Studi Perlakuan Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Pembuatan Komposit Polimer Busa Serta Analisa Uji Tekan Statik

ABSTRAK

Kajian eksperimen ini melaporkan proses pelayanan serat tandan kosong kelapa
sawit dan pembuatan spesimen komposit polimer busa diikuti uji tekan.
Permasalahan pemanfaatan polimer busa yang dibuat dari polyurethane sebagai
produk yang mampu menahan beban tekan masih terbatas jumlahnya. Untuk
meningkatkan kekuatan polimer busa ,maka di dalam penelitian ini polyurethane
sebagai bahan pembentuk busa diformulasikan dengan beberapa material
tambahan yaitu serat tandan kosong kelapa sawit. Penulis melakukan penyelidikan
respon busa polimer yang diperkuat serat tandan kosong kelapa sawit akibat
beban tekan statik secara eksperimen.Tujuan kajian untuk memperoleh respon
tegangan tekan, regangan, modulus elastisitas, dan mode kerusakan. Pembuatan
spesimen komposit polimer busa dibuat menggunakan metode hand lay up yang
terdiri dari bahan matriks poliuretan diperkuat serat tandan kosong kelapa sawit.
Matrik poliuretan dibuat dari campuran poliol dan resin isosianat, resin BTQN
157 Ex, serta katalis MEKPO. Proses pelayanan serat dimulai dari persiapan
tandan kosong kelapa sawit, penumbukan tandan kosong bagi penyiapan serat,
perendaman serat, pengeringan serat, penimbangan serat pasca pengeringan serta
pencacahan serat. Bentuk spesimen uji dibuat berbentuk silinder sesuai standar
ASTM D1621-00. Jumlah spesimen uji 15 buah yang dibuat dalam 5 variasi
komposisi, yaitu C1,C2,C3,C4,C5 dimana tiap variasi terdiri dari 3 spesimen. Uji

mekanik dilakukan menggunakan metoda uji tekan statik pada mesin uji Servo
Pulser. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa untuk variasi 1 tegangan tekan
maksimum (σmaks) sebesar 0,77 kgf/mm2, regangan (ε) sebesar 0,38 , modulus
elastisitas (E) sebesar 2,02 kgf/mm2. Variasi yang terbaik terdapat pada spesimen
uji C 2-1 dengan tegangan tekan maksimum (σmaks) sebesar 0,67 kgf/mm2, regangan
(ε) sebesar 0,25 , modulus elastisitas (E) sebesar 2,68 kgf/mm2. Mode kerusakan
adalah terbentuknya rongga-rongga sehingga mempengaruhi batas tegangan
elastis, tegangan maksimum (σmaks) dan regangan (ε) yang dicapai untuk patah.
Kesimpulan kajian adalah mode kegagalan komposit polimer busa berbeda-beda
pada setiap variasi komposisi, hal ini memberi informasi bahwa karakteristik
material komposit polimer busa akibat proses pencamuran yang tidak merata
sehingga terbentuk rongga rongga yang mempengaruhi hasil uji.

Kata kunci: Serat TKKS,NaOH, komposit, busa polimer, uji tekan statik aksial.

Universitas Sumatera Utara