Hubungan Pola Makan dan Status Gizi Dengan Terjadinya Anemia Defisiensi Besi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013 Tahun 2013
ABSTRAK
Anemia defisiensi besi merupakan anemia terbanyak baik di negara maju mau pun
di negara berkembang. World Health Organization (WHO) memperkirakan
bahwa pada tahun 2004, anemia defisiensi besi mengakibatkan 273.000 kematian.
Terjadinya anemia defisiensi besi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko
diantaranya adalah pola makan dan status gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan pola makan dan status gizi dengan terjadinya anemia
defisiensi besi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
angkatan 2013 tahun 2013.
Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian
ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
angkatan 2013 tahun 2013. Sampel penelitian ini berjumlah 81 orang yang
diambil dengan metode simple random sampling. Data hasil penelitian diolah
dengan uji hipotesis Chi-square. Anemia defisiensi besi didiagnosis bila
ditemukan Hb < 12 g/dl untuk perempuan, Hb < 13 g/dl untuk laki-laki, dan
Indeks Mentzer > 13.
Berdasarkan uji hipotesis dengan Chi-square didapati nilai p untuk status gizi
sebesar 0,338 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara status gizi dengan anemia defisiensi besi, sedangkan nilai p untuk pola
makan sebesar 0,039 yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna
antara pola makan dengan terjadinya anemia defisiensi besi. Dari hasil analisis
data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan
terjadinya anemia defisiensi besi.
Kata Kunci: Pola Makan, Status Gizi, Anemia Defisiensi Besi.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Iron deficiency anemia is the most anemic case found in developed and
developing countries. World Health Organization (WHO) estimates that in 2004,
273.000 iron deficiency anemia cases will result in death. Iron deficiency anemia
can be affected by various risk factors including food pattern and nutritional
status. The objective of this study was to determine the association of food pattern
and nutritional status with the incidence of iron deficiency anemia among
Medical School undergraduates of University of North Sumatra class of 2013
year 2013.
The design of this study is analytical cross-sectional. The population of this study
was all Medical School undergraduates of University of North Sumatra class of
2013. The sample consist of 81 people who were chosen by simple random
sampling method. The data were analysed using Chi-square hypothesis test. Iron
deficiency anemia is diagnosed when found Hb
Anemia defisiensi besi merupakan anemia terbanyak baik di negara maju mau pun
di negara berkembang. World Health Organization (WHO) memperkirakan
bahwa pada tahun 2004, anemia defisiensi besi mengakibatkan 273.000 kematian.
Terjadinya anemia defisiensi besi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko
diantaranya adalah pola makan dan status gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan pola makan dan status gizi dengan terjadinya anemia
defisiensi besi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
angkatan 2013 tahun 2013.
Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian
ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
angkatan 2013 tahun 2013. Sampel penelitian ini berjumlah 81 orang yang
diambil dengan metode simple random sampling. Data hasil penelitian diolah
dengan uji hipotesis Chi-square. Anemia defisiensi besi didiagnosis bila
ditemukan Hb < 12 g/dl untuk perempuan, Hb < 13 g/dl untuk laki-laki, dan
Indeks Mentzer > 13.
Berdasarkan uji hipotesis dengan Chi-square didapati nilai p untuk status gizi
sebesar 0,338 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara status gizi dengan anemia defisiensi besi, sedangkan nilai p untuk pola
makan sebesar 0,039 yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna
antara pola makan dengan terjadinya anemia defisiensi besi. Dari hasil analisis
data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan
terjadinya anemia defisiensi besi.
Kata Kunci: Pola Makan, Status Gizi, Anemia Defisiensi Besi.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Iron deficiency anemia is the most anemic case found in developed and
developing countries. World Health Organization (WHO) estimates that in 2004,
273.000 iron deficiency anemia cases will result in death. Iron deficiency anemia
can be affected by various risk factors including food pattern and nutritional
status. The objective of this study was to determine the association of food pattern
and nutritional status with the incidence of iron deficiency anemia among
Medical School undergraduates of University of North Sumatra class of 2013
year 2013.
The design of this study is analytical cross-sectional. The population of this study
was all Medical School undergraduates of University of North Sumatra class of
2013. The sample consist of 81 people who were chosen by simple random
sampling method. The data were analysed using Chi-square hypothesis test. Iron
deficiency anemia is diagnosed when found Hb