Ruang Lingkup Ilmu Politik Menurut APSA.

PENGANTAR ILMU POLITIK
RUANG LINGKUP ILMU POLITIK MENURUT APSA
( American Political Science Association )

Oleh :
1. Afrilita Rusi

16040674008

2. Devi Widoanti

16060674013

3. Vivi Fidianingsih

16040674043

4. Moh Abdul Azis

16040674049


5. Bangkit Krisnady

16040674081

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
ADMINISTRASI PUBLIK
2016

Ruang lingkup ilmu politik menurut APSA ( American Political Science Association )

1. Teori Filsafat Ilmu
2. Politik Partai, Opini Publik dan Kelompok Penekanan
3. Badan Pembentuk UU dan Proses Pembentukan UU
4. Hukum Konstitusi dan Hukum Administrasi
5. Administrasi Publik
6. Pemerintahan dan Perniagaan
7. Hukum Internasional
8. Sistem Pemerintahan Amerika Serikat dan Kepentingan Pemerintahan


1. Filsafat Politik
A. Pengertian Filsafat Politik
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu philo dan
sophia. Dua kata ini mempunyai arti masing-masing philo berarti cinta dalam arti lebih
luas atau umum yaitu keinginan, kehendak. Sedangkan sophia mempunyai arti hikmah,
bijaksana, dan kebenaran. Jadi, secara etimologis, filsafat dapat diartikan sebagai cinta
akan bijaksana.
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud pada proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Dalam
negara seperti indonesia, kekuasaan negara terbagi tiga yaitu pertama, lembaga eksekutif
oleh presiden. Kedua, lembaga legislatif oleh DPR. Dan ketiga, lembaga yudikatif oleh
Mahkamah Agung. Ketiga-tiga bersifat Independen artinya tidak saling mempengaruhi
satu dengan yang lainnya. Politik juga sering dikaitkan dengan hal penyelenggarannya
pemerintah

dengan

negara. Yang

menyelenggarakannya


bukan

rakyat,

tetapi

pemerintahan yang berkuasa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa filsafat politik adalah suatu upaya untuk membahas
hal-hal yang berkaitan dengan politik secara sistematis, logis, bebas, mendalam dan
menyeluruh. Filsafat politik berarti pemikiran-pemikiran yang berkaitan tentang politik.
Bidang politik merupakan tempat menerapkan ide filsafat, ada berbagai macam ide-ide
filsafat yang ikut mendorong perkembangan politik modern yaitu liberalisme,
komunisme, dan pancasila. Filsafat politik juga dapat diartikan sebagai refleksi filosofis
mengenai masalah-masalah- sosial politik yang dapat dibedakan menjadi dua bagian
pembahasan yang berkaitan erat, yakni pertama, mempersoalkan hakikat, kedua,
mempersoalkan fungsi dan tujuan. Akan tetapi dalam kenyataannya, politik bukan hanya
mempersoalkan hakikat, fungsi dan tujuan negara, melainkan juga membahas soal
keluarga dalam negara, pendidikan, agama, hak dan kewajiban individual, kekayaan dan
harta milik pemerintah dan sebagainya. Filsafat politik berbeda dengan ilmu politik,

karna ilmu politik bersifat desriftif dan bersangkut paut dengan fakta-fakta, sedangkan
filsafat politik bersifat normatif dan bersangkut paut dengan nilai-nilai.

B. Filsafat Politik Menurut Beberapa Ahli
1. Plato, filsafat politik adalah upaya untuk membahas dan menguraikan berbagai segi
kehidupan manusia dalam hubungannya dengan negara, ia menawarkan konsep
pemikiran tentang manusia dan negara yang baik dan ia juga mempersoalkan cara
yang harus ditempuh untuk mewujudkan konsep pemikiran. Bagi plato, manusia dan
negara memiliki persamaan hakiki, oleh karna itu apabila manusia baik negarapun
baik dan apabila manusia buruk negarapun buruk. Apabila negara buruk berarti
manusia juga buruk, artinya negara adalah cerminan manusia yang menjadi warganya.
2. Machiavelli, filsafat politik adalah ilmu yang menuntut pemikiran dan tindakan yang
praktis dan konkrit terutama berhubungan dengan negara. Baginya, negara harus
menduduki tempat yang utama dalam kehidupan penguasa. Negara harus menjadi
kriteria tertinggi bagi akivitas sang penguasa, negara harus dilihat dalam dirinya tanpa
harus mengacu pada realitas apapun diluar negara.
3. Agustinus, filsafat politik adalah pemikiran-pemikiran tentang negara, menurutnya
negara terbagi dua yaitu: negara allah (civitas dei), yang dikenal dengan surgawi
“kerajaan allah, dan negara sekuler yang dikenal dengan negara duniawi (civitas
terrena). Kehidupan di dalam negara allah diwarnai dengan iman, ketaatan, dan kasih

sayang allah. Sedangkan negara sekuler “duniawi” menurutnya identik dengan negara
cinta pada diri sendiri atau cinta egois ketidakjujuran, pengambaran hawa nafsu.
C. Contoh Filsafat Politik
Etika politik adalah filsafat moral tentang dimensi politis kehidupan manusia, atau
cabang filsafat yang membahasa prinsip-prinsip moralitas politik. Etika politik sebagai
ilmu dan cabang filsafat lahir di Yunani pada saat struktur-struktur politik tradisional
mulai ambruk. Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Ethes” yang berarti kesediaan
jiwa akan kesusilaan, atau dapat diartikan kumpulan peraturan tentang kesusilaan.
Dengan kata lain, etika politik merupakan prinsip moral tentang baik-buruk dalam
tindakan atau perilaku dalam berpolitik. Etika politik juga dapat diartikan sebagai tata
susila (kesusilaan), tata sopan santun (kesopanan) dalam pergaulan politik.
Dalam praktiknya, etika politik menuntut agar segala klaim atas hak untuk menata
masyarakat dipertanggungjawabkan pada prinsip-prinsip moral dasar. Untuk itu, etika
politik berusaha membantu masyarakat untuk mengejawantahkan ideologi negara yang
luhur ke dalam realitas politik yang nyata.Suseno.

2. Partai Politik, Publik Oponi, Dan Pressure Group
A.

Partai Politik

Kata "partai politik" merupakan terjemahan dari political party, yang berasal
dari kata "part", yang memiliki arti "bagian". Secara umum, partai politik dapat
dikatakan sebagai suatu kelompok yang anggota-anggotanya memiliki orientasi, nilainilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan organisasi ini ialah memperoleh kekuasaan
politik dan merebut kedudukan politik. Contohnya adalah adanya partai demokrat dan
partai Republik yang ada di Amerika Serikat karena hanya menganut dwipartai.
Sedangkan di Indonesia yang menganut multipartai terdapat beberapa partai yakni
partai Demokrat, partai Gerindra, partai PDIP dsb.
Pengertian Partai Politik
-

Menurut Carl J. Friedrick: Partai politik adalah sekelompok manusia yang
terorganisasi secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan kekuasaan
pemerintahan.

-

Menurut R. H. Soltau: Partai politik adalah sekelompok warga negara yang telah
terorganisasi dan bertindak sebagai suatu kesatuan politk yang bertujuan
memanfaatkan kekuasaan untuk memiliki dan menguasai pemerintahan serta
melaksanakan kebijaksanaan umum.


-

Menurut Sigmund Neumann: Partai politik adalah organisasi dari aktivitas-aktivitas
politik yang berusaha menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut dukungan
rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang
mempunyai pandangan berbeda.

B.

Publik Opini
Publik Opini adalah pendapat kelompok masyarakat atau sintesis dari
pendapat dan diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki
kaitan kepentingan. Agregat dari sikap dan kepercayaan ini biasanya dianut oleh
populasi orang dewasa. Dalam menentukan opini publik, yang dihitung bukanlah
jumlah mayoritasnya (numerical majority) namun mayoritas yang efektif (effective

majority). Subyek opini publik adalah masalah baru yang kontroversial di mana
unsur-unsur opini publik adalah pernyataan yang kontroversial, mengenai suatu hal
yang bertentangan, dan reaksi pertama/gagasan baru.

Pendekatan prinsip terhadap kajian Publik Opini dapat dibagi menjadi 4 kategori:
1. Pengukuran kuantitatif terhadap distribusi opini
2. penelitian terhadap hubungan internal antara opini individu yang membentuk opini
publik pada suatu permasalahan.
3. deskripsi tentang atau analisis terhadap peran publik dari opini publik.
4. kajian baik terhadap media komunikasi yang memunculkan gagasan yang menjadi
dasar opini maupun terhadap penggunaan media oleh pelaku propaganda dan
manipulasi.
Opini dapat dinyatakan secara aktif maupun secara pasif. Opini dapat dinyatakan
secara verbal, terbuka dengan kata-kata yang dapat ditafsirkan secara jelas, ataupun
melalui pilihan-pilihan kata yang sangat halus dan tidak secara langsung dapat diartikan
(konotatif). Opini dapat pula dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka,
simbol-simbol tertulis, pakaian yang dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain yang tak
terbilang jumlahnya, melalui referensi, nilai-nilai, pandangan, sikap, dan kesetiaan. Opini
publik itu identik dengan pengertian kebebasan, keterbukaan dalam mengungkapkan ideide, pendapat, keinginan, keluhan, kritik yang membangun, dan kebebasan di dalam
penulisan. Dengan kata lain, opini publik itu merupakan efek dari kebebasan dalam
mengungkapkan ide-ide dan pendapat. Publik Opini dapat dicontohkan secara nyata
dalam kehidupan sehari-hari tentang bagaimana masyarakat mengutarakan pendapat
terhadap publik yang terjadi.
Pengertian Publik Politik

-

Cultip dan Center dalam Sastropoetro (1987) menyatakan bahwa opini publik
adalah sejumlah akumulasi pendapat individual tentang suatu isu dalam
pembicaraan secara terbuka dan berpengaruh terhadap sekelompok orang. Dengan
demikian, opini publik terbentuk melalui suatu kegiatan berupa debat pembicaraan,

atau pertukaran informasi antara individi-individu yang berada dalam suatu
kelompok.
-

Clyde , opini publik adalah penilaian sosial mengenai suatu masalah yang penting
dan berarti, berdasarkan proses pertukaran-pertukaran yang sadar dan rasional oleh
khalayaknya (Sumarno, 1990:19).

-

Elizabeth Noelle-Neumann dalam bukunya yang berjudul Return to the Concept of
Powerful Mass Media, opini publik adalah sikap atau perilaku yang harus
diungkapkan seseorang kepada publik jika orang tersebut tidak mengasingkan dirinya

sendiri; dalam bidang yang menimbulkan pertentangan atau perubahan, opini publik
adalah sikap-sikap yang diungkapkan seseorang tanpa membahayakan pengasingan
dirinya sendiri. Dengan kata lain, opini publik adalah suatu pemahaman pada
sebagian orang dalam komunitas yang terus menerus menaruh perhatian terhadap
beberapa pengaruh atau masalah yang sarat nilai dimana baik individu maupun
pemerintah harus menghargainya paling tidak berkompromi berupa perilaku terbuka
berdasarkan ancaman untuk dikeluarkan atau diasingkan dari masyarakat

-

Leonard W. Doob mengemukakan : “..Publik opinion refrs to people’s attitudes on
an issue when they are members of the same sosial group”. Doob disini memberi
tekanan kepada sikap (“attitude”) sebagai sesuatu yang bernilai psikologis terhadap
sesuatu isyu, manakala mereka (dalam arti “people”) menjadi anggota dari kelompok
sosial yang sama. Lalu Doob mempertanyakan, kelompok mana yang terlibat, isyu
yang mana yang terlibat dan mengapa masyarakat memberi respon terhadap isyu
tersebut.

-


Hennesy yang mendefinisikan Opini Publik adalah kompleksitas keyakinan yang
diungkapkan oleh sejumlah orang-orang tentang suatu persoalan mengenai
kepentingan umum.

C.

Kelompok Penekan (Pressure Group)
Kelompok penekan merupakan sekelompok manusia yang berbentuk lembaga

kemasyarakatan dengan aktivitas atau kegiatannya memberikan tekanan kepada pihak
penguasa agar keinginannya dapat diakomodasi oleh pemegang kekuasaan. Contohnya,
Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Nasib Petani, dan Lembaga Swadaya Masyarakat

Penolong Korban Gempa. Pada mulanya, kegiatan kelompok-kelompok ini biasa-biasa saja,
namun perkembangan situasi dan kondisi mengubahnya menjadi pressure group.

Pengertian Pressure Group menurut para ahli :
-

Menurut Dean Jaens, Pressure group adalah sebuah organisasi masyarakat yang
formal yang berbagi satu atau beberapa kepentingan atau tujuan atau perhatian dan
berusaha untuk mempengaruhi arah kebijakan publik untuk melindungi atau
menyokong tujuan mereka tersebut.

-

Menurut Christhoper Condon, Pressure group adalah setiap organisasi yang membuat
tuntutan, baik langsung atau tidak langsung kepada pemerintah dalam rangka
mempengaruhi pembuatan atau pelaksanaan kebijakan publik tanpa ia sendiri harus
memepunyai kekuasaan formal untuk memerintah.

Jenis-jenis Kelompok Penekanan (Pressure Group):
-

Promotional Group/Altruistic Group. Kelompok penekan ini tidak mewakili salah
satu golongan tertentu dalam masyarakat. Kelompok ini terbentuk hanya untuk
memajukan dan memperjuangkan satu isu tertentu. Contohnya: greenpeace, kelompok
pengelola sampah.

-

Sectional Group, kelompok ini mewakili salah satu golongan dan atau kepentingan
tertentu dalam masyarakat, yangmana keanggotaannya terbatas dan spesifik.
Contohnya: serikat buruh, IDI, AJI.

-

“Hybrid” Group, merupakan kelompok yang menampilkan aspek dari kelompok
promosional maupun sectional.

3. Lembaga Pembentukan UU dan Proses Pembentukannya
Di Indonesia, fungsi lembaga perwakilan atau parlemen biasanya dibedakan ke
dalam 3 (tiga) fungsi, yaitu:

1. Fungsi legislasi (legislatif);
2. Fungsi pengawasan (control); dan
3. Fungsi anggaran (budget).
Bagir Manan dan Kuntana Magnar menyatakan, bahwa: “Peraturan perundangundangan di sini diartikan setiap keputusan dalam bentuk tertulis yang dikeluarkan dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan mengikat umum (mencakup undang-undang
dalam arti formal maupun material)”. Di lain pihak Maria Farida Indrati Soeprapto
mendefinisikan peraturan perundang-undangan ke dalam 2 (dua) pengertian, yaitu
“Pertama, sebagai proses pembentukan (proses membentuk) peraturan-peraturan negara,
baik di tingkat pusat, maupun di tingkat daerah, dan Kedua, sebagai segala peraturan
negara yang merupakan hasil pembentukan peraturan-peraturan, baik di tingkat pusat,
maupun di tingkat daerah. Sementara itu, Bagir Manan mempersamakan definisi
peraturan perundang-undangan dengan pengertian Undang-Undang dalam arti meteriil,
yaitu setiap keputusan tertulis yang dikeluarkan pejabat yang berwenang yang berisi
aturan tingkah laku yang bersifat atau mengikat secara umum.
Begitu halnya dengan T.J. Buys mengartikan peraturan perundang-undangan
sebagai peraturan-peraturan yang mengikat secara umum (algemeen bindende
voorschriften). Pendapat ini oleh J.H.A. Logemann ditambah dengan naar buiten
werkende voorschriften, sehingga menurutnya peraturan perundang-undangan adalah
peraturan-peraturan yang mengikat secara umum dan berdaya laku keluar (algemeen
bindende en naar buiten werkende voorschriften). Pengertian “berdaya laku keluar”
adalah bahwa peraturan tersebut ditujukan kepada masyarakat (umum) tidak ditujukan
kepada (ke dalam) pembentuknya. Adapun ciri-ciri dari suatu peraturan perundangundangan menurut Satjipto Rahardjo, adalah
1. Bersifat umum dan komprehensif, yang dengan demikian merupakan kebalikan dari
sifat-sifat khusus dan terbatas.
2. Bersifat universal, ia diciptakan untuk menghadapi peristiwa yang akan datang yang
belum jelas bentuk kongkritnya. Oleh karena itu, ia tidak dapat dirumuskan untuk
mengatasi peristiwa-peristiwa tertentu saja.

3. Memiliki kekuatan untuk mengoreksi dan memperbaiki dirinya sendiri. Dalam setiap
peraturan, lazimnya mencantumkan klausul yang memuat kemungkinan dilakukannya
peninjauan kembali.

4.

Hukum Konstitusi & Hukum Administrasi
A. Hukum Konstitusi
Hukum konstitusional adalah bentuk hukum yang mendefinisikan hubungan
antara berbagai lembaga di dalam suatu negara, yaitu eksekutif, legislatif, dan
yudikatif atau juga da[at diartikan sebagai suatu naskah atau dokumen yang
didalamnya memuat keseluruhan peraturan-peraturan yang mengatur dengan
mengikat dalam penyelenggaraan ketatanegaraan dalam suatu negara. Secara
etimologi, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin "constitutio, constituere" artinya
dasar susunan badan, dan dari bahasa Prancis "constituer" yang berarti membentuk.
Pada zaman dahulu, istilah pada konstitusi dipergunakan untuk perintah-perintah
kaisar Romawi (yakni, constitutions principum). Kemudian, di italia difungsikan
untuk

menunjukkan

undang-undang

dasar "Diritton

Constitutionale".Sedangkan Konstitusi dalam bahasa Belanda disebut dengan
istilahGrondwet. Berikut penjelasan para ahli mengenai pengertian konstitusi :
1. Richard S. Kay
Konstitusi ialah pelaksanaan dari aturan-aturan hukum atau rule of law dalam
hubungan antara masyarakat dengan pemerintahan. Konstitualisme menciptakan
situasi yang bisa memupuk rasa aman karena adanya batasan pada wewenang
pemerintah yang sudah ditetapkan lebih awal.
2. Cart J. Friedrich
Konstitusi merupakan sekumpulan kegiatan yang dibuat oleh dan tas nama
rakyat, akan tetapi dikenakan beberapa pembatasan dan berharap dapat menjamin

bahwa kekuasaan yang dibutuhkan untuk pemerintahan itu tidak disalahgunakan
oleh orang-orang yang memperoleh tugas untuk memerintah.
3. Cf. Stron
Konstitusi ialah sekumpulan asas yang mengatur, menetapkan pemerintah dan
kekuasaannya, hak-hak yang diperintah, dan juga hubungan antara pemerintah
dengan yang diperintah.
Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan suatu badan politik
yang dinamakan negara. Konstitusi merupakan menggambarkan keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang berfungsi untuk
membentuk, mengatur atau memerintah negara. Peraturan-peraturan, ada yang
sifatnya tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis
berupa konvensi. Salah satu contoh konstitusi adalah adanya undang-undang yang
mengatur hubungan antara legislative, eksekutif dan juga yudikatif. Pada
perkembangannya, istilah pada konstitusi mempunyai dua pengertian yaitu pengertian
konstitusi arti luas dan pengertian konstitusi dalam arti sempit.
-

Pengertian Konstitusi dalam arti luas yang dikemukakan oleh Bolingbroke, bahwa
pengertian konstitusi dalam arti luas adalah keseluruhan dari ketentuan-ketentuan
dasar atau hukum dasar. Seperti halnya hukum pada umumnya dimana hukum dasar
tidak selalu berupa dokumen tertulis. Hukum dasar dapat berdiri dari unsur-unsur
tertulis atau tidak tertulis atau dapat juga merupakan campuran dari dua unsur
tersebut.

-

Pengertian Konstitusi dalam arti sempit yang dikemukakan oleh Lord Bryce, bahwa
pengertian konstitusi dalam arti sempit adalah piagam dasar atau UUD, yaitu suatu
dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara. UUD 1945, Konstitusi
Amerika Serikat 1787, Konstitusi Prancis 1789, dan Konstitusi Konfederasi Swiss
1848 merupakan contohnya. Jadi, Pengertian konstitusi dalam arti sempit adalah
sebagian dari hukum dasar yang merupakan satu dokumen tertulis yang lengkap.
Tujuan Konstitusi

Tujuan-tujuan adanya konstitusi secara ringkas dapat diklasifikasikan menjadi
tiga. Tujuan konstitusi adalah sebagai berikut....


Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap
kekuasaan politik



Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasaan sendiri



Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa
dalam menjalankan kekuasaannya.
Fungsi Konstitusi
Konstitusi memiliki fungsi yang berperan dalam suatu negara. Fungsi
konstitusi adalah sebagai berikut



Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadinya
kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pemerintah agar hak-hak bagi warga
negara terlindungi dan tersalurkan (konstitusionalisme)



Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu negara (a birth certificate of new
state)



Konstitusi berfungsi sebagai sumber hukum tertinggi



Konstitusi berfungsi sebagai alat yang membatasi kekuasaan



Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambang



Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga suatu
negara.
Macam-Macam Konstitusi
Konstitusi memiliki berbagai jenis atau macam-macam konstitusi baik itu
macam-macam konstitusi secara umum atau macam-macam konstitusi menurut para
ahli. Macam-macam konstitusi adalah sebagai berikut.



Konstitusi Tertulis : Pengertian Konstitusi tertulis (dokumentary constitution/ writen
constitution) adalah suatu peraturan yang dituangkan dalam suatu dokumen tertentu.



Konstitusi Tidak Tertulis : Pengertian Konstitusi tidak tertulis (non documentary
constitution) adalah suatu peraturan yang tidak diterangkan dalam suatu dokumen
tertentu yang terpelihara dalam ketatanegaraan suatu negara.

B.

Hukum Administrasi
Pengertian Hukum Administrasi menurut para ahli antara lain :
1. Open Hein, mengatakan bahwa hukum administrasi negara merupakan
penggabungan dari ketentuan-ketentuan yang berlaku yang terikat pada badan-badan
tinggi maupun rendah.
2. J.H.P. Beltefroid, mengatakan hukum administrasi negara adalah seluruh aturan
yang mengatur bagaimana alat dan badan pemerintahan hendak memenuhu
tugasnya.
3. Logemann, mengatakan hukum administrasi negara adalah seperangkat normanorma yang berhubunan dngan pejabat administrasi negara melakukan tugasnya
dengan cara khusus.
4. De La Bascecoir Anan, mengatakan hukum administrasi negara adalah
serangkaian aturan yang menjadikan suatu negara berfungsi yang mengatur
hubungan antara warga negaranya dengan pemeritahan.
5. L.J. Van Apeldoorn, mengatakan hukum administrasi negara adalah aturan yang
seharusnya diperlihatkan oleh penguasa negara.
6. A.A.H. Strungken, mengatakan hukum administarsi negara adalah aturanaturan
yang menguasai tiap-tiap cabang kegiatan penguasa sendiri.

5.

Administrasi Publik
A. Istilah “Administrasi Publik”

Menurut Chandler dan Plano (1988)
Administrasi Publik adalah dimana sumberdaya dan personel publik
diorganisir dan dikoordinasikan untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan
mengelola keputusan keputusan dalam kebijakan publik.
Administrasi publik merupakan seni dan ilmu yang ditujukan untuk mengatur
“public affairs” dan melaksanakan berbagai tugas yang telah ditetapkan. Dan sebagai
suatu disiplin ilmu, administrasi public bertujuan untuk memecahkan masalah
masalah publik melalui perbaikan perbaikan terutama di bidang organisasi,
sumberdaya manusia dan keuangan.
Menurut McCurdy (1986)
Administrasi publik dapat dilihat sebagai suatu proses politik, yaitu sebagai
salah satu metode memerintah suatu negara dan dapat juga dianggap sebagai cara
yang prinsipil untuk melakukan berbagai fungsi negara. Dengan kata lain bahwa
administrasi publik bukan hanya sekedar persoalan administratif tetapi juga persoalan
politik.
Makna

administrasi

publik

sangatlah

bervariasi,

bahkan

ada

yang

mempresepsikan “administration of public”, ada yang mengatakan administratioan for
public” bahkan ada yang mengatakan “administration by public”.
Menurut Fesler (1980)
Mengemukakan

bahwa “the

administration

of

govermental

affairs”.

Administrasi Publik menyangkut penyusunan dan pelaksanaan kebijaksanaan yang
dilakukan oleh birokrasi dalam skala besar dan untuk kepentingan publik.
Menurut Safritz dan Russel (1997)
mendefinisikan administrasi publik berdasarkan empat kategori yaitu sebagai
beriku :
1. Definisi berdasarkan kategori politik melihat administrasi publik sebagai “what
goverment doing” (apa yang dikerjakan pemerintah) baik langsung maupun tidak
langsung, sebagai suatu tahapan siklus pembuatan kebijakan publik, implementasi

kepentingan publik, dan sebagai kegiatan yang dilakukan kolektif karena tidak dapat
dilakukan secara individual.
2.

Definisi

berdasakan

kategori

legal/hukum,

melihat

administrasi

publik

sebagai penerapan hukum (law in action), sebagai regulasi, sebagai kegiatan
pemberian sesuatu dari penguasa kepada rakyatnya, dan sebagai bentuk ”pencurian”
dari pihak yang kaya untuk ke pihak yang miskin, dimana pihak yang dirugikan harus
tunduk menaatinya.
3. Definisi berdasarkan kategori manajerial, administrasi publik adalah fungsi eksekutif
dalam pemerintahan, sebagai bentuk spesialisasi dalam manajemen (bagaimana
mencapai hasil melalui orang lain).
4. Definisi berdasarkan kategori mata pencaharian, administrasi publik adalah suatu
bentuk profesi (okupasi) mulai dai tukang sapu sampai ahli oprasi otak di sektor
publik.
Ada beberapa makna penting yang harus diingat karena berkenaan dengan
hakekat

administrasi

publik

yaitu

:

1. Bidang tersebut lebih berkaitan dengan dunia eksekutif, meskipun juga
berkaitan

dengan

dunia

legislatif

dan

yudikatif.

2. Bidang tersebut berkenaan dengan formulasi dan implementasi kebijakan
publik.
3. Bidang

tersebut

4. Meskipun

bidang

juga

berkaitan

tersebuthampir

dengan

mirip dengan

overlapping

dengan

masalah
administrasi
administrasi

manusiawi.
swasta,

tapi

swasta.

5. Bidang tersebut diarahkan untuk menghasilkan public goods dan services.
6. Bidang ini memiliki aspek teoritis dan praktis
Ruang Lingkup
Buku yang ditulis oleh Nicholas Henry (1995) memberikan beberapa ruang
lingkup yang dapat dilihat dari topik-topik yang dibahas (selain perkembangan
administrasi publik itu sendiri), antara lain :
1. Organisasi publik, yang pada prinsipnya berkenaandengan model-model organisasi
dan prilaku birokrasi,
2. Manajemen publik yaitu berkenan dengn sistem dan ilmu menejemen, evaluasi
program dan produktivitas, anggaran publik dan manajemen sumberdaya manusia.

3. Implementasi yaitu menyangkut pendekatan terhadap kebijakan publik dan
implementasinya, privatisasi, afministrasi antar pemerintahan dan etika birokrasi.
Aspek atau dimensi strategis yang dibicarakan dalam administrasi publik atau yang
paling menetukan dinamika administrasi publik :
(1) manajemen faktor internal dan external
(2) pengaturan struktur organisasi agar kewenangan dan struktur tanggung jawab,
termasuk prilakunya sesuai kondisi dan tuntutan lingkungan
(3) respons secara benar terhadap kebutuhan, kepentingan dan aspirasi masyarakat
dalam pembuatan keputusan atau kebijakan publik
(4) pengaturan moral dan etika melalui kode etik agar semua penggunaan
kemampuan, kompetensi dan profesi tidak disalahgunakan untuk kepentingan di luar
kepentingan publik
(5) pengenalan karakteristik lingkungandimana administrasi publik itu beroperasi,
baik dalam konteks hubungan antara lembaga negra, lembaga swasta, masyarakat dan
lingkungan lain seperti lingkungan politik, ekonomi, sosial dan budaya.
(6) akuntabilitas kinerja yaitu suatu janji kepada publik yang harus dipenuhi atau
ditepati dan dapt dipertaggungjawabkan melalui berbagai kegiatan pelayanan atau
pemberian barang barang publik.
Dengan kata lain, ruang lingkup suatu administrasi publik meliputi dimensidimensi strategis berikut :
1.

Dimensi Kebijakan

2.

Dimensi Organisasi

3.

Dimensi Manajemen

4.

Dimensi Moral dan Etika

5.

Dimensi Lingkungan

6.

Dimensi Akuntabilitas Kinerja

Hubungan Antar Dimensi-dimensi Administrasi Publik
Lingkungan dapat mempengaruhi kinerja secara langsung tanpa melalui
kebijkan, manajemen, organisasi, moral dan etika, seperti masuknya kebiasaan dan
tradisi masyarakat, perubahan gaya hidup, perubahan harga dan nilai tukar, bencana

alam, dsb., yang mempengaruhi kinerja organisasi publik karena menambah biaya
denan kesulitan lebih tinggi.
Dapat dilihat bahwa kelima dimensi yaitu lingkungan, kebijakan, organisasi,
manajemen, dan etika sangat berpengaruh terhadap kinerja administrasi publik.
Hubungan-hubungan harus dilihat sebagai hubungan yang bersifat strategis karena
kebanyakan masalah kinerja birokrasi yang muncul di dalam tubuh administrasi
publik justru berakar atau berasal dari sini.
Peran Administrasi Publik
Karl Polanyi berpendapat bahwa kondisi ekonomi suatu negara sangat
bergantung kepada dinamika administrasi publik.
William Graham Sumner Pelopor Darwinian di Amerika Serikat menunjukan
bahwa administrasi publik dapat membuat sistem kenegaraan yang ada menjadi
buruk. Peran tersebut juga dapat dilihat dari pernyataan Walter Weyl bahwa
pemerintahan dapat menyensarakan rakyat bila meneraokan administrasi publik
dengan gaya “shadow democracy”.
Sebaliknya Frederick A.Cleveland justru menujukan bahwa peran administrasi
publik sangatlah vital dalam membantu memberdayakan masyarakat dan menciptakan
demokrasi.
Denhardt dan Robert B.Denhardt (2003) yang melihat bahwa administrasi
publik, melalui pelayanan-pelayanan publiknya dapat memberikan atau menciptakan
demokrasi.
Oleh karena administrasi publik merupakan medan dimana para aparat
pemerintahan atau eksekutif melaksanakan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan
dengan sektor publik khususnya penyediaan layanan bagi kepentingan publik maka
peran administrasi publik sangat menentukan kestabilan, ketahanan, dan kesejahteraan
suatu negara.
Administrasi publik juga dapat dilihat sebagai ajang dimana dapat disaksikan
atau dibuktikan apakah benar para elit-elit birokrasi dan politisi memenuhi janjinya
atau membuktikan komitmennya kepada publik yang telah memilih mereka. Karena
itu, administrasi publik juga sangat berperan dalam menjaga kepercayaan publik.

6.

Pemerintahan Dan Perniagaan
A. Definisi Pemerintahan dalam arti :
Sempit : pemerintahan adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
public yang hanya mencakup wilayah eksekutif.

Luas:
kegiatan tidak hanya mencakup kekuasaan eksekutif namun termasuk legislatif dan
yudikatif (trias politika)
Definisi pemerintahan menurut beberapa ahli :
A. Aim abdulkarim
Pemerintahan

adalah

segala

urusan

yang

dilakukan

oleh

Negara

dalam

menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan Negara.
B. MintoRahayu
Pemerintahan merupakan suatu seni adalah hal yang wajar, yaitu kemampuan
menggerakkan organisasi-organisasi, administrator, dan kekuasaan kepemimpinan,
serta kemampuan menciptakan, atau kemampuan mendalangi bawahan serta mengatur
lakon pemerintah sebagai penguasa.
C. J. Kristiadi

Pemerintahan merupakan kegiatan memerintah yang dilakukan oleh pemerintah yang
melakukan kekuasaan memerintah atas nama Negara terhadap orang yang diperintah
(masyarakat).
D. Hanif nurcholis
Pemerintahan

adalah

semua

urusan

untuk

memenuhi

kebutuhan

rakyat.

2. Komponen pemerintah dan pemerintahan.

Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan hukum yg terdiri atas
berbagai komponen pemerintahan yg bekerja saling bergantungan dan memengaruhi
dalam mencakup tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan dlm suatu negara
menurut montesqueieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu kekuasaan eksekutif yg
berarti kekuasaan menjalankan UU atau kekuasaan menjalankan pemerintahan .
kekuasaan yudikatif berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas UU.
Dengan demikian komponen-komponen pemerintah dan pemerintahan tersebut secara
garis besar meliputi lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Perniagaan
Pengertian hukum dagang itu sendiri berbeda-beda menurut para ahli. Berikut
beberapa pengertian hukum dagang menurut para ahli :
1. Subekti
Hukum dagang adalah hukum yang mengatur hubungan khusus (privat) antar
sebagian orang dari suatu badan hukum dengan anggota masyarakat.
2. Fockema Andreae
Ia mengatakan bahwa hukum dagang merupakan seluruh aturan hukum terkait
perusahaan dalam praktik perdagangan, di mana telah diatur oleh KUHD serta
undang-undang lain. Di Belanda, hukum perdata dan hukum dagang dijadikan satu
buku, yaitu BW baru Belanda (Buku II)

3. Achmad Ichsan
Ia mengemukakan bahwa hukum dagang ialah suatu hukum yang mengurusi
atau mengatur persoalan dalam perdagangan atau soal-soal yang timbul akibat tingkah
laku manusia dalam praktik perdagangan.
4. Sri Rejeki Hartono
Ia berpendapat bahwa hukum dagang merupakan bagian dari hukum perdata
dalam artian luas atau pada umumnnya.
Dari beberapa pengertian menurut para ahli di atas, maka dapat diambil
kesimpulan pengertian hukum dagang ialah aturan-aturan dalam hukum yang
mengatur hubungan seseorang dengan orang lain, atau suatu kelompok usaha dengan
kelompok lain, terutama dalam perniagaan.
Selain mengatur tentang perdagangan atau perniagaan yang berada di suatu Negara,
ada juga hukum dagang yang mengatur perdagangan antar Negara atau sering disebut
sebagai hukum dagang internasional.

Pengertian Hukum Dagang Internasional
Para ahli sendiri memberikan pengertian hukum dagang internasional yang berbedabeda, tetapi semua pengertian tersebut memiliki makna yang hampir sama.
1. Hercules Booysen
Menurutnya hukum dagang internasional merupakan cabang dari hukum
internasional yang berisi aturan-aturan terhadap perdagangan internasional berupa
barang dan jasa serta perlindungan hak Negara atas kekayaan intelektual.
2. Rafiqul Islam
Hukum dagang internasional ialah suatu kumpulan norma, aturan, praktik dan
prinsip yang menciptakan suatu pengaturan untuk transaksi perdagangan internasional
dengan sistem pembayarannya, yang memberikan dampak terhadap perilaku dalam
lembaga-lembaga perdagangan.
3. Schmitthoff

Hukum dagang internasional menurut Schmitthoff adalah sekumpulan aturan
atau hukum yang mengatur hubungan komersial antar Negara yang bersifat hukum
perdata serta mengatur transaksi-transaksi antar Negara.
Dari beberapa pengertian menurut pendapat para ahli di atas, disimpulkan bahwa
hukum dagang internasional adalah sekumpulan aturan yang mengatur hubungan
perdagangan antar Negara atau internasional yang bersifat komersial, serta merupakan
bagian dari hukum perdata dan hukum internasional dengan memberikan pengaruh
langsung terhadap perdagangan internasional.
7.

HUKUM INTERNASIONAL
PENGERTIAN HUKUM INTERNASIONAL
Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum internasional atau
hukum antar negara. Hukum bangsa-bangsa yang digunakan untuk menunjukkan
kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman
dahulu. Hukum internasional atau hukum negara untuk menunjukkan bahwa aturan
yang kompleks dan prinsip-prinsip yang mengatur hubungan antara anggota
masyarakat bangsa-bangsa atau negara.
Hukum internasional menurut para ahli :
1. Menurut J.G. Starke– Hukum Internasional adalah seperangkat hukum
(badan hukum), yang sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip dan aturan perilaku
dan perasaan negara terikat untuk mematuhi membangun hubungan dengan satu sama
lain.
2. Menurut Grotius (Hugo de Groot)– Hukum internasional terdiri dari
seperangkat prinsip-prinsip hukum dan karena biasanya dalam hubungan antara
negara-negara. Hubungan ini didasarkan pada kehendak bebas dan persetujuan dari
semua anggota untuk kepentingan bersama.
3. Menurut Sugeng Istanto– Hukum internasional adalah seperangkat
ketentuan hukum berlakunya dipertahankan oleh masyarakat internasional.

4. Menurut Oppenheimer– Hukum internasional sebagai hukum yang timbul
dari masyarakat internasional dan perjanjian pelaksanaannya dijamin dengan kekuatan
dari luar.
5. Menurut Brierly– Hukum internasional sebagai seperangkat aturan atau
prinsip-prinsip untuk melakukan hal-hal yang mengikat negara-negara beradab dalam
hubungan mereka satu sama lain.
6. Menurut Dr. Mochtar Kusumaatmadja– Kesuluruhan aturan hukum
internasional atau prinsip-prinsip yang mengatur hubungan berkecil atau masalah
yang melintasi batas-batas nasional.
7. Menurut Charles Cheny hyde– Hukum internasional adalah seperangkat
hukum yang sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip dan aturan yang harus ditaati
oleh negara. Oleh karena itu, hukum internasional harus ditaati dalam hubungan
antara mereka dengan satu sama lain.
Bentuk Hukum internasional
Hukum internasional yang terdapat beberapa perwujudan atau pola tertentu
dari pembangunan yang berlaku di beberapa bagian dunia (wilayah), khususnya:
Hukum Internasional Regional
Internasional hukum yang berlaku / daerah berlakunya terbatas lingkungan,
seperti Undang-Undang Amerika / Amerika internasional, seperti konsep landas
kontinen (Continental Shelf) dan konsep perlindungan sumber daya hayati laut
(konservasi sumber daya hayati laut Latin ) awalnya tumbuh di Amerika sehingga
menjadi umum hukum internasional.
Hukum Internasional Khusus
Hukum internasional dalam bentuk kaedah khusus berlaku untuk negaranegara tertentu seperti Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia sebagai cerminan
keadaan, kebutuhan, tingkat perkembangan dan tingkat yang berbeda dari integritas

dari berbagai bagian masyarakat. Berbeda dengan pertumbuhan regional melalui
hukum adat.
Hukum internasional adalah aturan secara keseluruhan dan prinsip-prinsip
yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas antara:
1. negara oleh negara
2. negara-negara dengan subjek hukum lainnya tidak menyatakan atau hukum subjek
non-negara satu sama lain.
Contoh hukum internasional adalah adanya beberapa peraturan yang
ditetapkan oleh PBB untuk beberapa bangsa yang dianggap sebagai hukum
internasional.
8.

SISTEM PEMERINTAHAN AMERIKA SERIKAT DAN

KEPENTINGAN

PEMERINTAHAN
Dalam sistem pemerintahan Amerika Serikat, Amerika Serikat adalah sebuah
republik federal yang terdiri atas negara bagian dan sebuah distrik federal. Amerika
Serikat merupakan negara demokrasi konstitusional dengan sistem threee-tier dan
institusi kehakiman yang bebas. Ada tiga peringkat, yaitu nasional, negara bagian dan
pemerintahan lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutif dengan bidang
kuasa masing-masing.
Negara Amerika Serikat menggunakan sistem persekutuan atau federalisme,
yaitu di negara pusat dan negara bagian berbagi kuasa. Negara pusat berkuasa
terhadap beberapa perkara, seperti percetakan mata uang Amerika dan kebijakan
pertanahan. Akan tetapi, negara-negara bagian berkuasa menentukan hak dan UU
masing-masing seperti hak pengguguran bayi dan hukuman maksimal dalam hal UU.
Satu elemen yang jelas di Amerika Serikat adalah doktrin pembagian kekuasaan.
Pasal 1 hingga 3 konstitusi Amerika, telah menggariskan secara terpirinci mengenai
kekuasaan negara yang utama, yaitu eksekutif, legislatif dan kehakiman. Checks and
Balances atau pemeriksaan dan keseimbangan merupakan satu ciri yang utama dalam
negara Amerika. Hal ini begitu komprehensif sehingga tidak ada satu cabang negara
yang mempunyai kuasa mutlak untuk mengawal cabang yang lain.

Di negara Amerika Serikat, semua rakyat yang berusia 18 tahun ke atas berhak
memilih. Pemilu untuk pemilihan Presiden diadakan setiap empat tahun sekali dan
yang terakhir pada bulan November 2008. Disamping pemilu untuk pemilihan
presiden, ada juga pemilu paruh waktu, yang diadakan pada pertengahan masa jabatan
presiden. Dalam pemilu ini, yang dipilih bukanlah presiden, melainkan seluruh
anggota dewan perwakilan dan sepertiga dari semua senator dari tiap negara bagian.
Pemilu ini terakhir diadakan pada 7 November 2006.
Sistem pemerintahan Amerika Serikat didasarkan atas konstitusi UUD tahun
1787. Akan tetapi, konstitusi tersebut telah mengalami beberapa kali amandemen.
Amerika Serikat memiliki tradisi demokrasi yang kuat dan berakar dalam kehidupan
masyarakat sehingga dianggap sebagai benteng demokrasi dan kebebasan.
Sistem pemerintahan Amerika Serikat yang telah berjalan sampai sekarang
diusahakan tetap menjadi sistem pemerintahan demokratis. Sistem pemerintahan yang
dianut adalah demokrasi dengan sistem presidensial. Sistem presidensial inilah yang
selanjutnya dijadikan contoh bagi sistem pemerintahan negara-negara lain, meskipun
telah mengalami pembaharuan sesuai dengan latar belakang negara yang
bersangkutan.S.L. Witman dan J.J. Wuest juga mengemukakan 4 ciri dan syarat sistem
pemerintahan presidensial, yaitu sebagai berikut:
1. It is based upon the separation of power principles
- Hal tersebut berdasarkan atas prinsip-prinsip pemisahan kekuasaan.
2. The Executive has no power to dissolve the legislature not must he resign when he
loses the support of the majority of its membership.
- Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk membubarkan parlemen, dan juga
tidak mesti berhenti sewaktu kehilangan dukungan dari mayoritas anggota parlemen.
3. There is no mutual responsibility between president and his cabinet, the latter is
wholly responsibility to the chief Executive.
- Dalam hal ini tidak ada tanggung jawab yang yang berbalasan antara presiden dan
kabinetnya, karena pada akhirnya seluruh tanggung jawab sama sekali tertuju pada
presiden (sebagai kepala pemerintahan)
4. The Executive is chosen by the electorate.
- . Presiden terpilih langsung oleh para pemilih.

Pokok-pokok sistem pemerintahan Amerika Serikat adalah sebagai berikut.
1. Amerika Serikat adalah negara republik dengan bentuk federasi (federal) yang
terdiri atas 50 negara bagian. Pusat pemerintahan (federal) berada di Washington dan
pemerintahan negara bagian (state). Pembagian kekuasaan untuk pemerintah federral
yang memilik kekuasaan yang didelegasikan konstitusi. Pemerintahan negara bagian
memiliki semua kekuasaan yang tidak didelegasikan kepada pemerintahan federal.
2. Ada pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Antara ketiga badan tersebut terjadi checks and balances sehingga tidak ada yang
terlalu menonjol dan diusahakan seimbang.
3. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden. Presiden berkedudukan sebagai
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih
dalam satu paket (ticket) oleh rakyat secara langsung. Dengan demikian, presiden
tidak bertanggung jawab kepada kongres (parlemennya Amerika Serikat), tetapi
kepada rakyat. Presiden membentuk kabinet dan mengepalai badan eksekutif yang
mencakup departemen ataupun lembaga nondepartemen.
4. Kekuasaan legislatif berada pada parlemen yang disebut kongres. Kongres terdiri
atas dua bagian (bikamereal), yaitu Senat dan Badan Perwakilan (The House of
Representative). Anggota Senat adalah perwakilan dari tiap negara bagian yang dipilih
melalui pemilu oleh rakyat di negara bagian yang bersangkutan. Tiap negara bagian
mempunyai dua orang wakil. Jadi, terdapat 100 senator yang terhimpun dalam The
Senate of United State. Masa jabatan Senat adalah enam tahun. Akan tetapi, dua
pertiga anggotanya diperbaharui setiap dua tahun. Badan perwakilan merupakan
perwakilan dari rakyat Amerika Serikat yang dipilih langsung untuk masa jabatan dua
tahun.
5. Kekuasaan yudikatif berada pada Mahkamah Agung (Supreme Court) yang bebas
dari pengaruh dua badan lainnya. Mahkamah Agung menjamin tegaknya kebebasan
dan kemerdekaan individu, serta tegaknya hukum.

6. Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai (bipartai). Ada dua partai yang
menetukan sistem politik dan pemerintahan Amerika Serikat, yaitu Partai Demokrat
dan Partai Republik. Dalam setiap pemilu, kedua partai ini saling memperbutkan
jabatan-jabatan politik.
7. Sistem pemilu menganut sistem distrik. Pemilu sering dilakukan sering dilakukan
di Amerika Serikat. Pemilu di tingkat federal, contohnya : pemilu untuk anggota
senat, pemilu untuk pemilihan anggota badan perwakilan. Di tingkat negara bagian
terdapat pemilu untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta pemilu untuk
anggota Senat dan badan perwakilan negara bagian. Di samping itu, terdapat pemilu
untuk memilih walikota atau dewan kota, serta jabatan publik lainnya.
8. Sistem pemerintahan negara bagian menganut prinsip yang sama dengan
pemerintahan federal. Setiap negara bagian dipimpin oleh gubernur dan wakil
gubernur sebagai eksekutif. Ada parlemen yang terdiri atas dua badan, yaitu Senat
mewakili daerah yang lebih rendah setingkat kabupaten dan badan perwakilan sebagai
perwakilan rakyat negara bagian.
Pada saat dinyatakan kemerdekaan Amerika Serikat, tiga belas koloni berubah
menjadi negara bagian. Pada mulanya, negara bagian ini bergabung sebagai sebuah
persekutuan, tetapi kemudian membentuk sebuah negara yang bersatu. Pada tahuntahun berikutnya, jumlah negara bagian bertambah dengan masuknya negara bagian
di Barat, pembelian tanah dan perpecahan negara bagian yang sudah ada. Setiap
negara bagian dibagi menjadi countis (semacam kabupaten), cities (semacam
kotamadya atau kota otonom), dan townships (semacam kecamatan). Amerika juga
hanya menganut dua partai dalam system pemerintahannya. Biasa sering disebut
dengan dwipartai, contohnya adalah partai democrat dan partai republic.
Amerika Serikat juga memiliki daerah federal, seperti Washington, DC, dan
tanah jajahan, seperti Puerto Riko, Samoa Amerika, Guam, dan kepulauan Virgin.
Selain negara bagian, ada satu daerah federal dan beberapa daerah yang bisa disebut
jajahan.

Daftar Pustaka
-

Agustika. 2016. Filsafat Politik, (Online), ( http:/jesiagustika.blogspot.com/. diakses 5
Oktober 2016)

-

Helena Olii ( 2007 ) Opini Publik. Jakarta. Indeks

-

Lippman, Walter, 1998, Opini Umum Kata Pengantar Baru Oleh Michael Curtis;
Kata pengantar Edisi Indonesia, Mochtar Lubis; Penerjemah, S. Maimoen – Ed. 1 ,
Cet. 1. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

-

Ironadi. 2015. Ilmu Pemerintahan, (Online),
(http://ilmupemerintahanumrah.blogspot.co.id/2015/02/kelompok-kepentinganpressure-group.html. Diakses 4 Oktober 2016)

-

Adonknow, 2010. Lembaga Pembentuk Undang-undang dan Peraturan Perundangundangan, (Online), (https://adhonknow.wordpress.com/2010/08/12/lembagapembentuk-undang-undang-dan-peraturan-perundang-undangan/ diakses 7 Oktober
2016)

-

Tesis, Hukum. 2014. Hukum Administrasi Negara, (Online),
(http://tesishukum.com/pengertian-hukum-administrasi-negara-menurut-para-ahli/
diakses 28 September 2016)

-

Zulkarnaen dan Beni Ahlmad Saebani, 2012. Hukum Konstitusi. Penerbit Pustaka
Setia : Bandung.

Dokumen yang terkait

FAKTOR–FAKTOR YANG MENJADI DAYA TARIK PENYIAR RADIO MAKOBU FM (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2003 UMM)

0 72 2

PENGARUH TAYANGAN REPORTASE INVESTIGASI TRANS TV TERHADAP MOTIVASI BELAJAR JURNALISME INVESTIGASI (Studi pada Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik Ilmu KomunikasiUniversitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2005)

0 33 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGGUNAAN HANDPHONE QWERTY DI KALANGAN MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2008 Pengguna Handphone Qwerty)

0 37 44

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

Perilaku Konsumsi Serat pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Tahun 2012

21 162 166

Partisipasi Politik Perempuan : Studi Kasus Bupati Perempuan Dalam Pemerintahan Dalam Kabupaten Karanganyar

3 106 88

Pengantar Ilmu Jurnalistik

4 44 113

Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 1 S Rositawaty Aris Muharam 2008

0 27 147

Politik Hukum Pembaharuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Kajian Pasal 74 beserta Penjelasannya)

0 1 22