Penyakit Sistem Persepsi Sensori

Handout Materi Kuliah

Penyakit Sistem
Persepsi Sensori
Organ persepsi sensori atau
alat indera seperti hidung,
mata, dan telinga memiliki
peranan penting sebagai
penangkap stimulus atau
rangsangan dari luar. Organ
tersebut dengan perangkat
kelengkapannya akan merubah stimulus dari luar
menjadi informasi yang akan dibawa menuju otak
untuk diolah dan menghasilkan persepsi dan respon /
tanggapan terhadap stimulus tersebut.
Adanya gangguan atau penyakit pada organ persepsi
sensori tersebut akan mempengaruhi kinerja tubuh
pada umumnya.
Secara umum, kelainan tubuh manusia ada yang
membagi menjadi 5 Tipe Penyakit :
1. Genetika / Keturunan

2. Trauma / Cedera Fisik
3. Peradangan / Infeksi
4. Neoplasma / Kanker / Tumor
5. Degeneratif / Gangguan Metabolisme
A. GANGGUAN INDERA PEMBAU
1. Anosmia
Salah satu kelainan pada indera pembau adalah
Anosmia. Akibat kelainan anosmia ini indera pembau
kita dapat kehilangan sensitivitas terhadap rasa bau,
sehingga kita tidak bisa mencium bau dari sesuatu
benda atau zat tertentu.

Anosmia dapat disebabkan oleh :
 Penyumbatan rongga hidung akibat pilek.
 Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
 Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
 Gangguan pada saraf olfaktori.
2. Rinitis alergi
Adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala
bersin-bersin, keluarnya cairan dari hidung, rasa gatal

dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar
oleh allergen (zat yang menyebabkan alergi pada
orang-orang tertentu).

B. GANGGUAN INDERA PENGLIHATAN
1. Hipermetropi : rabun dekat, karena lensa mata
terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang
bintik kuning. Mata hanya mampu melihat jelas
pada jarak jauh. Dapat dibantu dengan lensa
cembung (+)

2. Miopi : rabun jauh, karena lensa mata terlalu
cembung sehingga bayangan jatuh di depan
bintik kuning. Mata hanya mampu melihat jelas
pada jarak dekat,dibantu dengan lensa cekung (-).

Arah penyimpangan tersebut ada yang ke arah
hidung (esotropia), ke arah pelipis (exotropia), ke
arah atas atau ke arah bawah (hypertropia),
bahkan ada yang berputar.


3. Presbiopi : mata tua, karena daya akomodasi
terlalu lemah.

C. GANGGUAN PADA INDERA PENDENGARAN

4. Astigmatisma : lengkungan permukaan kornea
tidak rata sehingga kabur dalam penglihatan .
5. Rabun senja : disebabkan oleh kekurangan
vitamin A.
6. Katarak : kekeruhan yang terjadi pada sebagian
maupun keseluruhan lensa mata. Hal ini
menyebabkan berkurangnya penglihatan.

7. Buta warna : Merupakan gangguan penglihatan
mata yang bersifat menurun. Penderita buta
warna tidak mampu membedakan warna-warna
tertentu, misalnya warna merah, hijau, atau biru.
Buta warna tidak dapat diperbaiki atau
disembuhkan.

8. Mata juling (Strabismus) : Keadaan kedudukan
kedua bola mata dimana sumbu penglihatannya
tidak sejajar. Bila satu mata melihat kearah
benda yang menjadi pusat perhatiannya maka
mata satunya menyimpang ke arah lain.

1. Tuli konduktif
 Tuli karena gangguan transmisi suara ke
dalam koklea
 Penyebabnya antara lain kerusakan tulang
pendengaran, kotoran yang menumpuk di
dalam saluran telinga luar (serumen) atau
peradangan telinga tengah
 Dapat diatasi dengan operasi atau dapat pula
dibantu
dengan
menggunakan
alat
pendengaran elektronik


2. Tuli saraf / tuli neuron sensorik
 Jika ada kerusakan pada organon korti, saraf
VIII, ataupun korteks otak
daerah
pendengaran
 Penderita tuli ini memerlukan bantuan yang
lebih rumit. Salah satunya dengan implantasi
koklea atau telinga artificial (buatan) yaitu
dengan menempatkan mikrofon di telinga

Selamat Belajar
Terima kasih telah mendownload materi kuliah ini dari

www.hmkuliah.wordpress.com