleh strategi pemecahan masalah
terbanyak akan menjadi pemenangnya.
pada
Pembelajaran
LAS.
Setelah
menyelesaikan LAS,
mengarahkan
permasalahan
kemudian guru
siswa
yang
berhasil
memikirkan
terjadi
didalam
diakhiri
guru
dengan
bersama-sama menarik kesimpulan dari
apa
yang
dipelajari
hari
ini,
dan
memberikan tugas rumah untuk siswa.
kehidupan nyata siswa berkaitan dengan
Pada kelas kontrol peneliti hanya
kubus dan balok. Guru meminta setiap
berperan
kelompok
beserta
kontrol pembelajaran yang berlangsung
penyelesaiannya sesuai dengan batas
dilaksanakan oleh guru bidang studi.
pengetahuan yang mereka miliki. Tiap
Suasana pembelajaran terlihat sangat
siswa berdiskusi didalam kelompoknya
kondusif. Jauh berbeda dengan kelas
dalam merancang soal tersebut. Bertukar
eksperimen.
ide,
dengan
suasana kelas agak sulit dikontrol (ribut).
temannya menjadikan siswa berpikir
Dikelas kontrol guru menjelaskan materi
lebih keras dan kreatif. Pembelajaran
pelajaran dengan sangat jelas, sistematis
seperti ini membuat pemahaman siswa
dan
terhadap suatu masalah menjadi tidak
Meskipun tidak terlalu banyak siswa
sempit.
yang bertanya tetapi semua siswa terlihat
merancang
pendapat,
soal
pemahaman
sebagai
mudah
pengamat.
Pada
kelas
dimengerti
Dikelas
eksperimen
oleh
siswa.
Setelah masing-masing kelompok
sangat tekun memperhatikan penjelasan
siap dengan masalah yang mereka buat
dari guru. Latihan-latihan yang diberikan
guru mengacak undian untuk masing-
guru juga dapat diselesaikan dengan baik
masing kelompok. Pasangan kelompok
oleh siswa. Setelah materi pelajaran
yang terpilih didalam undian akan saling
selesai
menukar soal dan berusaha secepat
pertemuan,
mungkin menyelesaikannya. Kelompok
memberikan test akhir untuk melihat
yang
kemampuan akhir pemecahan masalah
berhasil
menjawab
diminta
mempersentasikan hasil yang mereka
peroleh.
Perhitungan
point
disampaikan
selama
kemudian
2
kali
peneliti
matematika siswa pada kedua kelas.
didalam
Pembelajaran
dengan
perlombaan ini yaitu soal yang berhasil
menggunakan metode Trade A Problem
dijawab akan memberikan point untuk
dengan Reward
kelompok penjawab sedangkan soal yang
senang belajar karena siswa didorong
tidak berhasil dijawab akan memberikan
lebih
point untuk kelompok pembuat soal.
mencari strategi, melaksanakan strategi
Kelompok yang mengumpulkan point
yang sudah dibuat untuk memecahkan
Pengaruh … (Siti Hadijah)
aktif
membuat siswa lebih
berpikir,
berkomunikasi,
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
ISSN: 2088-687X
73
masalah, dan akhirnya menyimpulkan
yang
materi yang sudah dipelajari. Metode
pembelajaran
pembelajaran Trade A Problem dengan
penelitian ini diperkuat dengan Penelitian
mengorganisasi siswa untuk
relevan yang dilakukan oleh Apriska
Reward
diajar
belajar, dalam hal ini siswa dibentuk
(2011)
menjadi
pembelajaran
beberapa
beranggota
kelompok
4-5
konvensional.
yang
menunjukkan
matematika
metode
Hasil
bahwa
yang
sehingga
menggunakan metode Trade A Problem
mempunyai banyak teman untuk berpikir
pada pokok bahasan SPLDV dapat
dan bekerja sama. Berdasarkan hasil
meningkatkan prestasi belajar siswa.
wawancara terhadap beberapa siswa,
Penelitian lainnya dilakukan oleh Afifah
mereka menyatakan pembelajaran seperti
(2013) dengan hasil penelitian penerapan
ini lebih menyenangkan. Membuat waktu
model pembelajaran kooperatif NHT
tidak
cepat.
menggunakan metode Trade A Problem
Membuat mereka tidak merasa jenuh.
dapat meningkatkan kemampuan siswa
Selain
pengamatan
dalam memecahkan masalah. Selain itu
peneliti terhadap lembar jawaban LAS
hasil penelitian ini juga didukung dengan
setiap kelompok, peneliti melihat setiap
teori kebermaknaan yang dikemukakan
kelompok berhasil menyelesaikan LAS
oleh Ausubel. Dimana dalam metode
nya
ini
Trade A Problem kebermaknaan belajar
mengindikasikan bahwa minat mereka
dapat dirasakan siswa pada saat mereka
untuk menyelesaikan LAS tersebut baik.
mencoba merancang permasalahan, dan
Pada kelas kelas kontrol, antusias siswa
menyelesaikan
dalam belajar cukup rendah, karena
diberikan orang lain. Teori lain yang
proses interaksi hanya terjadi satu arah.
mendukung adalah teori skiner yang
Sehingga
menyatakan bahwa ganjaran memberikan
terasa
orang
yang
menggunakan
berlalu
itu
dengan
berdasarkan
dengan
baik.
Hal
kemampuan
pemecahan
masalah mereka kurang berkembang.
Berdasarkan hasil uji hipotesis
diperoleh
hasil
kemampuan
matematika
menggunakan
penelitian
pemecahan
siswa
metode
yang
bahwa
masalah
yang
penguatan positif bagi siswa didalam
proses
belajar.
mengembangkan
Hal
ini
dapat
kemampuan
siswa
memecahkan setiap masalah.
diajar
pembelajaran
permasalahan
Beberapa kendala yang dihadapi
oleh
guru
(peneliti)
selama
proses
Trade A Problem dengan Reward lebih
pembelajaran, yaitu : (1) suasana didalam
baik dibandingkan dengan kemampuan
kelas sulit dikontrol (ribut) karena siswa
pemecahan masalah matematika siswa
kurang
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
terbiasa
dengan
metode
Pengaruh … (Siti Hadijah)
74
ISSN: 2088-687X
pembelajaran Trade A Problem. (2)
Rewardlebih
tinggi
daripada
kesulitan untuk membuat siswa lebih
kemampuan
pemecahan
masalah
berani dan percaya diri berbicara didepan
siswa
kelas. (3) memerlukan banyak waktu
menggunakan
untuk menerapkan metode ini sehingga
konvensional.
besar kemungkinan jika metode ini terus
yang
diajar
dengan
pembelajaran
2. Peningkatan kemampuan pemecahan
digunakan akan menyebabkan benyak
masalah
materi yang tertinggal. (4) memerlukan
menggunakan metode pembelajaran
banyak biaya untuk memberikan Reward
Trade A Problem dengan Reward
pada kelompok. (5) ada beberapa siswa
lebih tinggi daripada peningkatan
yang kurang fokos sehingga mengganggu
kemampuan
konsentrasi teman sekelompoknya. (6)
siswa
siswa yang memiliki kemampuan lebih
menggunakan metode pembelajaran
tinggi
konvensional.
cendrung
mendominasi
siswa
yang
pemecahan
yang
diajar
masalah
diajar
dengan
perlombaan hal ini menyebabkan siswa
lain kurang termotivasi. (7) Siswa merasa
Saran
canggung untuk diskusi dalam kelompok
Berdasarkan
hasil
penelitian
karena pada pembelajaran sebelumnya
dilapangan,
siswa
untuk
kiranya perlu direkomendasikan oleh
lembar
peneliti untuk dapat dilaksanakan oleh
observasi, kemampuan peneliti dalam
guru, lembaga terkait maupun para
mengelola
peneliti selanjutnya, yaitu :
jarang
diminta
berdiskusi.Berdasarkan
hasil
pembelajaran
dikelas
eksperimen tergolong baik, dan aktivitas
1.
ada
beberapa
hal
yang
Pembelajaran dengan menggunakan
belajar siswa dalam prose pembelajaran
metode Trade A Problem dapat
dapat dikatakatan sudah efektif.
dijadikan guru sebagai salah satu
alternatif
untuk
Kesimpulan
kemampuan
Berdasarkan analisis terhadap data
matematika siswa.
penelitian maka didapat kesimpulan
sebagai berikut :
masalah
Proses pembelajaran yang biasanya
berbicara didepan kelas, karena itu
menggunakan metode pembelajaran
disarankan kepada guru agar lebih
A
diajarkan
kurang berani dan percaya diri
dengan
Trade
yang
pemecahan
terjadi satu arah menyebabkan siswa
1. Kemampuan pemecahan matematika
siswa
2.
meningkatkan
Problem
Pengaruh … (Siti Hadijah)
dengan
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
ISSN: 2088-687X
75
memotivasi dan membiasakan siswa
3.
Mulyono.
2003.
untuk tampil berbicara didepan kelas.
Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
Keterbatasan waktu yang dimiliki
Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
peneliti menyebabkan hasil yang
dicapai kurang maksimal, karena itu
disarankan bagi guru atau peneliti
lainnya
yang
ingin
menerapkan
metode ini, hendaknya dilakukan
secara berkala dan dengan jangka
Penggunaan
metode
dengan
Problem
Trade
Reward,
A
masih
asing bagi siswa, siswa merasa
kurang
terbiasa,
menyarankan
maka
perlu
peneliti
untuk
dilakukannya sosialisasi oleh sekolah
maupun
lembaga
harapan
dapat
kemampuan
terkait
denga
meningkatkan
pemecahan
Maesuri,
Siti.
2002.
Kooperatif
masalah
bagi siswa.
Pembelajaran
Dalam
Kelas
Matematika. Surabaya : Universitas
Surabaya
Rajagukguk, Waminton. 2011. “Upaya
Meningkatkan
waktu yang cukup lama
4.
Abdurrahman,
Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Dengan Penerapan Teori
Belajar
Bruner
Pada
Pokok
Bahasan Trigonometri Di Kelas X
Sma Negeri 1 Kualuh Hulu Aek
Kanopan
T.A.
2009/2010”VISI
(2011) 19 (1) 427-442, 0853-0203,
429.
Trianto.
2011.
Pembelajaran
Mendesain
Model
Inovatif-Progresif.
Jakarta : Kencana.
Pustaka
Zakaria, Effandi, Dkk. 2007. Trend
Pengajaran
Dan
Pembelajaran
Matematika. Malaysia: PN
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
Pengaruh … (Siti Hadijah)
76
Pengaruh … (Siti Hadijah)
ISSN: 2088-687X
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
67
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARANTRADE APROBLEM
TERHADAPKEMAMPUANPEMECAHAN MASALAH SISWAKELAS
VIIIMTsNTANJUNG PURA MATERIKUBUS DAN BALOKT.A 2013 / 2014
Siti Hadijah1, Edy Surya2
Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan
1
sitikhadija93@gmail.com, 2edy_surya71@yahoo.com
ABSTRAK.
Tujuan dari penelitian adalah melihat pengaruh penggunaan metode pembelajaran Trade A
Problem terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Populasi seluruh siswa kelas
VIII (256 orang), sedangkan sampel kelas VIII-3 (39 orang) dan kelas VIII-4 (40 orang). Rata-rata
nilai pos-tes dikelas eksperimen adalah 69,0833, dan rata-rata dikelas kontrol adalah
81,367521.Berdasarkan perhitungan uji hipotesis menggunakn uji t satu pihak diperoleh t hitung =
5,8109 dan t tabel = 1,6672 dengan α = 0,05. Dapat dilihat bahwa thitung >
ttabel,5,8109>1,6672sehingga H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh penggunaan metode
pembelajaran Trade A Problem terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Kata Kunci : Trade A Problem, Kemampuan Pemecahan Masalah, Pembelajaran Konvensional.
ABSTRACT
This study aimed at investigating the effect of the Trade A Problem Learning method on
the ability of students’ mathematical problem solving. Population of this study were all eight
graders (N=256) at Madrasah Tsanawiyah Tanjung Pura. The sample of this study was two classes
consisting of 79 students. Results of this study turned out that the average value for the posttest
conducted in experimental group was 69.0833, whereas the control group was 81.367521.
Furthermore, the party t-test analysis resulted in 5.8109 with the t-table of 1.6672 (ɑ=.05). This
indicated that the t-count was higher than the t-table (5.8109), and thus Ho was rejected. It was
reasonable to conclude that the Trade A Problem Learning Method had significant effect on
students’ ability in mathematical problem solving.
Keywords: Trade A Problem, problem solving ability, learning conventional
salah satu kemampuan yang penting
Pendahuluan
Dalam kurikulum tingkat satuan
untuk
dimiliki
oleh
semua
mata
siswa(Mulyono, 2003 : 3). Menurut
pelajaran matematika perlu diberikan
Utari-Sumarno kemampuan pemecahan
kepada semua siswa mulai dari sekolah
masalah
dasar sampai perguruan tinggi. Salah satu
matematika bahkan sebagai jantungnya
tujuannya adalah untuk membekali siswa
matematika(Rajagukguk, 2011: 428).
pendidikan
(KTSP)
dikatakan
Hasil
dengan kemampuan pemecahan masalah.
Kemampuan pemecahan masalah adalah
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
adalah
tentang
tujuan
survei
Current
pengajaran
Utari-Sumarno
Situation
On
Pengaruh … (Siti Hadijah)
68
ISSN: 2088-687X
Mathematics And Science Education In
mencapai suatu tujuan yang berguna bagi
Bandung yang disponsori oleh JICA
siswa.
(Rajagukguk, 2011 : 430), menyatakan
Permasalahan yang sama juga
pemecahan
masalah
matematika
terjadi di MTs Negeri Tanjung Pura.
merupakan
salah
satukegiatan
Kemampuan siswa dalam memecahkan
matematika yang dianggap penting baik
masalah masih tergolong rendah. Hal ini
oleh guru maupun siswa disemua tingkat
diketahui oleh peneliti dari wawancara
dari SD sampai SMU. Namun hal
yang dilakukan peneliti pada beberapa
tersebut dianggap bagian paling sulit
siswa dan guru matematika, rekapitulasi
dalam mempelajarinya maupun bagi guru
nilai ulangan siswa, tes, serta observasi
dalam mengajarinya.
langsung
Mekipun
pemecahan
masalah
oleh
siswa
namun
pada
saat
proses
pembelajaran matematika berlangsung.
adalah kemampuan yang esensial untuk
dimiliki
kekelas
Dari
merangkum
hasil
observasi
penyebab
peneliti
rendahnya
kenyataannya siswa kurang mandiri dan
kemampuan pemecahan masalah siswa,
tidak mampu menggunakan konsep yang
berkaitan dengan pokok bahasan kubus
telah
dan balok yaitu : (1) dari awal siswa
diajarkan
kedalam
pemecahan
masalah. Hal ini dipertegas oleh pendapat
masih
Arends
yang
matematika adalah pelajaran yang sangat
menyatakan dalam mengajar guru selalu
sulit. Sugesti yang buruk menurunkan
menuntut
minat siswa untuk belajar. Hal ini
(Trianto,
siswa
memberikan
2009
belajar
:
7)
dan
jarang
pelajaran
tentang
beranggapan
bahwa
menyebabkan sebelum
pelajaran
belajar siswa
bagaimana siswa untuk belajar, guru juga
sudah mengalami tekanan psikologis
menuntut siswa untuk menyelesaikan
terlebih
masalah, tapi jarang mengajarkan siswa
pembelajaran berlangsung pun siswa sulit
bagaimana cara menyelesaikan masalah.
memahami konsep matematika yang
Melalui proses pembelajaran seperti ini,
disampaikan, bahkan ada siswa yang
kecil
mengatakan “saya tidak tahu mengapa
kemungkinan
pemecahan
saat
harus ada pelajaran matematika, saya
berkembang. Menurut Polya (Effandi,
mempelajarinya hanya karena itu ada
2007
masalah
didalam mata pelajaran. (2) pembelajaran
merupakan suatu cara mencari jalan
masih menggunakan model konvensional
keluar dari suatu kesukaran atau suatu
yang
cara mengatasi sesuatu halangan dan
mentransfer
117)
siswa
sehingga
dapat
:
matematika
kemampuan
dahulu
pemecahan
Pengaruh … (Siti Hadijah)
cenderung
terkesan
pengetahuan
dari
hanya
guru
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
ISSN: 2088-687X
kepada
69
siswa,
sehingga
proses
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
pembelajaran hanya terjadi satu arah (3)
guru belum mampu menerapkan model
dalam
penelitian
pembelajaran yang dapat meningkatkan
eksperimen.Penelitian dilakukan di MTs
kemampuan pemecahan masalah siswa,
Negeri
ketidaksesuaian model yang digunakan
2013/2014 dengan populasi seluruh siswa
guru menyebabkan proses pembelajaran
kelas VIII MTsN Tanjung Pura dan
yag terjadi cendrung membosankan.
sampel yang terpilih adalah siswa kelas
Tanjung
ini
Pura
adalah
tahun
quasi
ajaran
mengembangkan
VIII – 3 sebanyak 39 orang dan siswa
kemampuan siswa dalam memecahkan
kelas VIII – 4 sebanyak 40 orang.Desain
masalah,
penelitian yang digunakan adalah pretes-
Untuk
maka
harus
diterapkankan
yang
postes control group design, dengan
melibatkan siswa secara aktif, membantu
prosedur penelitian meliputi tahap pra
siswa
penelitian,
sebuah
metode
merancang
pembelajaran
dan
mengevaluasi
tahap
persiapan,
tahap
penyelesaian
pelaksanaan, dan tahap akhir. Instrument
masalah.Salah satu metode pembelajaran
yang dipakai terdiri atas instrumen
yang dapat mengatasi kejenuhan siswa
pembelajaran terdiri atas LAS dan RPP,
saat belajar matematika adalah metode
serta instrumen pengumpulan data terdiri
pembelajaran Trade A Problem. Metode
atas tes kemampuan pemecahan masalah
langkah-langkah
Trade
A
Problem
adalah
metode
pembelajaran kooperatif yang berisi suatu
struktur yang digunakan untuk meriview
yang terbagi menjadi pre-test dan postest.
Data dianalisis untuk melihat
atau melatih konsep-konsep (Maesuri,
pengaruh
2002 : 39).
pembelajaran Trade A Problemterhadap
Berdasarkan uraian diatas maka
peneliti
mengangkat
sebuah
judul
penggunaan
kemampuan pemecahan masalah antara
siswa kelas Trade A Problemdan siswa
penelitian yaitu : “Pengaruh Penggunaan
kelas biasa.
Metode Pembelajaran Trade A Problem
digunakan adalah uji-t satu pihak.
Terhadap
Kemampuan
metode
Analisis statistik yang
Pemecahan
Masalah Siswa Kelas VIII MTs Negeri
Tanjung Pura Pada Materi Bangun Ruang
Sisi Datar Tahun Ajaran 2013 / 2014”.
Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pre-test dan
pos-test kepada siswa diperoleh rata-rata
indeks gain kelas eksperimen dan kelas
kontrol adalah 0,596417 dan 0,407.
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
Pengaruh … (Siti Hadijah)
70
ISSN: 2088-687X
Sementara itu variansi kedua kelas adalah
ringkas hasil perhitungan uji hipotesis
0,026089 dan 0,0380952 dengan standart
dapat dilihat pada tabel 1.
deviasi masing-masing adalah 0,161521
Tabel 1.Ringkasan Hasil Perhitungan Uji
dan
0,19518.
Kriteria
menunjukkan
peningkatan
indeks
bahwa
rata-rata
kemampuan
pemecahan
masalah kedua kelas berada pada kategori
sedang.
Selanjutnya
interpretasi
normalized
komposisi
gain
Hipotesis.
gain,
untuk
Dat
a
Pret
es
Kelas
Eksperi
men
Kontrol
Post
est
Eksperi
men
Kontrol
Gai
n
Eksperi
men
Kontrol
masing-masing kelas persentase indeks
gain
kategori
tinggi
pada
kelas
eksperimen adalah 28,21% (11 siswa),
RataRata
52,136
752
46,166
7
81,367
521
69,083
33
0,5964
17
0,4070
02
thitu
ttabel
Kesimp
ulan
HO
Diterim
a.
ng
1,80
9
1,99
4
5,81
09
1,66
72
HO
Ditolak.
4,69
98
1,66
72
HO
Ditolak.
sedangkan dikelas kontrol adalah 5% (2
Berdasarkan tabel 1 kesimpulan yang
orang), persentase indeks gain kategori
diperoleh yaitu :
sedang pada kelas eksperimen adalah
1. Pada tes awal (pretes) diperoleh –
66,67% (26 siswa), sedangkan dikelas
ttabel< thitung< ttabel yaitu – 1,994 < 1,809
kontrol
orang),
< 1,994 maka HO Diterima. Dapat
persentase indeks gain kategori rendah
disimpulkan kemampuan pemecahan
pada kelas eksperimen adalah 5,12% (2
masalah siswa kelas eksperimen sama
siswa), sedangkan dikelas kontrol adalah
dengan kemampuan awal pemecahan
27,5% (11 orang). Berdasarkan hasil
masalah
yang telah dikemukan diatas
kontrol.
adalah
67,5%
(27
dapat
matematika
siswa
kelas
peningkatan
2. Setelah diberikan perlakuan, pada tes
kemampuan pemecahan masalah yang
akhir (postes) diperoleh thitung< ttabel
terjadi dikelas eksperimen lebih baik
yaitu 5,8109 < 1,6672 maka HO
daripada
Ditolak.
diprediksi
bahwa
peningkatan
kemampuan
Dapat
disimpulkan
pemecahan masalah yang terjadi dikelas
kemampuan pemecahan masalah siswa
kontrol.
yang
Berdasarkan hasil perhitungan uji
diajar
pembelajaran
melalui
Trade
metode
A
Problem
hipotesis untuk data pretes diperoleh
dengan pemberian Reward lebih baik
thitung =1,809 dan ttabel = 1,994, untuk data
daripada
postest diperoleh thitung = 5,8109 dan ttabel
masalah siswa yang diajarkan melalui
= 1,6672, untuk data gain diperoleh thitung
pembelajaran konvensional.
kemampuan
pemecahan
= 4,6998 dan ttabel = 1,6672. Secara
Pengaruh … (Siti Hadijah)
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
ISSN: 2088-687X
71
3. Pada data indeks gain diperoleh thitung<
Metode
Trade
A
Problem
untuk
meriview
ttabel yaitu 4,6998 < 1,6672 maka HO
digunakan
Ditolak.
kembali materi yang sudah dipelajari.
Dapat
disimpulkan
peneliti
peningkatan kemampuan pemecahan
Pada
masalah siswa kelas eksperimen lebih
menggunakan
tinggi
peningkatan
Trade A Problem guru lebih banyak
kemampuan pemecahan masalah siswa
memberikan bimbingan kepada siswa
kelas kontrol. Hasil perhitungan uji
dalam memahami materi. Guru tidak
hipotesis secara lengkap terdapat pada
secara
lampiran.
secara keseluruhan akan tetapi guru
daripada
kelas
yang
metode
langsung
memulainya
diajarkan
dengan
pembelajaran
menjelaskan
dengan
materi
masalah
yang
terdapat didalam LAS. Masalah yang
Pembahasan Hasil Penelitian
Proses penelitian diawali dengan
disajikan berkaitan dengan kehidupan
pemberian pretes kemampuan pemecahan
nyata
masalah matematika pada kedua kelas.
langsung abstrak dengan memuat simbol-
Berdasarkan hasil analisis skor rata-rata
simbol. Langkah ini dilakukan guru agar
pretes kemampuan pemecahan masalah
siswa merasa tertarik dan merasa bahwa
siswa,
bahwa
mereka perlu untuk memahami pelajaran
kedua kelas memiliki kemampuan awal
ini agar dapat menyelesaikan masalah
yang sama. Hal tersebut ditunjukkan oleh
tersebut.
hasil pengujian hipotesis dengan uji
menerima informasi yang akan diberikan,
kesamaan
kemudian guru memberikan stimulus
diperoleh
dua
kesimpulan
rat-rata
pretes
siswa.
Bukan
Setelah
siswa
siap
untuk
berupa
5% bahwa Ho diterima. Selanjutnya
pemahaman siswa. Guru menjelaskan
penelitian dilanjutkan dengan melakukan
konsep-konsep secara sederhana agar
pembelajaran
siswa tidak merasa konsep matematika
empat
kali
pertemuan dengan pokok bahasan kubus
yang
menambah
itu sulit.
dan balok. Untuk kelas eksperimen
pembelajaran
yang
yang
menggunakan uji t pada taraf signifikansi
sebanyak
informasi
sesuatu
Selanjutnya
siswa
dibentuk
berlangsung
kedalam beberapa kelompok kecil. Satu
menggunakan metode Trade A Problem,
kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang.
sedangkan dikelas kontrol menggunakan
Guru mengarahkan siswa agar membaur
metode yang biasa digunakan guru
dengan
(konvensional).
menjaga kekondusipan suasana belajar.
Setiap
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
kelompoknya
kelompok
dengan
berdiskusi
tetap
untuk
Pengaruh … (Siti Hadijah)
72
ISSN: 2088-687X
memperoleh strategi pemecahan masalah
terbanyak akan menjadi pemenangnya.
pada
Pembelajaran
LAS.
Setelah
menyelesaikan LAS,
mengarahkan
permasalahan
kemudian guru
siswa
yang
berhasil
memikirkan
terjadi
didalam
diakhiri
guru
dengan
bersama-sama menarik kesimpulan dari
apa
yang
dipelajari
hari
ini,
dan
memberikan tugas rumah untuk siswa.
kehidupan nyata siswa berkaitan dengan
Pada kelas kontrol peneliti hanya
kubus dan balok. Guru meminta setiap
berperan
kelompok
beserta
kontrol pembelajaran yang berlangsung
penyelesaiannya sesuai dengan batas
dilaksanakan oleh guru bidang studi.
pengetahuan yang mereka miliki. Tiap
Suasana pembelajaran terlihat sangat
siswa berdiskusi didalam kelompoknya
kondusif. Jauh berbeda dengan kelas
dalam merancang soal tersebut. Bertukar
eksperimen.
ide,
dengan
suasana kelas agak sulit dikontrol (ribut).
temannya menjadikan siswa berpikir
Dikelas kontrol guru menjelaskan materi
lebih keras dan kreatif. Pembelajaran
pelajaran dengan sangat jelas, sistematis
seperti ini membuat pemahaman siswa
dan
terhadap suatu masalah menjadi tidak
Meskipun tidak terlalu banyak siswa
sempit.
yang bertanya tetapi semua siswa terlihat
merancang
pendapat,
soal
pemahaman
sebagai
mudah
pengamat.
Pada
kelas
dimengerti
Dikelas
eksperimen
oleh
siswa.
Setelah masing-masing kelompok
sangat tekun memperhatikan penjelasan
siap dengan masalah yang mereka buat
dari guru. Latihan-latihan yang diberikan
guru mengacak undian untuk masing-
guru juga dapat diselesaikan dengan baik
masing kelompok. Pasangan kelompok
oleh siswa. Setelah materi pelajaran
yang terpilih didalam undian akan saling
selesai
menukar soal dan berusaha secepat
pertemuan,
mungkin menyelesaikannya. Kelompok
memberikan test akhir untuk melihat
yang
kemampuan akhir pemecahan masalah
berhasil
menjawab
diminta
mempersentasikan hasil yang mereka
peroleh.
Perhitungan
point
disampaikan
selama
kemudian
2
kali
peneliti
matematika siswa pada kedua kelas.
didalam
Pembelajaran
dengan
perlombaan ini yaitu soal yang berhasil
menggunakan metode Trade A Problem
dijawab akan memberikan point untuk
dengan Reward
kelompok penjawab sedangkan soal yang
senang belajar karena siswa didorong
tidak berhasil dijawab akan memberikan
lebih
point untuk kelompok pembuat soal.
mencari strategi, melaksanakan strategi
Kelompok yang mengumpulkan point
yang sudah dibuat untuk memecahkan
Pengaruh … (Siti Hadijah)
aktif
membuat siswa lebih
berpikir,
berkomunikasi,
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
ISSN: 2088-687X
73
masalah, dan akhirnya menyimpulkan
yang
materi yang sudah dipelajari. Metode
pembelajaran
pembelajaran Trade A Problem dengan
penelitian ini diperkuat dengan Penelitian
mengorganisasi siswa untuk
relevan yang dilakukan oleh Apriska
Reward
diajar
belajar, dalam hal ini siswa dibentuk
(2011)
menjadi
pembelajaran
beberapa
beranggota
kelompok
4-5
konvensional.
yang
menunjukkan
matematika
metode
Hasil
bahwa
yang
sehingga
menggunakan metode Trade A Problem
mempunyai banyak teman untuk berpikir
pada pokok bahasan SPLDV dapat
dan bekerja sama. Berdasarkan hasil
meningkatkan prestasi belajar siswa.
wawancara terhadap beberapa siswa,
Penelitian lainnya dilakukan oleh Afifah
mereka menyatakan pembelajaran seperti
(2013) dengan hasil penelitian penerapan
ini lebih menyenangkan. Membuat waktu
model pembelajaran kooperatif NHT
tidak
cepat.
menggunakan metode Trade A Problem
Membuat mereka tidak merasa jenuh.
dapat meningkatkan kemampuan siswa
Selain
pengamatan
dalam memecahkan masalah. Selain itu
peneliti terhadap lembar jawaban LAS
hasil penelitian ini juga didukung dengan
setiap kelompok, peneliti melihat setiap
teori kebermaknaan yang dikemukakan
kelompok berhasil menyelesaikan LAS
oleh Ausubel. Dimana dalam metode
nya
ini
Trade A Problem kebermaknaan belajar
mengindikasikan bahwa minat mereka
dapat dirasakan siswa pada saat mereka
untuk menyelesaikan LAS tersebut baik.
mencoba merancang permasalahan, dan
Pada kelas kelas kontrol, antusias siswa
menyelesaikan
dalam belajar cukup rendah, karena
diberikan orang lain. Teori lain yang
proses interaksi hanya terjadi satu arah.
mendukung adalah teori skiner yang
Sehingga
menyatakan bahwa ganjaran memberikan
terasa
orang
yang
menggunakan
berlalu
itu
dengan
berdasarkan
dengan
baik.
Hal
kemampuan
pemecahan
masalah mereka kurang berkembang.
Berdasarkan hasil uji hipotesis
diperoleh
hasil
kemampuan
matematika
menggunakan
penelitian
pemecahan
siswa
metode
yang
bahwa
masalah
yang
penguatan positif bagi siswa didalam
proses
belajar.
mengembangkan
Hal
ini
dapat
kemampuan
siswa
memecahkan setiap masalah.
diajar
pembelajaran
permasalahan
Beberapa kendala yang dihadapi
oleh
guru
(peneliti)
selama
proses
Trade A Problem dengan Reward lebih
pembelajaran, yaitu : (1) suasana didalam
baik dibandingkan dengan kemampuan
kelas sulit dikontrol (ribut) karena siswa
pemecahan masalah matematika siswa
kurang
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
terbiasa
dengan
metode
Pengaruh … (Siti Hadijah)
74
ISSN: 2088-687X
pembelajaran Trade A Problem. (2)
Rewardlebih
tinggi
daripada
kesulitan untuk membuat siswa lebih
kemampuan
pemecahan
masalah
berani dan percaya diri berbicara didepan
siswa
kelas. (3) memerlukan banyak waktu
menggunakan
untuk menerapkan metode ini sehingga
konvensional.
besar kemungkinan jika metode ini terus
yang
diajar
dengan
pembelajaran
2. Peningkatan kemampuan pemecahan
digunakan akan menyebabkan benyak
masalah
materi yang tertinggal. (4) memerlukan
menggunakan metode pembelajaran
banyak biaya untuk memberikan Reward
Trade A Problem dengan Reward
pada kelompok. (5) ada beberapa siswa
lebih tinggi daripada peningkatan
yang kurang fokos sehingga mengganggu
kemampuan
konsentrasi teman sekelompoknya. (6)
siswa
siswa yang memiliki kemampuan lebih
menggunakan metode pembelajaran
tinggi
konvensional.
cendrung
mendominasi
siswa
yang
pemecahan
yang
diajar
masalah
diajar
dengan
perlombaan hal ini menyebabkan siswa
lain kurang termotivasi. (7) Siswa merasa
Saran
canggung untuk diskusi dalam kelompok
Berdasarkan
hasil
penelitian
karena pada pembelajaran sebelumnya
dilapangan,
siswa
untuk
kiranya perlu direkomendasikan oleh
lembar
peneliti untuk dapat dilaksanakan oleh
observasi, kemampuan peneliti dalam
guru, lembaga terkait maupun para
mengelola
peneliti selanjutnya, yaitu :
jarang
diminta
berdiskusi.Berdasarkan
hasil
pembelajaran
dikelas
eksperimen tergolong baik, dan aktivitas
1.
ada
beberapa
hal
yang
Pembelajaran dengan menggunakan
belajar siswa dalam prose pembelajaran
metode Trade A Problem dapat
dapat dikatakatan sudah efektif.
dijadikan guru sebagai salah satu
alternatif
untuk
Kesimpulan
kemampuan
Berdasarkan analisis terhadap data
matematika siswa.
penelitian maka didapat kesimpulan
sebagai berikut :
masalah
Proses pembelajaran yang biasanya
berbicara didepan kelas, karena itu
menggunakan metode pembelajaran
disarankan kepada guru agar lebih
A
diajarkan
kurang berani dan percaya diri
dengan
Trade
yang
pemecahan
terjadi satu arah menyebabkan siswa
1. Kemampuan pemecahan matematika
siswa
2.
meningkatkan
Problem
Pengaruh … (Siti Hadijah)
dengan
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
ISSN: 2088-687X
75
memotivasi dan membiasakan siswa
3.
Mulyono.
2003.
untuk tampil berbicara didepan kelas.
Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
Keterbatasan waktu yang dimiliki
Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
peneliti menyebabkan hasil yang
dicapai kurang maksimal, karena itu
disarankan bagi guru atau peneliti
lainnya
yang
ingin
menerapkan
metode ini, hendaknya dilakukan
secara berkala dan dengan jangka
Penggunaan
metode
dengan
Problem
Trade
Reward,
A
masih
asing bagi siswa, siswa merasa
kurang
terbiasa,
menyarankan
maka
perlu
peneliti
untuk
dilakukannya sosialisasi oleh sekolah
maupun
lembaga
harapan
dapat
kemampuan
terkait
denga
meningkatkan
pemecahan
Maesuri,
Siti.
2002.
Kooperatif
masalah
bagi siswa.
Pembelajaran
Dalam
Kelas
Matematika. Surabaya : Universitas
Surabaya
Rajagukguk, Waminton. 2011. “Upaya
Meningkatkan
waktu yang cukup lama
4.
Abdurrahman,
Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Dengan Penerapan Teori
Belajar
Bruner
Pada
Pokok
Bahasan Trigonometri Di Kelas X
Sma Negeri 1 Kualuh Hulu Aek
Kanopan
T.A.
2009/2010”VISI
(2011) 19 (1) 427-442, 0853-0203,
429.
Trianto.
2011.
Pembelajaran
Mendesain
Model
Inovatif-Progresif.
Jakarta : Kencana.
Pustaka
Zakaria, Effandi, Dkk. 2007. Trend
Pengajaran
Dan
Pembelajaran
Matematika. Malaysia: PN
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016
Pengaruh … (Siti Hadijah)
76
Pengaruh … (Siti Hadijah)
ISSN: 2088-687X
AdMathEdu | Vol.6 No.1 | Juni 2016