Peran Suami Terhadap Istri Yang Mengalami Abortus Di Rsud Rantau Prapat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015

6

ABSTRAK

Abortus (keguguran) adalah kegagalan kehamilan sebelum umur kehamilan 28
minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Pada saat mengalami abortus seorang istri
sangat membutuhkan motivasi dari suaminya. Peranan suami baik sebagai motivator,
fasilitator dan edukator yang diberikan sejak awal masa terjadinya keguguran mempermudah
dan meringankan pasangan dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi
pada tubuhnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran suami terhadap istri yang
mengalami abortus di RSUD Rantau Prapat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi yaitu penilaian yang bertujuan memperoleh informasi spesifik
mengenai perilaku dan konteks sosial menurut pengalaman informan. Penelitian dilakukan di
RSUD Rantau Prapat Labuhan Batu pada bulan Januari sampai Juni 2015.Pengambilan
informan dengan menggunakan metode purposive sampling dan bersifat snowball sampling
didapatkan 5 suami yang menjadi informan. Metode analisis data dengan cara reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh persepsi tentang peran suami yaitu menyalahkan istri
karena tidak bisa menjaga kehamilannya dan kurangnya dukungan suami seperti tidak
mendampingi pasca abortus. Alasan suami tidak memberikan motivasi kepada istri mereka

seperti suami sibuk dan takut melihat kondisi istri. Suami sebagai fasilitator ikut mengantar
ke pelayanan kesehatan,memberikan biaya dan waktu pasca abortus. Suami sebagai edukator
memberikan informasi tentang perawatan atau proses penyembuhan kepada istri yang
mengalami abortus. Ikut berpartisipasi dalam perawatan istri pasca abortus.
Disarankan kepada Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat untuk
meningkatkan penyuluhan kepada suami mengenai istri yang mengalami abortus sehingga
suami lebih berperan aktif dalam mendampingi dan memotivasi istri. Bagi suami hendaknya
lebih menguatkan dan memberikan perawatan kepada istri karena mendampingi istri pasca
abortus dapat mempercepat proses pemulihan. Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat
mengadakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan suami tentang peran suami terhadap
istri yang mengalami abortus.
Kata Kunci : Peran Suami, Abortus, RSUD Rantau Prapat

i

7

ABSTRACT

Abortion (miscarriage) is the failure of a pregnancy before 28 weeks gestation or fetal

weight less than 1000 grams. At the moment of abortion a wife desperately need motivation from her
husband. Husband's role as both a motivator, facilitator and educator granted since the beginning of
miscarriage simplify and lighten the couple in living and cope with the changes that occur in the body.
This study aims to determine the role of husband to wife who experience abortion in Rantau Prapat
Labuhanbatu District Hospital in 2015.
This type of research is descriptive qualitative research design with a phenomenological
approach that assessment aimed at obtaining specific information about behavior and social context
according to the experience of informants. The study was conducted at Hospital Rantau Prapat
Labuhan Batu in January to June 2015.Pengambilan informants using purposive sampling and
snowball sampling is obtained 5 husband who became an informant. Methods of data analysis by
means of data reduction, data presentation and conclusion.
The results obtained perception of the role of husband and wife is to blame because it could
not keep her pregnancy and the lack of support did not accompany her husband as post-abortion.
Reason husband does not give motivation to their wives as busy husband and afraid to see her
condition. Husband as facilitators participate drove to healthcare, providing cost and time postabortion. Husband as educators provide information about treatment or healing processes to wives
who experienced abortion. Participated in post-abortion care wife.
For suggested to the General Hospital of Rantauprapat to improve outreach to the husband
of the wife of a husband who experienced abortion so that a more active role in assisting and
motivating wife. For the husband should further strengthen and provide maintenance to the wife to be
with his wife after the abortion can accelerate the recovery process. For health workers are expected

to conduct activities to improve knowledge of the role of husband and husband to wife who experience
abortion.
Keywords: Role husband, Abortion, Hospital Rantau Prapat

ii