PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD), MOTIVASI, DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI I.IS 4 SMA NEGERI 1 GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | NURFAIS | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 574

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD),
MOTIVASI, DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI
PADA SISWA KELAS XI I.IS 4 SMA NEGERI 1 GOMBONG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

JURNAL SKRIPSI
oleh
IQBAL NUR FAIS
K8410030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

2015

i

1


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD), MOTIVASI, DAN
HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI I.IS 4 SMA
NEGERI 1 GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Iqbal Nur Fais
Pendidikan Sosiologi Antropologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatan motivasi dan hasil belajar sosiologi
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) di kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong tahun
pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) (Classroom
Action Research) . Subjek penelitian adalah siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1
Gombong yang berjumlah 28 siswa. Penelitian dilaksanakan dua siklus
tindakan.Siklus pertama membahas pokok bahasan permasalahan sosial dalam
masyarakat dan siklus kedua membahas pokok bahasan perbedaan, kesetaraan dan
keharmonisan sosial. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi selama
kegiatan pembelajaran sosiologi berlangsung dengan menggunakan lembar

observasi motivasi belajar, catatan lapangan, test dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dari lembar observasi motivasi belajar siswa dianalisis dengan
menghitung dari keseluruhan aspek yang diamati. Data yang diperoleh dari test
dianalisis dengan menghitung nilai rata-rata kelas XI I.IS 4 tiap siklus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi dan hasil belajar sosiologi
siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada materi permasalahan sosial dalam masyarakat, dan perbedaan, kesetaraan
dan keharmonisan sosial mengalami peningkatan.Hasil ini terlihat dari rata-rata
aspek motivasi belajar dan evaluasi hasil belajar sosiologi siswa kelas XI I.IS 4
SMA Negeri 1 Gombong yang mengalami peningkatan. Motivasi belajar siswa
mengalami peningkatan sebesar 13.93% dari siklus I sebesar 68,22%
menjadi82.14% pada siklus II. Dengan demikian motivasi belajr siswa kelas XI
I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong yang mulanya tergolong sedang, setelah tindakan
menjadi sangat tinggi. Hasil belajar siswa terlihat dari nilai test pada akhir siklus
mengalami peningkatan sebesar 2.89 dari prasiklus yang memiliki nilai rata-rata
73.36 menjadi 76.25 setelah siklus I. setelah dilaksanakan siklus II nilai rata-rata
siswa mengalami peningkatan sebesar 4.32 menjadi 80,57.
Kata kunci :Pembelajaran kooperatif tipe Student teams achievement division
(STAD), mottivasi belajar, hasil belajar.
1


2

I.

PENDAHULUAN

sehari-hari dikelas tidak bermasalah”

Pendidikan merupakan salah

(hlm.10)

satu yang menentukan ketangguhan

Sebagai

subyek

dalam


dan kemajuan suatu bangsa.Jalur

pembelajaran, siswa diharuskan aktif

pendidikan dapat diperoleh melaui

agar dapat belajar sesuai dengan

pendidikan

bakat

formal

maupun

dan

segala


potensi

yang

nonformal. Sekolah sebagai lembaga

dimiliki

pendidikan formal dituntut untuk

dorongan dasar yang menggerakan

melaksanakan proses pembelajaran

seseorang untuk bertingkah laku..

yang baik dan seoptimal mungkin

SMA Negeri 1 Gombong adalah


sehingga dapat mencetak generasi

salah

muda bangsa yang cerdas, terampil,

Gombong,

dan

Kebumen.Sekolah

bermoral

tinggi.

Proses

siswa.


satu

pembelajaran membantu siswa untuk

menerapkan

mengembangkan potensi intelektual

2013.

yang dimilikinya, sehingga tujuan

Proses

Motivasi

sekolah

adalah


negeri

di

Kabupaten
ini

standar

telah

Kurikulum

pembelajaran

di

utama pembelajaran adalah usaha


SMA N 1 Gombong yang belum

yang

intelektual

melibatkan semua siswa, kegiatan

setiap pelajar dapat berkembang.

siswa dalam kelas lebih banyak

Menurut (Kasbolah 2008) ”Guru

mendengarkan apa yang disampaikan

yang professional akan merasakan

oleh guru mencatat dan malu untuk


dan

menghadapi

bertanya, keterlibatan siswa masih

permasalahan yang terkait dengan

kurang dan belum menyeluruh serta

proses dan hasil pembelajaran, dia

hanya didominasi siswa tertentu saja.

akan melakuakn sesuatu. Namun

Hal ini menyebabkan rendahnya

pada kenyataannya tidak semua guru


pemahaman

mengetahui dan menyadari bahwa

pembelajaran sosiologi. Berdasarkan

ada

ia

hasil evaluasi belajar yang dilakukan

merasa bahwa apa yang dilakukan

guru, prestasi belajar sosiologi hanya

dilakukan

mengakui

agar

bila

permasalahan,

sehingga

siswa

dalam

28,6% (8 siswa) dari 28 siswa, yang

3

mendapatkan nilai diatas KKM yang

adalah pemperolehan pengalaman

mengidentifikasi

bahwa

baru oleh seseorang dalam bentuk

pembelajaran sosiologi selama ini

perubahan perilaku yang relative

dilakukan belum berhasil.

menetap,

sebagai

akibat

adanya

Fokus dari permasalahan ini

proses dalam bentuk interaksi belajar

adalah para siswa kurang motivasi

terhadap suatu objek (pengetahuan),

saat

atau

suatu

pengetahuan

kelas hal ini terlihat dari beberapa

(reinforcement)dalam

bentuk

kondisi yang telah peneliti jelaskan

pengalaman terhadap suatu objek

pada observasi awal dikelas XI I.IS 4

yang ada dalam lingkungan belajar

pelajaran sosiologi

didalam

Sesuai dengan uraian diatas
maka

peneliti

bersama

melalui

(hlm.15).
Pengukuran

guru

evaluasi

hasil

pengampu mengadakan penelitian

belajar dapat dilakukan dengan test

dengan judul “ Penerapan Model

atau evaluasi.Dengan evaluasi guru

Pembelajaran

dapat

Students

Kooperatif

Teams

Tipe

Achivement

mengetahui

perubahan

tingkah

kemajuan
laku

siswa

Division (STAD), Motivasi, dan

sebagai hasil proses belajar dan

Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa

mengajar yang melibatkan dirinya

Kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1

selaku pembimbing dan pembanu

Gombong

kegiatan belajar siswanya.

Kebumen

Tahun

Pelajaran 2014/2015 ”.

Dalam
Menengah

II.

KAJIAN PUSTAKA

Belajar merupakan kegiatan
setiap individu.Setiap orang menjadi
karena

pengalaman

belajar

selama

Atas

Sekolah

(SMA),

mata

pelajaran sosiologi masuk ke dalam

A. Belajar

dewasa

kurikulum

dan

hidupnya.

bidang studi ilmu sosial (IPS) yang
berdiri sendiri yang merupakan mata
pelajaran utama bagi jurusan IPS.
Sosiologi

(2010)

Polak

dalam

menurut

Berbagai pengertian belajar telah

Mayor

diungkapkan olehpara ahli. Uno

Maryati“Sosiologi adalah ilmu yang

(2007) menyatakan bahwa belajar

mempelajari

masyarakat

Kun

sebagai

4

keseluruhan yakni hubungan diantara

Dari pendapat Sardiman di atas

manusia dengan manusia, manusia

dapat

dengan kelopok, kelompok dengan

merupakan kekuatan yang ada pada

kelompok” (hlm.9).

diri seseorang yang mendorong,
menggerakan,

B. Motivasi
Setiap

manusia

dalam

hidupnya tentu memiliki kebutuhan –
kebutuhan, baik kebutuhan jasmani
maupun

rohani

adanya

yang

menuntut

pemenuhan.

Adapun

kebutuhan – kebutuhan tersebut akan
menimbulkan kekuatan dalam diri,
yang

mendorongnya

untuk

melakukan berbagai kegiatan atau
aktivitas untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Kekuatan yang menjadi
pendorong
kebutuhan

individu
itulah

memenuhi

yang

dalam

kegiatan

belajar

motivasi

mengarahkan

dan

untuk mencapai semua tujuan, dan
motivasi merupakan dorongan yang
terdapat dalam diri siswa untuk
berusaha

mengadakan

perubahan

tingkah laku yang lebih baik dalam
memenuhi
motivasi

kebutuhannya,
tercakup

dalam

konsep-konsep

seperti kebutuhan untuk berprestasi,
kebiasaan dan keingintahuan siswa
terhadap sesuatu.
C. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian
(Classroom

Sardiman (2007) menyatakan

bahwa

mengaktifan tingkah laku individu

disebut

motivasi.

bahwa

dipahami

tindakan
Action

kelas

Research)

pertama diperkenalkan oleh ahli
psikologi

sosial

Amerika

yang

motivasi dapat dikatakan sebagai

bernama Kurt Lewin pada tahun

keseluruhan daya penggerak didalam

1946.Di Indonesia sendiri PTK baru

diri

diperkenalkan pada akhir decade 80-

siswa

yang

menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin

an.

kelangsungan dari kegiatan belajar

penerapan PTK adalah dalam rangka

yang memberikan arah pada kegiatan

gurur bersedia untuk mengintropeksi,

belajar

menrefleksi,

sehingga

tujuan

yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu
dapat tercapai (hlm.75).

dirinya

Sebenarnya

atau
sendiri

karakteristik

mengevaluasi
sehingga

5

kemampuannya

sebagai

guru

diharapkan professional.
Menurut

dalam

Hopkins

dalam

Kasbolah (2008) Penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian yang
membuat guru dapat meneliti dan
mengkaji sendiri kegiatan praktik
pengajaran

sehari-hari

dilakukan

dikelas,

yang
sehingga

permasalahan yang dihadapi benarbenar permasalahan yang sebenarnya
atau actual.(hlm.5).
Dalam
diatas

menguasai

materi

pelajaran”(hlm.51).
Maksudnya

yaitu

meskipun

para siswa belajar bersama mereka
tidak boleh saling membantu dalam
mengerjakan test, tiap siswa harus
memahami materi pelajaran yang
diberikan oleh guru. Tanggung jawab
individu seperti ini memotivasi siswa
untuk member penjelasan dengan
baik satu sama lain, karena satusatunya cara bagi tim untuk berhasil

penjelasan

dapat

memotivasi dan saling membantu

dipahami

Hopkins
bahwa

penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang menyangkut aktivitas

adalah membuat semua anggota tim
menguasai

informasi

atau

kemampuan yang diajarkan.
Metode

Student

Teams

atau kegiatan guru sehari-hari di

Achievemnt

dalam kelas.Degan demikian guru

(STAD)dikembangkan

dapat langsung berbuat sesuatu untuk

melibatkan para siswa dalam proses

memperbaiki

pembelajaran.

praktik-praktik

Division
dengan

Dalam

pengajaran yang kurang berhasil agar

pelaksanaannya, STAD hendaknya

dapat menjadi lebih baik.

dirancang

D. Student

Teams

Achievement

(2009)

berpendapat

bahwa “STAD merupakan salah satu
tipe kooperatif yang menekankan
pada adanya aktifitas dan interaksi
diantara

siswa

sebelmnya.Langkah-langkah

baik
yang

dipilih hendaknya tepat serta sesuai

Division (STAD)
Isjoni

dengan

untuk

saling

dengan kondisi siswa.
Menurut Slavin dalam Isjoni
(2011: 51-53) metode STAD ini
terapat lima tahapan yang meliputi :
(1) Tahap penyajian materi
(2) Tahap kegiatan kelompok.

6

Menurut

(3) Tahap test individual
(4) Tahap

perhitungan

skor

(5) Tahap pemberian penghargaan

Berdasarkan karakterisitiknya
sebuah model pembelajaran pasti
memiliki

ini

memiliki

kelebihan

dan

kelemahan.Demikian pula dengan
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Menurut Isjoni (2011) model

(2) Kontribusi dari siswa berprestasi
rendah menjadi kurang.
(3) Siswa yang berprestasi tinggi
akan

mengarah

ini

anggota

sebagai

berikut :

tioe

yang rumit dan lama.

kekecewaan

kelebihan

kooperatif

STAD membutuhkan persiapan

pembelajarn kooperatif tipe STAD
memiliki

kekurangan

sebagai berikut :
(1) Pembelajaran

kelompok

2011

model pembelajaran kooperatif tipe
STAD

perkembangan individu

Isjoni

pada

karena

peran

yang

pandai

lebih

siswa

yang

tidak

dominan.

(1) Menekankan

pada

adanya

(4) Adanya

aktivitas dan interaksi diantara

memanfaatkan

siswa untuk saling memotivasi

baiknya

dan saling membantu dalam

kelompok. (hlm.25).

waktu

sebaik-

dalam

belajar

menguasai materi pelajaran guna
mencapai

prestasi

yang

E. Penelitian yang Relevan

maksimal..

Penelitian

sejenis

yang

(2) Pembelajaran kooperatif STAD

pernah dilakukan antara lain yang

merupakan pembelajaran yang

pertama adalah penelitian dari John

berpusat pada siswa (student

Muli

oriented).

Sejarah

(3) Pembelajaran kooperatif STAD
bermanfaat

&

Jurusan
Sosiologi

Pendidikan
IKIP

BU

Malangyang berjudul PENERAPAN

memilih

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

siswa menerima perbedaan dan

TIPE STAD DENGAN MIND MAP

bekerja

dengan

UNTUK PENGUASAAN KONSEP

berbeda

latar

(hlm.24).

untuk

dari

teman

yang

belakangnya.

STRUKTUR SOSIAL

DALAM

PELAJARAN SOSIOLOGI PADA

7

SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

Motivasi Belajar Dan Evaluasi Hasil

ADONARA TIMUR. ). Berdasarkan

Belajar Sosiologi Siswa Kelas VIII

hasil

SMP

penelitian

yang

dilakukan

Negeri

Ngadirojo

disimpulkan bahwa penerapan model

Mengalami Peningkatan.

Student

F. Kerangka Berpikir

pembelajaran

aktif

tipe

Teams-Achievement

Divisionsdapat

Asumsi

dasar

Yang

yang

meningkatkan hasil belajar sosiologi.

menyebabkan kurang maksimalnya

Untuk itu diharapkan kepada rekan

pembelajaran sosiologi adalah karena

sesama

metode

guru

untuk

mencoba

menggunakan model pembelajaran
aktif

Student

tipe

Achievement

penelitian

yang

digunakan dalam kegiatan belajar

Teams-

mengajar kurang sesuai, selama ini

Divisionspada

pembelajaran didominasi oleh guru

pembelajaran sosiologi.
Penelitian

pembelajaran

kedua

Winda

siswa cenderung kurang dilibatkan
adalah
Aptikasi.

dalam pembelajaran sehingga siswa
cenderung

pasif.Keadaan

tersebut

Pendidikan Biologi FKIP UNSyang

dapat diatasi dengan adanya usaha

berjudul

mengikutsertakan

PENERAPAN

MODEL

siswa

dalam

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

kegiatan belajar mengajar yang harus

STUDENT

TEAM

mampu memotivasi siswa untuk

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

belajar dan melibatkan partisipasi

UNTUK

siswa dalam secara keseluruhan dan

TIPE

MOTIVASI

MENINGKATKAN
BELAJAR

PADA

adil dalam pembelajaran, sehingga

SISWA KELAS VIII DI SMP

dengan

NEGERI

PADA

meningkat maka diharapkan hasil

TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

belajar siswa dapat meningkat.Oleh

Hasil penelitian Hasil Penelitian

karena

Menunjukan Bahwa Motivasi Belajar

perbaikan agar dapat meningkatkan

Siswa Setelah Dilakukan Penerapan

motivasi dan hasil belajar siswa mata

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

pelajaran

sosiologi.

Stad mengalami peningkatan. Hasil

penerapan

model

Ini Terlihat Dari Rata-Rata Aspek

kooperatif tipe STAD ini diharapkan

NGADIROJO

motivasi

itu

belajar

diperlukan

siswa

usaha

Melalui

pembelajaran

8

dapat meningkatkan motivasi dan

Tteams

Achievement

Division

prestasi belajar siswa pada mata

(STAD) memiliki tujuan yaitu untuk

pelajaran sosiologi kelas XI SMA

meningkatkan motivasi dan hasil

Negeri 1 Gombong.

belajar sosiologi siswa. Penelitian
dilakukan dengan menerapkan dua

III.

Metodologi Penelitian

siklus pembelajaran dengan model

Pendekatan yang digunakan
adalah penelitian tindakan kelas
(Classroomroom

action

research).Paradigma yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kulitatif
sehingga

data

kuantitatif

yang

muncul diolah dan dikonversikan
kedalam bentuk kualitatif. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI I.IS 4 dengn jumlah 28
siswa semester ganjil SMA Negeri 1
Gombong

Tahun

2014/2015.
data

Teknik

yang

observasi,

Pelajaran
pengumpulan

digunakan

adalah

wawancara

dan

dokumentasi.Validitas

data

menggunakan

data

(sumber)

dan

triangulasi
metode.

Teknik

analisis data yang digunakan adalah
teknik

analisis

interaktif

yang

meliputi reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan.
IV.

dan tipe pembelajaran yang sama
pada setiap siklusnya yaitu model
pembelajaran tipe Student Tteams
Achievement

Division

(STAD).

Berdasarkan hasil yang diperoleh
pada siklus I dan II, maka terdapat
perbandingan antar siklus.
Berikut

ini

perbandingan

hasil penerapan model pembelajaran
kooperatif

Student

tipe

Tteams

Achievement Division (STAD) pada
siklus I dan II:
1) Motivasi Belajar
Dari

hasil

penelitian

diketahui bahwa penerapan model
pembelajaran
Student

kooperatif

Teams

Division

Achievement

(STAD)

meningkatkan

tipe

motivasi

dapat
belajar

siswa. Hal ini terbukti dengan
adanya peningkatan presentase
sebesar 13.93% dari 68,22% pada
siklus

Hasil Penelitian

I

meningkat

menjadi

model

82.14% pada siklus II.Presentase

pembelajaran kooperatif tipe Student

hasil observasi motivasi belajar

Penerapan

9

siswa tiap aspek ini rata-rata

penelitian tindakan kelas sesuai teori

mengalami peningkatan sebesar

yang ada. Pada penelitian tindakan

13.93%.

kelas peneliti melakukan observasi
terhadap motivasi belajar siswa dan

2) Hasil Belajar
Hasil

hasil belajar siswa dalam penerapan
pada

model pembelajaran kooperatif tipe

mengalami

Student Team Achievement Division

perkembangan yang baik setelah

(STAD) yang dilaksanakan pada

diterapkan model pembelajaran

siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1

kooperatif tipe Student Teams

Gombong

Achievement

2014/2015.

siklus

I

belajar
dan

siswa

II

Division

(STAD)

tahun

pelajaran

dalam

pelaksanaan

Dari hasil observasi terhadap

pembelajaran.Untuk

mengetahui

pelaksanaan tindakan pada siklus I

peningkatan hasil belajar yang

yang

digunakan nitai rata-rata kelas

terdapat beberapa kelemahan baik

sebagai instrument.

dari segi guru maupun dari segi

Hal

ini

terlihat

dari

peningkatan nilai rata-rata kelas dan
presentase ketuntasan siswa. Yaitu
sebesar 24,57% dari 29% pada prasiklus meningkat menjadi 53,57%
pada siklus I. dan 35,72% dari
53,57%

pada

siklus

I

menjadi

telah

masih

siswa. Kelemahan dari segi siswa
antara lain siswa kurang memahami
langkah pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Division
(STAD). Siswa masih malu bertanya
dan mengemukakan pendapatnya,
siswa

hanya

mengandalkan

temannya yang pandai atau rajin

89,29%.

mengerjakan

Penelitian tindakan kelas ini
terdiri dari 2 siklus.Siklus I terdiri
dari 3 kali pertemuan dan siklus II
dari

dilaksanakan

7

soal

dan

tugas

kelompok dan siswa kurang dalam

V. Pembahasan

terdiri

dilaksanakan

didepan kelas.
Sedangkan

dari

segi

guru

yang

terdapat beberapa kelemahan pula

prosedur

seperti guru kurang menekankan alur

pertemuan
dengan

diskusi kelompok dan saat presentasi

10

kegiatan pembelajaran kepada siswa,

kompetisi antar tim. Guru menyuruh

guru

masing – masing kelompok untuk

tidak

persaingan

menekankan
antar

adanya

tim

utnuk

menyampaikan

sub

materi

yang

mendapatkan skor paling tinggi dan

sudah dibagi secara acak. Kemudian

guru

lembar kerja yang dibagikan setelah

terlalu

cepat

dalam

menyampaikan materi. Oleh karena

presentsi

itu

berusaha

mengadakan kuis antar kelompok.

mencari alternative yang tepat untuk

Pada siklus II ini terlihat semua

mengaasi kelemahan yang muncul

anggota kelompok lebih semangat

dari kegiatan pembelajaran sosiologi

dalam berdiskusi kelompok dan guru

di kelas XI I.IS 4 pada siklus I

sudah

tersebut dan akan diperbaiki dalam

penerapan model ini, walaupun guru

pelaksanaan kegiatan pembelajaran

masih memiliki kelemahan seperti

sosiologi pada siklus II.

kurang

peneliti

dan

guru

Proses pembeajaran sosiologi
pada siklus II disepakati bahwa

digantikan

mualai

dengan

lancer

disiplin

dalam

waktu

dalam

pelaksanaan diskusi dan terlalu cepat
dalam menyapaikan materi.
Pada siklus II ini beberapa

materi yang disampaikan adalah
Perbedaan, kesetaraan dan harmoni

permasalahan

sosial. Berbeda dengan pelaksanaan

siklus

siklus I, pada pelaksanaan siklus II

diatasi.Siswa sudah dapat mengikuti

ini terdapat 7 pertemuan. Langkah –

kegiatan

langkah pada siklus II hampir sama

dengan antusias dan motivasi yang

dengan pelaksanaan siklus I, pada

tinggi.Dari hasil evaluasi juga siswa

siklus ini peneliti dan guru sedikit

terlihat mengalami kenaikan yang

memberi variasi dalam pembelajaran

signifikan.Berdasarkan pengamatan

namun

dari siklus II peneliti dan guru sudah

masih

prosedur

mengacu

penerapan

pada
model

merasa

I

yang

sudah

terjadi
mulai

pembelajaran

cukup

unuk

pada
dapat

sosiologi

mengakhiri

pembelajaran kooperatif tipe Student

penelitian ini pada siklus II dan hasil

Team Achievement Division (STAD)

dari pengamatan dan evaluasi sudah

agar siswa lebih aktif dan untuk

optimal.

menekankan

adanya

suasana

11

Berdasarkan

data

diperoleh

setelah

penelitian

tindakan

yang

Motivasi belajar siswa dari

menerapkan

setiap aspek diperoleh bahwa terjadi

kelas

yang

peningkatan

rata-rata

sebesar

dilakukan melalui siklus I dan siklus

13.93%.Hal serupa juga terjadi pada

II menunjukan bahwa penerapan

hasil belajar siswa yang mengalami

model pembelajaran kooperatif tipe

kenaikan rata – rata sebesar 2.89 dari

Student Team Achievement Division

prasklus ke siklus I dan sebesar 4.32

(STAD)

dari siklus I ke siklus II.

dapat

meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran sosiologi siswa kelas

V.

Simpulan dan Saran

XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong.
Penerapan penelitian tindakan

Berdasarkan

hasil

penelitian tindakan dari siklus I

kelas yang dilakukan pada siklus I

sampai

dan siklus II menunjukan bahwa

disimpulkan

bahwa

penerapan

peningkatan

motivasi

model

pembelajaran

siklus

II,

maka

dapat
terdapat

dan

hasil

Team

belajar sosiologi setelah diterapkan

Achievement Division (STAD) selain

model pembelajaran kooperatif tipe

dapat meningkatkan motivasi belajar

Student Teams Achievement Division

juga

hasil

(STAD) pada siswa kelas XI I.IS 4

belajar siswa. Pernyataan ini dapat

SMA Negeri 1 Gombong Tahun

dibuktikan

Pelajaran

kooperatif

tipe

dapat

peningkatan
belajar

meningkatkan

dengan
motivasi

siswa

kegiatan
penelitian
berdasarkan

Student

analisis

pada

adanya
dan

hasil

keseluruhan

pembelajaran.Hasil
menunjukan
indicator

bahwa
motivasi

belajar yang telah ditetapkan, hasil
observasi menunjukan keseluruhan
kelompok mengalami peningkatan
motivasi dari siklus I ke siklus II.

2014/2015.

penjelasannya

akan

Adapun
diuraikan

dibawah ini :
1. Motivasi belajar Sosiologi siswa
kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1
Gombong

meningkat

setelah

diterapkan model pembelajaran
kooperatif

tipe

STAD.

Hal

tersebut ditunjukan berdasarkan
hasil penelitian pada siklus I ke

12

siklus II mengalami kenaikan

sebagai alat bantu dalam

sebesar 13.93% yaitu motivasi

pengembangan

belajar siswa pada siklus I

pembelajaran.

sebesar

68,22%

peningkatan

mengalami

motivasi

belajar

pada siklus II menjadi 82.14%.
2. Sedangkan hasil belajar siswa
mengalami

peningkatan

dari

c) Guru

hendaknya

kemampuannya

Sehingga

siklus

pembelajaran

mengalami

kenaikan

hasil

dan

menyampaikan materi, serta

yaitu 73.36 meningkat 2.89 pada
76.25

dalam

mengembangkan

dalam

sebesar

mengelola

dapat

meningkat

4.32 dengan nilai rata-rata siswa

yang dimilikinya.
d) Guru

antara lain:

a) Guru

diharapkan

dapat

mengembangkan model dan
metode pembelajaran yang
mendorong motivasi siswa
untuk belajar sosiologi dan
supaya siswa lebih mudah
dalam memahami tujuan dan
metri pelajaran.
b) Guru

diharapkan

memanfaatkan

dapat

sarana

dan

prasarana

yang

sudah

disediakan

oleh

sekolah

kemampuan

hendaknya

mampu

mamilih

dan

mengembangkan
yang

1. Bagi Guru

terus
seiring

peningkatan

Saran yang dapat diberikan

kelas.
kualitas

belajar pada siklus II sebesar

menjadi 80.57.

selalu

meningkatkan

nilai rata – rata siswa prsiklus
I

media

tepat

metode

dalam

proses

pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai
dengan baik.
e) Melihat

dari

keberhasilan

penelitian

ini,

hendaknya

guru

menerapkan

model

pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams
Achievemnt Division (STAD)
dalam

mata

sosiologi
peningkatan

pelajaran

sebagai
motivasi

upaya
dan

hasil belajar siswa dengan

13

variasi

pembelajaran

yang

belajar

siswa

pelajaran

menarik.

dapat

2. Bagi Siswa
a) Penerapan

model

pada

mata

sosiologi,

serta

digunakan

bahan

sebagai

mengembangkan

pembelajaran kooperatif tipe

kreativitas guru dalam upaya

Student Teams Achievemnt

mencari

Division

peningkatan

(STAD)

dapat

meningkatkan motivasi dan

diharapkan

dapat

hasil

diharapkan

dapat

ini
berguna

sebagai

bahan

ketrampilan

berkomunikasi

atau

mengembangkan

baik

guru

yang

belajar

penelitian

meningkatkan

demonstrasi

masalah

siswa.
b) Hasil

hasil belajar.
b) Siswa

solusi

kreatifitas

dalam

upaya

dimana hal ini pada akhirnya

meningkatkan motivasi dan

akan sangat bermanfaat bagi

hasil belajar siswa.

siswa

terutama

dalam

4. Bagi Dinas Dikpora

meningkatkan rasa percaya

a) Hasil laporan ini diharapkan

diri akan kemampuan yang

dapat menjadi bahan refrensi

dimiliki

Dinas

dalam

menjalani

Dikpora

khususnya

kehidupan dimasyarakat dan

bagian pengawas untuk lebih

tempat bekerja.

memperhatikan kinerja guru

c) Siswa diharapkan tetap focus
pada

saat

proses

pembelajaran sehingga tidak
akan

mengalami

dan

kepala

kualitas

sekolah

pendidikan

agar
dapat

terus dikembangkan.

kesulitan

dalam menguasai materi.
Daftar Pustaka

3. Bagi Sekolah
a) Hasil laporan ini diharapkan
dapat

berguna

bagi

peningkatan kinerja guru dan
upaya

meningkatan

Aqib, Z. (2009) Penelitian Tindakan
Kelas Bandung : Yrama Widya

hasil

Arifin,
Z.
(1990)
Evaluasi
Instruksional Bandung : Remaja
Resdakarya

14

Asrori. (2007) Penelitian Tindakan
Kelas Bandung : Wirana Prima
Dimyati & Mudjiono. (2009) Belajar
dan PembelajaranJakarta : Rineka
Cipta.
Hamalik, O. (2003). Perencanaan
Pembelajaran
Berdasarkan
Pendekatan Sistem Jakarta :
Bumi Aksara
Isjoni.
(2009)
Pembelajaran
Kooperatif Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Kasbolah, K. (2011) Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) Malang:
Universitas Negeri Malang.
Kunandar. (2011) Langkah –
Langkah Mudah Penelitian
Tindakan
Kelas
Sebagai
Pengembangan Profesi Guru
Jakarta : Rajawali Press
Sardiman,A.M. (2011) Interaksi Dan
Motivasi Belajar Mengajar
Jakarta: Raja Grafindo.
Slameto (2002) Belajar Dan Faktor
Yang
Mempengaruhinya
Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R.E (2005) Cooperative
Learning, Teori, Riset dan
Praktik Bandung: Nusa Media.
Sudjiono.
(2008).
Pengantar
Evaluasi Pendidikan Jakarta:
Raja Grafindo.
Sudjana, N. (2009) Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar
Bandung: Remaja Resdakarya.

Uno, H.B. (2009) Teori Motivasi
Dan Pengukurannya Analisis
Di Bidang Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Pertiwi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8506

0 0 15

. KOMPARASI METODE TALKING STICK DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 2015 | Hanafi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6464 1373

0 0 11

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XIIS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Ariyanti | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5746 123

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Pertiwi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8401

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SIDOHARJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Prabaningrum | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 856

0 1 229