BIOGRAFI MOHAMMAD SAID (1902-1995)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tahun 1908 adalah tahun golongan terpelajar Indonesia mulai tampil untuk
menghimpun potensi masyarakat yang mengalami penjajahan oleh Kolonial Belanda.
Kegiatan mereka bergema hingga daerah-daerah. Kegiatan mereka ini adalah salah
satu penyebab kesadaran berbangsa dan semangat untuk merdeka yang pada awalnya
berkembang di pulau Jawa yang menyebar ke berbagai dearah termasuk Sumatera.
Seiring dengan ini pers juga mengalami perkembangan sebagai media komunikasi
golongan terpelajar dengan masyarakat. Pers mulai terbit di berbagai daerah seperti
Jakarta, Solo, Padang, Surabaya, Sibolga, Padang Sidempuan dan Medan.
Di daerah Sumatera banyak surat kabar yang bermunculan baik dari pihak
kolonial Belanda, pribumi maupun kalangan pendatang Tionghoa. di rentang waktu
1885-1942 ada sekitar 143 surat kabar yang pernah terbit.1
Salah satu surat kabar itu yang cukup menarik adalah surat kabar mingguan
yang bernama Seruan Kita menggunakan bahasa Indonesia yang didirikan sepasang
insan wartawan yang berdedikasi tinggi untuk negara ini, yakni Mohammad Said dan
Ani Idrus. Surat kabar ini berdiri pada tahun 1939 dengan Mohammad Said sebagai

1


Mohammad Said, Sejarah Pers di Sumatera Utara , Jakarta : UI-Press, 1976. Hal. 201.

11

Universitas Sumatera Utara

pemimpin redaksi. Selain menjadi pemimpin redaksi Mohammad Said juga menjadi
penulis bersama Ani Idrus.
Surat kabar ini semakin manarik, dilihat dari latar belakang keluarga
Mohammad Said. Mohammad Said adalah seorang anak yang berasal dari keluarga
sederhana. Beliau lahir tanggal 17 Agustus 1905 di Labuhan Bilik, Kabupaten
Labuhan Batu, Sumatera Utara. Beliau hanya menempuh sekolah rendah dan tidak
tamat sekolah normal.
Mohammad Said mulai berkarir dibidang surat kabar sejak tahun 1928 di
Medan. Beliau masuk menjadi anggota redaksi surat kabar harian Tionghoa-Melayu
Tjin Po. Setahun kemudian yaitu tahun 1929 menjadi redaktur I surat kabar Oetoesan
Sumatera yang dipimpin Djaparlagoetan2, tetapi berhenti karena tidak sejalan dengan

penerbit yang dipimpin oleh politikus kiri. Setelah Keluar dari surat kabar tersebut
beliau menjadi penulis lepas di beberapa surat kabar hingga beliau mendirikan surat

kabar Seruan Kita yang tutup tiga tahun kemudian karena dibridal oleh pemerintah
Kolonial Belanda.
Setelah surat kabar Seruan Kita ternyata beliau masih sangat bersemangat
untuk mengembangkan dunia surat kabar. Hal ini terlihat pada tanggal 11 Januari
1947 beliau mendirikan dan memimpin surat kabar yang cukup terkenal di Sumatera
Utara hingga sekarang yaitu ” Waspada”. Surat kabar ini dibentuk di daerah

2

Ibid. Hal. 14.

12

Universitas Sumatera Utara

pendudukan Belanda/NICA yang telah menduduki kota Medan. Pada tahun 1969
beliau berhenti dari karir dunia pers untuk beralih menjadi Sejarawan.
Selama menggeluti propesi menjadi seorang sejarawan beliau menghasilkan
banyak tulisan-tulisan sejarah yang sangat terkenal seperti Aceh Sepanjang Abab,
Sejarah Pers di Sumatera Utara, biografi Sutan Flora dan masih banyak lagi.

Di samping karirnya di bidang pers dan bidang sejarah beliau juga memilki
peranan politik yang tak kalah petingnya untuk Indonesia secara umum dan Sumatera
Utara secara khusus. Dapat kita lihat ketika menjadi satu satunya dari kalangan
wartawan Indonesia yang di tunjuk pemerintah Indonesia dari Yogya untuk meninjau
Konfrensi Meja Bundar. Di tahun 1950 beliau juga memimpin Kongres Rakyat seSumatera Timur yang menuntut pembubaran negara boneka Belanda "NST" (Negara
Sumatera Timur). Di tahun yang sama yaitu 1950 beliau menjadi aktivis dan ketua
umum Partai Nasional Indonesia daerah Sumatera Utara hingga 1956.
Peran, prestasi dan karya yang dihasilkan beliau sangatlah bermanfaat hingga
sekarang. Oleh sebab itu alangkah pentingnya untuk meneliti kembali tentang
kehidupan beliau, sehinggga kita dapat belajar dari pengalaman beliau untuk
memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa ini.
Untuk melihat peranan dan kontribusi beliau di masa lalu saat ini sudah sangat
sulit. Mengingat orang-orang yang hidup sezaman dengan beliau semakin sedikit,
karena sudah banyak yang telah meninggal dunia. Untuk itu perlu dicari cara lain

13

Universitas Sumatera Utara

untuk melihat seberapa besar peran dan perjuangan beliau dimasa lalu. Hal ini dapat

kita teliti lagi dari jejak-jejak yang beliau tinggalkan, baik berupa tulisan maupun
berupa keterangan-keterangan lisan dari orang yang mengenal beliau baik secara
langsung ataupun tidak langsung.
Ada bermacam-macam karya yang menceritakan tentang kisah seorang tokoh.
Adapun karya-karya yang kita kenal sekarang ada tiga macam. Pertama otobiografi,
yang merupakan kisah perjalanan kehidupan seorang tokoh yang di tulis oleh sang
tokoh sendiri. Kedua memoar, yang merupakan tulisan kenang-kenangan terhadap
seorang tokoh oleh orang-orang, yang ditulis banyak orang yang pernah mengisi
dinamika kehidupan sang tokoh, baik teman sekolah, kolega, kerabat, maupun orang
lain yang pernah mengenalnya. Ketiga adalah biografi yaitu perjalanan kehidupan
seorang tokoh yang ditulis oleh orang lain berdasarkan sumber-sumber yang ada.
Untuk meneliti kembali tentang kehidupan dari Mohammad Said maka saya sebagai
peneliti memakai bentuk ketiga yaitu biografi, degan judul biografi Mohammad Said
dari 1905- 1995.
1.2. Rumusan Masalah
Masalah merupakan landasan awal dari sebuah penelitian. Dengan adanya
masalah maka sebuah penelitian memiliki orientasi, fokus dan sebuah kepastian
dalam menjalankan penelitian. Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas,

14


Universitas Sumatera Utara

maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai biografi
Mohammad Said sejak tahun 1905 sampai 1995.
Adapun pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana Kehidupan Masa Kecil Mohammad Said dan Latar belakang
Pendidikan yang ditempuh oleh Mohammad Said ?
2. Bagaimana Bentuk Peranan Mohammad Said dalam Pers, Politik dan Sejarah
Indonesia?
Kedua Pertanyaan ini menjadi fokus dari permasalahan yang akan di bahas
dalam penulisan ini karena topik tersebut merupakan hal yang paling mendasar perlu
kita ketahui dari Mohammad Said, dimana beliau menjadi seorang tokoh yang
berpengaruh di bidang pers, politik, dan sejarah Indonesia walaupun beliau tidak
pernah mengecap pendidikan di perguruan tinggi. Dalam Pers kita akan melihat
sejauh mana perkembangan pers yang telah terjadi dinegara ini dimasa beliau menjadi
seorang wartawan. Dibidang Politik juga kita akan melihat peranan dari beliau ketika
menjadi seorang politisi yang memimpin kongres dalam penentuan masa depan dari
Negara Sumatera Timur. Selain itu, beliau juga menjadi seorang sejarawan dan

pembuat sejarah yang sangat berpengaruh di negara ini.
Untuk mengulas dan dan menjelaskan jawaban dari pertanyaan ini penulis
menuliskan dalam penulisan biografi. Biografi berasal dari bahasa yunani yaitu bios

15

Universitas Sumatera Utara

yang berarti hidup dan graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi adalah
tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi secara sederhana dapat dikatakan
sebagai kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dalam kamus besar bahasa Indonesia
ditafsirkan sebagai riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.3 Hal ini
sesuai dengan pendapat John A. Garaty dalam kuntowijoyo yang mengartikan
biografi sebagai catatan tentang hidup seseorang.4 Penelitian biografi yang baik
menurut Kuntowijoyo harus mengandung 4 hal yaitu : 1. Kepribadian tokohnya 2.
Kekuatan sosial yang mendukung 3. Lukisan sejarah pada zamanya dan 4
keberuntungan dan kesempatan yang datang.5
Biografi adalah sejarah, sama halnya dengan sejarah kota, negeri atau bangsa.
Catatan tentang hidup seseorang ini bersifat mikro tetapi ia menjadi bagian dari
sejarah yang lebih besar, bahkan ada pernyataan anekdotal bahwa sesungguhnya

sejarah merupakan penjumlahan dari beberapa biografi. Hal ini tidak berlebihan
mengingat substansi biografi pasti merujuk pada manusia di dalam ruang dan waktu
di suatu masa. Dinamika manusia sebagai individu dan masyarakat dalam ruang dan
waktu itu sangat berperan membentuk kepribadian, pandangan, semangat, sifat, sikap
dan karakter sosok yang dilukiskan dalam sebuah biografi.

3

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, 2012.

4

Kuntowujoyo, Metodologi Penelitian, Yogyakarta : Tiara Wacana, 1995. hal. 155.
Ibid. hal. 17.

hal. 155.
5

16


Universitas Sumatera Utara

Biografi memerlukan bahan-bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa
seperti surat-surat, buku harian, atau kliping Koran. Sedangkan bahan-bahan
pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang
memaparkan peranan subyek biografi tersebut. Beberapa pertanyaan yang mungkin
dapat dijadikan pertimbangan untuk menyusun biografi dalam artikel how to write a
biographi, dalam website homework center-writing, yaitu:

1. What makes this person special or interesting?
2. What kind of effect did he or she have on the word? Other people?
3. What are the adjectives you would most usu describe the person?
4. What examples from their life illustrate those qualities?
5. What events shaped or changed this person’s life?
6. Did he or she overcome obstacles? Take risk? Get Lucky?
7. Would the worlds be better or worse of this person handn’t lived? How and
why?

6


Sedangkan menurut Goottschalk “….every man ha s own historian” yang
berarti setiap orang memiliki sejarahnya sendiri. Dan untuk menulis biografi jika
mengacu pada Goottchalk. Maka harus bertumpu pada empat langkah metode sejarah
7

:

6
7

Home work center writing, how to write biographi 26-1-2013.
Louis Gootschalk, Mengerti Sejarah (terj), Jakarta, UI Pres, 1986. Hal. 29.

17

Universitas Sumatera Utara

1. Pengumpulan obyek yang berasal dari zaman itu dan pengumpulan bahanbahan tercetak, tertulis dan lisan yang boleh jadi relevan
2. Menyingkirkan bahan-bahan (atau bagian-bagian dari padanya) yang tidak
autentik

3. Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya mengenai bahan-bahan yang
autentik
4. Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi sesuatu kisah atau
penyajian yang berarti.
Selain dari penjelasan dari ahli diatas peneliti juga menambahkan 4 (empat)
hal yang bisa membuat karya ini signifikan dengan gerak sejarah; politik, sosial dan
kebudayaan yaitu (1) deskripsi biografi selalu detail menggambarkan kepribadian
tokohnya, (2) ada kekuatan sosial yang mendukung eksistensi sang tokoh pada atau
hingga zaman sesudahnya, (3) akan terlukis dinamika sosial di Zaman itu sebagai
latar belakang kehidupan sang tokoh, (4) kemungkinan ada letupan dalam perjalanan
hidup sang tokoh, semacam titik balik, keberuntungan atau kesempatan yang diambil
sang tokoh sehingga membuat dirinya lebih menonjol dari tokoh lain pada Zamannya.
Dalam penelitian biografi penulis berusaha untuk ‘memahami’ dan/atau
‘menerangkan’ dunia sang tokoh dengan pendekatan tertentu. Penggunaan
pendekatan ilmiah bertujuan memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi orang
yang mempelajarinya. Biografi atau prosopografi (biografi kolektif) dalam bidang
politik, bisnis, seni dan kebudayaan termasuk dalam kategori ‘untuk memahami’.

18


Universitas Sumatera Utara

Biografi yang berusaha ‘menerangkan’ sang tokoh menggunakan pendekatan yang
lebih ilmiah, seperti menggunakan pendekatan psychoanalysis atau psychohistory
sebagai turunan dari ilmu psikologi seperti dikenalkan Sigmund Freud ketika
melakukan analisis kejiwaan atas kepribadian Leonardo da Vinci8.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun Tujuan penelitan ini adalah:
1. Menjelaskan Kehidupan Masa kecil dari Mohammad Said dan Latar Belakang
Pendidikan yang ditempuh oleh beliau.
2. Menjelaskan peranan dan pemikiran Mohammad Said dalam dunia pers,
politik dan Sejarah Indonesia.
3. Mendeskripsikan dan Menelaah Tulisan-tulisan Mohammad Said mengenai
sejarah Indonesia secara umum dan Sumatera Utara secara khusus.
Manfaat penelitian ini adalah
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada peneliti yang
akan meneliti penelitian sejenis.
2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan Sebagai bahan pembelajaran bagi
politisi, sejarawan dan wartawan Indonesia secara umum dan Sumatera Utara
secara khusus dalam menjalankan prinsip politiknya.

8

Supardi, Dasar-dasar Ilmu Sosial, Yogyakarta : Ombak, 2011. hal. 159.

19

Universitas Sumatera Utara

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah,
sejarawan, dan wartawan dalam hal membuat kebijakan dengan para tokohtokoh yang berjasa. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu menjadi
sebuah sumber untuk memperhatikan dan memberikan penghargaan yang
pantas terhadap tokoh tersebut.

1.4 Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan buku biografi B.M.
DIAH yang berjudul “Wartawan serba bisa ” karya dari Toeti Kakiailatu. Buku ini
memaparkan tentang kehidupan wartawan di empat Zaman yaitu Zaman
Kolonialisme Belanda, Pendudukan Jepang, Pemerintahan orde lama dan orde baru
yang juga menjadi Zaman yang dihadapi oleh Mohammad Said. Selain itu buku ini
juga dapat dijadikan peneliti sebagai sumber informasi karena buku ini juga
mengisahkan mengenai kondisi pers di Medan serta mengisahkan perjuangan para
wartawan-wartawan kota Medan pada waktu itu dan salah satunya adalah
Mohammad Said.
Selain dari biografi B.M. DIAH yang berjudul “Wartawan serba bisa ” ,
peneliti juga menjadikan beberapa biografi lain sebagai referensi. Adapun biografi
yang menjadi referensi sesuai dengan yang dijelaskan dalam kajian teori yaitu
biografi yang memahami. Adapun biografi yang akan dijadikan sumber lain yaitu:
biografi Sukarno yang ditulis Bernhard Dahm, Soekarno dan Perjuangan

20

Universitas Sumatera Utara

Kemerdekaan. Deliar Noer yang menulis biografi Hatta dan diberi judul, Mohammad
Hatta : Biografi Politik. O.G. Roeder peneliti buku Anak Desa: Biografi Presiden
Soeharto dan A. Makmur Makka, peneliti BJH, Bacharuddin Jusuf Habibie: His Life
and Career . Contoh dari kategori ‘menerangkan’ kedua antara lain, Sukarno: An
Autobiography as told to Cindy Adams, lalu, Soeharto: Pikiran, Ucapan dan
Tindakan Saya. Otobiografi seperti dipaparkan kepada G. Dwipayana dan Ramadhan

K.H.. Karangan Sejarahwan Anhar Gonggong dalam biografi, Abdul Qahhar
Mudzakkar: Dari Pejuang sampai Pemberontak, akan dijadikan sebagai sumber.

Dalam penulisan ini penulis juga

menggunakan buku yang merupakan

sumber informasi tentang kehidupan Mohammad Said seperti buku biografi Hjj. ANI
IDRUS Sebagai Tokoh Wartawati Indonesia yang ditulis oleh Triadah Bangun. Buku

biografi ini banyak memaparkan aktivitas dari Mohammad Said ketika menjadi
wartawan bersama Ani Idrus yang merupakan istri dari Mohammad Said sendiri.
Buku yang mencerminkan kehidupan politik dari Mohammad Said juga akan
dijadikan referensi seperti buku Mencoba lagi Menjadi Indonesia karya dari
Suprayitno yang membahas tentang perkembangan politik di Sumatera Timur yang
dimana beliau sangat berperan didalamnya, dan tidak lupa penulis juga akan
menggunakan buku-buku sejarah yang dihasilkan oleh beliau seperti buku Aceh
Sepanjang Abad dan Sutan Blora dan juga buku Sejarah Pers di Sumatera Timur

yang membahas tentang kehidupan wartawan di Sumatera Timur dimana beliau
berperan sebagi pembuat sejarah dan juga sebagai penulis sejarah.

21

Universitas Sumatera Utara

1.5 Metode Penelitian
Dalam penelitian sejarah yang ilmiah pemakaian metode sejarah sangatlah
penting. Sejumlah sistematika penelitian terangkum dalam metode sejarah yang
dibutuhkan peneliti dalam merekonstruksi objek masa lampau. Adapun prosedural
dalam pengumpulan data penelitian ini tidak terlepas dari empat tahapan penelitian
yaitu tahap pencarian atau pengumpulan data, tahap kritik terhadap data (kritik intern
dan kritik ekstern), tahap menginterpretasikan data, dan tahap penulisan atau
historiografi.
Pada tahap pertama dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua metode,
yaitu pengumpulan data lewat penelitian kepustakaan (library research) dan
penelitian lapangan (field research). Pada pencarian sumber-sumber ini peneliti
menggunakan metode kualitatif. Penelitian kepustakaan banyak penulis lakukan di
perpustakaan pusat Universitas Sumatera Utara, Ruang Baca Universitas Negeri
Medan, Perpustakaan Pribadi Keluarga Mohammad Said dan Perpustakaan Surat
Kabar Waspada. Pada penelitian Kepustakaan ini penulis banyak mendapatkan
sumber-sumber berupa tulisan-tulisan Mohammad Said, buku-buku yang mencatat
tentang Mohammad Said, foto-foto, dan juga dokumen-dokumen pribadinya. Untuk
penelitian lapangan peneliti melakukannya dengan wawancara. Peneliti melakukan
wawancara terhadap orang-orang yang terlibat dan mengetahui tentang kehidupan

22

Universitas Sumatera Utara

Mohammad Said seperti : teman-temanya, keluarganya dan juga peneliti-peneliti
tentang Mohammad Said terdahulu.
Setelah mengumpulkan sumber tertulis dan lisan penulis melakukan kritik
sumber untuk mendapat kesahihan sumber yang telah di kumpulkan. Pertama peneliti
melakukan kritik ekternal dengan melihat autentiknya suatu tulisan, meneliti bentuk
kertasnya, menyelidiki bentuk papirusnya, meneliti bahan bakunya dan formatnya
untuk sumber yang tertulis sedangkan untuk sumber lisan penulis meneliti usia
pekerjaan dan juga kedekatanya dengan Mohammad Said. Selanjutnya peneliti
melakukan kritik internal. Dalam kritik internal ini peneliti menyelidiki isi, tata
bahasa, bahasa yang digunakan, dan ide dari sumber tertulis dan untuk sumber lisan
penulis melakukan kritik internal dari gaya bahasa dan juga kemampuan sumber
dalam berkomunikasi.
Setelah

pengumpulan

menginterpretasikannya.

Dalam

dan

analisis

menginterpretasikan

data,

maka

penelitian

ini

peneliti
peneliti

menghasilkan sebuah sintesis dari objek kajian yang cukup jauh kebelakang.
Setelah peneliti menghasilkan sintesis dari objek kajian peneliti melakukan
penulisan sebagai tahap laporan pertanggung jawaban sebuah penelitian. Pada
penulisan penelitian ini peneliti menjabarkan sintesis dengan mendeskripsikanya
sehingga tampak kronologis dan sistematis dari penelitian.

23

Universitas Sumatera Utara