Pengaruh Penerapan Dosis Pupuk Lengkap N, P, K, Mg dan Indeks Hara Tanah Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Chapter III V
16
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawahkecamatan medan baru dengan
ketinggian tempat 41 m di atas permukaan laut pada titik koordinat 3.331810 LU
dan 98.385300 BT dan dimulai pada bulan Agustus sampai dengan Desember
2016.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi darivarietas
Inpari 30 SUB, tanah sawah, sebagai media tanam padi sawah, pupuk dasar yang
digunakan adalah pupuk urea, Sp-36, KCl dan Dolomit sebagai pupuk yang akan
di aplikasikan ke tanaman padi sawah, label digunakan sebagai penanda plot
tanaman, dan untuk mengendalikan hama dan penyakit digunakan pestisida.
Alat yang digunakan adalah cangkul digunakan untuk mengolah tanah dan
membersihkan lahan penelitian, plastik untuk wadah media tanah, gunting untuk
menggunting label, jaring untuk mencegah hama burung, knapsack digunakan
untuk menyemprot hama, spanduk untuk membatasi lahan penelitian, meteran
untuk mengukur luas lahan yang digunakan dalam penelitian, timbangan analitik
untuk menimbang bahan pendukung penelitian, spidol/pensil sebagai alat tulis,
kamera sebagai alat dokumentasi, dan sejumlah alat-alat yang digunakan dalam
membantu proses penelitian.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Faktorial dengan perlakuan sebagai berikut :
1. Faktor berdasarkan pemberian pupuk lengkap Urea, SP36, KCl, dan Dolomit.
Universitas Sumatera Utara
17
P1 =
121,36gram/Plot
(total dari ke empat dosis pupuk)
P2 =
161,82 gram/Plot
(total dari ke empat dosis pupuk)
P3 =
202,27 gram/Plot
(total dari ke empat dosis pupuk)
P4 =
242,73 gram/Plot
(total dari ke empat dosis pupuk)
2. Faktor berdasarkan Indeks Hara Tanah
B1 =
0,8
(Dosis pupukdikurang 20%)
B2 =
0,9
(Dosis pupuk dikurang 10%)
B3 =
1
(100% indeks hara standar)
B4 =
1,1
(Dosis pupukditambah 10%)
B5 =
1,2
(Dosis Pupukditambah 20%)
Jumlah kombinasi perlakuan 4 x 5 = 20 perlakuan :
P1 B1
P2 B1
P3 B1
P4 B1
P1 B2
P2 B2
P3 B2
P4 B2
P1 B3
P2 B3
P3 B3
P4 B3
P1 B4
P2 B4
P3 B4
P4 B4
P1 B5
P2 B5
P3 B5
P4 B5
Jumlah Plot penelitian : 20 Petak dengan ukuran tiap petak 1 x 1 m yang diulang 2
kali sehingga diperoleh 40 petak.
Analisis data yang digunakan sesuai dengan model linear sebagai berikut :
Yijk = µ + ρi + αj + βk + (αβ) jk + εijk
Yijk
: Hasil pengamatan faktor P pada taraf ke-i, faktor B pada taraf ke-jdan
dalam ulangan ke-k
µ
: Rataan umum
αi
: Pengaruh faktor P pada taraf ke i
βj
: Pengaruh faktor B pada taraf ke j
(αβ) ij
: pengaruh interaksidari faktor P dan faktor B
Universitas Sumatera Utara
18
εijk
: Galat pada faktor P taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k
Data-data yang diperoleh dianalisis secara statistik berdasarkan analisis
Varian pada setiap peubah amatan yang diukur dan diuji lanjutan bagi perlakuan
yang nyata dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada
taraf 5% dan pada taraf 1%.
Pelaksanaan penelitian
Persiapan Lahan
Tanah dibersihkan dari gulma yang ada di permukaan tanah, tanah diolah
dengan
menggunakan
bajak
dengan
meratakan
tanah
pada
lahan
sawah.Selanjutnya dilakukan pemetakan 1 x 1 meter pada petak percobaan,
diambil tanah yang dibuat petak dengan kedalaman 20 cm lalu dimasukkan
kedalam plastik dengan membentuk ukuran plot 1x1 meter dengan jarak antar plot
50 cm.
Persemaian
Sebelum melakukan persemaian, benih direndam terlebih dahulu. Benih
yang mengapung dibuang, benih yang tenggelam direndam selama 24 jam hingga
berkecambah.Media persemaian dibuat dalam cup air mineral kemudian benih
ditanam kedalam cup dengan jumlah satu benih per cup.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan hanya satu kalisetelah pengolahan tanah. Pupuk
diberikan sesuai dengan target produksi yang akan dicapai pada pertumbuhan
vegetatif yakni 121,36 gram/ plot, 161,82 gram/Plot, 202,27 gram/Plot, 242,73
gram/Plot dan indeks hara tanah 0,8 , 0,9, 1 ,1,1 dan 1,2 dapat dilihat pada tabel
2.
Universitas Sumatera Utara
19
Tabel 2. Dosis Pupuk Dalam Penelitian
Urea
25.78
29.00
32.22
35.44
38.67
34.37
38.67
42.96
47.26
51.56
42.96
48.33
53.70
59.07
64.45
51.56
58.00
64.45
70.89
77.34
966.75
P1B1
P1B2
P1B3
P1B4
P1B5
P2B1
P2B2
P2B3
P2B4
P2B5
P3B1
P3B2
P3B3
P3B4
P3B5
P4B1
P4B2
P4B3
P4B4
P4B5
Total
sp36
12.39
13.94
15.49
17.04
18.59
16.53
18.59
20.66
22.73
24.79
20.66
23.24
25.83
28.41
30.99
24.79
27.89
30.99
34.09
37.19
464.94
kcl
29.81
33.53
37.26
40.99
44.71
39.75
44.71
49.68
54.65
59.62
49.68
55.89
62.11
68.32
74.53
59.62
67.07
74.53
81.98
89.43
1117.98
dolomit
29.09
32.73
36.37
40.01
43.64
38.79
43.64
48.49
53.34
58.19
48.49
54.56
60.62
66.68
72.74
58.19
65.47
72.74
80.02
87.29
1091.24
TOTAL
97.09
109.22
121.36
133.50
145.63
129.45
145.63
161.81
178.00
194.18
161.81
182.04
202.27
222.50
242.72
194.18
218.45
242.72
267.00
291.27
3640.92
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan sistem tanam 25 x 25 cm.Jumlah bibit
sebanyak 1 rumpun/lubang tanam ,dengan umur bibit 14 hari setelah semai.
Pemeliharaan tanaman
Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila ada gulma yang tumbuh disekitar tanaman
padi.
Universitas Sumatera Utara
20
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama penyakit dilakukan apabila ada tanaman yang
terserang hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida sesuai gejala
serangan yang ditemukan dilapangan.
Parameter penelitian
a. Tinggi tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan mulai tanaman berumur 2 minggu
setelah pindah tanam dengan interval waktu satu kali dalam 2 minggu hingga
tanaman mengeluarkan bulir (umur 72 hari) setelah pindah tanam. Dengan cara
mengukur tanaman mulai dari pangkal batang sampai ujung daun.
b. Jumlah anakan per rumpun (batang)
Jumlah anakan dihitung mulai tanaman berumur 2 minggu setelah pindah
tanam dengan interval waktu satu kali dalam 2 minggu hingga tanaman
mengeluarkan bulir (umur 72 hari) setelah pindah tanam. Dengan cara
menghitung jumlah anakan yang muncul pada saat umur 2 minggu setelah tanam.
Universitas Sumatera Utara
21
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tinggi tanaman
Tabel 1.Rata-rata tinggi tanaman pada pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P)
dan indeks hara tanah (B)pada umur pengamatan minggu setelah tanam.
Pupuk
indeks hara
MST
rataan
Tanah
P1
P2
P3
P4
B1
35,55
43,01
33,61
33,84
36,50
B2
38,21
33,00
38,65
35,23
36,27
2 MST B3
33,83
41,73
33,87
36,80
36,56
B4
35,68
36,84
33,07
36,03
35,41
B5
31,87
37,00
33,93
39,62
35,60
Rataan
35,03
38,32
34,62
36,30
36,07
B1
50,06
57,11
49,17
50,39
51,68
B2
54,27
49,72
54,01
51,45
52,36
4 MST B3
52,60
59,24
50,83
49,76
53,11
B4
51,41
54,73
46,71
48,10
50,24
B5
47,65
52,08
49,27
56,38
51,34
Rataan
51,20
54,58
50,00
51,22
51,75
69,24
74,02
72,85
79,28 73,84abA
B1
75,62
77,35
75,29
78,58 76,71aA
B2
6 MST B3
77,09
75,16
72,86
73,70 74,70aA
65,99
71,85
74,53
74,58 71,74bB
B4
74,83
75,18
66,81
74,49 72,83bA
B5
Rataan
72,56bA
74,71abA
73,97
72,47bA
76,13aA
B1
80,66
89,73
82,23
92,71
86,33
B2
86,83
93,18
90,13
94,58
91,18
8 MST B3
91,85
89,58
89,18
83,15
88,44
B4
90,63
90,46
91,84
89,26
90,55
B5
89,53
89,55
86,53
95,84
90,36
Rataan
87,90
90,50
87,98
91,11
89,37
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris berarti tidak berbeda
nyata (5% huruf kecil dan 1% huruf besar) menurut uji DMRT
Dari analisis ragam tinggi tanaman (cm) padi menunjukkan bahwa faktor
efek pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan faktor efek indeks hara tanah
(B) tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm) padi pada 2 MST, 4
Universitas Sumatera Utara
22
MST, dan 8 MST sedangkan pada umur 6 MST berpengaruh nyata. Pada efek
nilai interaksi pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah
(B) tidak berpengaruh nyata pada setiap umur pengamatan minggu setelah tanam
2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST yang dapat dilihat pada Lampiran 1 sampai
dengan Lampiran 12.
Berdasarkan Tabel 1 dari uji ganda Duncan dapat dilihat bahwa faktor
efekpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan faktor efek indeks hara tanah
memberikan pengaruh yang nyata pada taraf 5% dan tidak berpengaruh nyata
pada taraf 1% terhadap tinggi tanaman (cm) yang terdapat pada umur 6 MST.
Pada taraf 5% dapat dilihat bahwa perlakuan P4 (242,73 gram/Plot) yakni sebesar
76,12tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2 (121,36 gram/Plot) yakni sebesar
74,71tetapi berbeda nyata dengan P1 (161,82 gram/Plot) yakni sebesar 72,55 dan
P3 (202,27 gram/Plot) yakni sebesar 72,54.Dapat dilihat bahwa pemberian dosis
pupuk tertinggi pada tanaman padi mengakibatkan pertumbuhan vegetatif juga
semakin tinggi pada perlakuan P4 (242,73 gram/Plot), namun dapat dilihat juga
pertumbuhan tanaman pada P3(202,27 gram/Plot)
rendah
hal ini dapat
disebabkan karena keseragaman unsur hara pada tanah bahwa kandungan unsur
hara di lokasi penelitian bervariasi dari sangat rendah sampai tinggi dan tingkat
kesuburan tanahnya mempunyai tingkat sedang dan tinggi salah satunya dapat
disebabkan karena pemupukan terdahulu yang diaplikasikan petani pada lahan
sawah kurang merata.
Berdasarkan Tabel 1 dari uji ganda duncandapat dilihat pada tinggi
tanaman (cm) faktor efek indeks hara tanah (B) bahwa perlakuan B2 0,9 (dosis
pupuk dikurangi 10%) yakni sebesar 76,71tidak berbeda nyata dengan perlakuan
Universitas Sumatera Utara
23
B3 1 (100% indeks hara standar) yakni sebesar 74,70, B1 0,8(dosis pupuk
dikurangi 20%) yakni sebesar 73,84dan B5 1,2 (dosis pupuk ditambah 20%)yakni
sebesar 72,82tetapi berbeda nyata dengan B4 1,1 (dosis pupuk ditambah 10%)
yakni sebesar 71,73.Hal ini dapat disebabkan karena jumlah unsur hara yang
terkandung dalam tanah memiliki jumlah hara yang banyak sehingga indeks hara
yang dibutuhkan hanya sebesar 0,9 (dosis pupukdikurang 10%).
Jumlah anakan
Dari analisis ragam jumlah anakan (batang) padi menunjukkan bahwa
faktor efekpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan faktor efek indeks hara
tanah tidak berpengaruh nyata pada umur pengamatan 2 MST , 4 MST, 6 MST,
dan 8 MST. Faktor efek nilai interaksipemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P)
dan indeks hara tanah (B) tidak memberikan pengaruh yang nyata pada umur
pengamatan, 4 MST, 6 MST dan 8 MST dan berpengaruh nyata pada umur 2
MST. Dapat dilihat pada Lampiran 13 sampai dengan Lampiran 24.
Berdasarkan Tabel 2 dari uji ganda Duncan dapat dilihat bahwa interaksi
efek nilai pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan faktor efek indeks hara
tanah memberikan pengaruh yang nyata pada taraf 5% dan tidak berpengaruh
nyata pada taraf 1% terhadap tinggi tanaman (cm) yang terdapat pada umur 2
MST.
Universitas Sumatera Utara
24
Tabel 2.Rata-rata jumlah anakan pada pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P)
dan indeks hara tanah (B) pada umur pengamatan minggu setelah tanam.
Umur Pengamatan Minggu Setelah Tanam (MST)
Perlakuan
2
4
6
8
P1B1
3,50bcdABC
8,67
13,17
14,08
P1B2
3,67bcdABC
10,92
16,92
19,67
P1B3
3,75abcdABC
9,75
17,08
19,08
P1B4
3,83abcdABC
10,42
17,33
19,50
P1B5
3,33cdABC
9,17
17,17
20,00
P2B1
4,67aA
12,25
17,75
20,50
P2B2
3,17dABC
9,50
18,25
19,25
P2B3
4,33abcABC
10,25
18,50
19,75
P2B4
3,83abcdABC
10,42
15,67
17,25
P2B5
3,17dABC
8,25
15,92
17,75
P3B1
3,50bcdABC
8,83
14,33
16,50
P3B2
4,42abAB
11,83
17,67
19,75
P3B3
3,58bcdABC
9,42
17,58
18,75
P3B4
3,00dC
8,67
17,33
19,42
P3B5
3,00dC
9,50
17,83
18,83
P4B1
3,83abcdABC
8,58
19,75
21,33
P4B2
3,25dABC
9,25
16,00
18,33
P4B3
3,83abcdABC
8,92
17,42
19,08
P4B4
3,67bcdABC
8,08
18,50
20,33
P4B5
4,08abcdABc
10,92
20,33
22,08
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris berarti tidak berbeda
nyata (5% huruf kecil dan 1% huruf besar) menurut uji DMRT
Pada taraf 5 % dapat dilihat bahwa perlakuan P2B1 (129,45 gram/ plot)
yakni sebesar 4,67 tidak berbeda nyata dengan P3B2 (182,04 gram/plot) yakni
sebesar 4,42, P2B3 (161,81 gram/ plot) yakni sebesar 4,33 , P4B5 ( 291,27 gram/
plot) yakni sebesar 4,08 , P1B4 (133,50 gram/ plot) yakni sebesar 3,83, P2B4
(178, 00 gram/ plot) yakni sebesar 3,83, P4B1 (194,18 gram/ plot) yakni sebesar
3,83 , P4B3 (242,72 gram/ plot) yakni sebesar 3,83, P1B3 (121,36 gram/ plot)
yakni sebesar 3,75 tetapi berbeda nyata dengan P1B2 (109, 22 gram / plot) yakni
sebesar 3,67 , P4B4 (267, 00 gram / plot) yakni sebesar 3,67 , P3B3 (202,27 gram/
plot) yakni sebesar 3,58, P1B1 (97,09 gram/ plot) yakni sebesar 3,50 , P3B1
Universitas Sumatera Utara
25
(161,81 gram/ plot) yakni sebesar 3,50 , P1B5 ( 145,66 gram / plot) yakni sebesar
3,33 , P4B2 ( 218,42 gram/ plot) yakni sebesar 3,25 , P2B2 (145, 63 gram/ plot)
yakni sebesar 3,17 , P2B2 (145, 63 gram / plot) yakni sebesar 3,17 ,P2B5 (194,18
gram / plot) yakni sebesar 3,17 , P3B4 (222,50 gram / plot) yakni sebesar 3,00,
P3B5 (242,72 gram / plot) yakni sebesar 3,00. Pada interaksi perlakuan P3B2
(182,04 gram / plot) yakni sebesar 4,42 tidak berbeda nyata dengan P2B3 (161,18
gram / plot) yakni sebesar 4,33 , P4B5 (291,27 gram / plot) yakni sebesar 4,08 ,
P1B4 (133,50 gram / plot) yakni sebesar 3,83 , P2B4 (177, 00 gram / plot) yakni
sebesar 3,83 , P4B1 (194, 18 gram / plot) yakni sebesar 3,83 , P4B3 (242,72 gram
/ plot) yakni sebesar 3,83 , P1B3 (121, 36 gram / plot) yakni sebesar 3,75, P1B2 (
109, 22 gram / plot) yakni sebesar 3,67 , P4B4 (267 gram/ plot) yakni sebesar
3,67, P3B3 (202,27 gram/ plot) yakni sebesar 3,58, P1B1 (97,09 gram / plot)
yakni sebesar 3,50 dan P3B1 (161, 81 gram / plot) yakni sebesar 3,25, tetapi
berbeda nyata dengan
P1B5 (145,63 gram/ plot) yakni sebesar 3,33, P4B2
(218,45 gram/ plot) yakni sebesar 3,25 , P2B2 (145, 63 gram / plot) yakni sebesar
3,17, P2B5 (194,18 gram / plot) yakni sebesar 3,17, P3B4 (222,50 gram / plot)
yakni sebesar 3,00 , P3B5 (242,72 gram / plot) yakni sebesar 3,00.
Pada 2 MST dapat dilihat rata rata jumlah anakan (batang) tertinggi pada
faktor efek nilai interaksi pemberian pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P)
dan indeks hara tanah (B) terdapat pada perlakuan P2B1 (129,45 gram / plot)
yakni sebesar 4,67 dan interaksi pemberian pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg
(P) dan indeks hara tanah (B) terendah terdapat perlakuan P3B4(222,50
gram/Plot) yakni sebesar3,15 dan P3B5 (242,72 gram/ plot) yakni sebesar 3,00.
Hal ini dapat dilihat secara rata rata efek nilai interaksi pupuk lengkap N, P, K,
Universitas Sumatera Utara
26
Mg (P) dan indeks hara tanah (B) apabila semakin tinggi pemberian interaksi
pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B) semakin tinggi juga
dosis pemupukan pada tanaman padi sawah namun pemupukan dengan dosis yang
semakin meningkat pertumbuhan tanaman tidak menunjukkan
semakin
meningkat juga, interaksi terbaik hanya terdapat pada perlakuan P2B1 (129,45
gram/ plot) yakni sebesar 4,67 dikarenakan beberapa jumlah unsur hara yang ada
didalam tanah dalam keadaan minimum atau jumlah unsur lain kelebihanhal ini
terkait dengan hukum minimum Liebig bahwa salahsatu unsur hara yang berasal
dari tanah atau udara tersedia dalam keadaan minimum, maka pertumbuhan
tanaman akan terganggu meskipun unsur lainnya tersedia dalam jumlah banyak.
Pembahasan
Tinggi tanaman
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat dilihat faktorpemberian
pupuk lengkap N, P, K, Mg setelah dilakukan uji ganda Duncan memberikan
pengaruh yang nyata pada taraf 5% dan tidak berpengaruh nyata pada taraf 1%
terhadap tinggi tanaman (cm) yang terdapat pada umur 6 MST.Pada 6 MST dapat
dilihat bahwa faktorpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) optimum yang
dibutuhkan tanaman mencapai dosis P4(242,73 gram/Plot) karena pada tanah
tersebut . Dilihat bahwa faktor pupuk lengkap N, P,K, Mg yang optimum pada P4.
Hal ini sesuai dengan literatur Aak (1990) yang menyatakan bahwa unsur hara
yang tersedia di dalam tanah memberikan kemampuan awal untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi, namun sebaliknya apabila tanah
hanya tersedia unsur hara dalam jumlah sedikit dapat mengakibatkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak normal. Terjadi perbedaan yang
Universitas Sumatera Utara
27
nyata terhadap pemberian pupuk anorganik pada parameter tinggi tanaman padi
disebabkan oleh dosis yang diberikan mampu menyediakan kebutuhan unsur hara
bagi tanaman dalam melangsungkan pertumbuhan fase vegetatif. Hal ini sejalan
dengan literatur Hakim (1986) dalam Rover (2009) yang menyatakan bahwa
untuk menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman maka perlu dilakukan
pemupukan yaitu pemberian zat hara tanaman kedalam tanah yang bertujuan
untuk memacu perkembangan tanaman.
Faktor pemberian indeks hara tanah (B) setelah dilakukan uji ganda
Duncan memberikan pengaruh yang nyata pada taraf 5% dan tidak berpengaruh
nyata pada taraf 1% terhadap tinggi tanaman (cm) yang terdapat pada umur 6
MST. Hal ini terjadi karena kebutuhan unsur hara cukup tersedia dalam jumlah
yang banyak dalam tanah dan tersedia sehingga pada umur tanaman fase tersebut
mampu mensuplai unsur hara sebesar 0.9% (100% dikurangi 10%). Hal ini sesuai
dengan literatur Abdulrachman, et al (2008) yang menyatakan bahwa bila tanah
tidak dicukupi dengan hara yang berasal dari pupuk , maka hara yang berasal dari
tanah saja akan menentukan tingkat hasil. Apabila hara tertentu yang diuji dalam
tanah cukup tersedia, maka hasil gabah akan tinggi atau normal, sebaliknya bila
jumlah hara yang tersedia rendah, maka hasil gabah akan rendah, dan hal itu
menggambarkan status hara tersebut. Secara kuantitatif besarnya penyediaan hara
dari tanah diukur dari besarnya serapan hara oleh tanaman pada petak petak yang
tidak diberi satu macam hara.
Faktor interaksi faktorpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan
indeks hara tanah (B) pada tinggi tanaman (cm) tidak berpengaruh nyatasetelah
dilakukan uji duncan.Hal ini dapat disebabkan karena pertumbuhan tanaman
Universitas Sumatera Utara
28
terganggu meskipun unsur lainnya terpenuhi . Hal ini juga sejalan dengan
Abdulrachman et al (2008) yang menyatakan bahwa faktor pembatas dalam
melaksanakan petak omisi atau petak percobaan pada pertumbuhan tanaman padi
disebabkan oleh beberapa hal yakni : kekurangan air, adanya serangan hama dan
penyakit, atau keracunan besi, mangan, atau cara budi daya yang dapat
menghambat pertumbuhan tanaman yang mengevalusi status hara tanah pada
tanaman padi. Syahri dan utami (2013) juga
menyatakan
Perbedaan dosis
pemupukan tanaman padi memberikan pengaruh terhadap serangan OPT,
pertumbuhan dan hasil tanaman padi.
Jumlah Anakan
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan
dapat
dilihatefek
nilai
interaksipemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B)
berpengaruh nyata terhadap jumlah anakandengan perlakuan interaksi terbaik
terdapat pada P2B1 (129,45 gram / plot) yakni sebesar 4,67 dan terendah terdapat
pada P3B4 (222,50 gram/ plot) yakni sebesar 3,00 dan P3B5 (242,72 gram/ plot)
yakni sebesar 3,00 terjadi karena salah satu unsur hara yang berasal dari tanah
atau udara dalam keadaan minimum dan defisiensi hara tepenuhi. Hal tersebut
sesuai dengan literatur Musa (2006) yang mengatakanPerimbangan jumlah unsur
hara ini terkait dengan hukum minimum Liebig dimana jika salah satu unsur hara
yang berasal dari tanah atau udara tersedia dalam keadaan minimum, maka
pertumbuhan tanaman akan terganggu meskipun unsur lainnya tersedia dalam
jumlah banyak. Jika defisiensi hara tesebut terpenuhi, maka pertumbuhan tanaman
akan meningkat dan jika penambahan unsur lainnya melebihi kebutuhan, maka
Universitas Sumatera Utara
29
tidak lagi membantu pertumbuhan selagi keadaan unsur lainnya berada sebagai
pembatas.
Faktor efek pupuk lengkap N, P, K, Mg dan faktor efek indeks hara tanah
(B) setelah dilakukan uji ganda Duncan memberikan pengaruh yang tidak nyata
pada terhadap jumlah anakan. Hal ini dapat disebakan oleh faktor lingkungan
yang
menyebabkan
serangan
hama
dan
penyakit
meningkat
sehingga
pertumbuhan jumlah anakan terhadap perlakuan pupuk, dan perlakuan indeks hara
tanah tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hal ini sejalan dengan literatur
AAK (1990) yang menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang bisa
mempengaruhi anakan tersebut, antara lain jarak tanam, musim tanam, lingkungan
dan pemupukan. Menurut Sugito (1999) pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi
oleh faktor lingkungan dan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan juga
dipengaruhi oleh sifat keturunan dan jenis tanaman itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
30
KESIMPULAN
1. Pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) pada pertumbuhan vegetatif
tanaman padi memberikan pengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan
terhadap tinggi tanaman (cm) dengan rata rata tanaman tertinggi
terdapat pada perlakuan P4 (242,73 gram/Plot).
2. Indeks hara tanah (B) pada pertumbuhan vegetatif tanaman padi
memberikan pengaruh yang nyata meningkatkan pertumbuhan
terhadap tinggi tanaman dengan rata rata tanaman tertinggi terdapat
pada perlakuan indeks hara tanah B2 (dosis pupuk dikurangi 10%)
3. Interaksi pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan Indeks hara tanah (B)
pada pertumbuhan vegetatif tanaman
memberikan pengaruh nyata
untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman padi terhadap jumlah
anakan (batang) terdapat pada interaksi P2B1 (129,45 gram/ plot).
Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan lokasi yang berbeda
dengan dosis yang sama untuk melihat hasil produsi pada tanaman padi
Universitas Sumatera Utara
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawahkecamatan medan baru dengan
ketinggian tempat 41 m di atas permukaan laut pada titik koordinat 3.331810 LU
dan 98.385300 BT dan dimulai pada bulan Agustus sampai dengan Desember
2016.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi darivarietas
Inpari 30 SUB, tanah sawah, sebagai media tanam padi sawah, pupuk dasar yang
digunakan adalah pupuk urea, Sp-36, KCl dan Dolomit sebagai pupuk yang akan
di aplikasikan ke tanaman padi sawah, label digunakan sebagai penanda plot
tanaman, dan untuk mengendalikan hama dan penyakit digunakan pestisida.
Alat yang digunakan adalah cangkul digunakan untuk mengolah tanah dan
membersihkan lahan penelitian, plastik untuk wadah media tanah, gunting untuk
menggunting label, jaring untuk mencegah hama burung, knapsack digunakan
untuk menyemprot hama, spanduk untuk membatasi lahan penelitian, meteran
untuk mengukur luas lahan yang digunakan dalam penelitian, timbangan analitik
untuk menimbang bahan pendukung penelitian, spidol/pensil sebagai alat tulis,
kamera sebagai alat dokumentasi, dan sejumlah alat-alat yang digunakan dalam
membantu proses penelitian.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Faktorial dengan perlakuan sebagai berikut :
1. Faktor berdasarkan pemberian pupuk lengkap Urea, SP36, KCl, dan Dolomit.
Universitas Sumatera Utara
17
P1 =
121,36gram/Plot
(total dari ke empat dosis pupuk)
P2 =
161,82 gram/Plot
(total dari ke empat dosis pupuk)
P3 =
202,27 gram/Plot
(total dari ke empat dosis pupuk)
P4 =
242,73 gram/Plot
(total dari ke empat dosis pupuk)
2. Faktor berdasarkan Indeks Hara Tanah
B1 =
0,8
(Dosis pupukdikurang 20%)
B2 =
0,9
(Dosis pupuk dikurang 10%)
B3 =
1
(100% indeks hara standar)
B4 =
1,1
(Dosis pupukditambah 10%)
B5 =
1,2
(Dosis Pupukditambah 20%)
Jumlah kombinasi perlakuan 4 x 5 = 20 perlakuan :
P1 B1
P2 B1
P3 B1
P4 B1
P1 B2
P2 B2
P3 B2
P4 B2
P1 B3
P2 B3
P3 B3
P4 B3
P1 B4
P2 B4
P3 B4
P4 B4
P1 B5
P2 B5
P3 B5
P4 B5
Jumlah Plot penelitian : 20 Petak dengan ukuran tiap petak 1 x 1 m yang diulang 2
kali sehingga diperoleh 40 petak.
Analisis data yang digunakan sesuai dengan model linear sebagai berikut :
Yijk = µ + ρi + αj + βk + (αβ) jk + εijk
Yijk
: Hasil pengamatan faktor P pada taraf ke-i, faktor B pada taraf ke-jdan
dalam ulangan ke-k
µ
: Rataan umum
αi
: Pengaruh faktor P pada taraf ke i
βj
: Pengaruh faktor B pada taraf ke j
(αβ) ij
: pengaruh interaksidari faktor P dan faktor B
Universitas Sumatera Utara
18
εijk
: Galat pada faktor P taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k
Data-data yang diperoleh dianalisis secara statistik berdasarkan analisis
Varian pada setiap peubah amatan yang diukur dan diuji lanjutan bagi perlakuan
yang nyata dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada
taraf 5% dan pada taraf 1%.
Pelaksanaan penelitian
Persiapan Lahan
Tanah dibersihkan dari gulma yang ada di permukaan tanah, tanah diolah
dengan
menggunakan
bajak
dengan
meratakan
tanah
pada
lahan
sawah.Selanjutnya dilakukan pemetakan 1 x 1 meter pada petak percobaan,
diambil tanah yang dibuat petak dengan kedalaman 20 cm lalu dimasukkan
kedalam plastik dengan membentuk ukuran plot 1x1 meter dengan jarak antar plot
50 cm.
Persemaian
Sebelum melakukan persemaian, benih direndam terlebih dahulu. Benih
yang mengapung dibuang, benih yang tenggelam direndam selama 24 jam hingga
berkecambah.Media persemaian dibuat dalam cup air mineral kemudian benih
ditanam kedalam cup dengan jumlah satu benih per cup.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan hanya satu kalisetelah pengolahan tanah. Pupuk
diberikan sesuai dengan target produksi yang akan dicapai pada pertumbuhan
vegetatif yakni 121,36 gram/ plot, 161,82 gram/Plot, 202,27 gram/Plot, 242,73
gram/Plot dan indeks hara tanah 0,8 , 0,9, 1 ,1,1 dan 1,2 dapat dilihat pada tabel
2.
Universitas Sumatera Utara
19
Tabel 2. Dosis Pupuk Dalam Penelitian
Urea
25.78
29.00
32.22
35.44
38.67
34.37
38.67
42.96
47.26
51.56
42.96
48.33
53.70
59.07
64.45
51.56
58.00
64.45
70.89
77.34
966.75
P1B1
P1B2
P1B3
P1B4
P1B5
P2B1
P2B2
P2B3
P2B4
P2B5
P3B1
P3B2
P3B3
P3B4
P3B5
P4B1
P4B2
P4B3
P4B4
P4B5
Total
sp36
12.39
13.94
15.49
17.04
18.59
16.53
18.59
20.66
22.73
24.79
20.66
23.24
25.83
28.41
30.99
24.79
27.89
30.99
34.09
37.19
464.94
kcl
29.81
33.53
37.26
40.99
44.71
39.75
44.71
49.68
54.65
59.62
49.68
55.89
62.11
68.32
74.53
59.62
67.07
74.53
81.98
89.43
1117.98
dolomit
29.09
32.73
36.37
40.01
43.64
38.79
43.64
48.49
53.34
58.19
48.49
54.56
60.62
66.68
72.74
58.19
65.47
72.74
80.02
87.29
1091.24
TOTAL
97.09
109.22
121.36
133.50
145.63
129.45
145.63
161.81
178.00
194.18
161.81
182.04
202.27
222.50
242.72
194.18
218.45
242.72
267.00
291.27
3640.92
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan sistem tanam 25 x 25 cm.Jumlah bibit
sebanyak 1 rumpun/lubang tanam ,dengan umur bibit 14 hari setelah semai.
Pemeliharaan tanaman
Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila ada gulma yang tumbuh disekitar tanaman
padi.
Universitas Sumatera Utara
20
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama penyakit dilakukan apabila ada tanaman yang
terserang hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida sesuai gejala
serangan yang ditemukan dilapangan.
Parameter penelitian
a. Tinggi tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan mulai tanaman berumur 2 minggu
setelah pindah tanam dengan interval waktu satu kali dalam 2 minggu hingga
tanaman mengeluarkan bulir (umur 72 hari) setelah pindah tanam. Dengan cara
mengukur tanaman mulai dari pangkal batang sampai ujung daun.
b. Jumlah anakan per rumpun (batang)
Jumlah anakan dihitung mulai tanaman berumur 2 minggu setelah pindah
tanam dengan interval waktu satu kali dalam 2 minggu hingga tanaman
mengeluarkan bulir (umur 72 hari) setelah pindah tanam. Dengan cara
menghitung jumlah anakan yang muncul pada saat umur 2 minggu setelah tanam.
Universitas Sumatera Utara
21
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tinggi tanaman
Tabel 1.Rata-rata tinggi tanaman pada pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P)
dan indeks hara tanah (B)pada umur pengamatan minggu setelah tanam.
Pupuk
indeks hara
MST
rataan
Tanah
P1
P2
P3
P4
B1
35,55
43,01
33,61
33,84
36,50
B2
38,21
33,00
38,65
35,23
36,27
2 MST B3
33,83
41,73
33,87
36,80
36,56
B4
35,68
36,84
33,07
36,03
35,41
B5
31,87
37,00
33,93
39,62
35,60
Rataan
35,03
38,32
34,62
36,30
36,07
B1
50,06
57,11
49,17
50,39
51,68
B2
54,27
49,72
54,01
51,45
52,36
4 MST B3
52,60
59,24
50,83
49,76
53,11
B4
51,41
54,73
46,71
48,10
50,24
B5
47,65
52,08
49,27
56,38
51,34
Rataan
51,20
54,58
50,00
51,22
51,75
69,24
74,02
72,85
79,28 73,84abA
B1
75,62
77,35
75,29
78,58 76,71aA
B2
6 MST B3
77,09
75,16
72,86
73,70 74,70aA
65,99
71,85
74,53
74,58 71,74bB
B4
74,83
75,18
66,81
74,49 72,83bA
B5
Rataan
72,56bA
74,71abA
73,97
72,47bA
76,13aA
B1
80,66
89,73
82,23
92,71
86,33
B2
86,83
93,18
90,13
94,58
91,18
8 MST B3
91,85
89,58
89,18
83,15
88,44
B4
90,63
90,46
91,84
89,26
90,55
B5
89,53
89,55
86,53
95,84
90,36
Rataan
87,90
90,50
87,98
91,11
89,37
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris berarti tidak berbeda
nyata (5% huruf kecil dan 1% huruf besar) menurut uji DMRT
Dari analisis ragam tinggi tanaman (cm) padi menunjukkan bahwa faktor
efek pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan faktor efek indeks hara tanah
(B) tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm) padi pada 2 MST, 4
Universitas Sumatera Utara
22
MST, dan 8 MST sedangkan pada umur 6 MST berpengaruh nyata. Pada efek
nilai interaksi pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah
(B) tidak berpengaruh nyata pada setiap umur pengamatan minggu setelah tanam
2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST yang dapat dilihat pada Lampiran 1 sampai
dengan Lampiran 12.
Berdasarkan Tabel 1 dari uji ganda Duncan dapat dilihat bahwa faktor
efekpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan faktor efek indeks hara tanah
memberikan pengaruh yang nyata pada taraf 5% dan tidak berpengaruh nyata
pada taraf 1% terhadap tinggi tanaman (cm) yang terdapat pada umur 6 MST.
Pada taraf 5% dapat dilihat bahwa perlakuan P4 (242,73 gram/Plot) yakni sebesar
76,12tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2 (121,36 gram/Plot) yakni sebesar
74,71tetapi berbeda nyata dengan P1 (161,82 gram/Plot) yakni sebesar 72,55 dan
P3 (202,27 gram/Plot) yakni sebesar 72,54.Dapat dilihat bahwa pemberian dosis
pupuk tertinggi pada tanaman padi mengakibatkan pertumbuhan vegetatif juga
semakin tinggi pada perlakuan P4 (242,73 gram/Plot), namun dapat dilihat juga
pertumbuhan tanaman pada P3(202,27 gram/Plot)
rendah
hal ini dapat
disebabkan karena keseragaman unsur hara pada tanah bahwa kandungan unsur
hara di lokasi penelitian bervariasi dari sangat rendah sampai tinggi dan tingkat
kesuburan tanahnya mempunyai tingkat sedang dan tinggi salah satunya dapat
disebabkan karena pemupukan terdahulu yang diaplikasikan petani pada lahan
sawah kurang merata.
Berdasarkan Tabel 1 dari uji ganda duncandapat dilihat pada tinggi
tanaman (cm) faktor efek indeks hara tanah (B) bahwa perlakuan B2 0,9 (dosis
pupuk dikurangi 10%) yakni sebesar 76,71tidak berbeda nyata dengan perlakuan
Universitas Sumatera Utara
23
B3 1 (100% indeks hara standar) yakni sebesar 74,70, B1 0,8(dosis pupuk
dikurangi 20%) yakni sebesar 73,84dan B5 1,2 (dosis pupuk ditambah 20%)yakni
sebesar 72,82tetapi berbeda nyata dengan B4 1,1 (dosis pupuk ditambah 10%)
yakni sebesar 71,73.Hal ini dapat disebabkan karena jumlah unsur hara yang
terkandung dalam tanah memiliki jumlah hara yang banyak sehingga indeks hara
yang dibutuhkan hanya sebesar 0,9 (dosis pupukdikurang 10%).
Jumlah anakan
Dari analisis ragam jumlah anakan (batang) padi menunjukkan bahwa
faktor efekpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan faktor efek indeks hara
tanah tidak berpengaruh nyata pada umur pengamatan 2 MST , 4 MST, 6 MST,
dan 8 MST. Faktor efek nilai interaksipemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P)
dan indeks hara tanah (B) tidak memberikan pengaruh yang nyata pada umur
pengamatan, 4 MST, 6 MST dan 8 MST dan berpengaruh nyata pada umur 2
MST. Dapat dilihat pada Lampiran 13 sampai dengan Lampiran 24.
Berdasarkan Tabel 2 dari uji ganda Duncan dapat dilihat bahwa interaksi
efek nilai pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan faktor efek indeks hara
tanah memberikan pengaruh yang nyata pada taraf 5% dan tidak berpengaruh
nyata pada taraf 1% terhadap tinggi tanaman (cm) yang terdapat pada umur 2
MST.
Universitas Sumatera Utara
24
Tabel 2.Rata-rata jumlah anakan pada pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P)
dan indeks hara tanah (B) pada umur pengamatan minggu setelah tanam.
Umur Pengamatan Minggu Setelah Tanam (MST)
Perlakuan
2
4
6
8
P1B1
3,50bcdABC
8,67
13,17
14,08
P1B2
3,67bcdABC
10,92
16,92
19,67
P1B3
3,75abcdABC
9,75
17,08
19,08
P1B4
3,83abcdABC
10,42
17,33
19,50
P1B5
3,33cdABC
9,17
17,17
20,00
P2B1
4,67aA
12,25
17,75
20,50
P2B2
3,17dABC
9,50
18,25
19,25
P2B3
4,33abcABC
10,25
18,50
19,75
P2B4
3,83abcdABC
10,42
15,67
17,25
P2B5
3,17dABC
8,25
15,92
17,75
P3B1
3,50bcdABC
8,83
14,33
16,50
P3B2
4,42abAB
11,83
17,67
19,75
P3B3
3,58bcdABC
9,42
17,58
18,75
P3B4
3,00dC
8,67
17,33
19,42
P3B5
3,00dC
9,50
17,83
18,83
P4B1
3,83abcdABC
8,58
19,75
21,33
P4B2
3,25dABC
9,25
16,00
18,33
P4B3
3,83abcdABC
8,92
17,42
19,08
P4B4
3,67bcdABC
8,08
18,50
20,33
P4B5
4,08abcdABc
10,92
20,33
22,08
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris berarti tidak berbeda
nyata (5% huruf kecil dan 1% huruf besar) menurut uji DMRT
Pada taraf 5 % dapat dilihat bahwa perlakuan P2B1 (129,45 gram/ plot)
yakni sebesar 4,67 tidak berbeda nyata dengan P3B2 (182,04 gram/plot) yakni
sebesar 4,42, P2B3 (161,81 gram/ plot) yakni sebesar 4,33 , P4B5 ( 291,27 gram/
plot) yakni sebesar 4,08 , P1B4 (133,50 gram/ plot) yakni sebesar 3,83, P2B4
(178, 00 gram/ plot) yakni sebesar 3,83, P4B1 (194,18 gram/ plot) yakni sebesar
3,83 , P4B3 (242,72 gram/ plot) yakni sebesar 3,83, P1B3 (121,36 gram/ plot)
yakni sebesar 3,75 tetapi berbeda nyata dengan P1B2 (109, 22 gram / plot) yakni
sebesar 3,67 , P4B4 (267, 00 gram / plot) yakni sebesar 3,67 , P3B3 (202,27 gram/
plot) yakni sebesar 3,58, P1B1 (97,09 gram/ plot) yakni sebesar 3,50 , P3B1
Universitas Sumatera Utara
25
(161,81 gram/ plot) yakni sebesar 3,50 , P1B5 ( 145,66 gram / plot) yakni sebesar
3,33 , P4B2 ( 218,42 gram/ plot) yakni sebesar 3,25 , P2B2 (145, 63 gram/ plot)
yakni sebesar 3,17 , P2B2 (145, 63 gram / plot) yakni sebesar 3,17 ,P2B5 (194,18
gram / plot) yakni sebesar 3,17 , P3B4 (222,50 gram / plot) yakni sebesar 3,00,
P3B5 (242,72 gram / plot) yakni sebesar 3,00. Pada interaksi perlakuan P3B2
(182,04 gram / plot) yakni sebesar 4,42 tidak berbeda nyata dengan P2B3 (161,18
gram / plot) yakni sebesar 4,33 , P4B5 (291,27 gram / plot) yakni sebesar 4,08 ,
P1B4 (133,50 gram / plot) yakni sebesar 3,83 , P2B4 (177, 00 gram / plot) yakni
sebesar 3,83 , P4B1 (194, 18 gram / plot) yakni sebesar 3,83 , P4B3 (242,72 gram
/ plot) yakni sebesar 3,83 , P1B3 (121, 36 gram / plot) yakni sebesar 3,75, P1B2 (
109, 22 gram / plot) yakni sebesar 3,67 , P4B4 (267 gram/ plot) yakni sebesar
3,67, P3B3 (202,27 gram/ plot) yakni sebesar 3,58, P1B1 (97,09 gram / plot)
yakni sebesar 3,50 dan P3B1 (161, 81 gram / plot) yakni sebesar 3,25, tetapi
berbeda nyata dengan
P1B5 (145,63 gram/ plot) yakni sebesar 3,33, P4B2
(218,45 gram/ plot) yakni sebesar 3,25 , P2B2 (145, 63 gram / plot) yakni sebesar
3,17, P2B5 (194,18 gram / plot) yakni sebesar 3,17, P3B4 (222,50 gram / plot)
yakni sebesar 3,00 , P3B5 (242,72 gram / plot) yakni sebesar 3,00.
Pada 2 MST dapat dilihat rata rata jumlah anakan (batang) tertinggi pada
faktor efek nilai interaksi pemberian pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P)
dan indeks hara tanah (B) terdapat pada perlakuan P2B1 (129,45 gram / plot)
yakni sebesar 4,67 dan interaksi pemberian pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg
(P) dan indeks hara tanah (B) terendah terdapat perlakuan P3B4(222,50
gram/Plot) yakni sebesar3,15 dan P3B5 (242,72 gram/ plot) yakni sebesar 3,00.
Hal ini dapat dilihat secara rata rata efek nilai interaksi pupuk lengkap N, P, K,
Universitas Sumatera Utara
26
Mg (P) dan indeks hara tanah (B) apabila semakin tinggi pemberian interaksi
pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B) semakin tinggi juga
dosis pemupukan pada tanaman padi sawah namun pemupukan dengan dosis yang
semakin meningkat pertumbuhan tanaman tidak menunjukkan
semakin
meningkat juga, interaksi terbaik hanya terdapat pada perlakuan P2B1 (129,45
gram/ plot) yakni sebesar 4,67 dikarenakan beberapa jumlah unsur hara yang ada
didalam tanah dalam keadaan minimum atau jumlah unsur lain kelebihanhal ini
terkait dengan hukum minimum Liebig bahwa salahsatu unsur hara yang berasal
dari tanah atau udara tersedia dalam keadaan minimum, maka pertumbuhan
tanaman akan terganggu meskipun unsur lainnya tersedia dalam jumlah banyak.
Pembahasan
Tinggi tanaman
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat dilihat faktorpemberian
pupuk lengkap N, P, K, Mg setelah dilakukan uji ganda Duncan memberikan
pengaruh yang nyata pada taraf 5% dan tidak berpengaruh nyata pada taraf 1%
terhadap tinggi tanaman (cm) yang terdapat pada umur 6 MST.Pada 6 MST dapat
dilihat bahwa faktorpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) optimum yang
dibutuhkan tanaman mencapai dosis P4(242,73 gram/Plot) karena pada tanah
tersebut . Dilihat bahwa faktor pupuk lengkap N, P,K, Mg yang optimum pada P4.
Hal ini sesuai dengan literatur Aak (1990) yang menyatakan bahwa unsur hara
yang tersedia di dalam tanah memberikan kemampuan awal untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi, namun sebaliknya apabila tanah
hanya tersedia unsur hara dalam jumlah sedikit dapat mengakibatkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak normal. Terjadi perbedaan yang
Universitas Sumatera Utara
27
nyata terhadap pemberian pupuk anorganik pada parameter tinggi tanaman padi
disebabkan oleh dosis yang diberikan mampu menyediakan kebutuhan unsur hara
bagi tanaman dalam melangsungkan pertumbuhan fase vegetatif. Hal ini sejalan
dengan literatur Hakim (1986) dalam Rover (2009) yang menyatakan bahwa
untuk menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman maka perlu dilakukan
pemupukan yaitu pemberian zat hara tanaman kedalam tanah yang bertujuan
untuk memacu perkembangan tanaman.
Faktor pemberian indeks hara tanah (B) setelah dilakukan uji ganda
Duncan memberikan pengaruh yang nyata pada taraf 5% dan tidak berpengaruh
nyata pada taraf 1% terhadap tinggi tanaman (cm) yang terdapat pada umur 6
MST. Hal ini terjadi karena kebutuhan unsur hara cukup tersedia dalam jumlah
yang banyak dalam tanah dan tersedia sehingga pada umur tanaman fase tersebut
mampu mensuplai unsur hara sebesar 0.9% (100% dikurangi 10%). Hal ini sesuai
dengan literatur Abdulrachman, et al (2008) yang menyatakan bahwa bila tanah
tidak dicukupi dengan hara yang berasal dari pupuk , maka hara yang berasal dari
tanah saja akan menentukan tingkat hasil. Apabila hara tertentu yang diuji dalam
tanah cukup tersedia, maka hasil gabah akan tinggi atau normal, sebaliknya bila
jumlah hara yang tersedia rendah, maka hasil gabah akan rendah, dan hal itu
menggambarkan status hara tersebut. Secara kuantitatif besarnya penyediaan hara
dari tanah diukur dari besarnya serapan hara oleh tanaman pada petak petak yang
tidak diberi satu macam hara.
Faktor interaksi faktorpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan
indeks hara tanah (B) pada tinggi tanaman (cm) tidak berpengaruh nyatasetelah
dilakukan uji duncan.Hal ini dapat disebabkan karena pertumbuhan tanaman
Universitas Sumatera Utara
28
terganggu meskipun unsur lainnya terpenuhi . Hal ini juga sejalan dengan
Abdulrachman et al (2008) yang menyatakan bahwa faktor pembatas dalam
melaksanakan petak omisi atau petak percobaan pada pertumbuhan tanaman padi
disebabkan oleh beberapa hal yakni : kekurangan air, adanya serangan hama dan
penyakit, atau keracunan besi, mangan, atau cara budi daya yang dapat
menghambat pertumbuhan tanaman yang mengevalusi status hara tanah pada
tanaman padi. Syahri dan utami (2013) juga
menyatakan
Perbedaan dosis
pemupukan tanaman padi memberikan pengaruh terhadap serangan OPT,
pertumbuhan dan hasil tanaman padi.
Jumlah Anakan
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan
dapat
dilihatefek
nilai
interaksipemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B)
berpengaruh nyata terhadap jumlah anakandengan perlakuan interaksi terbaik
terdapat pada P2B1 (129,45 gram / plot) yakni sebesar 4,67 dan terendah terdapat
pada P3B4 (222,50 gram/ plot) yakni sebesar 3,00 dan P3B5 (242,72 gram/ plot)
yakni sebesar 3,00 terjadi karena salah satu unsur hara yang berasal dari tanah
atau udara dalam keadaan minimum dan defisiensi hara tepenuhi. Hal tersebut
sesuai dengan literatur Musa (2006) yang mengatakanPerimbangan jumlah unsur
hara ini terkait dengan hukum minimum Liebig dimana jika salah satu unsur hara
yang berasal dari tanah atau udara tersedia dalam keadaan minimum, maka
pertumbuhan tanaman akan terganggu meskipun unsur lainnya tersedia dalam
jumlah banyak. Jika defisiensi hara tesebut terpenuhi, maka pertumbuhan tanaman
akan meningkat dan jika penambahan unsur lainnya melebihi kebutuhan, maka
Universitas Sumatera Utara
29
tidak lagi membantu pertumbuhan selagi keadaan unsur lainnya berada sebagai
pembatas.
Faktor efek pupuk lengkap N, P, K, Mg dan faktor efek indeks hara tanah
(B) setelah dilakukan uji ganda Duncan memberikan pengaruh yang tidak nyata
pada terhadap jumlah anakan. Hal ini dapat disebakan oleh faktor lingkungan
yang
menyebabkan
serangan
hama
dan
penyakit
meningkat
sehingga
pertumbuhan jumlah anakan terhadap perlakuan pupuk, dan perlakuan indeks hara
tanah tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hal ini sejalan dengan literatur
AAK (1990) yang menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang bisa
mempengaruhi anakan tersebut, antara lain jarak tanam, musim tanam, lingkungan
dan pemupukan. Menurut Sugito (1999) pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi
oleh faktor lingkungan dan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan juga
dipengaruhi oleh sifat keturunan dan jenis tanaman itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
30
KESIMPULAN
1. Pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) pada pertumbuhan vegetatif
tanaman padi memberikan pengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan
terhadap tinggi tanaman (cm) dengan rata rata tanaman tertinggi
terdapat pada perlakuan P4 (242,73 gram/Plot).
2. Indeks hara tanah (B) pada pertumbuhan vegetatif tanaman padi
memberikan pengaruh yang nyata meningkatkan pertumbuhan
terhadap tinggi tanaman dengan rata rata tanaman tertinggi terdapat
pada perlakuan indeks hara tanah B2 (dosis pupuk dikurangi 10%)
3. Interaksi pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan Indeks hara tanah (B)
pada pertumbuhan vegetatif tanaman
memberikan pengaruh nyata
untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman padi terhadap jumlah
anakan (batang) terdapat pada interaksi P2B1 (129,45 gram/ plot).
Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan lokasi yang berbeda
dengan dosis yang sama untuk melihat hasil produsi pada tanaman padi
Universitas Sumatera Utara