KOMPARASI ANTARA METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS DAN METODE RESITASI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI PEMINATAN IPS DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015 2016 | Nurseta | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 7448 15649 1

KOMPARASI ANTARA METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS DAN
METODE RESITASI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL
BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI PEMINATAN IPS DI SMA NEGERI 2
SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016
Ratih Nurseta
Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstrak
Ratih Nurseta. K8412066. KOMPARASI ANTARA METODE TEAMS GAMES
TOURNAMENTS

DAN

METODE

RESITASI

SERTA

PENGARUHNYA


TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI PEMINATAN IPS DI
SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016. Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Maret 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan penggunaan
metode teams games tournaments (TGT) dan metode resitasi terhadap hasil belajar
sosiologi. (2) Pengaruh penggunaan metode teams games tournaments (TGT) dan
metode resitasi terhadap hasil belajar sosiologi. (3) Besar pengaruh metode teams
games tournaments (TGT) dan metode resitasi terhadap hasil belajar sosiologi.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kausal komparatif dengan
bentuk Quasi Eksperimen Rearch. Populasi adalah seluruh siswa kelas X, XI, XII
peminatan IPS. Sampel penelitian adalah kelas XI IPS 2 dan XI IPS 4. Teknik
pengumpulan data yang digunakan antara lain: tes, angket dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan Uji t dua variabel independent.
Hasil penelitian adalah: (1) Terdapat perbedaan penggunaan metode TGT
dan Resitasi terhadap hasil belajar sosiologi dengan perolehan mean sebesar 82.82
untuk metode TGT dan 77.57 untuk metode resitasi. (2) Terdapat pengaruh metode
TGT dan Resitasi sebesar 4.098 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 (sangat
signifikan) terhadap hasil belajar siswa. (3) Metode TGT dan Resitasi memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar sosiologi sebesar 18.4% dan sisanya 81.6% dipengaruhi
oleh faktor lain.


Kata kunci: hasil belajar sosiologi, metode Teams Games Tournaments, metode resitasi

Pendidikan
sekarang

ini

perkembangan.

di

Indonesia

Termasuk dengan hasil belajar

terus

mengalami


sosiologi juga mengalami penurunan.

yang

Salah satu yang dianggap menjadi

terjadi di dunia pendidikan ini bertujuan

penyebab dari kemunduran kualitas

untuk meng-update ilmu pengetahuan

pendidikan di SMA Negeri 2 Sukoharjo

yang ada sesuai dengan perkembangan

adalah karena guru-guru di SMA ini

zaman yang semakin modern. Ilmu


belum dapat beradaptasi dengan baik

pengetahuan dianggap penting karena

terhadap Kurikulum 2013, terutama

dapat meningkatkan kualitas Sumber

guru-guru yang berusia paruh baya.

Daya

Indonesia.

Beberapa guru masih menggunakan

Perkembangan tersebut salah satunya

metode pembelajaran konvensional atau


terjadi dalam hal kurikulum. Beragam

ceramah.

kurikulum

metode yang mengedepankan guru

Manusia

Perkembangan

(SDM)

diterapkan

di

lembaga


Metode

pendidikan formal dan yang terbaru

sebagai

sekarang ini yaitu Kurikulum 2013.

pembelajaran

Salah

satu

SMA

pusat

ceramah


adalah

dari

kegiatan

(teacher

center).

yang

Sedangkan Kurikulum 2013 memiliki

menerapkan Kurikulum 2013 adalah

pola pikir dimana siswa berinteraksi

SMA Negeri 2 Sukoharjo. Peneliti


secara aktif selama proses pembelajaran

memilih SMA Negeri 2 Sukoharjo

berlangsung (student center). Sehingga

sebagai tempat melakukan penelitian

yang memegang peranan penting di sini

karena SMA ini mengalami penurunan

adalah peserta didik dan guru hanya

nilai Ujian Nasional (UN) dalam kurun

berperan sebagai fasilitator saja.
Akan tetapi sebagai fasilitator,

waktu tiga tahun terakhir. Data tersebut

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Hasil nilai Ujian Nasional Peminatan

No

Pelajaran

Ali

berpendapat,

“Guru

akan tercermin

dalam

Mudhofir

professional


IPS (3 tahun terakhir)
Th.

guru tetap harus bertindak professional.

Nilai UN Peminatan

penampilan pelaksanaan tugas-tugas

IPS

yang ditandai dengan keahlian baik

Tertinggi

Terrendah

dalam materi maupun metode. Dengan


1

2012∕2013

10.00

3.00

keahliannya itu, seorang guru mampu

2

2013∕2014

9.10

4.30

menunjukkan otonominya, baik pribadi

3

2014∕2015

93.8

20.5

maupun sebagai pemangku profesinya”

(2013:110). Bentuk otonomi guru di

metode

dalam kelas salah satunya yaitu berupa

kepada peserta didik untuk dikerjakan

keputusan

metode

secara mandiri. Dengan metode ini

pembelajaran. Guru dianggap perlu

peserta didik memiliki pengalaman

untuk memilih metode pembelajaran

pribadi terhadap materi pelajaran yang

yang tepat karena akan berpengaruh

ditugaskan, sehingga diharapkan materi

pada hasil belajar siswa. Metode yang

pelajaran tersebut akan selalu diingat.

dalam

memilih

mandiri

maupun

tugas

yang

metode tersebut akan bisa terlihat

kolaboratif. Itu semua bergantung pada

metode

karakteristik

berpengaruh terhadap

siswa.

Metode

diberikan

Dengan membandingkan kedua

diterapkan kepada siswa bisa melalui
tugas

penugasan

mana

yang

dirasa
hasil

lebih
belajar

pembelajaran relatif banyak jumlahnya

sosiologi di kelas XI peminatan IPS.

akan tetapi peneliti memiliki alasan

Karena alasan tersebut di atas, pada

mengapa memilih metode teams games

kesempatan

tournaments dan metode resitasi untuk

mengetahui lebih lanjut metode mana

dijadikan sebagai bahan penelitian.

yang lebih memberi pengaruh terhadap

Alasan tersebut adalah, karena metode

hasil

teams

games

tournaments

melatih

peminatan IPS di SMA Negeri 2

siswa

untuk

bertanggung

jawab.

Sukoharjo. Peneliti menganggap bahwa

belajar

ini

peneliti

sosiologi

kelas

ingin

XI

Pelaksanaan

metode

teams

games

penelitian dengan judul “KOMPARASI

tournaments

yaitu

siswa

secara

ANTARA METODE TEAMS GAMES

berkelompok
Kemudian

belajar
guru

bersama.

memberi

games

TOURNAMENTS

DAN

METODE

RESITASI SERTA PENGARUHNYA

akademik kepada masing-masing siswa.

TERHADAP

Dan skor yang diperoleh setiap siswa

SOSIOLOGI

dari games akademik tersebut akan

PEMINATAN IPS DI SMA NEGERI 2

diakumulasikan dengan skor teman-

SUKOHARJO

temannya satu kelompok. Metode ini

2015/2016” menarik dan penting untuk

mengajarkan bahwa keberhasilan suatu

diteliti.

kelompok

diperoleh

karena

setiap

anggota memiliki peranan penting.
Sedangkan

metode

resitasi

adalah

HASIL

BELAJAR

KELAS

TAHUN

XI

AJARAN

REVIEW LITERATUR
Dalam

aktivitas

sehari-hari

manusia pasti tidak akan terlepas dari

yang namanya belajar. Disadari atau

seseorang dalam melakukan perubahan

tidak sebagian besar aktivitas yang

kearah yang lebih baik.

dilakukan manusia dapat dikatakan



Model Pembelajaran Kolaboratif

sebagai proses belajar. Kegiatan belajar

Model pembelajaran yang ada

merupakan suatu proses perubahan

pada dasarnya muncul karena adanya

pada diri manusia dari yang belum

berbagai macam bentuk karakteristik

terdidik

peserta didik. Karena setiap peserta

menjadi

terdidik.

Dapat

dikatakan seperti itu karena manusia

didik

mendapatkan ilmu atau pengetahuan

karakteristik kepribadian, kebiasaan-

baru dari kegiatan belajar. Beberapa

kebiasaan, sifat, minat dan cara belajar.

ahli mengemukakan definisi tentang

Agus Suprijono (2013) mendefinisikan

belajar antara lain yaitu Aunurrahman

model pembelajaran kooperatif sebagai

(2012) yang menyatakan bahwa:

berikut:

Belajar seringkali diartikan sebagai
aktivitas
untuk
memperoleh
pengetahuan. Belajar adalah proses
orang
memperoleh
berbagai
kecakapan, keterampilan, dan sikap.
Kemampuan orang untuk belajar
menjadi
ciri
penting
yang
membedakan jenisnya dari jenis-jenis
makhluk yang lain. Dalam konteks ini
seseorang dikatakan belajar bilamana
terjadi
perubahan,
dari
yang
sebelumnya tidak mengetahui sesuatu
menjadi mengetahui (hlm. 38).
Sedangkan menurut Slameto,

memiliki

keanekaragaman

Secara
umum
pembelajaran
kooperatif dianggap lebih diarahkan
oleh guru, dimana guru menetapkan
tugas dan pertanyaan-pertanyaan
serta menyediakan bahan-bahan dan
informasi yang dirancang untuk
membantu
peserta
didik
menyelesaikan
masalah
yang
dimaksud.
Guru
biasanya
menetapkan bentuk ujian tertentu
pada akhir tugas (hlm. 54).


Metode

Tipe

Teams

Games

Tournaments

“Belajar ialah suatu proses usaha yang

Model pembelajaran kooperatif

dilakukan seseorang untuk memperoleh

terdiri dari berbagai macam bentuk,

suatu perubahan tingkah laku yang baru

salah satunya yaitu model pembelajaran

secara

kooperatif

keseluruhan,

sebagai

hasil

Tipe

Teams

Games

pengalamannya sendiri dalam interaksi

Tournaments. Menurut Miftahul Huda

dengan lingkungannya” (2010: 2). Dari

(2013)

kedua ahli tersebut dapat disimpulkan

Tournaments adalah metode yang:

bahwa pada intinya belajar merupakan
aktivitas yang menunjuk pada keaktifan

metode

Teams

Games

Dikembangkan oleh Slavin dan
rekan-rekannya. Penerapan Teams
Games Tournaments mirip dengan

Student
Team
Achievement
Divisions dalam hal komposisi
kelompok, format instruksional, dan
lembar kerjanya. Bedanya, jika
Student
Team
Achievement
Divisions fokus pada komposisi
kelompok berdasarkan kemampuan,
ras, etnik, dan gender. Maka Teams
Games Tournaments umumnya
fokus hanya pada level kemampuan
saja. (hlm. 116-117).

berbeda-beda. Sedangkan menurut Nini

Melalui games atau permainan

Beberapa contoh tugas yang

yang bersifat akademik dirasa lebih

diberikan oleh guru kepada siswa bisa

menyenangkan dan disukai oleh peserta

berupa tugas melakukan pengamatan

didik. Peran aktif siswa sangat penting

(observasi langsung), membuat kliping,

dalam

meresume materi, dan lain-lain. Moh.

menentukan

keberhasilan

Subini, “Kesulitan belajar merupakan
suatu kondisi dimana kompetensi atau
prestasi yang dicapai tidak sesuai
dengan kriteria standar yang telah
ditetapkan,

baik

(2013: 13-14).

Sholeh Hamid

yang mendapatkan skor tinggi akan

bahwa:

Komposisi

reward
anggota

dari
tiap

guru.

kelompok

sendiri haruslah seimbang, ada yang
memiliki kemampuan tinggi, rendah
dan sedang.


Metode Resitasi
Metode

resitasi

merupakan

metode dimana siswa diberikan tugas
dalam berbagai macam bentuk. Ketika
siswa

mengerjakan

tugas

yang

sikap,

pengetahuan, maupun keterampilan”

penerapan metode ini. Bagi kelompok

mendapatkan

berbentuk

(2014)

berpendapat

Metode resitasi atau pemberian
tugas berarti guru memberikan
tugas
kepada
siswa
dan
mengaitkannya dengan tugas-tugas
yang lain. Misalnya, saat guru
memberi tugas membaca kepada
siswa, harus ditambahkan tugastugas lain, seperti mencari dan
membaca buku-buku lain sebagai
perbandingan,
atau
disuruh
mengamati orang yang ada di
lingkungannya setelah membaca
buku tersebut (hlm. 213-214).
Apabila

siswa

mengerjakan

diberikan oleh guru maka siswa akan

tugas tersebut secara mandiri tanpa

belajar bagaimana memecahkan setiap

bantuan orang lain, maka ia akan

masalah yang ia jumpai pada tugas itu.

mendapatkan banyak manfaat.

Terkadang ada masa dimana siswa
mengalami

kesulitan

belajar.

Hal

tersebut dianggap wajar karena setiap
siswa

memiliki

kemampuan

yang

METODE PENELITIAN
Penelitian
penelitian

jenis

ini

merupakan

kausal

komparatif,

Uji

dimana peneliti membandingkan antara
metode pembelajaran Teams Games

tingkat

kesukaran

soal

menggunakan rumus sebagai berikut:

Tournaments dan metode Resitasi serta
melihat pengaruhnya terhadap hasil
belajar sosiologi. Dan penelitian ini
dilakukan

dalam

bentuk

Eksperimen

Rearch.

Populasi

Quasi

pada

penelitian kali ini adalah semua peserta
didik peminatan IPS mulai dari kelas X,
XI dan XII di SMA Negeri 2 Sukoharjo
yang berjumlah 399 anak. Sedangkan
sampel yang diambil adalah kelas XI
IPS 2 dan XI IPS 4 yang diharapkan
bisa

mewakili

dari

keseluruhan

populasi. Data yang didapatkan peneliti
diperoleh dari penyebaran tes tertulis

Kriteria penafsiran Tingkat Kesukaran
adalah sebagai berikut:
0,00 – 0,01
0,01 – 0,05
0,05 – 0,15
0,15 – 0,30
0,30 – 1,00

=
=
=
=
=

Sangat ideal
Ideal
Cukup ideal
Kurang ideal
Tidak ideal

Sedangkan rumus untuk daya pembeda
soal yaitu:

obyektif dengan lima alternatif jawaban
(a, b, c, d, dan e), angket tertutup dan
dokumentasi.

Penelitian

ini

menggunakan uji content validity untuk
mengetahui seberapa berkualitas isi dari
tes yang dilakukan. Tujuan dari uji
content

validity

ini

yaitu

untuk

melaporkan tingkat kesukaran soal (the
relative difficulty rasio), daya pembeda
(DP) dan reabilitas total soal. Uji
reabilitas instrument tes menggunakan
rumus

Kuder

Richardson

disimpulkan

pengukuran reliabel.

bahwa

hasil

penafsiran Daya

Pembeda

adalah sebagai berikut:
0,00 – 0,01
0,01 – 0,05
0,05 – 0,15
0,15 – 0,30
0,30 – 1,00

(KR-20)

dengan kriteria jika p < 0,05 maka
dapat

Kriteria

=
=
=
=
=

Lemah
Kurang kuat
Cukup kuat
Kuat
Sangat kuat

Untuk keperluan pengambilan
keputusan menerima atau menolak
hipotesis, peneliti menggunakan Kaidah
Uji

Hipotesis

komputer yaitu:

Penelitian

(KUHP)

Jika p hitung < 0,01 = sangat signifikan
Jika p hitung < 0,05 = signifikan
Jika p hitung < 0,15 = cukup signifikan
Jika p hitung < 0,30 = kurang signifikan
Jika p hitung > 0,30 = tidak signifikan

d. Analisis F Regresi
Penggunaan analisis regresi digunakan
untuk

mengetahui

besar

pengaruh

Langkah-langkah analisis data

masing-masing kedua metode tersebut

yang dilakukan dalam penelitian ini

terhadap hasil belajar siswa. berikut

yaitu:

rumus F regresi:

a. Uji normalitas
Uji

normalitas

digunakan

untuk

mengetahui penyebaran suatu variabel
acak berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas
menggunakan

dalam

penelitian

rumus

HASIL PENELITIAN

ini

Chi-Kuadrat

berikut ini:

Hasil angket kelas XI IPS 2
sebagai kelas dengan metode Teams
Games

Tournaments

menunjukkan

siswa yang menjawab “ya” sebanyak
292 dari total keseluruhan pertanyaan
berjumlah 297. Angka 297 diperoleh
dari hasil kali jumlah siswa dan

b. Uji homogenitas
Uji

homogenitas

digunakan

untuk

mengetahui apakah variansi-variansi
dari jumlah populasi sama atau tidak.

pertanyaan yang ada di angket (33 x 9 =
297). Apabila dijadikan dalam bentuk
prosentase
292

x 100%

maka
=

hasilnya
98.3%.

adalah

Sedangkan

Dalam penelitian ini uji homogenitas

297

dihitung menggunakan program IBM

sisanya sebesar 1.7% (5 pertanyaan)

SPSS Statistics versi 23.

menjawab “tidak”.

c. Uji t-dua variabel independen
Uji

t-dua

variabel

Untuk hasil angket kelas XI IPS

independen

4 sebagai kelas dengan metode Resitasi

dimaksudkan untuk menguji hipotesis.

menunjukkan prosentase siswa yang

Berikut rumus uji t:

menjawab “ya” sebanyak 269 dari total
keseluruhan pertanyaan berjumlah 297.
Angka 297 diperoleh dari hasil kali
jumlah siswa dan pertanyaan yang ada

di angket (33 x 9 = 297). Apabila

(Tingkat Kesukaran) sebesar 0.295;

dijadikan dalam

mean item total sebesar 0.388; mean

bentuk prosentase
269

maka hasilnya adalah

297

x 100% =

90.5%. Sedangkan sisanya
8.5%

(28

pertanyaan)

bahwa

menjawab

guru

telah

melaksanakan metode Teams Games
Tournaments dan Resitasi dengan baik.
Dan hasil angket dari kelas dengan
metode Teams Games Tournaments
memperoleh angka yang lebih tinggi
yaitu sebesar 98.3% dibanding kelas
dengan metode Resitasi yaitu sebesar

0.801

menunjukkan

bahwa tingkat

reliabilitas pada soal tes uji coba
dianggap tinggi untuk dijadikan sebagai
instrumen penelitian. Kemudian pada
nilai rata-rata tingkat kesukaran (TK)
menunjukkan angka 0.295 yang berarti
bahwa tingkat kesukaran pada soal
cukup

ideal.

Klasifikasi penafsiran

tingkat kesukaran (TK) dengan teknik
ini adalah bahwa semakin besar angka
yang ada pada tingkat kesukaran berarti

90.5%.
Sedangkan

untuk

keperluan

pengumpulan data tentang hasil belajar,
peneliti

menyusun

seperangkat

tes

multiple choice sebanyak 30 butir soal.
Soal tersebut diuji cobakan kepada 25
siswa

Perolehan α (alpha) sebesar

sebesar

“tidak”. Hasil angket secara umum
menunjukkan

biserial (DayaPembeda) sebesar 0.537.

sebagai

sampel

uji

coba

instrumen. Dan diperoleh hasil analisis
butir soal dengan menggunakan aplikasi
iteman versi univ. of Pittsburgh yang
menunjukkan data sebagai berikut:
mean sebesar 8.840; variance sebesar
25.414; standar deviasi sebesar 5.041;
skewness

sebesar

1.031;

kurtosis

sebesar 1.142; nilai minimum sebesar
2.000; nilai maksimum sebesar 24.000;
median sebesar 8.000; alpha sebesar
0.801; SEM sebesar 2.249; mean P

semakin mudah, dan sebaliknya makin
lebih kecil mendekati 0 berarti semakin
sukar. Kemudian, nilai daya pembeda
(DP) menunjukkan angka sebesar 0.537
yang berarti bahwa soal tersebut dapat
membedakan siswa

yang

memiliki

kemampuan tinggi dan siswa yang
memiliki kemampuan rendah dengan
sangat kuat. Dari data tersebut dapat
disimpulkan
membuat

bahwa

peneliti

instrumen sesuai

telah
dengan

syarat-syarat yang ditentukan karena
instrumen
pengumpul

penelitian
data

sebagai

sudah

alat

memiliki

reliabilitas, daya pembeda (DP) dan
tingkat kesukaran (TK) yang memadai.

Hasil tes kelas XI IPS 2 dengan

70.00; skor tertinggi diperoleh angka

metode Teams Games Tournaments

sebesar 93.33. Hasil tes yang diperoleh

mendapatkan frekuensi tertinggi yaitu

siswa pada kelas XI IPS 2 dengan

nilai

siswa.

metode Teams Games Tournaments

Sedangkan frekuensi terendah yaitu

berada pada kategori cukup tinggi yaitu

nilai 70 sebanyak 1 siswa.

sebesar 82.8282.

86.67

sebanyak

7

Hasil tes kelas XI IPS 4 dengan
metode Resitasi mendapatkan frekuensi
tertinggi yaitu nilai 76.67 sebanyak 9
siswa. Sedangkan frekuensi terrendah
yaitu nilai 66.67 sebanyak 1 siswa.

Berdasarkan hasil pengolahan
data menggunakan bantuan program
IBM SPSS statistics versi 23, skor data
komposit kelas XI IPS 2 dengan
metode Teams Games Tournaments
diperoleh mean dengan angka sebesar
82.8282 dengan Standar Error of Mean
sebesar 1.07700; median diperoleh
angka sebesar 83.3300; simpangan
baku diperoleh data sebesar 6.18691;
variance
38.278,

diperoleh
skewness

angka

sebesar

diperoleh

angka

sebesar -0.109 dengan Standar Error of
Skewness

sebesar

0.409;

kurtosis

diperoleh angka sebesar -0.638 dengan
Standar Error of Kurtosis sebesar 0.798;
range diperoleh angka sebesar 23.33;
skor terendah diperoleh angka sebesar

Berdasarkan hasil pengolahan
data menggunakan bantuan program
IBM SPSS statistics versi 23, skor data
komposit kelas XI IPS 4 dengan
metode Resitasi diperoleh mean dengan
angka sebesar 77.5761 dengan Standar
Error of Mean sebesar 0.92059; median
diperoleh

angka

sebesar

76.6700;

simpangan baku diperoleh data sebesar
5.28841;

variance

diperoleh angka

sebesar 27.967; skewness diperoleh
angka sebesar -0.030 dengan Standar
Error of Skewness sebesar 0.409;

kurtosis diperoleh angka sebesar -0.644

homogen, namun jika nilai Sig : ρ >

dengan Standar Error of Kurtosis

0.05 maka data homogen. Berdasarkan

sebesar 0.798; range diperoleh angka

tabel 4.4 menunjukkan nilai Sig =

sebesar 20.00; skor terendah diperoleh

0.356 yang berarti nilai Sig > 0.05

angka sebesar 66.67; skor tertinggi

sehingga H0 diterima. Berdasarkan uji

diperoleh angka sebesar 86.67. Hasil tes

homogenitas yang telah dilakukan maka

yang diperoleh siswa pada kelas XI IPS

diketahui bahwa data homogen.

4 dengan metode Resitasi berada pada



Pengujian Hipotesis Pertama

kategori cukup yaitu sebesar 77.5761.


Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh
Berdasarkan

tabel

tersebut

menunjukkan bahwa ρ > 0.05, maka H0
diterima.

Dengan

disimpulkan
diambil

bahwa

dari

demikian

dapat

sampel

yang

populasi

tersebut

sebarannya normal. Hasil ini sesuai
dengan kaidah

ρ > 0.05 memberi

kesimpulan normal.


data sebagai berikut: selisih dari kedua t
(Mean Difference) sebesar 5.25212.
Selisih harga t signifikan yaitu pada
tingkat signifikansi atau ρ = 0.000
(sangat signifikan). Dengan demikian
hipotesis
“Terdapat

penelitian

yang

perbedaan

berbunyi

penggunaan

metode teams games tournaments dan

Hasil Uji Homogenitas

metode resitasi terhadap hasil belajar
sosiologi siswa kelas XI peminatan IPS
di SMA Negeri 2 Sukoharjo” diterima.


Untuk

mengetahui

Pengujian Hipotesis Kedua

data

homogen atau tidak yaitu dengan
melihat kolom pada Levene’s Test for
Equality of Variance. Aturan untuk uji

Berdasarkan table 4.6, hasil data

homogeny pada Levene’s Test adalah

menunjukkan harga t sebesar 4.098

jika nilai Sig : ρ < 0.05 maka data tidak

dengan tingkat signifikansi sebesar

0.000 (sangat signifikan). Hal ini
membuktikan

bahwa

hipotesis

Kesimpulan
Setelah

mengolah

data

dan

penelitian yang berbunyi “Terdapat

memperoleh hasil penelitian pada bab

pengaruh dalam penggunaan metode

4, maka saatnya disini peneliti membuat

teams games tournaments dan metode

kesimpulan

resitasi terhadap hasil belajar sosiologi

berikut:

siswa kelas XI peminatan IPS di SMA

1. Terdapat

yang

intinya

perbedaan

sebagai

penggunaan

Negeri 2 Sukoharjo” diterima.

metode Teams Games Tournaments



dan metode Resitasi terhadap hasil

Pengujian Hipotesis Ketiga

belajar sosiologi siswa kelas XI
peminatan IPS di SMA Negeri 2
Dari table 4.7 menunjukkan besar

Sukoharjo. Hal tersebut dibuktikan

korelasi antara metode belajar dan hasil

dengan perolehan hasil tes yang

belajar siswa sebesar 18.4%. Angka

menunjukkan siswa kelas XI IPS 2

tersebut

dengan

diperoleh

dari

kolom

metode

Teams

Games

correlations yang menunjukkan angka

Tournaments berada pada kategori

0.184, kemudian dikali 100% sehingga

mean cukup tinggi yaitu sebesar

didapatkan hasil 18.4%.

Korelasi ini

82.8282. Sedangkan hasil tes yang

memiliki tingkat signifikansi sebesar

diperoleh siswa kelas XI IPS 4

0.305.

hipotesis

dengan metode Resitasi berada pada

berbunyi

“Besar

kategori mean cukup yaitu sebesar

teams

games

77.5761.

metode

resitasi

2. Terdapat

Hal

ini

berarti

penelitian

yang

pengaruh

metode

tournaments

dan

pengaruh

dalam

terhadap hasil belajar sosiologi siswa

penggunaan metode Teams Games

kelas XI peminatan IPS di SMA Negeri

Tournaments dan metode Resitasi

Pengaruh

terhadap hasil belajar sosiologi

penerapan metode belajar terhadap hasil

siswa kelas XI peminatan IPS di

belajar siswa adalah sebesar 18.4%.

SMA Negeri 2 Sukoharjo. Hal

Selebihnya sekitar 81.6% dipengaruhi

tersebut terbukti dari hasil Paired

oleh variabel-variabel lain yang tidak

Samples t-Test yang menunjukkan

diteliti oleh peneliti.

harga t sebesar 4.098 dengan tingkat

2

Sukoharjo”

diterima.

KESIMPULAN DAN SARAN

signifikansi sebesar 0.000 (sangat

akan

signifikan).

pemahaman

3. Metode

belajar

(Teams

Games

Tournaments dan metode Resitasi)
memberikan

pengaruh

mempengaruhi
siswa

terhadap

materi pelajaran.


terhadap

Guru diharapkan tidak malas
untuk

menggunakan

metode

hasil belajar sosiologi siswa kelas

belajar yang bervariasi agar

XI peminatan IPS di SMA Negeri 2

siswa tidak merasa bosan.

Sukoharjo sebesar 18.4%.

3. Bagi sekolah


Saran
1. Bagi siswa




Ketika

lembaga

pendidikan formal diharapkan
dapat memfasilitasi guru-guru

berlangsung diharapkan siswa

agar dapat melakukan pelatihan

dapat lebih berkonsentrasi agar

khusus yang bertujuan untuk

siswa dapat memahami materi

meningkatkan

pelajaran dengan lebih baik.

terhadap metode-metode belajar

Siswa perlu meningkatkan lagi

interaktif.

Terutama

proses

untuk
pada

jam

belajar.
belajar



Sekolah

fasilitas

keesokan harinya dapat lebih

maupun

pelajaran.
2. Bagi guru
Tingkat

penguasaan

guru

terhadap metode belajar yang
diterapkan perlu dioptimalkan
lagi agar mendapatkan hasil
yang maksimal.
Kedekatan guru dengan siswa
harus terjalin dengan baik. Jika
sosok guru masih belum disukai
siswa, maka hal tersebut juga

pemahaman

diharapkan

dapat

memperbaiki dan melengkapi

mulai pukul 19.00-21.00, agar

mudah dalam menerima materi



selaku

pembelajaran

motivasi



Sekolah

yang

sudah

rusak
kurang.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Rosda
Fananie, Z. (2011). Pedoman Pendidikan Modern. Surakarta: Tinta Medina
Hamid, Moh. S. (2014). Metode Edutainment. Yogyakarta: DIVA Press
Huda, M. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Mudhofir, A. (2013). Kamus Etika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mudjiman, H. (2011). Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Purwanto, (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Saebani, B. (2008). Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Slamet, Y. (2006). Metode Penelitian Sosial. Surakarta: UNS Press.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Subini, N. (2013). Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak. Yogyakarta:
Javalitera
Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia
sertifikasi guru rayon 13 Surakarta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Suprijono, A. (2013). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suryani, N dan Leo Agus S. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta:
Ombak.

Dokumen yang terkait

KOMPARASI ANTARA METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS DAN METODE RESITASI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI PEMINATAN IPS DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 17

KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DAN KERJA KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015 2016 | Amanina | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8418 17739 1 SM

0 0 8

. KOMPARASI METODE TALKING STICK DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 2015 | Hanafi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6464 1373

0 0 11

Komparasi Metode Jigsaw dan Metode Make a Match Serta Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas 11IIS SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014 2015 | Handayani | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6294 13396 1 SM

0 0 2

KOMPARASI METODE MAKE A MATCH DAN METODE SNOWBALL THROWING SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 JOGONALAN TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Wibowo | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6342 13492 1 SM

0 0 15

KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR | Safitri | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3390 7513 1 SM

0 0 10

KOMPARASI METODE PROBLEM SOLVING DAN METODE KONVENSIONAL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA | Setyawati | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4057 9033 1 SM

0 0 13

KOMPARASI METODE JIGSAW DAN METODE MAKE A MATCH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Subarkat | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8558 18035 1 SM

0 0 14

KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN CIRC DAN METODE PEMBELAJARAN PBL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GONDANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Putra | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 9032 19232 1 SM

0 0 13

KOMPARASI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Syahalla | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 9

0 0 17