Makalah Biologi Struktur Tubuh Hewan

MAKALAH BIOLOGI
“Struktur Tubuh Hewan”
Dosen pengampu:
Silfia Ilma, M.Pd

OLEH

DISUSUN OLEH:

INDAH CAHYANI

NPM: 1740604004

SULASTRI HANDAYANI

NPM: 1740604046

LUSIANA LERIM

NPM: 1740604064


PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TAHUN 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
karunia kepada hambanya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini
berjudul “Struktur Tubuh Hewan” ini dilakukan dalam rangka menyelesaikan
tugas pendidikan matematika.
Semoga mereka mendapatkan limpahan karuinia yang setimpal dari Allah
SWT. Atas segala jasa-jasanya dalam mewujudkan makalah ini. Semoga makalah
“Struktur Tubuh Hewan” dalam study pendidikan matematika ini dapat memberi
manfaat yang sebesar besarnya bagi peningkatan mutu perkuliahan , juga bagi
kemajuan FKIP Borneo jurusan Pendidikan Matematika dan dunia pendidikan
pada umumnya. Segala saran - saran perbaikan terhadap makalah ini akan kami
terima dengan senang hati , dan sebelumnya kami kelompok lima mengucapkan
banyak terima Kasih.


Tarakan, Oktober 2017

DAFTAR ISI
1

Halaman
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang .......................................................................................1
Rumusan Masalah....................................................................................2
Tujuan .....................................................................................................2
Manfaat ...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................3

A.
B.
C.
D.

Penggolongan Hewan Berdasarkan Struktur Tubuh ...............................3
Penggolongan Hewan Berdasarkan ada tidaknya Jaringan ....................3
Penggolongan Hewan Berdasarkan Sifat Rongga Tubuh .......................4
Penggolongan Hewan Berdasarkan Vertebrae ........................................5

BAB III PENUTUP ...........................................................................................20
A. Kesimpulan .............................................................................................20
B. Saran .......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA

2

BAB I
PENDAHULUAN
A.


Latar Belakang
Hewan adalah organisme eukariotik (memiliki membran inti sel),

multiseluler (bersel banyak), tidak memiliki dinding sel, tidak berklorofil
sehingga hidup sebagai organisme jenis heterotrof, dan dapat menggerakkan
tubuh untuk mencari makan atau mempertahankan dari dari musuh. Terdapat
sekitar satu juta spesies hewan dengan struktur dan bentuk tubuh yang beraneka
ragam. Hewan menempati hampir semua ekosistem di bumi, namun kebanyakan
spesies hewan hidup di air.
Hewan-hewan tersebut selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kriteria
tertentu. Nama latin hewan adalah Animalia (Latin, anima = jiwa). klasifikasi
hewan dapat dilakukan berdasarkan ada tidaknya jaringan penyusun tubuh, yaitu
parazoa dan eumetazoa. Parazoa adalah hewan yang tidak memiliki jaringan
sejati, hewan-hewan anggota filum Porifera (hewan spons). Sementara
eumeratozoa adalah hewan yang memiliki jaringan sejati, yaitu anggota filum
hewan

lainnya


Platyhelminthes,

(Nematoda,
dan

Annelida,

lainnya).

Mollusca,

Klasifikasi hewan

Cnidaria,
juga

dapat

Ctenophora,
dilakukan


berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu invertebrata (tidak memiliki
tulang belakang) dan vertebrata (memiliki tulang belakang).
Kelompok hewan invertebrata terbagi menjadi beberapa filum, yaitu
Cnidaria,

Ctenophora,

Porifera,

Platyhelminthes,

Mollusca,

Arthropoda,

Nematoda, Annelida, dan Echinodermata. Sedangkan, kelompok hewan vertebrata
juga terbagi menjadi beberapa filum, yaitu Osteichthyes, Reptilia, Condrichthyes,
Amphibia, Mamalia, dan Aves.


1

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai

berikut:
1. Bagaimana penggolongan hewan berdasarkan ada tidaknya jaringan?
2. Bagaimana penggolongan hewan berdasarkan sifat rongga tubuh?
3. Bagaimana penggolongan hewan vertebrata dan invertebrata?
C.

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalh ini adalah sebagai berikut:
1. Agar

penulis

maupun


pembaca

dapat

mengetahui

bagaimana

penggolongan hewan berdasarkan ada tidaknya jaringan, sifat rongga
tubuh dan penggolongan hewan vertebrata dan invertebrata.
D.

Manfaat Penulisan
Manfaat dari pembuataan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan

bagi pembaca tentang struktur tubuh hewan.

2


BAB II
PEMBAHASAN
A.

Penggolongan Hewan Berdasarkan Struktur Tubuhnya
Secara

bahasa

klasifikasi

memiliki

arti

mengelompokan

atau

menggolongkan, jika diartikan secara umum klasifikasi adalah suatu proses yang

dilakukan untuk mengelompokan benda yang memiliki ciri-ciri yang sama dan
memisahkan benda lainnya yang tidak memiliki kesamaan. Menurut Sulistyo
Basuki menyatakan bahwa klasifikasi adalah “proses pengelompokan atau
pengumpulan benda yang sama, serta memisahkan benda atas entitas yang
berbeda”
B.

Penggolongan Berdasarkan ada tidaknya Jaringan
Hewan dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya jaringan penyusun

tubuh, yaitu parazoa dan eumetazoa.

Parazoa

Eumetazoa

Parazoa adalah hewan yang tidak memiliki jaringan sejati, yaitu hewanhewan anggota filum porifera (hewan spons). Sementara eumetazoa adalah hewan
yang memiliki jaringan sejati, yaitu anggota filum hewan lainnya (Cnidaria,
Ctenophora, Platyhelmminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, dan lainnya).


3

Berdasarkan jaringan dasar penyusun tubuh hewan terbagi atas:
1.

Diploblastik
Hewan diploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 2 lapisan

jaringan dasar diantaranya yaitu lapisan dalam (endoderm) dan lapisan luar
(ectoderm), contohnya pada porifera.
2.

Triploblastik
Hewan triploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 3 lapisan

tubuh diantaranya yaitu ecdoderm, nesoderm (lapisan tengah) dan
endoderm, contohnya Acelomata, pseudocelomata dan celomata.

Diploblastik
C.

Triploblastik

Penggolongan Hewan berdasarkan Sifat Rongga Tubuh
Yaitu hewan yang tubuhnya terdapat rongga atau ruang antar lapisan tubuh.

Perkembangan selanjutnya rongga ini membentuk sistem organ tubuh, seperti
sistem pencernakan, pernafasan, ekskresi, dan sebagainya.
Berdasarkan rongga tubuhnya, hewan dibedakan menjadi :
1.

Acoelomata, yaitu hewan yang
tidak memiliki rongga tubuh,
karena

hanya

memiliki

2

lapisan tubuh (ekstoderm dan
endoderm). Contoh : phylum
Platyhelmintes.

4

2.

Pseudocoelomata,

yaitu

hewan yang memiliki rongga
semu, karena hanya sebagian
saja lapisan tubuhnya yang
dibatasi lapisan mesoderm.

3.

Coelomata, yaitu hewan yang
memiliki rongga tubuh yang
nyata, karena seluruh tubuh
dibatasi lapisan mesoderm.
Minimal

memiliki rongga

gastrovasculer yang berperan
sebagai sistem pencernakan. Contoh : phylum Coelenterata, Annellida,
Molusca, Echinodermata, dan Arthrophoda.

Berdasarkan simetris tubuhnya terbagi menjadi 2 yaitu:
1.

Simetri Radial
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri radial dapat dibagi menjadi

bagian yang sama jika ditarik bidang melewati garis tengah tubuh,
contohnya pada anemone laut. Pada gambar dibawah, jika garis tengah di
bagian oral ditarik ke bagian aboral, maka terbentuklah bidang simetri
radial.

Simetri Radial

5

2.

Simetri Bilateral
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri bilateral hanya memiliki satu

bidang pembelahan yang dapat membagi tubuhnya menjadi dua belahan
yang sama persis, contohnya pada ikan. Jika bagian tubuh ikan dibelah pada
bagian tengahnya, maka belahan tersebut akan menghasilkan 2 belahan yang
sama persis yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian tersebut itulah yang
dinamakan simetri bilateral.

Simetri Bilateral

D.

Penggolongan Hewan Berdasarkan Vertebrae
Berdasarkan vertebrae atau biasa yang disebut tulang belakang adalah

sebagai berikut:
1. Vertebrata
Vertebrata sendiri diambil dari kata Vertebra yang artinya Tulang
Punggung (tulang belakang). Klasifikasi hewan yang termasuk kedalam
jenis Vertebrata adalah hewan yang struktur tubuhnya memiliki tulang
punggung ( tulang belakang). Karakteristik vertebrata antara lain: simetri
bilateral, segmentasi tubuh, sistem pencernaan lengkap, sistem peredaran
darah tertutup, dan tentunya memiliki endoskeleton atau bertulang belakang.
Vertebrata telah memiliki alat tubuh yang lengkap antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Sistem pencernaan memanjang dari mulut hingga anus.
b. Sistem peredaran darah tertutup.
c. Alat ekskresi berupa ginjal.

6

d. Alat pernafasan berupa paru-paru atau insang.
e. Sepasang alat reproduksi dikanan dan dikiri.
f. Sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.
g. Sistem saraf yang terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang) serta susunan saraf tepi (serabut saraf).
Berdasarkan klasifikasinya hewan vertebrata terbagi atas beberapa
bagian yaitu:
1) Ikan (Pisces)
Ikan memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang.
Hewan ini mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah
gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan
air. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh
disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang biak dengan cara
bertelur (ovipar). Karakteristik atau ciri umum Pisces adalah:
a) Termasuk ke dalam jenis hewan vertebrata berdarah dingin
yang tinggal di air.
b) Sistem pernapasan berupa insang atau operculum (tutup
insang).
c) Struktur tubuh terdiri dari kepala, badan, dan ekor.
d) Rangka tersusun dari kumpulan tulang sejati.
e) Memiliki jantung yang terdiri dari satu serambi dan satu bilik.
f)

Sisi luar tubuh terrtutup oleh sisik.

Jenis- jenis ikan sangat banyak, namun dapat kita bagi menjadi tiga
kelas yaitu:
a) Kelas Agatha
Ikan kelas Agnatha merupakan ikan yang tidak memiliki
rahang. Agnatha berasal dari bahasa Yunani yaitu “a” yang berarti
tidak dan “gnathos” berarti rahang. Selain tidak memiliki rahang,
ikan kelas Agnatha memiliki beberapa ciri lainnya antara lain
7

hanya memiliki sirip tunggal, rangka dalam tubuhnya hanya
tersusun atas tulang rawan dan jantungya hanya memiliki satu
ventrikel. Ikan kelas ini misalnya ikan lamprey (Petromyzon sp.).

b) Kelas Condrichthyes
Condrichthyes berasal dari bahasa Yunani yakni “condros”
yang artinya tulang rawan sedangkan “ichthyes” yang berarti ikan.
Dari kata tersebut, maka dapat diketahui bahwa ikan kelas ini
memiliki tulang rawan, mulut, lubang hidung berbentuk ventral,
celah pharyngeal berjumlah luma buah atau lebih serta jantungnya
memiliki satu ventrikel. Contoh ikan jenis ini antara lain ikan hiu,
dan ikan cucut.

c) Kelas Osteichthyes
Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani yakni “osteon” yang
berati tulang dan “ichthyes” yang berarti ikan. Ciri ikan kelas ini
antara lain memiliki tulang keras, mulut, lubang hidung ventral,
jantungnya memiliki satu ventrikel dan celah-celah pharyngeal

8

tertutup sehingga tidak bisa dilihat dari luar. Misalnya ikan lele,
ikan gurami dan ikan tongkol.

2) Ampibi (Amphibia)
Jenis hewan yang satu ini yaitu hewan yang dapat bertahan hidup
di dua alam, seperti katak dan katak ini jika masih kecil pernapasan nya
menggunakan insang tetapi jika telah dewasa akan berubah dan akan
menggunakan paru-paru sehingga katak dapat hidup di dua alam yaitu
di darat dan di air.
Kelas ampibi ini telah di bagi menjadi 3 kelas ordo yaitu :
a) Katak dan kodok (Anura)

b) Amfibi berekor (Urodela)

9

c) Amfibi tidak berkaki (Apoda).

Ada beberapa ciri – ciri umum dan juga karakteristik yang dapat
menjelaskan mengenai hewan amphibi, yaitu :
a)

Merupakan jenis hewan yang bisa hidup di air dan juga di
darat, ataupun daerah dan juga lokasi degnan vegetasi yang
lembab.

b)

Memiliki dua sistem pernapasan, yaitu bisa bernapas dengan
aparu – paru dan juga dengan kulit.

c)

Memiliki jantung yang memiliki tiga ruang, yaitu satu buah
bilik dan juga duah buah serambi

d)

Proses perkembangbiakannya adalah dengan cara bertelur dan
melalui proses fertilisasi secara eksternal.

3) Reptil (Reptilia)
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit
bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi
mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil
adalah : anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru, jantung
beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk
mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm,
fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar
dengan telur bercangkang.

10

Berikut ini adalah beberapa ciri umum dan juga karakteristik dari
hewan yang masuk ke dalam filum melata alias reptilian :
a)

Memiliki kulit yang cenderung kering dan juga bersisik.

b)

Sistem pernapasan yang menggunakan paru – paru.

c)

Merupakan jenis hewan berdarah dingin (porkoliokonal).

d)

Suhu tubuh dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitarnya.

e)

Merupakan jenis hewan yang bertelur dan juga vivipara
(beranak seperti ular).

f)

Memiliki empat ruang pada jantung, yang masih belum
sempurna seperti kelas mamalia dan juga aves.

Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu:
a) Chelonia atau Testudines (reptilia bercangkang).

b) Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik).

11

c) Crocodilia (bangsa buaya). Bangsa kura-kura mempunyai
cangkang (perisai) yang keras disebut dengan karapaks (bagian
atas) dan plastron (bagian bawah).

4) Burung (Aves)
Ciri-ciri khusus kelas Aves adalah seluruh tubuh terlindung bulu,
anggota gerak berupa sayap dan kaki, berdarah panas (homoioterm)
tidak mempunyai gigi, mulut berupa paruh, berkembang biak dengan
bertelur, dan jantung terdiri atas empat ruang.
Karakteristik atau ciri umum Aves adalah sebagai berikut:
a) Alat penglihatan, pendengaran, dan suara mendekati sempurna.
b) Termasuk ke dalah jenis hewan berdarah panas.
c) Fertilisasi (pembuahan) tersjadi secara internal (di dalam
tubuh).
d) Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu dua serambi dan dua
bilik, strukturnya sudah lebih sempurna.
Aves dikelompokkan menjadi beberapa ordo, yaitu:
a)

Casuariformes (bangsa burung berjalan), contohnya kasuari,
burung unta.

12

b)

Columbiformes, contohnya burung merpati.

c)

Psittaciformes, contohnya alap-alap, elang.

13

d)

Galliformes, contohnya ayam kampung, merak, ayam hutan.

5) Hewan Menyusui (Mamalia)
Mamalia adalah hewan yang memiliki kelenjar susu pada betina
yang berfungsi untuk menghasilkan susu sebagai sumber makanan
anaknya. Hewan Mammalia pada umumnya adalah hewan yang
berdarah panas dan bereproduksi secara kawin. Hewan Menyusui atau
mammalia ini ada yang hidup di darat dan ada juga hidup di air.
Karakteristik atau ciri umum Mamalia adalah sebagai berikut:
a) Termasuk ke dalam jenis hewan berdarah panas.
b) Memiliki kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
c) Otak berkembang dengan baik dibanding hewan pada filumfilum lain.
d) Fertilisasi (pembuahan) terjadi secara internal (di dalam
tubuh).
e) Termasuk ke dalam jenis hewan menyusui.
f)

Melahirkan anaknya (tidak bertelur).

g) Bernapas menggunakan paru-paru.
h) Jantung memiliki empat ruang yang sempurna terdiri dari dua
serambi dan dua bilik.

14

Contoh Hewan Mammalia yang hidup di darat seperti Sapi,
Domba, Monyet, Rusa, Kuda dan Gajah. Sedangkan Hewan Mammalia
yang habitatnya di air seperti Paus, Lumba-lumba dan Duyung.

2.

Invertebrata
Invertebrata adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang

atau tulang punggung. Struktur morfologi, sistem pernafasan, sistem
pencernaan dan sistem peredaraan darah. Invertebrata adalah organisme
multiseluler dan kebanyakan membentuk koloni dari sel-sel individu. Semua
sel-sel di dalam koloni tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Mereka
tidak memiliki dinding sel dan banyak yang memiliki jaringan, kecuali
porifera atau spons. Kebanyakan hewan invertebrata berkembang biak
dengan reproduksi seksual. Hewan invertebrata bisa bergerak kecuali
porifera dewasa. Banyak invertebrata yang memiliki bentuk simetris.
Invertebrata bersifat heterotrof, yakni tidak dapat menghasilkan energi
sendiri. Invertebrata heterotrof dengan mengkonsumsi tumbuhan dan hewan
lain.
Karakteristik atau ciri umum dari hewan invertebrata adalah sebagai
berikut:
15

a.

Termasuk ke dalam jenis hewan yang tidak bertulang dan tidak
bertulang belakang.

b.

Anatomi tubuh sangat sederhana.

c.

Beberapa diantara hewan invertebrata berkembang biak dengan
cara membelah diri.

d.

Sistem pencernaan hewan invertebrata masih sederhana.

Hewan invertebrata terbagi ke dalam beberapa filum. Pembagian filum
hewan invertebrata adalah sebagai berikut:
a.

Filum Protozoa
Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel

saja alias bersel tunggal dengan ukuran yang mikroskopis hanya dapat
dilihat dengan mikroskop. Protozoa dapat hidup di air atau di dalam
tubuh makhluk hidup atau organisme lain sebagai parasit. Hidupnya
dapat sendiri atau soliter atau beramai-ramai atau koloni. protozoa
memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara
reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan
dengan cara seksual atau generatif konjugasi. Berikut ini adalah
beberapa karakteristik dan juga ciri – ciri umum dari filum protozoa :
1) Merupakan hewan invertebrate yang hidup di dalam air
2) Berkembang biak dengan cara membelah diri
3) Memakan tumbuhan dan juga hewan – hewan kecil lainnya
Filum protozoa ini juga memiliki beberapa kelas atau ordo. Berikut
ini adalah beberapa kelas dan juga ordo yang membedakan beberapa
jenis spesies dari filum protozoa :
1) Ordo Ciliata, merupakan hewan invertebrate yang masuk ke
dalam filum protozoa yang memiliki rambut getar.

16

2) Ordo Rhizopoda, merupakan hewan invertebrate yang memilki
kaki semu

3) Ordo Sporozoa, merupakan hewan invertebrate yang masuk ke
dalam filum protozoa dan merupakan jenis hewan yang
berspora.

4) Ordo Flagellata, merupakan jenis hewan invertebrate yang
memiliki bulu cambuk.

17

b.

Filum Porifera
Porifera atau hewan berpori, yaitu hewan air yang hidup di laut

dengan bentuk tubuh seperti tumbuhan atau tabung berpori yang
melekat pada suatu dasar laut dan dapat berpindah tempat dengan
bebas. Sumber makanan Porifera adalah Bakteri dan Plankton. Ada
berebapa karakteristik dan juga ciri – ciri umum dari hewan yang
masuk ke dalam filum porifera. Berikut ini adalah beberapa
karakteristik dan juga ciri – ciri umum dari filum porifera :
1) Merupakan jenis hewan yang memiliki pori – pori.
2) Tinggal di dalam air ataupun laut.
3) Dapat berpindah tempat dengan bebas.
4) Memiliki bentuk tubuh seperti tabung berpori.
5) Berbentuk seperti tumbuhan laut.
Secara umum, filum porifera alias hewan berpori ini dibedakan
menjadi tiga kelas atau ordo.

Berikut ini adalah ketiga kelas atau ordo dari filum porifera :

18

1) Ordo Corcorea, merupakan ordo atau kelas dari filum porifera
yang terdiri dari zat kapur, dan merupakan hewan porifera
yang hidup pada laut dangkal.

2) Ordo Hexactinellida, merupakan hewan pada filum porifera
yang tubuhnya terdiri atas zat kersik, yang memilki habitat
tempat tinggal yang ada di laut dalam.

3) Ordo Demospangiae, merupakan filum porifera yang memiliki
tubuh yang sangat lunak dan tidak mempunyai rangka. Contoh
hewan berpori atau porifera adalah spongia SP

19

c.

Filum Colenterata
Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus)

coelentrata mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang
menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
Karakteristik umum dari Coelenterata adalah sebagai berikut:
1) Tidak memiliki rongga tubuh yang sebenarnya, namun
memiliki sebuah rongga sentral tempat terjadinya pencernaan
dan pengedaran sari-sari makanan.
2) Rangka luar tersusun dari kitin (zat kapur).
3) Tinggal di air laut atau air tawar.
4) Mulut dikelilingi tentakel.
Hewan dari Filum Coelenterata terbagi menjadi empat ordo.
Berikut adalah ordo-ordo dari Coelenterata:
1) Ordo Hydrozoa, berbentuk seperti tabung dengan panjang 5-10
mm dan garis tengah sekitar 2 mm).

2) Ordo Scyphozoa, berbentuk seperti payung yang tidak terlalu
cembung, transparan, dan berdiameter 7,5-30 cm.

20

3) Ordo Anthozoa, berbentuk sepeti tabung dengan panjang 5
atau 7 cm dan ada juga yang berukuran raksasa (1 m).

4) Ordo Ctenophora, merupakan ordo dari Coelenterata yang
tidak me miliki knidoblast (sel racun atau sel penyengat).

d.

Filum Playhelminthes

21

Kata playhelminthes berasal dari bahasa Yunani yaitu plays (pipih)
dan hemlines (cacing). Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing
pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah
dengan pusat syaraf yang berpasangan. Cacing pipih kebanyakan
sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada
hewan atau manusia. Ada beberapa ciri – ciri dan karakteristk umum
dari cacing pipih ini.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik umum dari filum cacing
pipih ini :
1) Merupakan jenis cacing atau hwan yang pipih.
2) Mempunyai anatomi tubuh yang bentuknya simetris bilateral,
yang artinya memiliki dua sisi yang simetris.
3) Memiliki tubuh yang luas, namun tidak tersegemen.
4) Tidak memilki peredaran darah
Ordo Platyhelminthes atau filum cacing pipih ini terdiri dari
beberapa ordo alias kelas. Berikut ini adalah ketiga kelas dari filum
cacing pipih :
1) Ordo Turbellaria, merupakan jenis cacing pipih yang memilki
rambut getar.

2) Ordo Trematoda, merupakan jenis cacing pipih yang
merupakan jenis cacing isap.

22

3) Ordo Cestroda, merupakan jenis cacing pipih yang dikenal
dengan istilah cacing pita. Contohnya antara lain seperti
planaria, cacing pita, cacing hati dan polikladida.

e.

Filum Annelida atau Cacing Gelang
Annelida atau cacing gelang yaitu cacing yang tubuhnya terdiri atas

segmen- segmen seperti gelang dengan berbagai sistem organ yang baik
dengan sistem peredaran darah tertutup. Karakteristik atau ciri umum
dari Annelida adalah sebagai berikut:
1) Tubuhnya terdiri dari sederetan segmen.
2) Setiap

segmen

mempunyai

organ

tubuh

dan

saling

terkoordinasi antara satu segmen dengan segmen lain.
3) Sistem peredaran darah dan sistem saraf telah berkembang
dengan baik.

23

Filum Annelida memiliki tiga kelas. Ketiga kelas tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Oligochaeta, yaitu jenis yang memiliki sedikit setae (bulu-bulu
yang membantu pergerakan).

2) Polychaeta, yaitu jenis yang memiliki banyak setae.

3) Hirudinea, yaitu jenis yang memiliki hirudin (zat yang
menghalangi terjadinya pembekuan darah). Contoh cacing
jenis Filum Annelida diantaranya seperti cacing tanah, cacing
pasir, cacing kipas dan lintah.

24

f.

Filum Mollusca
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh

yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk
cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan
diri dari serangan predator dan gangguan lainnya.
Karakteristik atau ciri umum dari Mollusca adalah sebagai berikut:
1) Memiliki ciri khusus yaitu adanya cangkang atau mantel yang
merupakan sarung pembungkus bagian-bagian yang lunak.
2) Termasuk ke dalam jenis hewan hermaprodit, yaitu hewan
yang memiliki sistem reproduksi jantan dan betina serta
memproduksi telur dan sperma.
3) Mempunyai sistem pencernaan dan sistem pernapasan.
4) Merupakan jenis hewan lunak
Ada beberapa ordo atau kelas yang membagi hewan invertebrate
pada filum Mollusca ini menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah
beberapa jenis ordo atau kelas dari hewan Mollusca:
1) Ordo Amphineura, yaitu hewan yang memiliki bentuk tubuh
memanjang elips dan berkaki pipih.

2) Ordo Gastropoda, yaitu hewan sejenis siput-siputan atau keongkeongan.

25

3) Ordo Scaphopoda, yaitu hewan memiliki cangkok berbentuk
tubular seperti taring atau gading gajah.

4) Ordo Pelecypoda (Lamellibranchiata), yaitu hewan sejenis
kerang dan tiram.

5) Ordo Cephalopoda, yaitu hewan yang kakinya berada di kepala,
seperti cumi-cumi.

26

g.

Filum Echinodermata
Berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit)

semua hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di
laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar sama).
Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air). Rangka dalam
berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya
amat besar. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang
dengan baik.
Ada beberapa karakteristik dan juga ciri - ciri umum yang dapat
mendefinisikan hewan invertebrate yang masuk ke dalam filum
enchinodermata, yaitu :
1) Merupakan jenis hewan yang memilki kulit berduri.
2) Kebanyakan jenis ini hidup di laut.
3) Memiliki bentuk tubuh yang simetris radial, yaitu sisi tubuh
melingkar yang sama persis atau simetris.
4) Memiliki sistem ameudakral.
5) Memiliki ranggka dalam yang terdiri atas kapur dan memiliki
banyak duri yang menonjol pada bagian tubuhnya.
Hewan invertebrate yang masuk ke dalam filum enchinodermata ini
memiliki beberapa jenis pengklasifikasian, yang terbagi menjadi
beberapa ordo atau kelas.
Berikut ini adalah beberapa ordo atau kelas yang diklasifikasikan
pada hewan enchinodermata :

1) Asteriodea atau bintang laut
Bentuk tubuh seperti bintang. Bagian bawah disebut
permukaan oral yang memiliki mulut dan permukaan atas disebut

27

permukaan adoral yang terdapat anus. pada permukaan tubuhnya
terdapat duri-duri pendek, di bagian ujung lengan terdapat bintik
mata. Contohnya : Dermaterias imbricate dan Asterias vulgaris atau
bintang laut.

2) Ophiuroidea atau bintang ular laut
Hewan berbentuk bintang dengan lengan lurus, panjang dan
fleksibel. Sering disebut bintang ular laut. lengan Ophiuroidea
apabila putus dapat tumbuh kembali karena memiliki daya
regenerasi yang tinggi. Contohnya: Ophioderma brevispinum atau
bintang ular laut.

3) Echinoidea atau landak laut
Bulu babi tidak memiliki lengan, tetapi memiliki lima baris
khaki tabung yang berfungsi sebagai alat gerak yang lambat. Bulu
babi memiliki duri-duri yang berguna untuk bergerak. Contohnya:
Diadema antillarum atau landak laut, Echinos esculentus/bulu babi
berbulu pendek.

28

4) Holothuroidea atau teripang
Holothuroidea disebut juga mentimun laut/taripang. Memiliki
tubuh yang lunak dan tidak berdiri. Mulut dan anus terletak pada
bagian kutub yang berlawanan. Bagian mulut dikelilingi oleh
tentakel-tentakel pendek. Tentakel tersebut berfungsi membantu
memasukkan makanan ke dalam mulut. Contohnya: Holothuria
scabra atau teripang, Curcuma planci atau mentimun laut.

5) Crinoidea atau lili laut
Crinoidea disebut juga lili laut. memiliki morphologi seperti
tumbuhan. tubuh simetris radial. hewan ini juga memiliki lengan
berjumlah lima atau kelipatannya dan terdiri atas cabang-cabang
kecil yang disebut pinula. Contohnya : Lamprometra palmata atau
lili laut.

29

h.

Arthropoda atau Herwan Berbuku-buku
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem

saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh
artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem
peredaran darah terbuka. Ada beberapa karakteristik dan juga ciri – ciri
umum yang dapat membedakan hewan tanpa tulang belakang berjenis
antophoda ini dengan jenis hewan invertebrate lainnya.
Berikut ini adalah beberapa karaktersitik dan juga ciri – cirinya:
1) Berukuran lebih besar diantara filum-filum lainnya.
2) Bentuk kaki beruas-ruas.
3) Memiliki peredaran darah, namun darahnya tidak berwarna.
4) Pada proses pertumbuhannya mengalami metamorphosis atau
perubahan bentuk.
Antrophoda sendiri dapat dibagi menjadi 4 kelas atau ordo, sesuai
dengan klasifikasinya masing – masing.
Berikut ini adalah kelas atau ordo pada filum antrophoda :
1) Kelas atau ordo Insecta, yang termasuk ke dalam kelas
serangga. Contohnya Hetaerina america (capung).

2) Kelas atau ordo Arachnoidiae, yang merupakan golongan laba
laba dan juga tarantula. Contohnya Eurypelma californica
( laba- laba).

30

3) Kelas atau Ordo Crustacea, yang merupakan golongan udang –
udangan dan lobster. Contohnya Ceonobita clypeatus.

4) Kelas atau ordi Myriapoda, yang merupakan golongan lipan.
Contohnya Scolopendra subspinipes dan kecoa.

i.

Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes disebut juga cacing benang, yang berasal dari

kata “nema” yang berarti benang dan “helmins” yang berarti cacing.

31

Karakteristik atau ciri umum dari Nemathelminthes adalah sebagai
berikut:
1) Tubuhnya bulat memanjang.
2) Terdapat rongga diantara dinding tubuh dan usus yang disebut
pseudosol.
3) Tidak mempunyai segmen tubuh.
4) Terdapat mulut dan anus.
5) Hidup di tanah, air, tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan.
Filum Nemathelminthes terdiri dari dua kelas. Kedua kelas tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Kelas Nematoda (Aschelminthes)
Nematoda

merupakan

cacing

benang

yang

umumnya

berukuran miksroskopis. Kata Nematoda berasal dari bahasa
yunani, “Nema” artinya benang, dan “toda” artinya bentuk. Hal ini
karena nematoda memiliki tubuh silindris dengan kedua ujung yang
runcing sehingga disebut cacing benang. Mereka telah memiliki
sistem pencernaan yang lengkap dengan faring berkembang denga
cukup baik. Dinding tubuhnya tersusun atas tiga lapisan
(triploblastik), yaitu lapisan luar, tengah, dan dalam dan tubuhnya
telah memiliki rongga tubuh pseudoaselomata. Sistem eksresi
merupakan jalur tabung pengeluaran yang akan membuang limbah
melalui rongga tubuh.
Nematoda dapat hidup bebas di perairan atau daratan, adajuga
yang hidup parasit dalam tubuh manusia, hewan dan tumbuhan.
Saat ini Nematoda masih merupakan masalah yang besar bagi
kesehatan manusia, hewan ternak, dan tumbuhan yang sangat
merugikan. Nematoda merupakan hewan yang banyak terdapat di
air dan tanah, sehingga tidak jarang menimbulkan infeksi pada
manusia, apalagi bagi mereka yang tidak menjaga kebersihan

32

dengan

baik.

Contohnya

adalah

Ascaris

Lumbricoides,

Ancylostoma duodenale, Necator Americanus, dll.

2) Kelas Nematophora
Nematophora merupakan cacing yang berbentuk bulat dengan
kedua ujung yang runcing menyerupai bentuk rambut sehingga
sering disebut cacing rambut. Tubuhnya dilapisi oleh kutikula yang
polos yang tidak bercicin. Dalam keadaan larva mereka hidup
parasit dalam tubuh manusia atau artrophoda, ketika dewasa
mereka akan hidup bebas di perairan atau daratan. Contohnya
adalah Nectonema sp.

BAB III
PENUTUP

33

A.

Kesimpulan
Secara

bahasa

klasifikasi

memiliki

arti

mengelompokan

atau

menggolongkan, jika diartikan secara umum klasifikasi adalah suatu proses yang
dilakukan untuk mengelompokan benda yang memiliki ciri-ciri yang sama dan
memisahkan benda lainnya yang tidak memiliki kesamaan.
Hewan-hewan tersebut selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kriteria
tertentu. Klasifikasi hewan dapat dilakukan berdasarkan ada tidaknya jaringan
penyusun tubuh, yaitu parazoa dan eumetazoa. Parazoa adalah hewan yang tidak
memiliki jaringan sejati, hewan-hewan anggota filum Porifera (hewan spons).
Sementara eumeratozoa adalah hewan yang memiliki jaringan sejati, yaitu
anggota filum hewan lainnya (Nematoda, Annelida, Mollusca, Cnidaria,
Ctenophora, Platyhelminthes, dan lainnya). Klasifikasi hewan juga dapat
dilakukan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu invertebrata (tidak
memiliki tulang belakang) dan vertebrata (memiliki tulang belakang).
B.

Saran
Dengan adanya makalah ini pembaca dapat menambah ilmu serta wawasan

tentang struktur tubuh hewan dan penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah biologi umum ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini, dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.

34

DAFTAR PUSTAKA

Arlina. 2015.Pengertian Ciri Klasiffikasi Sistem Organ Kingdom Animalia.
http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Ciri-Klasifikasi-SistemOrgan-Kingdom-Animalia-Adalah.html. 8 Oktober 2017 :pukul 22.20
Hisham. 2015. Pengertian Animal dan Ciri- cirinya. http://hisham.id/2015/12/
pengertian-animalia-dan-ciri-cirinya.html. 1 Oktober 2017 :pukul 20.35
Rani.

2011.
Penggolongan
Hewan:
http://ranilovellyanimals.
co.id/2011/09/penggolongan-hewan.html. 9 Oktober 2017 :pukul 11.38

Rianto, Riswanto. 2014. Cara Pengelompompokan Hewan. http://agusriswanto17.
co.id/2014/01/cara-pengelompokan-hewan.html. 8 Oktober 2017 P:pukul
22.30
Sari, Yulia. 2015. Hewan Vertebrata Dan Hewan Vertebrata. https://dosenbiologi.
com/hewan/hewan-vertebrata-dan-invertebrata.html. 8 Oktober 2017
:pukul 22.00
Wiliam,

James. 2013. Hewan Vertebrata dan Hewan Invertebrata:
https://azzamaviero.com/klasifikasi-hewan-dan-tumbuhan/#Pengertian
Klasifikasi. 9 Oktober 2017:pukul 09.12

Wiliam,

James. 2013. Hewan Vertebrata Dan Hewan Vertebrata.
http://www.jendelasarjana.com/2013/09/hewan-vertebrata-hewaninvertebrata.html. 8 Oktober 2017 ;pukul 22.12

35