. KOMPARASI METODE TALKING STICK DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 2015 | Hanafi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6464 1373
KOMPARASI METODE TALKING STICK DAN STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA
KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
JURNAL
Oleh :
Putri Zunaida Hanafi
K8411058
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
KOMPARASI METODE TALKING STICK DAN STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA
KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Putri Zunaida Hanafi
Program Studi Sosiologi dan Antropologi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan
penggunaan metode Talking Stick dan metode Student Teams Achievement
Division (STAD) terhadap hasil belajar sosiologi siswa; (2) Pengaruh penggunaan
metode Talking Stick dan metode Student Teams Achievement Division (STAD)
terhadap hasil belajar sosiologi siswa; (3) Besar pengaruh penggunaan metode
Talking Stick dan metode STAD terhadap hasil belajar sosiologi siswa. adapun
penelitian ini dilakukan pada kelas XI IIS di SMA Negeri 8 Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif dengan desain
penelitian eksperimen semu. Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh siswa SMA
Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah 796. Sampel
penelitian yaitu sebanyak dua kelas XI diambil dengan teknik multistage cluster
random sampling. Pegumpulan data menggunakan teknik tes, angket, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Uji-t Dua variabel Independent.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Terdapat perbedaan penggunaan
metode Talking Stick dan metode STAD terhadap hasil belajar Sosiologi siswa
kelas XI IIS SMA Negeri 8 Surakarta. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data
yang menunjukkan rata-rata kelas metode Talking Stick sebesar 76,19 dan ratarata kelas metode STAD sebesar 80,00 dengan ρ=0,004 (sangat signifikan). (2)
Terdapat pengaruh penggunaan metode Talking Stick dan metode STAD terhadap
hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IIS SMA Negeri 8 Surakarta. Hal ini dapat
dilihat dengan harga t = 3,119 dengan ρ=0,004 (sangat signifikan). (3) Besar
pengaruh penggunaan metode Talking Stick dan metode STAD terhadap hasil
belajar Sosiologi siswa kelas XI IIS SMA Negeri 8 Surakarta yaitu sebesar 7%.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan penggunaan metode
Talking Stick dan metode STAD terhadap hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI
IIS SMA Negeri 8 Surakarta. Nilai rata-rata kelas metode Talking Stick lebih
tinggi daripada kelas metode STAD. Metode pembelajaran memberikan pengaruh
sebesar 7% sedangkan 93% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata Kunci : Hasil belajar Sosiologi, Metode Talking Stick, Metode Student
Teams Achievement Division
A. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang
media
berkualitas merupakan aset yang
sebagainya.
pembelajaran,
dan
lain
kehidupan.
Tenaga pendidik atau guru
Perbedaan kualitas sumber daya
sebagai salah satu komponen dalam
manusia dapat dilihat dari perbedaan
proses pembelajaran bukan hanya
dalam penguasaan ilmu pengetahuan,
berperan menyampaikan informasi
teknologi, dan ketrampilan. Menurut
atau pengetahuan saja, melainkan
Munir
mengkondisikan peserta didik untuk
sangat
untuk
penting
bagi
(2009:1) upaya yang tepat
menyiapkan
sumber
daya
belajar,
karena
tujuan
utama
manusia (SDM) yang berkualitas dan
pembelajaran adalah peserta didik
satu-satunya
melakukan kegiatan belajar. Seperti
wadah
yang
dapat
dipandang dan seyogianya berfungsi
yang
dikemukakan
sebagai alat untuk membangun SDM
(2009:2),
yang
oleh
Munir
karena
sasaran
adalah
terjadinya
tinggi
adalah
pembelajaran
Pendidikan
sendiri
proses belajar pada diri peserta didik,
merupakan suatu proses akademik
maka kegiatan peserta didik yang
yang tujuannya untuk meningkatkan
bersifat aktif dalam mempelajari
nilai sosial, budaya, moral, dan
materi
agama, serta mempersiapkan peserta
diperlukan untuk menunjang adanya
didik menghadapi tantangan dan
keberhasilan.
bemutu
pendidikan.
pengalaman dalam kehidupan nyata.
pembelajaran
sangat
Untuk merangsang kegiatan
Pendidikan selalu berkaitan
peserta didik yang lebih aktif dalam
dengan adanya proses belajar. Di
proses pembelajaran dapat dilakukan
mana
memuat
dengan menerapkan metode-metode
beberapa komponen di dalamnya,
mengajar yang tepat oleh tenaga
diantaranya
pendidik.
proses
belajar
adalah
keberadaan
Metode
tenaga pendidik atau guru, peserta
sendiri
didik, materi pembelajaran, metode
digunakan oleh guru dalam proses
mengajar,
pembelajaran
rencana
pembelajaran,
merupakan
pembelajaran
Mudjiman
cara
berlangsung.
(2006:2)
yang
Haris
mengatakan
bahwa
keaktifan
proses
antara guru dengan siswa. Di mana
menimbulkan
dalam proses pembelajaran ini, guru
kegembiraan belajar sehingga dapat
tidak hanya menekankan mengenai
menumbuhkan niat atau motivasi
apa yang dipelajari, tetapi juga
untuk belajar, serta meningkatkan
mengenai bagaimana siswa harus
mutu belajar dan hasil belajar.
belajar.
pembelajaran
akan
dalam
Pemilihan
metode
Metode
inovatif
tersebut
pembelajaran yang tepat serta dengan
diantaranya adalah metode Talking
penerapan
pembelajaran
Stick dan Student Team Achievement
yang kreatif dan inovatif, maka
Division (STAD). Kedua metode
proses pembelajaran akan berjalan
tersebut termasuk kedalam model
menyenangkan
pembelajaran kooperatif. Menurut
metode
dan
tidak
membosankan sehingga siswa dapat
Slavin
termotivasi untuk belajar memahami
mengemukakan bahwa cooperative
materi pembelajaran.
learning
Dengan
pengembangan
dalam
Isjoni
adalah
(2012)
suatu
model
pembelajaran di mana siswa belajar
metode pengajaran yang inovatif
dan
akan mampu membangun motivasi
kelompok kecil secara kolaboratif
dan keaktifan siswa dalam proses
yang anggotanya terdiri dari 4-6
pembelajaran
berbagai
siswa dengan struktur kelompok
pembelajaran,
yang bersifat heterogen. Melalui
yakni metode pembelajaran yang
metode Talking Stick dan Student
berpusat pada siswa di mana peran
Team Achievement Division (STAD)
guru hanyalah sebagai fasilitator dan
diharapkan
bukan lagi menjadi sumber belajar
suasana
utama. Artinya guru lebih banyak
menyenangkan dan aktif serta dapat
perannya
sebagai
meningkatkan hasil belajar siswa.
membantu
siswa
alternatif
melalui
metode
orang
dalam
yang
bekerja
belajar.
dalam
dapat
kelompok-
menciptakan
pembelajaran
yang
Metode Talking Stick adalah
Proses belajar yang baik adalah
metode
ketika dapat tercipta komunikasi dua
bantuan tongkat untuk mengukur
arah dalam proses pembelajaran,
seberapa besar pemahaman siwa
pembelajaran
dengan
mengenai materi pembelajaran dan
diterapkan dengan cara membagi
membuat siswa lebih aktif dengan
siswa menjadi kelompok-kelompok
cara menjawab pertanyaan yang
kecil dan berdiskusi mengenai materi
dilontarkan oleh guru kepada siswa
pembelajaran yang diberikan oleh
secara
dengan
guru. Baik siswa yang pandai, yang
berputarnya tongkat tersebut. Metode
sedang, maupun yang yang kurang
ini termasuk model pembelajaran
pandai
kooperatif.
Setelah
memahami
kesempatan
untuk
bergiliran
seiring
siswa
diberi
harus
saling
materi
berdiskusi
pembelajaran
mendiskusikan
yang ada. Dan setiap anggota harus
materi pembelajaran, siswa akan
bertanggung jawab terhadap anggota
diuji seberapa besar pemahamannya
yang lainnya. Karena dalam metode
terhadap materi tersebut. Tongkat
ini keberhasilan akan ditentukan oleh
dapat
keberhasilan kelompok. Oleh karena
diputar
bergiliran
dengan
kesepakatan aturan main, misalnya
itu,
dengan bernyanyi. Dimana nyanyian
berusaha
tersebut berhenti, disitulah tongkat
membantu
berhenti. Dan bagi
yang
yang kurang mengerti mengenai
sedang memegang tongkat tersebut,
materi pembelajaran. Karena setelah
maka dia harus menjawab pertanyaan
sesi
dari
memberikan
guru.
Dengan
pembelajaran
siswa
metode
ini,
siswa
yang
sebaik
diskusi
pandai
harus
mungkin
untuk
teman-teman
selesai,
kusi-kuis
mereka
guru
akan
individual
akan
lebih
dimana dalam pengerjaannya adalah
dan
tidak
secara mandiri, tidak boleh dibantu
akan
teman sekelompoknya, dan hasilnya
membuat siswa lebih siap untuk
akan berpengaruh pada keberhasilan
memahami materi karena mereka
kelompok. Untuk itulah, maka setiap
tidak pernah tau, kapan dan siapa
anggota harus bertanggung jawab
yang
atas dirinya sendiri dan anggota
menyenangkan
membosankan.
akan
Selain
itu,
mendapat
giliran
menjawab pertanyaan.
lainya. Karena keberhasilan mereka
Sedangkan metode STAD,
ditentukan
siswa akan lebih banyak berinteraksi
kelompok.
didalam
kelompok.
Metode
ini
oleh
keberhasilan
sama
B. TINJAUAN PUSTAKA
saling
membantu
Hasil Belajar
Menurut Agus Supriyono (2013:5),
mengonstruksi
hasil
Metode Talking Stick
belajar
adalah
perbuatan,
nilai-nilai,
pengertian,
sikap-sikap,
pola-pola
konsep
dan
memecahkan persoalan belajar.
pengertian-
Pada mulanya taliking stick
apresiasi,
(tongkat berbicara) ini adalah metode
dan ketrampilan. Dengan demikian
yang digunakan oleh penduduk asli
dapat disimpulkan bahwa didalam
Amerika untuk mengajak semua
proses pembelajaran formal, hasil
orang berbicara atau menyampaikan
belajar merupakan tolok ukur sejauh
pendapat
mana proses pembelajaran tersebut
(pertemuan antar suku) (Miftahul
dapat
Huda, 2014:224).
berjalan
maksimal
sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang
dalam
suatu
forum
Pembelajaran dengan metode
ingin dicapai.
talking stick mendorong peserta didik
Model Pembelajaran Kooperatif
untuk
Tom
Abdul
V.Saverage
Majid
dalam
(2013:175)
mengemukakan bahwa cooperative
merupakan
learning
suatu
berani
pendapat
mengemukakan
(Agus
2013:109).
Suprijono,
Strategi
ini
diawali
dengan diskusi mengenai materi
pokok
yang
akan
dipelajari.
pendekatan yang menekankan kerja
Kemudian dengan bantuan
sama dalam kelompok. Pembelajaran
(tongkat)
kooperatif
adalah
strategi
dituntun untuk merefleksikan atau
pembelajaran
yang
melibatkan
mengulang kembali materi yang
yang
stick
bergulir
siswa
partisipasi
siswa
dalam
suatu
sudah
kelompok
kecil
untuk
saling
menjawab pertanyaan dari guru.
berinteraksi.
Secara
disimpulkan
dipelajari
Metode
singkat
bahwa
dapat
pembelajaran
dengan
Student
cara
Teams
Achievement Division (STAD)
Student Team Achievement
kooperatif atau cooperative learning
Division
adalah kegiatan pembelajaran dengan
dikembangkan pertama kali oleh
cara berkelompok untuk berkerja
Division
(STAD)
Robert Slavin dan teman-temannya
XI IIS 3 menggunakan metode
di Universitas John Hopkins.
pembelajaran STAD.
STAD merupakan salah satu
tipe
dari
kooperatif
Teknik
pengumpulan
data
model
pembelajaran
menggunakan teknik dokumentasi,
dengan
menggunakan
angket, dokumentasi, dan tes. Tes
kelompok-kelompok kecil dengan
hasil
jumlah anggota tiap kelompok 4-5
mneggunakan instrumen soal tes
orang siswa secara heterogen. Pada
yang
STAD siswa ditempatkan dalam tim
dengan
belajar yang merupakan campuran
penilaian
menurut
jenis
berdasarkan kesulitan masing-masing
kelamin, suku dan lain sebagainya
butir soal yang telah melalui analisis
(Trianto, 2010:68). Komponen utama
validitas
dalam metode pembelajaran STAD
instrumen, daya pembeda soal, dan
adalah
presentasi
kelas,
tingkat kesukaran soal.
dalam
tim,
individu,
tingkat
pengembangan
tes
prestasi,
belajar
individu,
multiple
menggunakan
instrumen,
choice
teknik
pembobotan
soal
reliabilitas
dan
dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan Uji T- dua
Variabel Independent.
yang
D. HASIL PENELITIAN
digunakan adalah metode kuantitatif
Deskripsi
yang
Talking Stick
bersifat
dengan
Teknik analisis data yang
C. METODE PENELITIAN
penelitian
berbentuk
siswa
skor
penghargaan terhadap kelompok.
Metode
belajar
eksperimental-semu
(Quasy-Experimental Research).
Data
Kelas
Metode
Berdasarkan hasil pengolahan
Populasi yang digunakan adalah
data menggunakan program IBM
siswa kelas XI IIS di SMA Negeri 8
SPSS Statistics version 16, rata-rata
Surakarta
kelas metode Talking Stick yang
Tahun
Pelajaran
2014/2015. Sedangkan sampel yang
diperoleh
digunakan dalam penelitian ini yaitu
Standar Error of Mean sebesar 0,98;
kelas XI IIS 2 dan XI IIS 3. Kelas XI
Median
sebesar
80,00;
Standar
IIS
Deviasi
sebesar
5,21;
Variance
2
menggunakan
metode
pembelajaran Talking Stick dan kelas
sebesar
80,00
dengan
sebesar 27,16; Skewness sebesar -
0,18
dengan
Standar
Error
of
Hasil uji normalitas dengan bantuan
Skewness sebesar 0,44; Kurtosis
SPSS
sebesar -0,53 dengan Standar Error
menunjukkan bahwa ρ=0.150, maka
of Kurtosis sebesar 0,85; Range
Ho
sebesar 20,00; Skor terendah sebesar
disimpulkan bahwa sampel yang
70,00 dan; Skor tertinggi sebesar
diambil
90,00. Hasil tes yang diperoleh siswa
sebarannya normal. Hal ini sesuai
pada kelas dengan metode Talking
dengan
Stick berada pada kategori yang
kesimpulannya normal.
diterima.
Data
Kelas
Metode
dari
Rata-rata
dikelas
yang
dengan
metode
diperoleh
STAD
kaidah
diterima.
uji
homogenitas
0.05 sehingga Ho
uji
homogenitas yang telah dilakukan
of Mean sebesar 1,03; Median
homogen.
Standar
ρ 0.05
Berdasarkan
maka
76,67;
tersebut
menunjukkan nilai Sig = 0.722 yang
sebesar 76,19 dengan Standar Error
sebesar
16
demikian
populasi
berarti nilai Sig
STAD
version
Dengan
Hasil
cukup tinggi.
Deskripsi
Statistics
Deviasi
diketahui
bahwa
data
Hasil uji hipotesis pertama
sebesar 5,49; Variance sebesar 30,21;
diperoleh
Skewness
dengan
selisih dari kedua mean sebesar
Standar Error of Skewness sebesar
3,80929, dengan tingkat signifikansi
0,44; Kurtosis sebesar -0,55 dengan
ρ
Standar Error of Kurtosis sebesar
Kesimpulannya ada perbedaan yang
0,85; Range sebesar 20,00; Skor
meyakinkan antara kelas Talking
terendah sebesar 66,67 dan; Skor
Stick dan kelas STAD dilihat dari
tertinggi sebesar 86,67. Hasil tes
nilai rata-rata hasil belajar. Dimana
yang diperoleh siswa pada kelas
rata-rata kelas Talking Stick lebih
dengan
tinggi dibandingkan kelas STAD
sebesar
metode
Achievement
-0,19
Student
Division
Teams
(STAD)
berada pada kategori yang cukup
=
data
0,004
sebagai
(sangat
berikut:
signifikan).
yaitu 80,00/76,19.
Hasil uji hipotesis kedua hasil
tinggi.
data menunjukkan harga t sebesar
Pengujian Prasyarat Analisis
3,119 dengan tingkat signifikansi ρ =
0,004 (sangat signifikan). Dengan
siswa. Hasil uji menunjukkan t
demikian dapat disimpulkan ada
sebesar 3.119 Dengan tingkat
pengaruh
signifikansi
yang signifikan antara
0.004
(sangat
metode belajar dengan rata-rata hasil
signifikan). Dengan demikian
belajar siswa.
disimpulkan “terdapat pengaruh
Hasil uji hipotesis ketiga
menunjukkan
bahwa
pengaruh
yang signifikan antara metode
belajar
(Talking
Stick
dan
penerapan metode belajar terhadap
STAD) terhadap rata-rata hasil
hasil belajar siswa adalah sebesar
belajar siswa.”
7%.
Selebihnya
sekitar
93%
dipengaruhi oleh variabel-variabel
lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
E. PEMBAHASAN
1. Hasil
ini
Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Antara Kelas Metode Talking
dan
metode
STAD”
diterima, Karena selisih dari
kedua t (mean) sebesar 3,80929,
dengan tingkat signifikansi ρ =
0,004
(sangat
Dengan ρ
penelitian
menunjukkan
(Talking
metode
dan
Stick
ini
belajar
STAD)
memberikan pengaruh terhadap
penelitian
menunjukkan bahwa “Terdapat
Stick
3. Hasil
signifikan).
0.05 maka nilai ini
menunjukkan terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelas
Talking Stick dan kelas STAD.
rata-rata
hasil
belajar
siswa
sebesar 7% selebihnya sekitar
93% dipengaruhi oleh variabelvariabel lain yang tidak diteliti
oleh peneliti.
F. KESIMPULAN
1. Hasil perhitungan dan analisis
data
diperoleh
selisih
mean
sebesar 3,80929 dan ρ = 0,004.
Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan penggunaan
metode
metode
Talking
Stick
Student
dan
Teams
ini
Achievement Division (STAD)
umum
terhadap hasil belajar Sosiologi
metode belajar (Talking Stick
siswa kelas XI IIS SMA Negeri
dan
8
2. Hasil
penelitian
menunjukkan
STAD)
secara
memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar
Surakarta
tahun
ajaran
2014/2015. Di mana nilai rata-
rata kelas Talking Stick lebih
Remaja Rosdakarya.
tinggi dibandingkan kelas STAD
Huda, Miftahul. (2013). Cooperative
yaitu 80,00/76,19.
Learning: Metode, Teknik,
2. Hasil perhitungan dan analisis
Struktur,
dan
Model
data menunjukkan t = 3,119
Penerapan.
Yogyakarta :
dengan tingkat signifikansi ρ =
Pustaka Pelajar.
signifikan).
____________.
Dengan demikian disimpulkan
Model
bahwa
Pembelajaran. Yogyakarta :
0,004
(sangat
terdapat
penggunaan
pengaruh
metode
Model-
Pengajaran
dan
Pustaka Pelajar.
Talking
Stick dan metode Student Teams
(2014).
Johnson, B and Christensen, L.
Achievement Division (STAD)
(2012).
terhadap hasil belajar Sosiologi
Research:
Quantitative,
siswa kelas XI IIS SMA Negeri
Qualitative,
and
8
Approaches.
Surakarta
tahun
ajaran
3. Hasil perhitungan dan analisis
uji-t
Paired
Correlation,
bahwa
Mixed
London:
SAGE Publications, Inc.
2014/2015.
data
Educational
Majid,
belajar
(2013).
Strategi
Pembelajaran. Bandung :
Sample
Remaja Rosdakarya.
menunjukkab
metode
Abdul.
Ngalimun,
S.Pd,
M.Pd.
(2014).
dan
Model
memberikan pengaruh terhadap
Strategi
hasil belajar siswa sebesar 7,5%.
Pembelajaran. Yogyakarta :
Selebihnya
sekitar
Aswaja Pessindo.
dipengaruhi
oleh
92,5%
variabel-
variabel yang tidak diteliti oleh
peneliti.
Sani,
Ridwan Abdullah. (2013).
Inovasi
Pembelajaran.
Jakarta : Bumi Aksara
Shoimin,
A.
(2014).
Model
DAFTAR PUSTAKA
Pembelajaran
Darmawan, Deni. (2013). Metode
Dalam
Penelitian
Kuantitatif.
Remaja Rosdakarya.
Bandung:
Kurikulum
Yogyakarta
Media.
Inovatif
:
2013.
Ar-Ruzz
Subino.
(1987). Konstruksi dan
Analisis
Tes
suatu
Pengantar Kepada Teori
Tes
dan
Pengukuran.
Jakarta: P2LPTK
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Alfabeta.
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Agus.
(2013).
Cooperative Learning Teori
dan
Aplikasi
Yogyakarta:
Paikem.
Pustaka
Pelajar.
Suyono & Hariyanto. (2012). Belajar
Pembelajaran.
dan
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Syatori, T & Ghozali, Nanang.
(2012). Metode Penelitian
Kuantitatif.
Bandung:
Pustaka Setia.
Trianto.
(2012).
Mendesain
Pembelajaran
Inovatif-
Progresif. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Warsita,
Bambang.
Teknologi
Nurkancana & P.P.N,
Sunartana. (1986). Evaluasi
Pendidikan.
Surabaya:Usaha Nasional.
Slamet,Y. (2006). Metode Penelitian
Sosial.
(2008).
Pembelajaran
Landasan dan Aplikasinya .
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Surakarta:UNS
Press.
Zuldafrial.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009).
Suprijono,
Wayan
(2010).
Kuantitatif.
Penelitian
Yogyakarta:
Yuma Pressindo.
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA
KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
JURNAL
Oleh :
Putri Zunaida Hanafi
K8411058
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
KOMPARASI METODE TALKING STICK DAN STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA
KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Putri Zunaida Hanafi
Program Studi Sosiologi dan Antropologi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan
penggunaan metode Talking Stick dan metode Student Teams Achievement
Division (STAD) terhadap hasil belajar sosiologi siswa; (2) Pengaruh penggunaan
metode Talking Stick dan metode Student Teams Achievement Division (STAD)
terhadap hasil belajar sosiologi siswa; (3) Besar pengaruh penggunaan metode
Talking Stick dan metode STAD terhadap hasil belajar sosiologi siswa. adapun
penelitian ini dilakukan pada kelas XI IIS di SMA Negeri 8 Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif dengan desain
penelitian eksperimen semu. Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh siswa SMA
Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah 796. Sampel
penelitian yaitu sebanyak dua kelas XI diambil dengan teknik multistage cluster
random sampling. Pegumpulan data menggunakan teknik tes, angket, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Uji-t Dua variabel Independent.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Terdapat perbedaan penggunaan
metode Talking Stick dan metode STAD terhadap hasil belajar Sosiologi siswa
kelas XI IIS SMA Negeri 8 Surakarta. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data
yang menunjukkan rata-rata kelas metode Talking Stick sebesar 76,19 dan ratarata kelas metode STAD sebesar 80,00 dengan ρ=0,004 (sangat signifikan). (2)
Terdapat pengaruh penggunaan metode Talking Stick dan metode STAD terhadap
hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IIS SMA Negeri 8 Surakarta. Hal ini dapat
dilihat dengan harga t = 3,119 dengan ρ=0,004 (sangat signifikan). (3) Besar
pengaruh penggunaan metode Talking Stick dan metode STAD terhadap hasil
belajar Sosiologi siswa kelas XI IIS SMA Negeri 8 Surakarta yaitu sebesar 7%.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan penggunaan metode
Talking Stick dan metode STAD terhadap hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI
IIS SMA Negeri 8 Surakarta. Nilai rata-rata kelas metode Talking Stick lebih
tinggi daripada kelas metode STAD. Metode pembelajaran memberikan pengaruh
sebesar 7% sedangkan 93% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata Kunci : Hasil belajar Sosiologi, Metode Talking Stick, Metode Student
Teams Achievement Division
A. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang
media
berkualitas merupakan aset yang
sebagainya.
pembelajaran,
dan
lain
kehidupan.
Tenaga pendidik atau guru
Perbedaan kualitas sumber daya
sebagai salah satu komponen dalam
manusia dapat dilihat dari perbedaan
proses pembelajaran bukan hanya
dalam penguasaan ilmu pengetahuan,
berperan menyampaikan informasi
teknologi, dan ketrampilan. Menurut
atau pengetahuan saja, melainkan
Munir
mengkondisikan peserta didik untuk
sangat
untuk
penting
bagi
(2009:1) upaya yang tepat
menyiapkan
sumber
daya
belajar,
karena
tujuan
utama
manusia (SDM) yang berkualitas dan
pembelajaran adalah peserta didik
satu-satunya
melakukan kegiatan belajar. Seperti
wadah
yang
dapat
dipandang dan seyogianya berfungsi
yang
dikemukakan
sebagai alat untuk membangun SDM
(2009:2),
yang
oleh
Munir
karena
sasaran
adalah
terjadinya
tinggi
adalah
pembelajaran
Pendidikan
sendiri
proses belajar pada diri peserta didik,
merupakan suatu proses akademik
maka kegiatan peserta didik yang
yang tujuannya untuk meningkatkan
bersifat aktif dalam mempelajari
nilai sosial, budaya, moral, dan
materi
agama, serta mempersiapkan peserta
diperlukan untuk menunjang adanya
didik menghadapi tantangan dan
keberhasilan.
bemutu
pendidikan.
pengalaman dalam kehidupan nyata.
pembelajaran
sangat
Untuk merangsang kegiatan
Pendidikan selalu berkaitan
peserta didik yang lebih aktif dalam
dengan adanya proses belajar. Di
proses pembelajaran dapat dilakukan
mana
memuat
dengan menerapkan metode-metode
beberapa komponen di dalamnya,
mengajar yang tepat oleh tenaga
diantaranya
pendidik.
proses
belajar
adalah
keberadaan
Metode
tenaga pendidik atau guru, peserta
sendiri
didik, materi pembelajaran, metode
digunakan oleh guru dalam proses
mengajar,
pembelajaran
rencana
pembelajaran,
merupakan
pembelajaran
Mudjiman
cara
berlangsung.
(2006:2)
yang
Haris
mengatakan
bahwa
keaktifan
proses
antara guru dengan siswa. Di mana
menimbulkan
dalam proses pembelajaran ini, guru
kegembiraan belajar sehingga dapat
tidak hanya menekankan mengenai
menumbuhkan niat atau motivasi
apa yang dipelajari, tetapi juga
untuk belajar, serta meningkatkan
mengenai bagaimana siswa harus
mutu belajar dan hasil belajar.
belajar.
pembelajaran
akan
dalam
Pemilihan
metode
Metode
inovatif
tersebut
pembelajaran yang tepat serta dengan
diantaranya adalah metode Talking
penerapan
pembelajaran
Stick dan Student Team Achievement
yang kreatif dan inovatif, maka
Division (STAD). Kedua metode
proses pembelajaran akan berjalan
tersebut termasuk kedalam model
menyenangkan
pembelajaran kooperatif. Menurut
metode
dan
tidak
membosankan sehingga siswa dapat
Slavin
termotivasi untuk belajar memahami
mengemukakan bahwa cooperative
materi pembelajaran.
learning
Dengan
pengembangan
dalam
Isjoni
adalah
(2012)
suatu
model
pembelajaran di mana siswa belajar
metode pengajaran yang inovatif
dan
akan mampu membangun motivasi
kelompok kecil secara kolaboratif
dan keaktifan siswa dalam proses
yang anggotanya terdiri dari 4-6
pembelajaran
berbagai
siswa dengan struktur kelompok
pembelajaran,
yang bersifat heterogen. Melalui
yakni metode pembelajaran yang
metode Talking Stick dan Student
berpusat pada siswa di mana peran
Team Achievement Division (STAD)
guru hanyalah sebagai fasilitator dan
diharapkan
bukan lagi menjadi sumber belajar
suasana
utama. Artinya guru lebih banyak
menyenangkan dan aktif serta dapat
perannya
sebagai
meningkatkan hasil belajar siswa.
membantu
siswa
alternatif
melalui
metode
orang
dalam
yang
bekerja
belajar.
dalam
dapat
kelompok-
menciptakan
pembelajaran
yang
Metode Talking Stick adalah
Proses belajar yang baik adalah
metode
ketika dapat tercipta komunikasi dua
bantuan tongkat untuk mengukur
arah dalam proses pembelajaran,
seberapa besar pemahaman siwa
pembelajaran
dengan
mengenai materi pembelajaran dan
diterapkan dengan cara membagi
membuat siswa lebih aktif dengan
siswa menjadi kelompok-kelompok
cara menjawab pertanyaan yang
kecil dan berdiskusi mengenai materi
dilontarkan oleh guru kepada siswa
pembelajaran yang diberikan oleh
secara
dengan
guru. Baik siswa yang pandai, yang
berputarnya tongkat tersebut. Metode
sedang, maupun yang yang kurang
ini termasuk model pembelajaran
pandai
kooperatif.
Setelah
memahami
kesempatan
untuk
bergiliran
seiring
siswa
diberi
harus
saling
materi
berdiskusi
pembelajaran
mendiskusikan
yang ada. Dan setiap anggota harus
materi pembelajaran, siswa akan
bertanggung jawab terhadap anggota
diuji seberapa besar pemahamannya
yang lainnya. Karena dalam metode
terhadap materi tersebut. Tongkat
ini keberhasilan akan ditentukan oleh
dapat
keberhasilan kelompok. Oleh karena
diputar
bergiliran
dengan
kesepakatan aturan main, misalnya
itu,
dengan bernyanyi. Dimana nyanyian
berusaha
tersebut berhenti, disitulah tongkat
membantu
berhenti. Dan bagi
yang
yang kurang mengerti mengenai
sedang memegang tongkat tersebut,
materi pembelajaran. Karena setelah
maka dia harus menjawab pertanyaan
sesi
dari
memberikan
guru.
Dengan
pembelajaran
siswa
metode
ini,
siswa
yang
sebaik
diskusi
pandai
harus
mungkin
untuk
teman-teman
selesai,
kusi-kuis
mereka
guru
akan
individual
akan
lebih
dimana dalam pengerjaannya adalah
dan
tidak
secara mandiri, tidak boleh dibantu
akan
teman sekelompoknya, dan hasilnya
membuat siswa lebih siap untuk
akan berpengaruh pada keberhasilan
memahami materi karena mereka
kelompok. Untuk itulah, maka setiap
tidak pernah tau, kapan dan siapa
anggota harus bertanggung jawab
yang
atas dirinya sendiri dan anggota
menyenangkan
membosankan.
akan
Selain
itu,
mendapat
giliran
menjawab pertanyaan.
lainya. Karena keberhasilan mereka
Sedangkan metode STAD,
ditentukan
siswa akan lebih banyak berinteraksi
kelompok.
didalam
kelompok.
Metode
ini
oleh
keberhasilan
sama
B. TINJAUAN PUSTAKA
saling
membantu
Hasil Belajar
Menurut Agus Supriyono (2013:5),
mengonstruksi
hasil
Metode Talking Stick
belajar
adalah
perbuatan,
nilai-nilai,
pengertian,
sikap-sikap,
pola-pola
konsep
dan
memecahkan persoalan belajar.
pengertian-
Pada mulanya taliking stick
apresiasi,
(tongkat berbicara) ini adalah metode
dan ketrampilan. Dengan demikian
yang digunakan oleh penduduk asli
dapat disimpulkan bahwa didalam
Amerika untuk mengajak semua
proses pembelajaran formal, hasil
orang berbicara atau menyampaikan
belajar merupakan tolok ukur sejauh
pendapat
mana proses pembelajaran tersebut
(pertemuan antar suku) (Miftahul
dapat
Huda, 2014:224).
berjalan
maksimal
sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang
dalam
suatu
forum
Pembelajaran dengan metode
ingin dicapai.
talking stick mendorong peserta didik
Model Pembelajaran Kooperatif
untuk
Tom
Abdul
V.Saverage
Majid
dalam
(2013:175)
mengemukakan bahwa cooperative
merupakan
learning
suatu
berani
pendapat
mengemukakan
(Agus
2013:109).
Suprijono,
Strategi
ini
diawali
dengan diskusi mengenai materi
pokok
yang
akan
dipelajari.
pendekatan yang menekankan kerja
Kemudian dengan bantuan
sama dalam kelompok. Pembelajaran
(tongkat)
kooperatif
adalah
strategi
dituntun untuk merefleksikan atau
pembelajaran
yang
melibatkan
mengulang kembali materi yang
yang
stick
bergulir
siswa
partisipasi
siswa
dalam
suatu
sudah
kelompok
kecil
untuk
saling
menjawab pertanyaan dari guru.
berinteraksi.
Secara
disimpulkan
dipelajari
Metode
singkat
bahwa
dapat
pembelajaran
dengan
Student
cara
Teams
Achievement Division (STAD)
Student Team Achievement
kooperatif atau cooperative learning
Division
adalah kegiatan pembelajaran dengan
dikembangkan pertama kali oleh
cara berkelompok untuk berkerja
Division
(STAD)
Robert Slavin dan teman-temannya
XI IIS 3 menggunakan metode
di Universitas John Hopkins.
pembelajaran STAD.
STAD merupakan salah satu
tipe
dari
kooperatif
Teknik
pengumpulan
data
model
pembelajaran
menggunakan teknik dokumentasi,
dengan
menggunakan
angket, dokumentasi, dan tes. Tes
kelompok-kelompok kecil dengan
hasil
jumlah anggota tiap kelompok 4-5
mneggunakan instrumen soal tes
orang siswa secara heterogen. Pada
yang
STAD siswa ditempatkan dalam tim
dengan
belajar yang merupakan campuran
penilaian
menurut
jenis
berdasarkan kesulitan masing-masing
kelamin, suku dan lain sebagainya
butir soal yang telah melalui analisis
(Trianto, 2010:68). Komponen utama
validitas
dalam metode pembelajaran STAD
instrumen, daya pembeda soal, dan
adalah
presentasi
kelas,
tingkat kesukaran soal.
dalam
tim,
individu,
tingkat
pengembangan
tes
prestasi,
belajar
individu,
multiple
menggunakan
instrumen,
choice
teknik
pembobotan
soal
reliabilitas
dan
dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan Uji T- dua
Variabel Independent.
yang
D. HASIL PENELITIAN
digunakan adalah metode kuantitatif
Deskripsi
yang
Talking Stick
bersifat
dengan
Teknik analisis data yang
C. METODE PENELITIAN
penelitian
berbentuk
siswa
skor
penghargaan terhadap kelompok.
Metode
belajar
eksperimental-semu
(Quasy-Experimental Research).
Data
Kelas
Metode
Berdasarkan hasil pengolahan
Populasi yang digunakan adalah
data menggunakan program IBM
siswa kelas XI IIS di SMA Negeri 8
SPSS Statistics version 16, rata-rata
Surakarta
kelas metode Talking Stick yang
Tahun
Pelajaran
2014/2015. Sedangkan sampel yang
diperoleh
digunakan dalam penelitian ini yaitu
Standar Error of Mean sebesar 0,98;
kelas XI IIS 2 dan XI IIS 3. Kelas XI
Median
sebesar
80,00;
Standar
IIS
Deviasi
sebesar
5,21;
Variance
2
menggunakan
metode
pembelajaran Talking Stick dan kelas
sebesar
80,00
dengan
sebesar 27,16; Skewness sebesar -
0,18
dengan
Standar
Error
of
Hasil uji normalitas dengan bantuan
Skewness sebesar 0,44; Kurtosis
SPSS
sebesar -0,53 dengan Standar Error
menunjukkan bahwa ρ=0.150, maka
of Kurtosis sebesar 0,85; Range
Ho
sebesar 20,00; Skor terendah sebesar
disimpulkan bahwa sampel yang
70,00 dan; Skor tertinggi sebesar
diambil
90,00. Hasil tes yang diperoleh siswa
sebarannya normal. Hal ini sesuai
pada kelas dengan metode Talking
dengan
Stick berada pada kategori yang
kesimpulannya normal.
diterima.
Data
Kelas
Metode
dari
Rata-rata
dikelas
yang
dengan
metode
diperoleh
STAD
kaidah
diterima.
uji
homogenitas
0.05 sehingga Ho
uji
homogenitas yang telah dilakukan
of Mean sebesar 1,03; Median
homogen.
Standar
ρ 0.05
Berdasarkan
maka
76,67;
tersebut
menunjukkan nilai Sig = 0.722 yang
sebesar 76,19 dengan Standar Error
sebesar
16
demikian
populasi
berarti nilai Sig
STAD
version
Dengan
Hasil
cukup tinggi.
Deskripsi
Statistics
Deviasi
diketahui
bahwa
data
Hasil uji hipotesis pertama
sebesar 5,49; Variance sebesar 30,21;
diperoleh
Skewness
dengan
selisih dari kedua mean sebesar
Standar Error of Skewness sebesar
3,80929, dengan tingkat signifikansi
0,44; Kurtosis sebesar -0,55 dengan
ρ
Standar Error of Kurtosis sebesar
Kesimpulannya ada perbedaan yang
0,85; Range sebesar 20,00; Skor
meyakinkan antara kelas Talking
terendah sebesar 66,67 dan; Skor
Stick dan kelas STAD dilihat dari
tertinggi sebesar 86,67. Hasil tes
nilai rata-rata hasil belajar. Dimana
yang diperoleh siswa pada kelas
rata-rata kelas Talking Stick lebih
dengan
tinggi dibandingkan kelas STAD
sebesar
metode
Achievement
-0,19
Student
Division
Teams
(STAD)
berada pada kategori yang cukup
=
data
0,004
sebagai
(sangat
berikut:
signifikan).
yaitu 80,00/76,19.
Hasil uji hipotesis kedua hasil
tinggi.
data menunjukkan harga t sebesar
Pengujian Prasyarat Analisis
3,119 dengan tingkat signifikansi ρ =
0,004 (sangat signifikan). Dengan
siswa. Hasil uji menunjukkan t
demikian dapat disimpulkan ada
sebesar 3.119 Dengan tingkat
pengaruh
signifikansi
yang signifikan antara
0.004
(sangat
metode belajar dengan rata-rata hasil
signifikan). Dengan demikian
belajar siswa.
disimpulkan “terdapat pengaruh
Hasil uji hipotesis ketiga
menunjukkan
bahwa
pengaruh
yang signifikan antara metode
belajar
(Talking
Stick
dan
penerapan metode belajar terhadap
STAD) terhadap rata-rata hasil
hasil belajar siswa adalah sebesar
belajar siswa.”
7%.
Selebihnya
sekitar
93%
dipengaruhi oleh variabel-variabel
lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
E. PEMBAHASAN
1. Hasil
ini
Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Antara Kelas Metode Talking
dan
metode
STAD”
diterima, Karena selisih dari
kedua t (mean) sebesar 3,80929,
dengan tingkat signifikansi ρ =
0,004
(sangat
Dengan ρ
penelitian
menunjukkan
(Talking
metode
dan
Stick
ini
belajar
STAD)
memberikan pengaruh terhadap
penelitian
menunjukkan bahwa “Terdapat
Stick
3. Hasil
signifikan).
0.05 maka nilai ini
menunjukkan terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelas
Talking Stick dan kelas STAD.
rata-rata
hasil
belajar
siswa
sebesar 7% selebihnya sekitar
93% dipengaruhi oleh variabelvariabel lain yang tidak diteliti
oleh peneliti.
F. KESIMPULAN
1. Hasil perhitungan dan analisis
data
diperoleh
selisih
mean
sebesar 3,80929 dan ρ = 0,004.
Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan penggunaan
metode
metode
Talking
Stick
Student
dan
Teams
ini
Achievement Division (STAD)
umum
terhadap hasil belajar Sosiologi
metode belajar (Talking Stick
siswa kelas XI IIS SMA Negeri
dan
8
2. Hasil
penelitian
menunjukkan
STAD)
secara
memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar
Surakarta
tahun
ajaran
2014/2015. Di mana nilai rata-
rata kelas Talking Stick lebih
Remaja Rosdakarya.
tinggi dibandingkan kelas STAD
Huda, Miftahul. (2013). Cooperative
yaitu 80,00/76,19.
Learning: Metode, Teknik,
2. Hasil perhitungan dan analisis
Struktur,
dan
Model
data menunjukkan t = 3,119
Penerapan.
Yogyakarta :
dengan tingkat signifikansi ρ =
Pustaka Pelajar.
signifikan).
____________.
Dengan demikian disimpulkan
Model
bahwa
Pembelajaran. Yogyakarta :
0,004
(sangat
terdapat
penggunaan
pengaruh
metode
Model-
Pengajaran
dan
Pustaka Pelajar.
Talking
Stick dan metode Student Teams
(2014).
Johnson, B and Christensen, L.
Achievement Division (STAD)
(2012).
terhadap hasil belajar Sosiologi
Research:
Quantitative,
siswa kelas XI IIS SMA Negeri
Qualitative,
and
8
Approaches.
Surakarta
tahun
ajaran
3. Hasil perhitungan dan analisis
uji-t
Paired
Correlation,
bahwa
Mixed
London:
SAGE Publications, Inc.
2014/2015.
data
Educational
Majid,
belajar
(2013).
Strategi
Pembelajaran. Bandung :
Sample
Remaja Rosdakarya.
menunjukkab
metode
Abdul.
Ngalimun,
S.Pd,
M.Pd.
(2014).
dan
Model
memberikan pengaruh terhadap
Strategi
hasil belajar siswa sebesar 7,5%.
Pembelajaran. Yogyakarta :
Selebihnya
sekitar
Aswaja Pessindo.
dipengaruhi
oleh
92,5%
variabel-
variabel yang tidak diteliti oleh
peneliti.
Sani,
Ridwan Abdullah. (2013).
Inovasi
Pembelajaran.
Jakarta : Bumi Aksara
Shoimin,
A.
(2014).
Model
DAFTAR PUSTAKA
Pembelajaran
Darmawan, Deni. (2013). Metode
Dalam
Penelitian
Kuantitatif.
Remaja Rosdakarya.
Bandung:
Kurikulum
Yogyakarta
Media.
Inovatif
:
2013.
Ar-Ruzz
Subino.
(1987). Konstruksi dan
Analisis
Tes
suatu
Pengantar Kepada Teori
Tes
dan
Pengukuran.
Jakarta: P2LPTK
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Alfabeta.
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Agus.
(2013).
Cooperative Learning Teori
dan
Aplikasi
Yogyakarta:
Paikem.
Pustaka
Pelajar.
Suyono & Hariyanto. (2012). Belajar
Pembelajaran.
dan
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Syatori, T & Ghozali, Nanang.
(2012). Metode Penelitian
Kuantitatif.
Bandung:
Pustaka Setia.
Trianto.
(2012).
Mendesain
Pembelajaran
Inovatif-
Progresif. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Warsita,
Bambang.
Teknologi
Nurkancana & P.P.N,
Sunartana. (1986). Evaluasi
Pendidikan.
Surabaya:Usaha Nasional.
Slamet,Y. (2006). Metode Penelitian
Sosial.
(2008).
Pembelajaran
Landasan dan Aplikasinya .
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Surakarta:UNS
Press.
Zuldafrial.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009).
Suprijono,
Wayan
(2010).
Kuantitatif.
Penelitian
Yogyakarta:
Yuma Pressindo.