Tanggung Jawab Hukum Perdata Media Cetak dalam Menyelesaikan Sengketa Akibat Memuat Berita yang Salah (Riset Pada PT. Harian Waspada Medan)

ABSTRAK
Inka Tiara*
Hasim Purba**
Zulkifli Sembiring***
Media massa adalah penyampaian informasi maupun komunikasi yang
disampaikan melalui perantara (media) kepada masyarakat umum. Media massa
yang kini digunakan oleh masyarakat bentuknya semakin beragam, salah satunya
adalah media cetak. Dalam peradaban umat manusia, surat kabar merupakan media
massa cetak yang paling tua. Surat kabar adalah media cetak yang berisi berita
yang terbit setiap hari. Dalam menjalankan tugasnya. wartawan bisa saja
tersandung kasus mengenai pemberitaan yang kemudian akan menimbulkan
kerugian bagi pihak lain. Oleh karena itu perlu dituntut adanya tanggung jawab
dari pihak media tempat wartawan itu bekerja. Permasalahan yang akan dibahas
dalam skripsi ini adalah bagaimana konsep pertanggungjawaban dalam hukum
perdata, kualifikasi suatu berita yang dapat dikategorikan sebagai berita yang
salah, pihak-pihak yang bertanggungjawab akibat adanya pemuatan berita yang
salah, tanggung jawab hukum perdata media cetak akibat memuat berita yang
salah, dan bentuk penyelesaian sengketa gugatan atas berita yang salah.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian pustaka (library
research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan memperoleh bahan dari
kepustakaan berupa buku-buku, karya ilmiah para sarjana, peraturan perundangundangan, dan lainnya yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Penelitian juga

dilakukan dengan cara penelitian lapangan (field research) yaitu dengan
mengadakan penelitian langsung ke lapangan dan mengadakan interview dengan
mengajukan daftar pertanyaan serta mengambil bahan-bahan yang diperlukan
dalam penulisan skripsi.
Dari hasil penelitian kemudian didapat bahwa tanggung jawab hukum
perdata mengatur bahwa jika akibat perbuatan seseorang menimbulkan kerugian
kepada pihak lain maka orang tersebut harus bertanggungjawab, sedangkan
kualifikasi suatu berita yang baik adalah yang berdasarkan ketentuan dalam Kode
Etik Jurnalistik. Sedangkan mengenai siapa pihak yang bertanggungjawab jika
terjadi sengketa maka yang harus bertanggungjawab adalah pimpinan redaksi. Hal
ini sesuai dengan prinsip gerant responsible dalam UU No. 4 Tahun 1999 tentang
Pers. Dan mekanisme penyelesaian sengketa nya adalah melalui empat alternatif,
yaitu melalui penggunaan hak jawab, melalui dewan pers, melalui pengadilan, dan
memboikot perusahaan pers.
Kata kunci: Media Cetak, Tanggung Jawab, Menyelesaikan Sengketa

*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
***Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara