Gambaran Klinikopatologi Pasien Dengan Kanker Kolorektal Yang Dilakukan Operasi Emergensi Dan Elektif Di Rsup H. Adam Malik Medan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga yang paling umum di dunia, dengan hampir
1,4 juta kasus baru didiagnosa pada tahun 2012 (World Cancer Research and International,
2013). Di Asia, insiden kanker kolorektal pada pria dan wanita tertinggi di Jepang dan
Taiwan, dengan nilai sebanding dengan Amerika Serikat. Tingkat insiden laki-laki lebih
tinggi daripada perempuan di semua negara (Mc Donald, 2008). Di Amerika Serikat pada
tahun 2011 dijumpai sekitar 141.210 kasus baru dan 49.380 kematian (American Cancer
Society, 2011). Kanker kolorektal adalah istilah yang diberikan kepada kanker yang
berkembang pada kolon atau rektum. Kolon dan rektum merupakan bagian dari saluran
pencernaan atau saluran gastrointestinal dimana proses pencernaan makanan untuk
menghasilkan energi bagi tubuh dilakukan dan bahan-bahan yang tidak berguna lagi (fecal
matter/stol) dibuang (Williams, 2013).
Kanker kolorektal merupakan tumor ganas terbanyak di antara tumor ganas saluran
cerna. Lebih dari 60% kanker kolorektal berasal dari rektum. Salah satu pemicu kanker
kolorektal adalah masalah nutrisi dan kurang berolah raga. Kanker kolorektal merupakan
salah satu jenis kanker yang tercatat sebagai penyakit yang paling mematikan di dunia.
Namun penyakit ini bukannya tidak dapat disembuhkan. Jika penderita telah terdeteksi
secara dini, maka kemungkinan untuk sembuh bisa mencapai 50 %.
Lebih dari 95% kanker kolorektal adalah adenokarsinoma. Kanker ini berasal dari
sel glandula dari bagian dalam lapisan dinding kolon dan rektum. Kanker kolorektal
menempati urutan ke-5 kanker terbanyak di Amerika Utara dan bahkan di seluruh dunia
menempati urutan ke-6 dari keganasan yang paling dominan di dunia oleh survei WHO.
Gejala kanker kolorektal adalah buang air besar bercampur darah, diare atau
konstipasi, dan berat badan menurun. Selain itu terasa nyeri di abdomen atau rektum dan
kelelahan yang berlanjut.
Penderita kanker kolorektal lebih banyak menjalani operasi elektif daripada
emergensi. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa prognosis pada penderita kanker
kolorektal yang menjalani operasi emergensi lebih buruk dibandingkan dengan penderita
yang menjalani operasi elektif. Penderita kanker kolorektal yang menjalani operasi
emergensi memiliki stadium yang lebih tinggi (Galeazi. 2013). Sekitar 15-30% penderita
kanker kolorektal menjalani operasi emergensi (Wong, 2008). Pada penelitian Ghazi S
1
2
(2013) dijumpai penderita kanker kolorektal yang menjalani operasi emergensi sebanyak
13,2 % dan yang menjalani operasi elektif sebanyak 86,6%.
Pada penelitian Ghazi S (2013) menunjukkan bahwa penderita kanker kolorektal
yang menjalani operasi emergensi memiliki hasil histopatologi yang lebih invasif
dibandingkan dengan operasi elektif. Namun, di RSUP H. Adam Malik Medan belum
memiliki data mengenai gambaran klinikopatologi
penderita kanker kolorektal yang
menjalani operasi emergensi maupun elektif. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti
gambaran klinikopatologi penderita kanker kolorektal yang menjalani operasi emergensi
dan elektif di RSUP H. Adam Malik Medan.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran klinikopatologi kasus kanker kolorektal yang dilakukan operasi
emergensi dan elektif di RSUP H. Adam Malik Medan.
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Mengetahui gambaran klinis dan patologis kasus kanker kolorektal yang dilakukan
tindakan operasi emergensi dan elektif di RSUP H. Adam Malik Medan.
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Mengetahui angka kejadian kanker kolorektal di RSUP H. Adam Malik Medan.
2. Mengetahui gambaran klinikopatologi pasien kanker kolorektal yang dilakukan
tindakan operasi emergensi dan elektif di RSUP H. Adam Malik Medan.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Bidang Akademik/ Ilmiah
Dapat memberikan petunjuk mengenai gambaran klinikopatologi pasien kanker kolorektal
yang dilakukan tindakan operasi emergensi dan elektif.
1.4.2
Bidang Pelayanan Masyarakat
1. Sebagai bahan informasi berkaitan dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian kanker kolorektal sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan.
3
2. Sebagai tambahan informasi berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kasus
kanker kolorektal sehingga dapat dilakukan upaya mengurangi angka kejadian kanker
kolorektal.
1.4.3. Bidang Pengembangan Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan adanya intervensi baru untuk pencegahan terjadinya
penyakit kanker kolorektal.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga yang paling umum di dunia, dengan hampir
1,4 juta kasus baru didiagnosa pada tahun 2012 (World Cancer Research and International,
2013). Di Asia, insiden kanker kolorektal pada pria dan wanita tertinggi di Jepang dan
Taiwan, dengan nilai sebanding dengan Amerika Serikat. Tingkat insiden laki-laki lebih
tinggi daripada perempuan di semua negara (Mc Donald, 2008). Di Amerika Serikat pada
tahun 2011 dijumpai sekitar 141.210 kasus baru dan 49.380 kematian (American Cancer
Society, 2011). Kanker kolorektal adalah istilah yang diberikan kepada kanker yang
berkembang pada kolon atau rektum. Kolon dan rektum merupakan bagian dari saluran
pencernaan atau saluran gastrointestinal dimana proses pencernaan makanan untuk
menghasilkan energi bagi tubuh dilakukan dan bahan-bahan yang tidak berguna lagi (fecal
matter/stol) dibuang (Williams, 2013).
Kanker kolorektal merupakan tumor ganas terbanyak di antara tumor ganas saluran
cerna. Lebih dari 60% kanker kolorektal berasal dari rektum. Salah satu pemicu kanker
kolorektal adalah masalah nutrisi dan kurang berolah raga. Kanker kolorektal merupakan
salah satu jenis kanker yang tercatat sebagai penyakit yang paling mematikan di dunia.
Namun penyakit ini bukannya tidak dapat disembuhkan. Jika penderita telah terdeteksi
secara dini, maka kemungkinan untuk sembuh bisa mencapai 50 %.
Lebih dari 95% kanker kolorektal adalah adenokarsinoma. Kanker ini berasal dari
sel glandula dari bagian dalam lapisan dinding kolon dan rektum. Kanker kolorektal
menempati urutan ke-5 kanker terbanyak di Amerika Utara dan bahkan di seluruh dunia
menempati urutan ke-6 dari keganasan yang paling dominan di dunia oleh survei WHO.
Gejala kanker kolorektal adalah buang air besar bercampur darah, diare atau
konstipasi, dan berat badan menurun. Selain itu terasa nyeri di abdomen atau rektum dan
kelelahan yang berlanjut.
Penderita kanker kolorektal lebih banyak menjalani operasi elektif daripada
emergensi. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa prognosis pada penderita kanker
kolorektal yang menjalani operasi emergensi lebih buruk dibandingkan dengan penderita
yang menjalani operasi elektif. Penderita kanker kolorektal yang menjalani operasi
emergensi memiliki stadium yang lebih tinggi (Galeazi. 2013). Sekitar 15-30% penderita
kanker kolorektal menjalani operasi emergensi (Wong, 2008). Pada penelitian Ghazi S
1
2
(2013) dijumpai penderita kanker kolorektal yang menjalani operasi emergensi sebanyak
13,2 % dan yang menjalani operasi elektif sebanyak 86,6%.
Pada penelitian Ghazi S (2013) menunjukkan bahwa penderita kanker kolorektal
yang menjalani operasi emergensi memiliki hasil histopatologi yang lebih invasif
dibandingkan dengan operasi elektif. Namun, di RSUP H. Adam Malik Medan belum
memiliki data mengenai gambaran klinikopatologi
penderita kanker kolorektal yang
menjalani operasi emergensi maupun elektif. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti
gambaran klinikopatologi penderita kanker kolorektal yang menjalani operasi emergensi
dan elektif di RSUP H. Adam Malik Medan.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran klinikopatologi kasus kanker kolorektal yang dilakukan operasi
emergensi dan elektif di RSUP H. Adam Malik Medan.
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Mengetahui gambaran klinis dan patologis kasus kanker kolorektal yang dilakukan
tindakan operasi emergensi dan elektif di RSUP H. Adam Malik Medan.
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Mengetahui angka kejadian kanker kolorektal di RSUP H. Adam Malik Medan.
2. Mengetahui gambaran klinikopatologi pasien kanker kolorektal yang dilakukan
tindakan operasi emergensi dan elektif di RSUP H. Adam Malik Medan.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Bidang Akademik/ Ilmiah
Dapat memberikan petunjuk mengenai gambaran klinikopatologi pasien kanker kolorektal
yang dilakukan tindakan operasi emergensi dan elektif.
1.4.2
Bidang Pelayanan Masyarakat
1. Sebagai bahan informasi berkaitan dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian kanker kolorektal sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan.
3
2. Sebagai tambahan informasi berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kasus
kanker kolorektal sehingga dapat dilakukan upaya mengurangi angka kejadian kanker
kolorektal.
1.4.3. Bidang Pengembangan Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan adanya intervensi baru untuk pencegahan terjadinya
penyakit kanker kolorektal.